Disusun Oleh :
Kelompok VI
1. SUKRISTINA ()
2. WAHYUNI ()
3. WINDA WIDIA SEPTIANA (201011600106)
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya lah kami
dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah“PENDIDIKAN
KARAKTER” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pembangunan
kurikulum pembelajaran pendidikan ekonomi.
Seperti yang telah kita ketahui “Pendidikan Karakter” itu sangat penting bagi anak
bangsa dari mulai dini. Semua akan dibahas pada makalah ini kenapa Pendidikan Karakter
itu sangat dibutuhkan dan layak dijadikan sebagai materi pelajaran.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga para pembaca
dapat mengambilmanfaat dan pelajaran dari makalah.
Kelompok VI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………......i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………......iii
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...………..iii
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………...…iii
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum………………………………………………………….……..iv
B. Keterkaitan Kedudukan Kurikulum Dalam Pembelajaran….…………………….…..iv
C. Peran dan posisi kurikulum dalam Pendidikan…………………………………….…iv
D. Fungsi kurikulum dalam Pendidikan…………………………………………………iv
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………v
Daftar Pustaka………..…………………………………………………………………...…vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembentukan suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar seperti dunia persekolahan
dalam tingkat nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan maka harus dibuat
rancangan untuk mencapai tujuan tersebut agar dalam pelaksanaannya terorganisir
dan terarah. Oleh karena itulah kita mengenal yang namanya kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum
2. Bagaimana keterkaitan kedudukan kurikulum dalam pembelajaran
3. Bagaimana Peran dan posisi kurikulum dalam pendidikan
4. Bagaimana Fungsi kurikulum dalam pendidikan
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui keterkaitan kedudukan kurikulum dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui Peran dan posisi kurikulum dalam pendidikan
4. Untuk mengetahui Fungsi kurikulum dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
1. Kurikulum 1947
Bentuknya memuat 2 hal pokok: a. daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, b.
Garis-garis besar pengajaran.
2. Kurikulum 1952
Bentuknya memuat 5 hal pokok berikut: a. Pendidikan pikiran harus dikurangi, b. Isi
pelajaran harus dihubungkan dengan kesenian, c. Pendidikan watak, d. Pendidikan
jasmani, dan e. Kewarganegaraan Masyarakat.
4. Kurikulum 1968
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan
pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan
keyakinan beragama.
5. Kurikulum 1975
Adapun ciri-ciri lebih lengkap kurikulum ini adalah sebagai berikut:
Menganut pendekatan integratif dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan
peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.
Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.
Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur
b. Pengembangan Sistem
6. Kurikulum 1984
7. Kurikulum 1994
Ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan
keterlaksanaan kurikulum 2013.
Kesiapan guru sangat urgen dalam pelaksanaan kurikulum ini. Kesiapan guru
ini akan berdampak pada kegiatan guru dalam mendorong mampu lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang telah
mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran.
Secara umum fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta
didik mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan. Kurikulum merupakan
aspek yang mempengaruhi peserta didik di sekolah, termasuk guru dan sarana serta
prasarana lainnya. Kurikulum sebagai program belajar bagi siswa, disusun secara
sistematis dan logis. Kurikulum diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum adalah niat, rencana dan harapan.
Dari hal-hal yang diuraikan itu, dapat ditarik kesimpulan berkenaan dengan
pendidikan formal. Pertama, pendidikan formal memiliki rancangan pendidikan atau
kurikulum tertulis yang tersusun secara sistematis, jelas dan rinci. Kedua,
dilaksanakan secara formal, terencana, ada yang mengawasi dan menilai. Ketiga,
diberikan oleh pendidik atau guru yang memiliki ilmu dan ketrampilan khusus dalam
bidang pendidikan. Keempat, interaksi pendidikan berlangsung dalam lingkungan
tertentu, dengan fasilitas dan alat serta aturanaturan permainan tertentu pula.
Sebagai salah satu bagian dalam sistem pendidikan yang telah direncanakan
secara
sistematis, kurikulum tentunya memiliki peranan yang sangat penting bagi kegiatan
pendidikan yang sedang dilaksanakan. Apabila dianalisis sifat dari masyarakat dan
kebudayaan dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam menjalankan operasinya
maka dapat ditentukan paling tidak kurikulum memiliki tiga peran, yaitu peran
konservatif, peran kritis atau peran evaluatif, dan peranan kreatif. Ketiga peranan ini
sangat penting dan perlu dilaksanakan secara seimbang. Dalam bahasan kali ini akan
dijelaskan secara singkat peranan kurikulum tersebut.
1. Peran Konservatif
Salah satu tugas dan peranan sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan adalah
mewariskan nilai–nilai dan budaya masyarakat kepada generasi muda yakni siswa.
Siswa perlu memahami dan menyadari norma–norma dan pandangan hidup
masyarakatnya, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka dapat
menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma–norma tersebut, dengan
demikian, sekolah sebagai suatu lembaga sosial dapat mempengaruhi dan
membina tingkah laku siswa sesuai dengan berbagai nilai sosial yang ada dalam
masyarakat, sejalan dengan peranan pendidikan sebagai suatu proses sosial. Salah
Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilainilai budaya
sebagai warisan masa lalu serta mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial
budaya tersebut pada generasi muda. Dikaitkan dengan era globalisasi sebagai
akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memungkinkan mudahnya
pengaruh budaya asing dan menggerogoti budaya lokal, maka peran konservatif
dalam kurikulum memiliki arti yang sangat penting. Melalui peran konservatifnya,
kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak
nilai–nilai luhur masyarakat, sehingga keajegan dan identitas masyarakat akan
tetap terpelihara dengan baik.
2. Peran Kreatif
Dalam sistem pendidikan nasional, kita mengenal tiga komponen utama, yakni
(1) peserta didik, (2) guru, dan (3) kurikulum. Dalam proses belajar mengajar, ketiga
komponen tersebut terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lain. Tanpa peserta didik, guru tidak akan dapat melaksanakan proses
pembelajaran. Tanpa guru para siswa juga tidak akan dapat secara optimal belajar.
Tanpa kurikulum, guru pun tidak akan mempunyai bahan ajar yang akan diajarkan
kepada peserta didik.
Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan adalah sebagai alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran, yang dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
disebut sebagai standar kompetensi, kurikulum merupakan pedoman untuk mengatur
kegiatan- kegiatan yang akan diselenggarakan oleh sekolah di bawah ini akan
dijelaskan berbagai macam fungsi kurikulum.
ayat (1): pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
ayat (2): kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
ayat (3): kurikulum disusun sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan peningkatan iman dan taqwa,
peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik,
keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan
nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
agama, dinamika perkembangan global dan persatuan nasional serta nilai-nilai
kebangsaan.
3. Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam interaksi pendidikan formal.
Kurikulum menjadikan segala sesuatu yang disampaikan oleh pendidik menjadi lebih
berencana, sistematis, dan lebih disadari. Tidak kalah penting, kurikulum juga
berfungsi sebagai pedoman dan pegangan segala proses pendidikan. Sebagai
pedoman, Kurikulum memiliki empat komponen utama, yakni tujuan, bahan ajar,
metode-alat, dan penilaian.
KATA PENUTUP
Munawaroh Dwi. 2016. “Makalah fungsi dan kedudukan kurikulum dalam pendidikan”,
http://dwimunawar.blogspot.com/2016/03/makalah-fungsi-dan-kedudukan-kurikulum.html?
m=1
Maratulhasanah. 2015. “Pengertian kurikulum makalah”,
http://hasanahmukti.blogspot.com/2015/12/pengertian-kurikulum-makalah.html?m=1
Oemar Hamalik, dasar-dasar pengembangan kurikulum, Bandung, PT. remaja rosdakarya,
2013
https://edukasimandiri.blogspot.com/2014/10/makalah-tentang-pengertian-kurikulum.html?
m=1
https://www.google.co.id