Anda di halaman 1dari 13

KOMPONEN KURIKULUM

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
KELAS / SEMESTER : PMM-3 / III
1. ERIKA PUSPITASARI (0305183203)
2. KHAIRUNNISA (0305183150)
3. RINA MULIANI (0305182101)
4. SAUZAN FAUZIAH PULUNGAN (0305182145)

DOSEN PENGAMPUH : Dr. MARA SAMIN LUBIS, M.Ed

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat
dan karunianya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul "Komponen Kurikulum" kami menyadari bahwa didalam pembuatan
makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan
ini kami menghaturkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Kami menyadari dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dalam
kesempurnaan baik materi maupun penulisannya. Namun demikian, kami telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Dan dengan
rendah hati kami menerima saran dan masukan agar makalah ini lebih sempurna.

Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita
semua. Aamiin.

Medan, September 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................... 3

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan................................................................................................... 5

PEMBAHASAN

A. Tujuan Kurikulum ................................................................................ 6


B. Materi kurikulum.................................................................................. 6
C. Organisasi dan Strategi Kurikulum ...................................................... 7
D. Sarana dan Prasarana Kurikulum ......................................................... 10
E. Evaluasi Kurikulum.............................................................................. 11

PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran

Kurikulum merupakan salah satu wadah bagian penting dalam sebuah


pendidikan. Karena suatu pendidikan tanpa adanya kurikulum akan kelihatan
amburadul dan tidak teratur, hal ini akan menimbulkan perubahan dalam
perkembangan kurikulum, khususnya di Indonesia. Kurikulum merupakan salah
satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Kurikulum juga merupakan
penerjemah tujuan pendidikaan sekaligus pengembangan konsep-konsep yang
sistematis, agar diharapkan pendidikan bisa dilaksanakan lebih terarah sehingga
bisa efektif dan efisien. Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan
hidup suatu bangsa, akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan
bangsa di masa depan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan kurikulum ?
2. Apa materi atau isi dari kurikulum ?
3. Bagaimana organisasi dan strategi kurkulum ?
4. Apa saja sarana dan prasarana di dalam kurikulum ?
5. Evaluasi apa yang dilakukna dalam kurikulum ?

4
C. Tujuan
Untuk memenuhi tuas mata kuliah Telaah Kurikulum dan lebih dalam dari
itu sekarang ini manusia memerlukan pendidikan dan kurikulum hadir di
Negara berkembang sebagai suatu proses untuk memenuhi tuntutan zaman
namun di Negara maju kurikulum tidak pernah mengikuti perkembangan
zaman yang ada namun sebaliknya zaman tersebut yang mengikuti
kurikulum itu sendiri. Jadi kurikulum sangat dibutuhkan dalam
perkembangan yang ada saat ini.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Kurikulum
Tujuan yang terdapat dalam kurikulum setelah sekolah terbagi atas dua,
yaitu :
1. Tujuan yang ingin dicapai sekolah secara keseluruhan selaku lembaga
pendidikan, setiap sekolah mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan-tujuan tersebut bisa digambarkan dalam bentuk pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Tujuan dari sekolah tersebut kita namakan
tujuan instuisional atau tujuan lembaga, misalnya tujuan pendidikan
dasar, tujuan pendidikan menengah, dan seterusnya.
2. Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi. Tujuan setiap
bidang studi ada yang kita sebut tujuan kurikuler dan ada pula yang
kita sebut tujuan pembelajaran, yang merupakan pelajaran dari tujuan
kurikuler.1
Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional
dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistrm Pendidikan Nasional, bahwa : “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.2
B. Materi (Isi dan Struktur)
Komponen ini terdiri dari :

1
Mara Samin Lubis, Telaah Kurikulum, (Medan : Perdana Publishing, 2019) h. 17
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

6
1. Tema, bahan pelajaran, sumber bahan, dan garis-garis besar program
pengajaran.3
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013 menetapkan bahwa buku teks Pelajaran sebagai
buku siswa yang layak digunakan dalam pembelajaran dan
menetapkan buku panduan guru sebagai buku guru yang layak
digunakan dalam pembelajaran.4
2. Struktur program kurikulum.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Pasal 77B Ayat 1
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa “struktur kurikulum
merupakan pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar,
muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap
satuan pendidikan dan program pendidikan”.5
3. Organisasi dan strategi.
C. Organisasi dan Strategi
Organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan
pelajaran yang akan disampaikan kepada murid-murid, merupakan suatu
dasar yang penting dalam pembinaan kurikulum dan berkaitan erat dengan
tujuan program pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum
turut menetukan bahan pelajaran, urutannya dan cara menyajikannya
kepada murid-murid. Kurikulum bermacam-macam bentuk atau
organisasinya, bentuk yang paling dikenal dan yang paling luas
pemakaiannya ialah separated subject curriculum, correlated curriculum,
integrated curriculum.6
a. Separated subject curriculum

3
Mara Samin Lubis, op.cit., h. 18
4
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013
5
Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Pasal 77B Ayat 1 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah No.
19 Tahun 2005
6
Suryosubroto, Tatalaksana Kurikulum, (Yogyakarta :Rineka Cipta, 1990) h. 1

7
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai
macam mata pelajaran (subject) yang terpisah-pisah satu sama lain,
seakan-akan ada batas pemisah antara mata pelajaran yang satu dengan
yang lain juga antara suatu kelas dengan yang lain. Dalam kurikulum
ini bahan mata pelajaran disusun secara logis dan sistematis,
disederhanakan dan disajikan kepada anak-anak disekolah sebagai
mata pelajaran setelah disesuaikan dengan usia dan kematangan murid-
murid. Subject curriculum ini lebih menuju kepada pembentukan
intelektual dan kurang mengutamakan pembentukan pribadi anak
secara keseluruhan.
b. Correlated curriculum
Pada dasarnya organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata
pelajaran memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya,
bersangkut paut (correlated) walaupun mungkin batas-bats yang satu
dengan yang lain masih di pertahankan. Prinsip korelasi ini dapat
dilaksakan dengan berbagai cara, antar lain :
1. Antar dua mata pelajaran diadakan hubungan secara incidental.
2. Memperbincangkan masalah-masalah tertentu dalam berbagai
macam mata pelajaran.
3. Mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan
batas-batas masing-masing.
c. Integrated curriculum.
Integrated curriculum meiadakan batas-batas antatra berbagai mata
pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau
keseluruhan. Dengan kebulatan bahan pelajaran diharapkan kiata
membentuk pribadi anak menjadi pribadi yang “integrated” yaitu
manusia yang sesuai atau selaras hidupnya dengan sekitarnya.
Stategi pelaksanaan kurikumlum tergambar dari cara yang
ditempuh dalam melaksankan pengajaran, mengadakan penilaian,
melaksakan bimbingan dan penyuluhan, dan cara mengatur kegiatan

8
sekolah secara keseluruhan.strategi inovasi yang dapat digunkan dalam
pelaksaan kurikulum antara lain :7
1. Strategi berdasarkan pemaksaan berdasarkan kekuasaan merupakan
suatu pola inovasi yang sangat bertentangan dengan kaidah-kaidah
inovasi itu sendiri. Strategi ini cenderung memaksakan kehendak,
ide dan pikiran sepihak tanpa menghiraukan kondisi dan keadaan
secara situasi yang sebenarnya dimana inovasi itu akan dilaksakan.
2. Strategi empiric rasional. Asumsi dasar dalam strategi ini adalah
bahwa manusia mampu menggunakan pikiran logisnya atau
akalnya sehingga mereka akan bertinadak secra rasional.
3. Strategi normative reedukatif (pendiidkan yang berulang) artinya
suatu strategi inovasi yang didasarkan pada pemikiran para ahli
pendidikan seperti Sigmund Freud. John Dewey, Kurt dan bberapa
pakar laiinya yang menekankan bagaimana klien memahami
permasalahan pembaharuan seperti perubahan sikpa, skill, dan nila-
nilai yang berhubungan erat dengan manusia.
Kendala yang mempengaruhi jalannya inovasi pendidikan.
a. Kendala-kendala dalam inovasi pendidikan
Kendala-kendala yang mempengaruhi keberhasilan usaha
inovasi pendiddikan seperti inovasi kurikulum anatar lain
perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi, konflik dan
motivasi yang tidak sehar, lemahnya berbagai faktor penunjang
sehingga mengakibatkan tidak berkembangnya inovasi y ang
dihasilakn, keuanagan(financial) yang tidak terpenuhi,
penolakan dari sekelompok tertentu atas hasil inovasi, kurang
adanya hubungan social dan publikasi. Untuk menghindari
masalah-masalah tersebut sehingga berdamapak pada inovasi
yang sedang dan akan dikembangkan perlu maka diperlukan

7
Mara Samin Lubis loc.cit. h. 18-23

9
adanya keterlibatan dari semua pihak baik guru, administrator,
orang tua siswa, dan masyarakat umumnya.
b. Penolakan (Resistace)
Penolakan (Resistace) adalah melawan sesuatu atau seseorang
untuk tidak berubah atau diubah atau tidak mau menerima hal
tersebut. Sarana dalam Kurikulum
D. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam
proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam
pembaharuan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut
mempengaruhi kelangsungan proses pendidikan yang akan diterapkan.
Sampah adanya fasilitas, maka pelaksanaan pendidikan bisa dipastikan
tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar
mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan
pembaharuan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu
inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan
gedung sekolah, bangku, mega dan sebagainya.
Komponen sarana dalam hal ini meliputi :
a. Saran personal, yang terdiri dari guru, konselor, sparta usaha,
kepala sekolah .
b. Sarana material, yang terdiri dari bahan instruksional, teks book,
alat untuk media, serta sumber bahan. Secara fisik terdiri dari
gedung sekolah, kantor, laboratorium, lapangan, halaman sekolah
dan sebagainya.
c. Sarana kepemimpinan, yang memberikan dukungan dan
pengamanan dan menyempurnakan program pendidikan.
d. Sarana administratif, misalnya pedoman umum bidang pengajaran.
Pedoman bimbingan siswa, dan pedoman administrasi dan
supervisi.8

8
Mara Samin Lubis, Telaah Kurikulum, h. 25

10
E. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam
penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada
pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum
dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para
pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan
pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum
yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh
guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam
memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran,
memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas
pendidikan lainnya.9

Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran merupakan system


yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses dan kaluaran/hasil
maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran evaluasi
pembelajaran, yaitu : (1) Evaluasi masukan pembelajaran menekankan
pada evaluasi karakteristik peserta idik, kelengkapan dan keadaan sarana
dan prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan pendidik,
kurikulum dan materi pembelajaran, strategi pembelajaran yang sesuai
dengan mata pelajaran, serta keadaan lingkungan dimana pembelajaran
berlangsung. (2) Evaluasi proses pembelajaran menekankan pada evluasi
pengelolaan pembelajaran yang dilaksakan oleh pembelajar meliputi
keefektifan strategi pembelajaran, media pembelajaran, cara mengajar,
mintat, sikap serta cara belajar peserta didik. (3) dan keluaran/hasil
pembelajaran antar lain menggunakan tes untuk melakukan pengukuran
hasil belajar sebagai prestasi belajar.10

9
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikum; Teori dan Praktek (Bandung:
P.T. Remaja Rosdakarya, 1997) h.

10
Mara Samin Lubis, op. cit. h. 25-26

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tujuan yang terdapat dalam kurikulum setelah sekolah terbagi atas
dua, yaitu tujuan yang ingin dicapai sekolah secara keseluruhan selaku
lembaga pendidikan dan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang
studi. Komponen kurikulum terdiri dari tema, bahan pelajaran, sumber
bahan, dan garis-garis besar program pengajaran, struktur program
kurikulum, dan organisasi dan strategi.
Sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam
proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam
pembaharuan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut
mempengaruhi kelangsungan proses pendidikan yang akan diterapkan.
Selanjutnya, evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam
penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada
pengambilan keputusan dalam kurikulum. Mengacu pada asumsi bahwa
pembelajaran merupakan system yang terdiri atas beberapa unsur, yaitu
masukan, proses dan kaluaran/hasil maka terdapat tiga jenis evaluasi
sesuai dengan sasaran evaluasi pembelajaran, yaitu evaluasi masukan,
proses dan keluaran/hasil pembelajaran.
B. Saran
Makalah ini jauh dari kata sempurna ,maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat membuat
makalah yang lebih baik untuk kedepanya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Mara Samin 2019. Telaah Kurikulum. Medan : Perdana Publishing.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikum; Teori dan


Praktek. Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 71 Tahun 2013.
Pemerintah No. 32 Tahun 2013 Pasal 77B Ayat 1 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005.

Peraturan Menteri Pendidikan an Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


71 Tahun 2013

Suryosubroto. 1990. Tatalaksana Kurikulum. Yogyakarta :Rineka Cipta)

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

13

Anda mungkin juga menyukai