Anda di halaman 1dari 26

KEBIJAKAN KURIKULUM PENDIDIKAN MATEMATIKA

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Kajian Penelitian Matematika Modern
Dosen Pengampun : Nurma Izzati, M.Pd

Disusun Oleh (Kelompok 11/Kelas 3B)


1. Eka Widiarti (1808105045)
2. Tia Utami (1808105077)
3. Melinda (1808105099)

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah ini yang berjudul
“Kebijakan Kurikulum Pendidikan Matematika” dapat terselesaikan dengan tepat
waktu. Sholawat beserta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya
termasuk kita semua.
Tidak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Drs. Subur, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi Pendidikan
dan semua pihak yang ikut serta dalam penulisan makalah ini.
Dalam makalah ini, kami menyadari akan kekurangan dari penulisan kami.
Oleh karena itu kritik dan masukan dari berbagai pihak kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya. Amin.

Cirebon, 10 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2
2.1 Pengertian Kurikulum ...................................................................................2
2.2 Komponen & Fungsi Kurikulum ...................................................................3
2.3 Perkembangan Kurikulum di Indonesia ........................................................8
2.4 Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia ..................................12
2.5 Kurikulum 2013 dalam Mata Pelajaran Matematika...................................17
BAB III PENUTUP ...............................................................................................22
3.1 Simpulan .......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................23

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan
adalah aspek kurikulum.Kurikulum merupakan salah satu komponen yang
memiliki peran strategis dalam system pendidikan.Kurikulum merupakan suatu
system dalam program pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada
lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam
mewujudkan sekolah yang bermutu dan berkualitas.
Adanya beberapa program pembaruan dalam bidang pendidikan nasional
merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia
yang mampu mengembangkan kehidupan demokratis yang mantap dalam
memasuki dalam era globalisasi dan informasi sekarang ini Khususnya kurikulum
pendidikan Matematika

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kurikulum dan Dasar-Dasar Kurikulum itu sendiri ?
2. Sebutkan komponen dan Fungsi dari Kurikulum ?
3. Bagaimana Perkembangan Kurikulum di Indonesia ?
4. Bagaimana Perkembangan Kurikulum matematika di Indonesia
5. Bagaimana Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran Matematika ?

C. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Kurikulun dan Dasar-Dasar Kurikulum.
2. Untuk dapat mengetahui Komponen, dan fungsi dari Kurikulum.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum di Indonesia.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum matematika di
Indonesia.
5. Untuk mengetahui bagaimana kurikulum 2013 dalam mata pelajaran
Matematika.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam bahasa latin
“curi” yang artinya pelari, dan “curere” yang artinya “ tempat berlari”.
Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh
pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Dengan demikian, istilah
kurikulum pada awalnya berasal dari dunia olahraga pada zaman romawi
kuno di Yunani, dan kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan.
Pengertian tersebut kemudian digunakan dalam pendidikan, dengan
pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata
pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan
dilembaga pendidikan.
Dalam buku teks pertama In The Curriculum, John Franklin
Bobbitt (1918) menyatakan bahwa,
Curriculum, as an idea, has its roots in the latin word for race-course,
explaning the curriculum as the of course of deeds and experiences
trought which children become the adults they shuold be, for succes in
adults society (www.wikipedia.com)
Secara bebas, kutipan tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut.
“kurikulum, sebagai satu gagasan, telah memiliki akar kata bahasa latin
“race course”, menjelaskan kurikulum sebagai “mata pelajaran
perbuatan” dan pegalaman yang dialami anak-anak sampai menuju
dewasa, agar kelak sukses dalam masyarakat orang dewasa”.
Dalam pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.

2
Kemudian kurikulum mempunyai dua makna. Pertama , sebagai
sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. Kedua, suatu
program pembelajaran khusus.
B. Komponen & Fungsi Kurikulum
a. Komponen-Komponen Kurikulum
1. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu
kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagaiamana
telah ditetapkan dalam Undang-Undang No 2 Tahun 1989 tentang
sistem pendidikan Nasional. Dalam skala yang lebih luas,
kurikulum merupakan suatu alat pendidik dalam rangka
pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
2. Materi Kurikulum
Materi kurikulum hakikatnya adalah isi kurikulum. Isi
kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip
sebagai berikut :
a) Materi kurikulum berupa bahan pembelajran yang terdiri dari
bahan kajian atau topik-topik pembelajaran yang dapat dikaji
oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.
b) Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan masing-
masing satuan pendidikan perbedaan dalam ruang lingkup
dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan
satuan pendidikan tersebut.
c) Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan
nasional merupakan target yang hendak dicapai melalui
penyampaian materi kurikulum.
3. Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan
materi pelajaran daam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode
atau strategi pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam
kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh

3
siswa dan guru. Ada tiga alternatif pendekatan yang dapat
digunakan, yakni :
a) Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran dimana
materi pembelajaran terutama bersumber dari mata ajaran.
Penyampaiannya dilakukan melalui komunikasi antara guru
dan siswa. Guru sebagai penyampai pesan atau komunikator.
Siswa sebagai penerima pesan.bahan pelajaran adalah pesan
itu sendiri. Dalam rangkaian komunikasi tersebut dapat
digunakan sebagai metode mengajar.
b) Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan
siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan meode
dalam rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar
mandiri, belajar modular, paket belajar dan sebagainya.
c) Pendekatan yang beroreintasi pada kehidupan masyarakat.
Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan
masyarakat dan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
Prosedur yang ditempuh ialah dengan mengundang
masyarakat kesekolah atau siswa berkunjung kemasyarakat.
Metode yang digunakan terdiri dari: karyawisata,
narasumber, kerja pengalaman, surpei, proyek
pengabdian/pelayanan masyarakat, berkemah dan unit.
4. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang
masing-masing memiliki ciri-cirinya sendiri :
a) Mata pelajaran terpisah
Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang terpisah-
pisah dan setiap mata ajaran disampaikan sendiri-sendiri
tanpa ada hubungannya dengan mata ajaran lainnya.
b) Mata ajaran-mata ajaran berkorelasi
Kolerasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi
kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata

4
ajaran. Prosedur yang ditempuh ialah menyampaikan
pokok-pokok yang saling berkolerasi guna memudahkan
siswa memahami pelajaran tersebut.
c) Bidang studi
Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri
yang sama dikolerasikan/difungsikan dalam satu bidang
pengajaran.
d) Program yang berpusat pada anak
Program ini adalah orientasi baru di mana kurikulum
dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik,
bukan pada mata ajaran
e) Core program
Core artinya inti atau pusat. Core program adalah suatu
program inti berupa suatu nit atau masalah.
f) Electric program
Electic rogram adalah suatu program yang mencari
keseimbangan dari kurikulum yang berpusat pada mata
ajaran dan berpusat pada peserta didik. Caranya ialah
memlih unsur-unsur yang dianggap baik yang terdapat
pada kedua jenis organisasi, kemudian unsur-unsur yang
diintegrasikan menjadi suatu program.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena
kurkulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat
tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar
siswa. Aspek-aspek yang perlu dinilai bertitik tolak dari aspek-
aspek tujua yang hendak dicapai, baik tujuan kurikulm, tujuan
pembelajaran dan tujuan belajar siswa. Setiapa aspek yang dinilai
bepangkal pada kemamampuan-kemampuan apa yang hendak
dikembangkan, sedangkan tiap kemampuan itu mengandung
unsur-unsur pengetahuan, keteampilan dan sikap serta nilai.

5
b. Fungsi dari Kurikulum
Kurikulum mempunyai fungsi yang penting dalam pendidikan
yang ada di Indonesia.Berikut ini merupakan fungsi-fungsi dari
kurikulum :
a) Perencanaan Kurikulum
Pemeritah pusat perlu merumuskan dan menetapkan standar
bersifat nasional (standar kompetesi dan standar dasar) yang
berfungsi sebagai acuan untuk pengembangan kurikulum pada
tingkat suatu pendidikan/sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut
pihak daerah maupun sekolah bertugas mengembangkan kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan sesuai kondisi,kebutuhan dan
kemampuan daerah maupun pihak sekolah yang bersangkutan.Oleh,
karena itu perencanaan desain maupun kurikulum baik silabus
maupun rencana pelaksanaan pembelajaran perlu di kembangkan
secara spesifik,efektif,relevan dan komprehensif.
b) Implementasi Kurikulum
Implementasi kurikulum merupakan bentuk aktualisasi dari
kurikulum yang telah di rencanakan.bentuk implementasi kurikulum
adalah kegiatan pembelajaran yang di lakukan guru bersama siswa
untuk mencapai kurikulum yang telah di tetapkan.Muara
keberhasilan kurikulum secara actual akan ditentukanoleh
implementasi kurikulum dilapangan.Sering terjadi implementasi atau
pelaksanaan kurikulum (pembelajaran) tidak sesuian dengan
perencanaan kurikulum.
Hal ini sejalan dengan pilar-pilar pendidikan yang di kemukakan
UNESCO seperti belajar mengetahu (learning to know), belajar
melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to
be), dan belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live
together).Oleh karena itu, implementasi kurikulum harus di kelola
secara professional, efektif, dan efesien yang mengacu pada empat
pilar tersebut dan konsisten dengan perencanaan kurikulum yang di

6
kembangkan ,sehingga ranah kognitif ,efektif dan psikomotor yang
tertuang dalam indicator (tujuan) dapat terwujud melalui
pelaksanaan kurikulum tersebut.
c) Pelaksanaan Evaluasi Kurikulum
Kegiatan evaluasi harus di lakukan secara sistematik , sistematis
, dan komphersif yang mengacu pada visi,misi dan tujuan
kurikulum.Pengendalian mutu ( quality control ) hasil pelaksanaan
kurikulum dapat di tentukan oleh kegiatan evaluasi kurikulum
maupum pembelajaran.Kegiatan merumuskan kisi-kisi, instrumen,
dan melaksanakan evaluasi dan pembelajaran harus di kelola secara
professional.Salah satu pengaruh dari otonomi sekolah yang terkait
dengan evaluasi pembelajaran di antaranya guru perlu merumuskan
kisi-kisi, membuat instrument , dan melaksanakan evaluasi
kurikulum serta pembelajaran.Oleh karena itu, setiap guru harus
memilki kemampuan dalam melakukan evaluasi kurikulum dan
pembelajaran secara tepat dan benar. Perumusan Penetapan Kriteria
dan Pelaksanaan Kenaikan Kelas Atau Kelulusan.
Kriteria kenaikan kelas harus di pahami betul oleh kepala
sekolah maupun guru sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
mengambil suatu keputusan yang keliru.Kegiatan ini merupakan
lanjutan dari kegiatan evaluasi kurikulum dan pembelajaran yang
perlu dilakukan secara objektif , intregitas dan
komphersif.Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
menuntut perolehan hasil belajar secara tuntas (mastery
learning).Oleh karena itu, penetapan criteria kelulusan (passing
grade) perlu dilakukan secara tepat sesuai dengan ketetapan yang
berlaku.
d) Pengembangan Bahan Ajar, Media Pembelajaran, dan Sumber
Belajar
Bahan ajar yang di pelajari siswa sebaiknya tidak hanya
berdasarkan pada buku teks pelajaran, melainkan perlu
menggunakan dan mengembangkan berbagai bahan ajar melalui

7
media dan sumber belajar yang sesuai dengan topic
pembahasan.Demikian pula, keterlibatan masyarakat sekelilingnya
harus mulai di kembangkan secara strategis supaya menghasilkan
kemampuan siswa yang terintegrasi dengan lingkungan.
e) Pengembangan Ekstrakulikuler dan Kokurikuler
Keberhasilan suatu kurikulum akan optimal apabila didukung
oleh kegiatan ekstrakulikuler dan kokurikuler yang di kelola secara
efektif dan professional .Kegiatan ini sering terabaikan karena pihak
sekolah merasa bahwa kegiatan ini dapat mengoptimalkan
kemampuan siswa dan dapat mengembangkan kemampuan siswa
sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.Oleh karena itu,
kegiatan ini perlu di kelola secara komprehensif dan terpadu dengan
kegiatan intrakurikuler
C. Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan kurilkulum di indonesia meliputi, di antaranya :
1. Rencana pelajaran 1947
a) Menteri pendidikan ,pengajaran, dan kebudayaan, Mr. Suwandi,
membentuk panitia penyelidik pengajaran yang antara lain
melahirkan pelajaran 1947
b) Rencana pelajaran 1947 merupakan kurikulum pertama di Indonesia
c) Rencana pelajaran yang di susun harus memperhatiaka (1)
mengurangi pendidika pikiran,(2) menghuungkan isi pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari,(3) memberikan perhatian kepada
kesenian, (4) meningkatkan pendidikan watak,(5) meningkatkan
pendidikan jasmani,(6)meningkatkan kesadaran bernegara dan
bermasyarakat.
d) Istilah kurikulum belum digunakan. Istilah yang di gunakan adalah
rencana pelajaran.
e) Unsur pokok kurikulum adalah (1) daftar jam pelajaran atau struktur
program, (2) garis-garis besar program pengajaran.

8
f) Struktur program di bagi menjadi (1) Struktur program yang
menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah, (2) struktur program
yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia.
g) Kurikulum tersebut termasuk kurikulum dengan mata pengajaran
terpisah-pisah.
2. Rencana pelajaran 1950
a) Rencana pembelajaran kurikulum ini lahir karena tuntutan kelahiran
UU No 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar pendidikan dan
pengajaran di sekolah
b) Kurikulum ini masih relatif sama dengan Rencana Pelajaran 1947
c) Istilah kurikulum masih belum digunakan. Istilah yang dipakai
adalah rencana pelajaran.
d) Kurikulum ini merupakan kurikulum masih dengan mata pelajaran
terpisah-pisah.
3. Rencana pelajaran 1958
a) Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari rencana pelajaran
1950.
b) Kurikulum ini digunakan sampai dengan tahun 1964.
4. Rencana pelajaran 1964
a) Kurikulum ini meupakan penyempurnaan dari rencana pelajaran
1958.
b) Kurikulum ini i guanakan sampai dengan tahun 1968
c) Terdapat pembagian kelompok cipta,rasa, dan krida.
5. Kurikulum 1968
Kurikulum ini merupakan kurikulum terpadu utam di Indonsia
a) Beberapa mata pelajaran ilmu hayat,ilmu alam,dan sebagainya
mengalami fusi menjadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau yang
sekarang sering di sebut sains.
b) Struktur program di bagi menjadi (1) pembinaan jiwa pancasiala (2)
pengetahuan dasar ddan (3) kecakapan khusus
c) Struktur program untuk sekolah dasar program pembinaan ,jiwa
pancasila meliputi mata pelajaran (1) pendidikan Agama (2)

9
Pendidikan Kewarganegaraan (3) Pendidikan Bahasa Indonesia (4)
Bahasa Daerah (5) Pendidikan Olahraga
d) Untuk program pengetahuan dasar meliputi mata pelajaran (1)
Berhitung, (2) Ipa,(3) Pendidikan Kesenian (4) Pendidikan
Kesejahteraan.
e) Untuk program kecakapan khusus meliputi mata pelajaran khusus.
f) Untuk pertama kalinya istilah kurikulum di pakai di Indonesia
6. Kurikulum 1975
a) Kurikulum ini lahir sebagai ketetapan MPR No.IV/MPR/1973
tentang GBHN 1973, dengan tujuan pendidikan membentuk
manusia Indonesia untuk pembagunan nasionla di berbagai bidang.
b) Struktur program untuk sd meliputi bidang studi (1) Agama
(2)Pendidikan Moral Pancasila (3) Bahasa Indonesia (4) Ilmu
Pengetahuan Sosial (5) Matematika (6) Ilmu Pengetahuan Alam (7)
Olahraga dan Kesehatan (8) Kesenian (9) Keterampilan Khusus.
c) Untuk SMP di tambah dengan bidang studi Bahasa Daerah, Bahasa
Inggris, dan Pendidikan Keterampilan, baik yang pilihan terikat
atau pilihan bebas.
d) Untuk SMA sudah barang tentu ada bidang studi berdasarkan
jurusan baik IPA dan IPS.
e) Untuk SMK dengan kurikulum 1976
f) GBPP (Garis garis besar program pengajaran)untuk kurikulum 1975
di kenal dengan format yang sangat rinci.
7. Kurikulum 1984
a) kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975.Oleh
karena itu kurikulum 1984 di kenal juga sebagai kurikulum 1975
yang di sempurnakan.
b) Kurikulum 1984 berlaku berdasarkan keputusan menteri pendidikan
dan kebudayaan NO. 0461/U1983 tanggal 22 Oktober 1983 tentang
perbaikan kurikulum.
c) Pendidikan dasar dan menengah di lingkungan departemen
pendidikan dan kebudayaan.

10
d) Ada 4 aspek yang di sempurnakan dalam kurikulum 1984, yakni (1)
pelaksanaan PSPB (2) penyesuaiain tujuan dan struktur program
kurkulum (3) pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan
keserasian antara rana kognitif, efektif dan dikomotorik, (4)
pelaksanaan pelajaran berdasarkan perundatan belajar yang di
sesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing peserta didik.
8. Kurikulum 1994
a) Kurikulum 1994 merupakan pelaksanaan amanah UU NO 2 tahun
1989 tentang sistem pendidikan nasional
b) Kurikulum 1994 di laksanakan berdasarkan menteri pendidikan dan
kebudayaan No 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993.
c) Kurikulum 1994 berisikan 3 lampiran : (1).landasan,program,dan
pengembangan kurikulum, (2) GBPP dan (3) pedoan pelaksaan
kurikulum.
9. Krikulum berbasis kompetensi (KBK)
a) Kurikulum ini belum di tetapkan di seluruh sekolah di Indonesia.
b) Pusat kurikulum,balit bank diknas bersama dengan direktorat teknis
telah melakukan uji coba dalam rangka proses pengembangan
kurikulum berbasisi kompetensi ini
c) Berdasarkan pp no 19 tahun 2005, Badan Standard Nasional
Pendidikan (BSNP) mempunyai kewenangan untuk mengembangkan
standard nasional pendidikan,standard kurikulum yang di gunakn di
sekolah-sekolah.
10. Kurikulum tingakat satuan pendidikan (KTSP)
a) KBK sering di sebutsebagai jiwa KTSP, karena KTSP
sesungguhnya merupakn proses pengembangan KTSP telah
mengambil kaidah-kaidah yang terdapat dalam KBK
b) Standard isi dan proses yang di gunakan sebagai acuan dalam
penyususnan kurikulum ini di kembangkan oleh BSNP (Badan
Standard Nasional Pendidikan) KTSP di susun oleh satuan
pendidikan sekolah/madrasah bersama dengan semua pemangku
kepentingan disekolah dengan mengacu kepada standard isi dan

11
proses dalam pp NO.19 tahun 2005 tentang standart Nasional
Pendidikan.
11. Kurikulum 2013

D. Perkembangan Kurikulum Matematika di Indonesia


Kurikulum di Indonesia sudah beberapa kali mengalami perubahan. Di bawah
ini akan diuraikan beberapa kurikulum yang pernah ada di Indonesia.
1. Kurikulum tahun 1968
Secara umum ketentuan-ketentuan dalam kurikulum 1968 adalah
a) Bersifat correlated subject curriculum.
b) Jumlah mata pelajaran untuk SD 10 bidang studi, SMP 18 bidang studi
SMA jurusan A 18 bidang studi, SMA jurusan B 20 bidang studi, SMA
jurusan C 19 bidang studi.
c) Jurusan SMA dilakukan di kelas II.
Sedangkan perkembangan pendidikan matematika itu sendiri pada
kurikulum tahun 1968 mempunyai ciri-ciri sebagaimana dikemukan
oleh Ruseffendi:
1) Dalam pengajaran Geometri, penekanan lebih pada keterampilan
berhitung. Misalnya menghitung luas bangun geometri datar atau
volume bangun geometri ruang bukan pada penngertian bagaimana
rumus-rumus untuk perhitungan itu di peroleh.
2) Lebih mengutamakan hafalan yang sifatnya mekanis daripada
pengertian.
3) Program berhitung kurang memperhatikan aspek kontinuitas
dengan materi pada jenjang berikutnya, serta kurang terkait dengan
dunia.
4) Penyajian materi kurang memberikan peluang untuk tumbuhnya
motivasi serta rasa ingin tahu anak
5) Dari ciri-ciri yang dikemukakan oleh Ruseffendi, kurikulum
matematika tahun 1968 lebih menekankan pada perhitungan dan
hasil dari perhitungan, tidak pada pemahaman konsep dari suatu
materi sehingga hanya menggunakan sistem hafalan. Hal inilah

12
yang dapat dijadikan alasan kurang efektifnya penerapan
kurikulum tahun 1968 ini sehingga dilakukan perubahan kurikulum
yang selanjutnya.
2. Kurikulum tahun 1975
Kurikulum tahun 1975 merupakan perubahan dari kurikulum 1968. Secara
umum ketentuan-ketentuan kurikulum tahun 1975 antara lain:
a) Bersifat integrated curriculum organization
b) SD mempunyai satu struktur program terdiri atas 9 bidang studi.
c) Pelajaran ilmu alam dan ilmu hayat menjadi pelajaran ilmu
pengetahuan alam.
d) Pelajaran ilmu aljabar dan ilmu ukur menjadi pelajaran matematika.
e) Jumlah mata pelajaran SMP dan SMA menjadi 11 bidang studi.
f) Penjurusan SMA dibagi tiga: IPA, IPS dan BAHASA dimulai pada
permulaan semester II.
g) Terdapat topik-topik baru yang diperkenalkan yaitu himpunan,
geometri, bidang dan ruang, statistika dan probalitas, relasi, sistem
numerasi kuno,dan penulisan lambang bilangan non desimal. Selain itu
diperkenalkannya pula konsep-konsep baru seperti penggunaan
himpunan, pendekatan pengajaran matematika secara spiral , dan
pengajaran geometri dimulai dengan lengkungan.
h) Terjadi pergeseran dari pengajaran yang lebih menekankan pada
hafalan kepengajaran yang bersifat rutin.

3. Kurikulum tahun 1984


Pada tahun 1984 pemerintah merubah kurikulum tahun 1975 menjadi
kurikulum baru, yaitu kurikulum tahun 1984. Menurut Subando, alasan
dalam menerapkan kurikulum baru tersebut antara lain, adanya sarat materi,
perbedaan kemajuan pendidikan antar daerah dari segi teknologi, adanya
perbedaan kesenjangan antara program kurikulum di satu pihak dan
pelaksana sekolah serta kebutuhan lapangan dipihak lain, belum sesuainya
materi kurikulum dengan taraf kemampuan anak didik. Secara umum dasar

13
perubahan kurikulum tahun 1975 ke kurikulum tahun 1984 menurut Henny
diantaranya sebagai berikut:
a) beberapa unsur dalam GBHN yang belum tertampung ke dalam
kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
b) Terdapat ketidak selarasan antara materi kurikulum berbagai bidang
studi dengan kemampuan anak didik.
c) Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksananya di
sekolah.
d) Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap
jenjang.
e) Pelaksanaan pendidikan sejarah perjuangan bangsa sebagai bidang
pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai
sekolah menengah tingkat atas termasuk pendidikan luar sekolah.
f) Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan lapangan kerja.
g) Berorientasi pada tujuan instruksional.
h) Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA).
i) Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral.
Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.
f.) Menggunakan pendekatan keterampilan proses.

4. Kurikulum Tahun 1994


Kurikulum tahun ini 1994 memiliki beberapa kemudahan antara lain
yaitu:
a) Kurikulum ini sangat memudahkan guru dalam membuat bahan
pembelajaran maupun melaksanakannya di kelas karena materi sudah
disiapkan dalam dokumen kurikulum.
b) Bahan pembelajaran mudah diubah karena masing-masing mata
pelajaran berdiri sendiri.

14
c) Penilaian hasil belajar siswa sangat mudah dilakukan guru karena
berbasis materi pengetahuan.
Walaupun ada banyak kemudahan atau kelebihan kurikulum ini akan
tetapi masih ada kelemahannya.Secara umum kurikulum tahun 1994 ini
memiliki beberapa kelemahan antara lain yaitu:
a) Garis-garis program pembelajaran diorganisasikan dalam mata
pelajaran sesuai dengan disiplin keilmuan.
b) Program pembelajaran diriumuskan dalam pokok-pokok bahasan
yang berorienrtasi materi pengetahuan, dengan susunan yang kurang
mendasarkan pada kebutuhan siswa dalam kehidupannya sehari-hari.
c) Saratnya materi pembelajaran mendorong kegiatan pembelajaran
menjadi proses manghafalkan kesimpulan hasil ilmuwan terdahulu
bukan penguasaan kecakapan proses yang memungkinkan siswa
mengumpulkan data, menari kesimpulan dan membuktikannya
sendiri.
5. Kurikukulim berbasis kompetensi
Pada tahun 2004, Pusat Kurikulum mengeluarkan dokumen kurikulum
baru yang disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi. Beberapa ciri
penting dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikemukakan oleh
Supriadi adalah:
a) Karena kurikulum ini dikembangkan berdasarkan kompetensi
tertentu, maka kurikulum 2004 diberi nama Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
b) Berpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan.
c) Terdapat penekanan pada pengembangan kemampuan pemecahan
masalah; kemampuan berpikir logis,kritis, erta penalaran dan
komunikasi.
d) Cakupan materi untuk SD meliputi: bilangan, geometri dan
pengukuran, pengolahan data, pemecahan masalah, serta penalaran dan
komunikasi.

15
e) Cakupan materi untuk SLTP meliputi: bilangan, aljabar, geometri dan
pengukuran, peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran
dan komunikasi.
f) Cakupan materi untuk SMU meliputi aljabar,geometri dan
pengukuran, trigonometri, peluang dan statistika, kalkulus, logika
matematika, pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi.
g) Kurikulum berbasis kompetensi ini secara garis besarnya mencakup
tiga kompenen yaitu kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator
pencapaian hasil belajar.
h) Kemampuan pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi
bukan merupakan pokok bahasan tersendiri, melainkan harus dicapai
melalui proses belajar dengan mengintegrasikan topik-topik tertentu yang
sesuai.
Adapun karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi menurut Mulyasa
yaitu:
a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara
individual maupun klasikal
b) Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
c) Menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
d) Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber belajar lainnya
yang memenuhi unsur edukatif
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan dan pencapaian suatu kompetensi
6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sedangkan Supriadi mengemukakan ciri-ciri Kurikulum pendidikan
matematika saat ini adalah:
a) Dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu.
b) Berpusat pada anak sebagai pengembang pengetahuan.
c) Terdapat penekanan pada pengembangkan kemampuan pemecahan
masalah, kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif serta kemampuan
mengkomunikasikan matematika.

16
d) Cakupan materi sekolah dasar meliputi: bilangan, geometri dan
pengukuran, pengolahan data, pemecahan masalah, serta penalaran dan
komunikasi.
e) Cakupan materi untuk SLTP meliputi: bilangan, aljabar, geometri dan
pengukuran, peluang dan statistika, pemecahan masalah, serta penalaran
dan komunikasi
f) Cakupan materi untuk SMU meliputi aljabar,geometri dan
pengukuran, trigonometri, peluang dan statistika, kalkulus, logika
matematika, pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi
g) Kurikulum ini mencakup kompetensi dasar, materi poko dan
indikator hasil pencapaian belajar
h) Kemampuan pemecahan masalah serta penalaran dan komunikasi
bukanmerupakan pokok bahasan tersendiri,melainkan harus dicapai
melalui proses belajar dengan menintegrasikan topik-topik tertentu yang
sesuai.
6. Kurikulum 2013

E. Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Matematika


Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi siswa tersebut. Kurikulum
2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi diperlukan untuk mengarahkan
siswa menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, dan mandiri; serta (3) warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
1. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi
di sekolah dan masyarakat.

17
b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar siswa mampu menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar.
c. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi
Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
e. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam Kompetensi Inti.
f. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
g. penilaiannya mencakup 3 aspek antara lain : aspek kognitif, motorik,
dan afektif.
2. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL
yang harus dimiliki seorang siswa pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. Rumusan
Kompetensi inti menggunakan notasi berikut ini.
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, kompetensi inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan
kompetensi dasar satu kelas dengan kelas di atasnya sehingga memenuhi
prinsip belajar, yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan

18
antarkompetensi yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah
keterkaitan antara kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan
kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang
sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
3. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
siswa, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi
dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan
kompetensi inti sebagai berikut.
a. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1.
b. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2.
c. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3.
d. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.
Kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual (KD pada KI-1)
dan sikap sosial (KD pada KI-2) ditumbuhkan melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu melalui pembelajaran kompetensi
pengetahuan (KD pada KI-3) dan kompetensi keterampilan (KD pada KI-
4), pembiasaan dan keteladanan. Pembelajaran langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-
4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses
pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1
dan KI-2.
4. Ruang lingkup matematika kurikulum 2013
a. SD/MI : Bilangan, Geometri dan pengukuran, Pengolahan data.
b. SMP/MTS :
a) Bilangan : Sifat-sifat operasi hitung
b) Pengukuran dan Geometri : luas, volume, dan satuan pengukuran dari

19
benda atau bangun geometri, Mengidentifikasi bangmenurut sifat,
unsur, atau kesebangunannya, Melakukan operasi hitung yang
melibatkan keliling, Mengidentifikasi sifat garis dan sudut dalam
c) Peluang dan statistika : ukuran pemusatan data,peluang.
d) Aljabar : pertidaksamaan, dan fungsi, meliputi: bentuk linear,
kuadrat, barisan dan deret, dalam pemecahan masalah.
c. SMA/MA :
a) Pengukuran dan geometri : Menggunakan sifat dan aturan dalam
menentukan posisi, jarak, sudut, volum, dan transformasi dalam
pemecahan masalah
b) Peluang dan Statistika : Menyusun dan menggunakan kaidah
pencacahan dalam menentukan banyak kemungkinan, Menentukan dan
menafsirkan peluang kejadian majemuk , Menyajikan dan meringkas
data dengan berbagai cara dan memberi tafsiran
c) Trigonometri : Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan
identitas trigonometri dalam pemecahan masalah, Menggunakan
manipulasi aljabar untuk merancang/menyusun bukti
d) Aljabar : Menggunakan operasi dan manipulasi aljabar dalam
pemecahanmasalah yang beraitan dengan;bentuk pangkat, akar,
logaritma, persamaan dan fungsi komposisi dan fungsi invers,
Menyusun/menggunakan persamaan lingkaran dan garis singgungnya,
Menggunakan algoritma pembagian, teorema sisa, dan teorema faktor
dalam pemecahan masalah , Merancang dan menggunakan model
matematika program linear, Menggunakan sifat dan aturan yang
berkaitan dengan barisan, deret, matriks, vektor, transformasi, fungsi
eksponen, dan logaritma dalam pemecahan masalah
e) Kalkulus : Karakteristik dan Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika
di Sekolah 72, Menggunakan konsep limit fungsi, turunan, dan integral
dalam pemecahan masalah

20
5. Contoh KD dan KI

21
BAB III
PENUTUP
3. 1. SIMPULAN
Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa :
 kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari
garis start sampai dengan finishatau seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan , isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu .
 Dalam perkembangan kurikulum membutuhkan berbagai landasan
pengembangan kurikulum, komponen pengembangan kurikulum, prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum dan Struktur kurikulum. Perkembangan
kurikulum di Indonesia di mulai dari rencana pelajaran 1947 sampai
dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan saat ini muncul
kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013.
 Dalam Kurikulum 2013 terdapat KI dan KD.

22
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. (2011). Kurikulum Dan Pembelajaran. PT Bumi Aksara:


Jakarta.

Rusman. (2011). Manajemen Kurikulum. Rajawali Pers : Jakarta.

Suparlan. (2012). Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum Dan Materi


Pembelajaran. PT Bumi Aksara: Jakarta.

Rahmawati,Ruzi. (2012). Perkembangan Kurikulum Matematika. (Dikutip dari :


http://ruzirahmawati.blogspot.co.id/2012/04/perkembangan-kurikulum-
matematika, pada tanggal 6 Desember 2019, pukul 22.32)

As’ari, Abdur Rahman, Dkk. (2017). Buku Guru Matematika Kelas VII Kurikulum
2013 Revisi 2017. Kemendikbud : Jakarta

23

Anda mungkin juga menyukai