PERSAMAAN KUADRAT `
Tujuan :
• Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan
• Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan
kuadrat sempurna
• Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan rumus kuadrat
x12 = =
1
x12 = =
x12 = = =
Jadi x1 = = 2, atau x2 = =
2
1.2. Garis Lurus
1.2.1. Gradien Garis Lurus Jika Diketahui Dua Titik
Y
5
B(8,5)
3
2 A(3,2) 5
1 2 3 4 5 6 7 8 X
m= =
Contoh 1.4: Tentukan gradien atau kemiringan dari garis yang melalui
a. P(4,2) dan Q(6,8) b. M(3,11) dan N(5,7)
Jawab: a. gradien m = =
b. gradien m = =
3
1.2.2. Mencari Gradien Dari Sebuah Persamaan Garis
Gradien garis dari sebuah persamaan garis ax+by+c=0 adalah m =
Contoh 1.7: Tentukan persamaan garis lurus melalui A(2,5) dan B(4,13)
Contoh 1.8: Tentukan persamaan garis yang melalui C(1,5) dan D(3,4)
Jawab: m = =
4
Jadi diperoleh: y–5= (x-1)
y–5= x+
y =- x +
Contoh: 1.9
Sebuah perusahaan ingin memasarkan sejenis produk dengan terlebih
dahulu memasang iklan. Jika perusahaan mengeluarkan iklan
Rp.1.000.000, maka keuntungan yang diperoleh adalah Rp.4.000.000.
Jika perusahaan mengeluarkan biaya iklan Rp.3.000.000, maka
keuntungan yang diperoleh adalah: Rp. 14.000.000.
a. Prediksikan bahwa jika perusahaan mengeluarkan biaya iklan
sebesar Rp.4.000.000, berapa keuntungan yang akan diperoleh?
b. Jika perusahaan ingin memperoleh keuntungan sebesar
Rp.40.000.000, berapakah biaya iklan yang harus ia keluarkan?
Jawab:
Persoalan di atas adalah persoalan garis lurus melalui 2 titik yaitu A(1,4)
dan B(3,14) (angka 1, 4, 3, 14 dalam jutaan rph)
Maka m= = =5
5
5x = 41 sehinga x 8,2
Jadi harus dikeluarkan biaya iklan sebesar Rp.8.200.000
6
1.3. NILAI MUTLAK (ABSOLUT)
1.3.1. Definisi Nilai Mutlak
Nilai mutlak atau nilai absolut didefinisikan sebagai berikut:
Definisi:
= a jika dan hanya jika a 0
= -a jika dan hanya jika a<0
Definisi:
= a a 0
= -a a<0
Contoh 1.10: Tentukan f(1), f(-3), dan f(6) dari f(x) = │2x-5│ + 4x
Jawab: f(1) = │2(1)-5│ + 4(1) = │-3│+ 4 = 3+4 = 7
f(-3) = │2(-3)-5│ +4(-3) = │-11│ - 12 = 11-12 = -1
f(6) = │2(6)-5│ + 4(6) = │7│ + 24 = 31
7
Penyelesaian: Dari definisi bahwa
│a│ = a jhj a 0
-a jhj a<0
Anggap bahwa a=x-2, maka:
kasus 1): │x-2│ = x-2 jika x-2≥0,
x-2 = 12 x≥2
x = 14 x≥2
HP1: x=14
8
Kasius 2: │2x-3│ = -(2x-3) jika 2x-3<0
-2x+3 = x+1 2x <3
-2x-x = 1-3 x < 3/2
-3x = -2 x < 3/2
x = 2/3 x < 3/2
HP2: x=2/3
Dari kasus 1 dan kasus 2, maka diperoleh HP: x=4 atau x=2/3
Contoh 1.14:
a.│x│< 9 maka nilai x yang memenuhi ada pada selang -9<x<9
b. │x│ > 4 x<-4 atau x>4
c. │x│ 15 -15 x 15
d. │x│ 30 x -30 atau x 30
9
Penyelesaian: Gunakan sifat nomor 2:
│2x-4│ > 18
2x-4 < -18 atau 2x-4 > 18
2x < -14 atau 2x > 22
Jadi HP: x < -7 atau x > 11
10
4
FUNGSI DAN LIMIT
Tujuan :
2.1. Pendahuluan Limit
Definisi 2.1:
=m didefinisikan sebagai: Jika x mendekati atau menuju
c, maka f(x) mendekati atau menuju m.
Kata ”dekat” mengandung arti bahwa x mendekati c dari dua sisi yaitu
dari sebelah kiri dan sebelah kanan. Pendekatan dari sebelah kiri yaitu
untuk nilai-nilai x yang lebih kecil dari 2, sedangkan untuk pendekatan
dari sebelah kanan adalah untuk nilai x yang lebih besar dari 2. Untuk x
mendekati c dari sebelah kiri disebut limit kiri dan ditulis ,
sedangkan untuk x mendekati c dari sebelah kanan disebut limit kanan
dan ditulis: .
11
2.2. Menentukan nilai fungsi dan limit
Contoh 2.1. Perhatikan gambar berikut:
Y
N
y=f(x)
R
P
M
X
a bc
Gambar-1
1. Pada x=a.
f(a) tidak ada nilai pada L tetapi pada N. Jadi f(a) = N.
Limit kiri : = L, dan limit kanan: = L.
12
Karena limit kiri limit kanan di x=c, maka tidak ada atau
tidak terdefinisi dan tidak mempunyai nilai.
Contoh 2.2: Hitung limit dan fungsi yang diberikan serta sketsa grafiknya:
b. , , ,
c. , ,
d. , ,
e. , ,
c. = =5 , = 4,
13
Jadi tidak ada.
5
4
3
1
2 4 6 X
-2
-4
a. = +
b. =b
14
Contoh 2.5. (2x3+5x-4) = 2(13)+5(1) -4 = 3
Contoh 2.6. = = -2
Contoh 2.7. =
= = -2.
Contoh 2.8: = = =
Contoh 2.9. =
= =-11.
Contoh 2.10. = =
= 2.
Contoh 2.11. =
Contoh 2.12. =
= = -2
15
Untuk menghitung soal di bawah ini, terlebih dahulu setiap suku baik
pembilang maupun penyebut dibagi dengan pangkat tertinggi, kemudian
gunakan = 0.
Contoh 2.15. =
= = 6
Contoh 2.16. = = = 0.
b. , ,
c. , ,
d. , ,
16
e. Sketsa grafiknya.
5. Hitung limit dan fungsi yang diberikan kemudian sketsa grafiknya:
x2 jika x 0
f(x) = x jika 0<x<1
2+x jika x 1
a. f(-1), f(0), f(-1), f(2), f(-5), f(10).
b. , , ,
c. , , ,
Untuk soal di bawah ini, hitung nilai limit dari fungsi yang diberikan.
6. 7. 8.
9. 10. 11.
15. 16.
17.
BAB III
TURUNAN
3.1. Definisi Turunan
17
Andaikan P adalah suatu titik tetap pada kurva y=f(x), dan andaikan Q
adalah sebuah titik berdekatan yang dapat dipindah-pindahkan pada kurva
tersebut. Garis yang melalui P dan Q disebut talibusur. Garis singgung di
P adalah posisi pembatas (jika ada) dari talibusur itu bila Q bergerak ke
arah P sepanjang kurva (gambar 3.1).
Y
y=f(x)
talibusur
Q(c+h,f(c+h))
Garis singgung
f(c+h)-f(c)
P(c,f(c))
h
X
c c+h
gambar 3.1
Andaikan kurva tersebut adalah grafik dari persamaan y=f(x), maka P
mempunyai koordinat (c,f(c)), titik Q mempunyai koordinat (c+h,f(c)+h),
dan talibusur yang melalui P dan Q mempunyai kemiringan yaitu :
Akibatnya, garis singgung - jika tidak tegak lurus - adalah garis yang
melalui P dengan kemiringan Mtan yang memenuhi:
Secara umum, hal ini dinyatakan dalam sebuah definisi sebagai berikut:
18
Definisi 3.1. (Definisi Turunan)
Turunan fungsi f adalah fungsi lain f’(dibaca “f aksen”)
yang nilainya pada sebarang bilangan x adalah:
Jawab: =
= = = 3
Contoh 3.2: Gunakan definisi untuk mencari turunan dari f(x) = 5x2-2
Jawab: =
= =
= = = 10x
19
Teorema 3.1. (aturan kepangkatan)
Jika = xn, dengan n bilangan-bilangan bulat positif,
maka = nxn-1, atau ditulis d(xn) = nxn-1
0 maka
Contoh 3.3:
a. d(x2) = 2x, b. d(x9) = 9x8, c. d(3x5) = 3.5x4 = 15x4
d. y = x9-2x7+9x maka y’ = 9x8-14x6+9
e. y = 6x5+3x4-9x+4 maka y’ = 30x4+12x3-9
20
Contoh 3.4: Tentukan dy/dx dari y = (2x4-3x)6
Jawab: Misalkan u = 2x4-3x, maka u’ = du/dx = 8x3-3
y = u6, maka dy/du = 6u5
Dengan menerapkan aturan rantai,
dy/dx = dy/du . du/dx
= 6u5 . (8x3-3) = 6(2x4-3x)5( 8x3-3) = (48x3-18)( 2x4-3x)5
= = =
21
Contoh 3.8: Cari turunan dari f(x) =
Penyelesaian: =
3. y = x5 - x4 + 5x – 4 4. y = x1/2 + x2/5
7. y = (2x-1)3(3x+4) 8. 9.
Tugas :
1. y = 6xN- Nx5+7x-18
2. y = (3x5-7)N
3. y = (2x-1)N(Nx+4)
4.
22
d(cos x) = -sin x d(sec x) = sec x . tan x
d(tan x) = sec2x d(cosec x) = -cosec x . cot x
23
Y= (cos 7x)5
misalkan u=cos7x, maka du/dx = -7 sin7x
jadi y = u5, maka dy/du = 5u4
dy/dx = dy/du . du/dx = 5u4.(-7 sin7x) = - 35 cos4 7x sin7x
Dengan cara singkat:
d(cos5 7x) = 5 cos4 7x d(cos7x) = 5 cos4 7x (-7sin7x)
= -35 cos4 7x sin7x
4. y = 5 cos x
= - 5. sin u
=- sin x
24
5. y = tan8x 6. y = 7 sec x
y’ = sec x . tan x
7. y = cos7x 8. y = tan3x 9. y = sin54x
9
10. y = cos x 11. y = sin10x 12. y = cos123x
13. y = 7 sec4x
Y’= 7. Sec 4x . tan 4x . 4
Y’ = 28 sec 4x . tan 4x
Y = cot 7x
Mis u=7x maka u’ = du/dx= 7
Y = cot u
Dy/du = -cosec2 u
Dy/dx = dy/du . du/dx
= -cosec2 u. 7
= -7 cosec2 7x
25
(arc sin u) = , (arc cot u) = -
Contoh 3.15:
26
y = eu maka y’ = eu
y = ln u, maka y’ =
Contoh 3.16:
a. y = e4x maka y’= e4xd(4x) = e4x . 4 = 4e4x
b. y = maka y’ = d(x3) = .3x2 = 3x2
27
1. y = e9x 2. y = 3. y = ecosx 4. y=x7ex
5. y = esin3x 6. y = x9e2x 7. y = excosx 8. y = x8lnx
9. y = exlnx 10. y = ln(ex) 11. y = ln(cosx)
y’ =
y’ =
y’ =
28
Contoh 3.20: Cari turunan kedua dari: f(x) = x4 – 5x3 + 20x2
Jawab: f’(x) = 4x3 – 15x2 + 40x
F2(x) = 12x2 – 30x + 40
Contoh 3.21:
Cari turunan ketiga dari: f(x) = Cos2x
Jawab: f’(x) = - 2 sin2x
f2(x) = - 4 cos2x
f3(x) = 8 sin 2x
Penyelesaian :
a) v = ds/dt = 3t2- 24t +36 = 3(t-2)(t-6). Jadi v = 0 pada t = 2 dan t = 6
b) v > 0 bilamana (t -2)(t-6) > 0. Kita pelajari bagaimana memecahkan
persamaan persamaan kuadrat dalam pasal 1.3. Penyelesaiannya
adalah {t : t < 2 atau t > 6 }atau dalam notasi selang, (- , 2 ) (6,
); lihat gambar
29
c) Titik bergerak ke kiri bilamana v < 0 – yaitu , bilamana (t-2)(t-6)<0
.Ketaksamaan ini mempunyai penyelesaian berupa selang (2,6).
Contoh 3.4:
Terjemahkanlah berikut ini kedalam bahasa turunan.
Kantor berita Antara melaporkan bulan Mei 2007 bahwa pengangguran
bertambah dengan tingkat yang semakin tinggi. Disamping itu, harga
makanan naik tetapi dengan tingkat yang lebih lambat dari pada
sebelumnya. Tafsirkan pernyataan ini kedalam bentuk Kalkulus.
Jawab:
Andaikan u=f(t) menyatakan jumlah orang yang menganggur pada waktu
t. Walaupun u sebenarnya meloncat dalam besaran satuan, kita ikuti
kebiasaan baku dalam menyatakan u oleh sebuah kurfa mulus seperti
dalam gambar di bawah. Untuk mengatakan: Pengangguran bertambah
Demikian juga, jika p=g(t) mewakili harga makanan pada waktu t, maka
30
v=f(t) v=g(t)
31
g. Perusahaan Flobamora telah merugi, akan tetapi dalam waktu
dekat nanti situasi ini akan berubah.
BAB IV
APLIKASI TURUNAN
32
optimal yaitu nilai maksimum ataupun minimum sesuai dengan masalah
yang dihadapi.
Andaikan diberikan sebuah fungsi f dengan daerah asal S. (gambar 4.1).
Kita ingin menentukan dimana nilai maksimum dan minimum terjadi
pada daerah tersebut.
Y
max
y=f(x)
min
[ ] X
S
(gambar 4-1)
Dari gambar 4-1, kita dapat menurunkan definisi sebagai berikut:
Definisi:
Andaikan S daerah asal f memuat titik c. Maka:
(i). F(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f(c) f(x) untuk
semua x di S.
(ii). F(c) adalah nilai minimum f pada S jika f(c) f(x) untuk
semua x di S.
(iii) f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai
maksimum atau minimum.
33
Jika f© adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik
kritis, yakni c berupa salah satu:
(i) titik ujung dari I
(ii) Titik stasioner dari f( =0)
(iii) Titik singular dari f( tidak ada).
34
Penyelesaian:
Langkah 1: Titik-titik kritis adalah:
a. Titik ujung x=-1 dan x=4
b. Titik stasioner: =3x2-27=0. Diperoleh x1=-3 dan x2=3
Karena x=-3 diluar selang [-1,4] maka x=-3 tidak termasuk
sebagai titk kritis.
Jadi titik kritisnya adalah: x = -1, x = 3, dan x = 4
Langkah 2: hitung nilai f(x) untuk setiap titik kritis
f(x)=x3-27x
f(-1) = (13) – 27(1) = 8
f(3) = (33) – 27(3) = 0
f(4) = (43) – 27(4) = 28
Jadi nilai maximum = 28 terjadi di x = 4
Nilai minimum = 0 terjadi di x=3
35
4.2. Masalah-masalah Praktis Turunan
Contoh 4.3:
Kotak persegi panjang dibuat dari selembar papan. Panjang 24 inci dan
x
lebar 9 inci, dengan memotong bujur sangkar identik pada keempat pojok
dan melipat keatas sisi-sisinya, seperti dalam gambar 4.3 Bagaimana
ukuran kotak agar volumenya maksimum?. Berapakah volume tersebut?
x
(gambar 4-3)
Penyelesaian:
Langkah 1: Merumuskan model matematika:
Misalkan x adalah sisi bujur sangkar yang harus dipotong dan kemudian
dibentuk sesuai dalam ukuran seperti gambar di atas, maka:
Panjang =24-2x,
Lebar = 9-2x
Tinggi = x
36
Dengan demikian titik kritisnya adalah: x=0, x=2, dan x=4,5. Untuk x=9
tidak merupakan titik kritis karena berada diluar selang [0, 4,5].
Contoh 4.4:
Seorang peternak mempunyai 100 meter kawat berduri yang akan dipakai
untuk membuat pagar identik yang berdampingan seperti diperlihatkan
dalam gambar 4.4. Berapa ukuran seluruh kelilingnya agar luas
maksimum?
Penyelesaian:
Langkah 1: Merumuskan model matematika
y
x x x
(gambar 4.4)
37
atau y = 50 - x
Maka Luas (L) adalah:
L = Panjang x Lebar
= xy = x(50 - x) = 50x - x2
selang [0, ].
38
4.3. Aplikasi Bidang Ekonomi-Management
Konsep dan tujuan dasar dari perusahan adalah total laba P(x), yakni
selisih antara pendapatan dan biaya yang dapat dirumuskan sebagai:
P(x)=R(x)-C(x)=xp(x)-c(x).
Dalam hal ini perusahaan ingin memaksimumkan total laba.
39
Contoh 4.5:
Andaikan C(x) = 8300 + 3,25x + 40 rupiah. Cari biaya rata-rata tiap
satuan dan biaya marjinal dan hitung mereka bilamana x=1000.
Penyelesaian:
Biaya rata-rata = =
= = 11,95.
40
dibandingkan dengan ukuran panjang=9m, lebar=4m dan
tinggi=2,5m ?
41
DAFTAR PUSTAKA
Ayres, F.J.R. 1985. Diferensial dan Integral Kalkulus, seri buku schaum
Ed.2. Erlangga, Jakarta.
42
BAB I
APLIKASI TURUNAN
max
min
[ ] X
a b
(gambar 1-1)
Definisi:
Andaikan S daerah asal f memuat titik c. Kita katakan bahwa:
43
(i). f(c) adalah nilai maksimum f pada S jika f© f(x) untuk
semua x di S.
(ii). f(c) adalah nilai minimum f pada S jika f© f(x) untuk
semua x di S.
(iii) f(c) adalah nilai ekstrim f pada S jika ia adalah nilai
maksimum atau minimum.
44
Jadi nilai maximum = 0 terjadi di x=0 dan x=3
Nilai minimum = -40 terjadi di x=-2
Contoh 1.3:
Kotak persegi panjang dibuat dari selembar papan. Panjang 24 inci
dan lebar 9 inci, dengan memotong bujur sangkar identik pada
keempat pojok dan melipat keatas sisi-sisinya, seperti dalam
gambar 4.3 Bagaimana ukuran kotak agar volumenya maksimum?.
Berapakah volume tersebut?
(gambar 1-3)
Penyelesaian:
Andaikan x adalah sisi bujur sangkar yang harus dipotong dan kemudian
dibentuk sesuai dalam ukuran seperti gambar di atas, maka kita dapatkan:
45
Panjang =24-2x,
Lebar = 9-2x
Tinggi = x
Contoh 1.4:
Seorang peternak mempunyai 100 meter kawat berduri yang akan dipakai
untuk membuat pagar identik yang berdampingan seperti diperlihatkan
dalam gambar 4.4
Berapa ukuran seluruh kelilingnya agar luas maksimum?
Penyelesaian:
y
x x x
46
(gambar 4.4)
y
Andaikan lebar = x, dan panjang = y. Pada gambar terlihat ada 3 buah
sisi lebar (tegak) dan 2 buah sisi panjang (datar). Karena tersedia 100
meter kawat, maka diperoleh persamaan:
3x + 2y = 100,
atau y = 50 - x
Luas total A diberikan oleh:
A= xy = x(50 - x) = 50x - x2
47
1.3. Aplikasi Bidang Ekonomi-Management
Konsep dan tujuan dasar dari perusahan adalah total laba P(x), yakni
selisih antara pendapatan dan biaya yang dapat dirumuskan sebagai:
P(x)=R(x)-C(x)=xp(x)-c(x).
Dalam hal ini perusahaan ingin memaksimumkan total laba yang
diperoleh.
= harga marjinal
48
= pendapatan
= keuntungan marjinal
Contoh 1.5:
Andaikan C(x) = 8300 + 3,25x + 40 rupiah. Cari biaya rata-rata tiap
satuan dan biaya marjinal dan hitung mereka bilamana x=1000.
Penyelesaian:
Biaya rata-rata = =
= = 11,95.
49
keliling yang minimum, maka biaya pembangunan tembok dapat
berkurang.
c. Berapakah ukuran yang seharusnya agar diperoleh keliling
minimum?
d. Jika perkiraan biaya untuk membangun dinding tembok per m 2
adalah Rp.500.000, berapakah perbedaan biaya jika dibangun
rumah ukuran panjang =6m, lebar =6m dan tinggi=2,5m jika
dibandingkan dengan ukuran panjang =9m, lebar =4m dan
tinggi=2,5m ?
A. BAB II
2.1. Pendahuluan
Pandang turunan dan anti turunan fungsi berikut:
Turunan
50
y=x2, maka dy/dx =2x
2
y=x + 1 maka dy/dx =2x
y=x2 + 5 maka dy/dx =2x
y=x2 - 100 maka dy/dx =2x
Anti Turunan
Dari hubungan di atas, terlihat bahwa anti turunan dari 2x adalah salah
satu dari antara x2 , x2+1 , x2+5 , ataupun x2-100.
Secara umum, anti turunan atau Integral dari 2x dapat ditulis sebagai:
= x2 + c ; dimana c konstanta sebarang.
a.
b.
c. = arc tan( ) + c
51
d. = arc sin +c
e.
f. = arc cot( ) + c
g. = arc cos +c
i.
Contoh 2.1: a. =
b. =
= =
c. =
52
= =
d. = =
e. = = =
Contoh 2.2.: = x5 + x4 - 2x + c
Contoh 2.3: = x7 + x5 + x3 - 5x + c
= x13 + x6 + x2 - 5x + c
= x13 + x6 + 2x2 - 5x + c
Jadi =
53
= ½ . 1/6 u6 + c = (x2-9)6 + c
= ½ . 1/6 (x2-9)6 + c
= (x2-9)6 + c
jadi = =
= 1/8 . 1/7 u7 + c
= 1/56 (2x4+1)7+c
Dengan cara singkat ditulis sebagai berikut:
Contoh 2.7: =
54
x4dx = 1/30 du
= 1/30
= 1/30 . -1/6 (6x5+1)-6 + c
= -1/180 (6x5+1)-6 + c
= 2(x -1)
Penyelesaian:
= ½ . ¼ (x2-2x)4 + c
= 1/8 (x2-2x)4 + c
Penyelesaian:
Misalkan u = 4x2+9 maka du/dx = 8x
du = 8x dx
1/8 du = x dx
55
jadi =
= =1/8 ln u + c
= 1/8 ln(4x2+9) + c
= 1/8 ln(4x2+9) + c
Penyelesaian: =
Jadi = =½
Cara singkat:
56
= =
Penyelesaian:
Misalkan u= 4x2+9 maka du=8xdx
1/8 du = xdx
Jadi = =
Penyelesaian:
57
=
= 1/20 ln(5x4 – 2) + c
Penyelesaian: =
= 1/20.1/-7 (5x4-2)-7 + c
Misalkan u = x maka du = dx
Jadi =
= arc tan + c
= arc tan + c
Cara singkat:
= = arc tan + c
58
Contoh 2.15: Tentukan (rumus c)
Penyelesaian:
=7 =7
Penyelesaian: =
= + c
59
Misalkan u=3x, maka du=3dx sehingga 1/3du=dx
Jadi =
= = arc sin +c
jadi = = ½ eu + c = ½ e2x + c
Cara singkat:
= = ½ e2x + c
Penyelesaian:
= = +c
Contoh 2.20: =
60
= +c
Penyelesaian:
= + 2
= - 2x + 2
= - 2x + 2 ln +c
Contoh 2.23: = +
= +5
61
Contoh 2.24: =
= -
= -
= x + 2 ln(x+1) + c
Contoh 2.25: =
= ½ ln(x2+6x+13)
contoh 2.26: =
= -
= -
= ln(x2+6x+13) -
= ln(x2+6x+13) -
62
= ln(x2+6x+13) - + c
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
15. 16.
17.
63
BAB III
INTEGRAL FUNGSI TRIGONOMETRI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
= ln(sec u) + c
8.
= ln(sin u) + c
64
Penyelesaian:
Misalkan u=2x, maka du/dx = 2
½ du = dx
jadi =
= ½ (- cos u) + c = - ½ cos(2x) + c
Dengan cara singkat dikerjakan sebagai berikut:
= ½ = - ½ cos(2x) + c
jadi =
65
=
2
Contoh 3.4: = =-
Contoh 3.5: = =
= - cos u + c
x
= -cos e + c
Contoh 3.7: = =
Contoh 3.8: =
66
= 1/20 tan (u) + c
= 1/20 tan 5x4 + c
Contoh 3.10: =
= 1/3 sec 3x + c
Contoh 3.11: =
= - ½ cosec2x + c
Contoh 3.12. =
Sin2x + cos2x = 1
tan2x + 1 = sec2x
67
Rumus sudut rangkap:
Sin(2x) = 2 sin x cos x
Sin2x = ½ (1 – cos(2x))
Cos2x = ½ (1 + cos(2x))
1.
2. dan
3. dan
4. dan
3.2.1.a. Jenis 1:
Apabila m atau n ganjil positif sedangkan eksponen yang lain sebarang, maka
keluarkan sin x atau cos x dan gunakan kesamaan sin2x + cos2x = 1.
68
= 1/3 u3 + c = 1/3 sin3x + c
Dengan cara singkat :
= = 1/3 sin3x + c
Contoh 3.17: =
Contoh 3.18: =
=
= 1/3 sin3x - 1/5 sin5x + c
Contoh 3.19: = = +c
= = +c
3.2.1.b Jenis 2: ,
69
untuk n bilangan bulat ganjil dan positif, maka keluarkan faktor sinx
atau cosx kemudian gunakan kesamaan sin2x + cos2x = 1
Contoh 3.20: =
=
= sin x - 1/3 sin3x + c
untuk n bilangan bulat genap dan positif, maka uraikan dalam faktor
sin2x atau cos2x kemudian gunakan kesamaan sudut rangkap
.
Contoh 3.21: =
=½x–½.½
= ½ x – ¼ sin(2x) + c
70
= -
= -
= ¼ tan4x - +
= ¼ tan4x - +
= ¼ tan4x – ½ tan2x + ln(cos x) +c
3.2.1.d. Jenis 4: ,
Contoh 3.23 :(Untuk n genap, m sebarang).
=
= +
= +
= -2 tan-1/2x + 2/3 tan3/2x + c
Contoh 3.24, = -
= -ecosx + c
71
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
13. 14.
15.
72
BAB IV
INTEGRAL PARSIAL
atau = uv -
Dengan demikian bentuk umum integral parsial adalah:
Bentuk Umum
= uv - Integral Parsial
73
= uv -
Jadi = (x)(-cos x) -
= -x cos x +
= -x cos x + sin x + c
Contoh 4.2:
Penyelesaian:
Misalkan u = x, maka du = dx
dv = cos 2x dx , maka v = ½ sin 2x
= uv -
Contoh 4.3:
Penyelesaian:
Misalkan u = x, maka du = dx
dv = e , maka v = ex
x
= uv -
Contoh 4.4:
74
Penyelesaian:
Misalkan u = x, maka du = dx
dv = e , maka v = ½ e2x
2x
= uv -
Jadi = ½ xe2x -
jadi = x ln x -
= x ln x – x + c
75
Selanjutnya kita hitung dengan memisalkan
u = ex, maka du/dx=exdx
dv = cos x dx, maka v = sinx
kita peroleh: = ex sin x -
jadi:
= -ex cos x + ex sin x -
= ½ ex (sin x - cos x) + K
4. 5. 6.
7. 8.
BAB V
INTEGRAL TERTENTU
76
5.1. APLIKASI INTEGRAL (LUAS BIDANG)
Contoh 5.1: Hitung luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=x, sumbu X
dan ordinat x=1 dan x=3
Penyelesaian:
y=x
1 3
Dari soal dan gambar diketahui bahwa batas integral adalah x=1 sampai
x=3. Jadi ditulis Luas L adalah sebagai berikut:
L= =
= =
= 4 satuan luas
Contoh 5.2: Hitung luas daerah yang dibatasi oleh kurva y=x 2, y=0, x=2
dan x=5
Penyelesaian:
Grafik fungsi dan daerah arsiran yang akan dihitung luasannya
dapat dilihat sebagai berikut:
77
y=x2
2 5
L= =
= 39 satuan kuadrat
Contoh 5.3:
Gambar daerah perpotongan dan hitunglah luas daerah yang
dibatasi oleh: y=x2 dan y = x+2
Penyelesaian:
78
Grafik fungsi dan daerah yang akan dihitung luasannya seperti
pada gambar berikut:
y=x2 y=x+2
79
L =
= (
={ }–{
= (10/3) – (-7/6)
= satuan luas
80
Contoh 5.4:
Gambar daerah perpotongan dan hitung luas daerah yang
dibatasi oleh kedua kurva berikut: y=x2-1 dan y=-x2+7
Penyelesaian:
y=x2-1
y=-x2+ 7
81
Jadi Luas L = = +
atau L = 2
= 2[
=2{ }-( )}
=2{0–( )}
= 2( )
82
Contoh 5.5:
Gambar daerah perpotongan dan hitung luas daerah yang
dibatasi oleh kedua kurva berikut: y=x2-2x dan y=3x-x2
Penyelesaian:
y=x2-2x
y=3x-x2
83
2x = 0, dan (x-5/2) = 0
x=0 atau x = 5/2
Jadi batas integral adalah x=0 sampai x = 5/2
Jadi Luas L=
= -0
= satuan luas
6. y=tanx, x=0, x=
7. y=x2-4, y=8-2x2
8. y=x2-4x, y=4x2
84
9. y=x3, y=0, x=-1, x=2
DAFTAR PUSTAKA
85