Pada materi ini kamu akan mempelajari tentang bagaimana cara menentukan
sumbu simetri, nilai optimum dan titik optimum pada grafik fungsi kuadrat. Agar
kamu lebih paham cara menentukannya, marilah kita coba animasi berikut.
Nilai b pada grafik y = ax2 + bx + c menunjukkan letak koordinat titik puncak dan
sumbu simetri .
Jika a > 0, grafik y = ax2 + bx + c memiliki titik puncak minim
Jika a < 0, grafik y = ax2 + bx + c memiliki titik puncak maksimum.
Nilai c pada grafik y = ax2 + bx + c menunjukkan titik perpotongan grafik fungsi
kuadrat tersebut dengan sumbu-y, yakni pada koordinat (0, c).
Langkah-langkah untuk menggambar grafik fungsi:
a. Menentukan titik potong dengan sumbu x,syaratnya f(x)=0
b. Menentukan titk potong dengan sumbu y,syaratnya x= 0 sebagai f(D) = c
c. Menentukan koordinat titik balik
Titik balik minimum Jika parabola membuka ke atas
Titik balik Maksimumjika parabola membuka ke bawah
Sifat grafik fungsi kuadrat menurut nilai a,b,c:
a. Nilai a menentukan jenis kurva
a ˃ 0 kurvamembuka ke atas
a ˂ 0 kurva membuka ke bawah
b. Nilai b menentukan letak sumbu simetri (x)
Contoh:
Jawab:
f(x) = –8x2 – 16x – 1
a = –8, b = –16, c = –1
a. karena a < 0, berarti grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola
yang menghadap ke bawah (terbuka ke bawah)
b. sumbu simetri:
nilai optimum:
Jawab:
f(x) = 4x2 – 8x + 3
a = 4, b = –8, c = 3
nilai optimum:
(Nilai optimum ini merupakan nilai minimum karena grafik fungsi
kuadrat menghadap ke atas)
Titik optimum (titik balik ): (1, -1)
Contoh 3.
Berikut ini adalah grafik lima fungsi kuadrat yang berbeda.