SPSS UNTUK MENGHITUNG TENDENSI SENTRAL

1. Untuk menghitung tendensi sentral dan dispersi/variabilitas.

Buka program SPSS.

Muncul layar.

Misal kita ingin menghitung tendensi sentral dan dispersi dari lama (dalam jam) yang digunakan
untuk menyimak media sosial.
Nama variabel: Durasi Terpaan Media Sosial (kita singkat MEDSOS).

Pengisian Variabel
Prosedurnya sebagai berikut:
- Pada sudut kiri bawah kita klik Variabel View.
- Muncul layar.
- Kita masukkan nama variabel (tidak boleh melebihi 8 digit/karakter).
 Yang harus anda perhatikan juga dalam pengisian Type, Decimal, Label.

Pengisian Data.
- Click Data View
- Isikan data dari atas kebawah pada kolom.
Muncul layar sbb.:

Untuk menghitung nilai tendensi sentral dan dispersi:

- Click Analyse pada layar atas
- Kita pilih Frequencies

Kita click Frequencies, muncul pilihan.

Muncul layar sbb.
 Pindahkan nama variabel yang hendak kita analisis, kekotak sebelah kanan

Kita click Statistics

Banyak pilihan. Pilih yang anda kehendaki

Click yang anda kehendaki.

Muncul layar sbb.
 Click Continue. Pilih Okay
Muncul output SPSS sbb.

Statistics
Durasi terpaan media sosial

N Valid 15

Missing 0
Mean 3.40
Median 3.00
Mode 3
Std. Deviation 1.183
Variance 1.400
Skewness -.322
Std. Error of Skewness .580
Kurtosis -.340
Std. Error of Kurtosis 1.121
Range 4
Kemudian bacalah data tersebut.

Cara meenghitung skewness (kemencengan).

Rasio kemencengan (ratio of skewness = Skewness : Standard error of skewness
Dalam hal ini:
Rasio kemencengan = -0,322:0,580
= -0,555
Bila – artinya menceng kekiri; bila + menceng kekanan.
Kurve dianggap normal bila rasio kemencengan terletak antara -2 sampai denga +2.
 Cara meenghitung kurtosis (keruncingan).
Rasio keruncingan (ratio of kurtosis) = kurtosis : Standard error of kurtosis
Dalam hal ini:
Rasio keruncingan = -0,340:1, 121
= -0,3033
Bila – artinya kurvena tmpul; bila + kurvenya lancip.
Kurve dianggap normal bila rasio keruncingan terletak antara -2 sampai denga +2.
Berhubung -0,3033 masih terletak antara -2 dan +2 maka kurvenya dianggap normal.