Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“FAKTOR-FAKTOR yang MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN


KURIKULUM”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu:
Mutiara Arlisyah Putri U., M. Pd.

Oleh:

1. Sintha Salsabila 19190008


2. Shofia Ama Faradisa 19190003

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan hidayah
serta nikmat-Nya. Hanya dengan rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat
dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah SAW. yang telah menyampaikan
risalah islam sehingga bisa merasakan nikmatnya iman dan islam.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses menyelesaikan makalah ini, khususnya ibu Mutiara Arlisyah Putri Utami, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum yang telah memberikan bimbingan. Tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan teman-teman yang senantiasa
memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis sadar dalam makalah ini masih banyak kesalahan yang harus diperbaiki, baik
dalam penulisan maupun isi yang dipaparkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
maupun kritik dari pembaca sehingga penulis dapat mengetahui kesalahannya dan mampu
memperbaikinya.

Malang, 20 September 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN......................................................................................................................................2

A. Latar Belakang.................................................................................................................................2

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2

C. Tujuan Masalah...............................................................................................................................2

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3

A. Pengertian Pengembangan Kurikulum.............................................................................................3

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum.......................................................4

1. Perguruan tinggi..............................................................................................................................4

2. Masyarakat......................................................................................................................................5

3. Sistem nilai......................................................................................................................................5

1. Filosofis...........................................................................................................................................5

2. Sosial-Budaya.................................................................................................................................7

3. Psikologis........................................................................................................................................8

4. Sarana perubahan.............................................................................................................................9

PENUTUP................................................................................................................................................11

A. Kesimpulan....................................................................................................................................11

B. Saran..............................................................................................................................................12
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abad 21 merupakan abad globalisasi atau abad keterbukaan, dimana manusia yang hidup
di abad 21 mengalamai banyak berubahan yang berbeda dengan abad sebelumnya. Di abad 21 ini
perubahan teknologi adalah perubahan yang paling pesat. Informasi datang dengan cepat,
pekerjaan manusia di ganti oleh mesin produksi maupun mesin computer. 1 Pendidikan pada abad
ini juga mengalami perubahan. Pendidikan harus bertransformasi secara keseluruhan, baik
system pendidikannya maupun kualitas pendidik yang mampu merubah segala aspek yang
mempengaruhi kemajuan siswa.
Salah satu yang berpengaruh dalam system pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum
berperan penting dalam dunia pendidikan, kurikulum sebagai acuan atau konsep pendidikan di
masa depan agar tetap mengalami perubahan dan berkembang baik secara maksimal. Kurikulum
dikembangkan menyesuikan berbagai aspek keadaan maupun kebutuhannya.2 Oleh karena itu
ada beberapa factor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum yang akan kami bahas pada
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah makalah ini
sebagai berikut “Apa saja factor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum?”
C. Tujuan Masalah
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi tentang factor-faktor
yang mempengaruhi pengembangan kurikulum.

1
http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2019/07/tranformasi-pendidikan-abad-21-melalui-rumah-belajar/ (diakses
tanggal 15 september 2021)
2
Hari Prabowo, “PENTINGNYA PERANAN KURIKULUM YANG SESUAI DALAM PENDIDIKAN”,
https://osf.io/vu3tx/download/?format=pdf#:~:text=Kurikulum%20merupakan%20salah%20satu
%20komponen,pendidikan%20untuk%20mencapai%20tujuan%20pendidikan.&text=Jadi%20kurikulum%20adalah
%20rancana%20dan,mengajar%20untuk%20mencapai%20tujuan%20pendidikan. (diakses tanggal 15 september
2021)
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Kurikulum


Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang artinya
pelari dan curare yang berarti tempat berpacu, yang berarti jarak yang harus ditempuh
oleh pelari dari garis start sampai finish. Dalam bahasa Arab, kata kurikulum yang biasa
digunakan adalah manhaj, yang berarti jalan terang yang dilalui manusia pada berbagai
bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirāsah) dalam kamus
Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga
pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan3
Adapun pengertian kurikulum menurut tokoh ternama, yaitu:
 S. Nasution, kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan tanggung
jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajaran
 Crow and Crow, sebagaimana yang dikutip oleh Oemar Hamalik, kurikulum
adalah rancangan pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun
secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh
ijazah. Dalam bukunya yang lain, Hamalik menjelaskan lebih luas bahwa
kurikulum di sini memuat isi dan materi pelajaran4
Kurikulum merupakan penjelasan dari visi, misi, dan tujuan pendidikan dari suatu
bangsa yang juga berisi poin-poin yang akan diajarkan kepada peserta didik. Tujuan
kurikulum mengalamu perubahan seiring dengan perubahan sosial sebab dari berbagai
faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Maka dari itu, kurikulum memiliki
sifat yang dinamis, fleksibel dan futuristik5.
Pengembangan kurikulum menjadi salah satu tugas pokok pemerintah, tokoh
maupun pemerhati pendidikan untuk mengatur dan mengembangkan pendidikan, bahan
pertimbangan dalam mendisain serta mengembangkan kurikulum. Adapun hal-hal yang
harus dipahami yaitu mulai dari pemahaman teori dan konsep kurikulum, asas-asas
3
Syamsul Bahri. Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya. 16
4
Syamsul Bahri. Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya. 17-18
5
Syamsul Bahri. Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya. 15-16
kurikulum, macam-macam model konsep kurikulum, anatomi dan desain kurikulum,
landasan-landasan pengembangan kurikulum dan lain-lain yang berkaitan dengan proses
pengembangan kurikulum6. Adapun konsep dari kurikulum sendiri yaitu Pengembangan
pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu (Kurikulum Subjek Akademis), pengembangan
kepribdian, sikap, emosi atau perasaan (Kurikulum Humanistik), pengembangan
kemampuan memecahkan problema-problema dalam masyarakat (Kurikulum
Rekonstruksi Sosial), dan pengembangan perilaku / kompetensi dalam berbagai bidang
kehidupan (Kurikulum Teknologis)7.
Strategi pengembangan kurikulum dibagi menjadi 3, yakni sentralistik
(secaraterpusat), desentralistik (Diserahkan ke masing-masing daerah), dan dekonsentrasi
(Kerangka dasarnya oleh pusat, penjabarannya oleh daerah). Adapun tahap-tahap yang
harus dilakukan dalam mengembangkan kurikulum, yaitu perencanaan, implementasi,
dan evaluasi.8

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Kurikulum


Dalam Sukmadinata (2006 :158), ada tiga faktor yang mempengaruhi
pengembangan kurikulum, yaitu :9
1. Perguruan tinggi
Perguruan tinggi minimal memiliki dua pengaruh dalam pengembangan
kurikulum. Pertama, perguruan tinggi dapat berpengaruh melalui pengembangan
IPTEK (ilmu pengetahuan dan tekonlogi) yang dikembangkan oleh perguruan
tinggi. Kedua, perguruan tinggi berpengaruh dari pengembangan ilmu pendidikan
dan keguruan (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan).

6
Syamsul Bahri. Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya. 16
7
Prof. R. Ibrahim, MA. BEBERAPA CATATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN. 2
8
Prof. R. Ibrahim, MA. BEBERAPA CATATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN. 4-5
9
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/55528000/MAKALAH_PENGEMBANGAN_KURIKULUM.pdf-with-cover-
page-v2.pdf?Expires=1632047039&Signature=NnIaggKMhJlvQBRxDyziuTehyH5~SRZ4tJPMlqskJ92uxAVgDHUEO3w-
Wx5FxhnTjuRhzrFA9zSmMUPGxD2TwcDTiwXHJCW2jSlu59KHpLfbhtCJcLMx8BSNMP8ZZ8Dw7pOjP2-
H~OIA~dT7ZCD2VS5JIivngUm2wyygAerTg3~CEWqFzauO4ZDx5cLDGv2CWzUL9fYeYlxjFTKXcijPBM6JXFrd7bhCRy9vU
ltSx9y8~ouVRUZF3hJWtYC64R-tu4dnxrnRPZKiDYTGThZ63-
wZU40Wr8hLPy6tPuA7~RCWB45o7fj3vcDqQuciQEANq8phL9~WJMYXlgGXxOi62Q__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA (diakses tanggal 15 september 2021)
2. Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat, dimana sekolah itulah yang akan
mencerdaskan anak didik bangsa, anak-anak yang tinggal di lingkungan masyarakat
tersebut. Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh di dalam sekolah, bahkan isi
kurikulum sekolah disesuikan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat
tersebut.
3. Sistem nilai
Permasalahan utama yang harus dihadapi oleh para pengembang kurikulum
yaitu adanya berbagai aspek nilai yang ada dimasyarakat. Karena masyarakat kita
terdiri dari berbagai kalangan sehingga muncullah keanekaragaman.Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajar:
- Guru harus memperhatikan dan mengetahui seluruh nilai yang ada dalam
masyarakat
- Guru harus berpegang pada prinsip demokrasi, etis, dan normal
- Guru berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru
- Guru menghargai nilai-nilai kelompok lain
- Guru memahami dan menerima keberagaman kebudayaan sendiri

Tidak hanya tiga diatas tetapi masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi
pengembangan kurikulum, diantaranya:10
1. Filosofis
Dalam pengembangan kurikulum filsafat memiliki peranan penting. Contohnya
saja berbagai macam aliran filsafat pendidikan, yaitu: perenialisme, eksistesialisme,
rekontruktivisme, progresivisme, dan essensialisme. Aliran-aliran tersebut sebagai
pijakan pengembangan kurikulum sehingga dalam mengimplementasikannya akan
lebih beragam dan berkembang. Berdasarkan pendapat Ella Yulaelawati (dalam
Sudrajat, 2008), berikut merupakan penjelasan masing-masing aliran filsafat yang
berkaitan dengan pengembangan kurikulum.
 Perenialisme lebih merujuk pada keabadian, kebenaran, keidealan, dan
keindahan.Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu. Pendidikan yang
10
https://sites.google.com/site/putraandesnata/faktor-yang-mempengaruhi-pengembangan-kurikulum (diakses
tanggal 15 september 2021)
menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut, kebenaran
universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu.
 Eksistensialisme mengutamakan individu sebagai sumber pengetahuan dan
makna hidup. Sehingga sebelum mengetahui kehidupan orang lain, sebagi
individu harus mengetahui dirinya sendiri.
 Progresivisme mengutamakan pentingnya melayani perbedaan individual,
variasi proses dan pengalaman belajar, dan berpusat pada peserta didik.
Progresivisme adalah landasan pengembangan belajar peserta didik aktif.
 Essensialisme mengutamakan pentingnya pemberian pengetahuan, pewarisan
budaya, dan keterampilan pada peserta didik sehingga dapat menjadikan
mereka sebagai anggota masyarakat yang berguna. Mata pelajaran Sains,
Matematika, dan lainnya dianggap sebagai isi kurikulum yang bergunu untuk
di kehidupan masyarakat. Essesialisme juga menuju pada masa lalu.
 Rekonstruktivisme merupakan penekanan lanjutan dari aliran progresivisme.
Pada rekonstruktivisme kehidupan masa depan sangat dipentingkan.
Rekonstruktivisme menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis
dan sejenisnya.
Aliran Filsafat Perenialisme, Eksistensialisme Essensialisme, merupakan aliran
filsafat yang mendasari pengembangan Model Kurikulum Subjek-Akademis.
Sedangkan, filsafat rekonstruktivisme banyak diterapkan dalam pengembangan
Model Kurikulum Interaksional. Sementara, filsafat progresivisme memberikan
dasar bagi pengembangan Model Kurikulum Pendidikan Pribadi.
Aliran filsafat diatas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh
karena itu, dalam implementasi pengembangan kurikulum, aliran filsafat diterapkan
secara selektif untuk lebih mengakomodasikan dan mengkompromikan dalam
berbagai kepentingan yang terkait dengan pendidikan. Akan tetapi di beberapa
Negara khususnya Indonesia saat ini berubah menggunakan landasan aliran filsafat
rekontruktivisme. Dimana sekarang terjadi perubahan dari teacher center menuju
student center. Ini merupakan salah satu factor yang mempengaruhi pengembangan
kurikulum.
2. Sosial-Budaya
Kurikulum dapat diartikan sebagai suatu rancangan pendidikan atau konsep
pendidikan. Kurikulum ini berperan sebagai penentu pelaksanaan pendidikan
sekaligus hasil pendidikan. Pendidikan berperan penting pada persiapan peserta
didik untuk terjun langsung ke lingkungan amsyarakat. Pendidikan bukan hanya
tentang mata pelajaran dan sekolah tetapi didalamnya terdapat juga nilai
keterampilan, bekal pengetahun, nilai kehidupan dan apapun yang dipersiapkan
untuk perkembangan selanjutnya di kehidupan masyarakat.
Pendidikan memiliki hubungan erat dengan masyarakat. Komponen utama
pendidikan adalah peserta didik yang berasal dari masyarakat, mendapatkan
pendidikan baik formal maupun informal di lingkungan masyarakat dan diarahkan
bagi kehidupan masyarakat pula. Pendidikan mengacu dan berlandasan kepada
segala karateristik dan kekayaan budaya kehidupan masyarakat. Pendidikan dapat
mengerti dan membangun kehidupan masyarakat, maka dari itu isi, tujuan, serta
proses pendidikan harus sesuai dengan kondisi, kebutuhan, kekayaan, karateristik,
dan perkembangan masyarakat.
Sistem social dan budaya setiap masyarakat pasti memiliki ciri khas tersendiri
dalam mengatur segala hal, baik pola kehidupan maupun pola komunikasi antar
masyarakat. Tatanan nilai-nilai kehidupan dan berperilaku masyarakat menjadi
salah satu aspek penting dalam sistem sosial budaya. Nilai-nilai tersebut dapat
bersumber dari budaya, agama, politik atau segi-segi kehidupan lainnya. Nilai-nilai
tersebut berjalan berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat sehingga
menuntut setiap warga masyarakat untuk melakukan perubahan dan penyesuaian
terhadap tuntutan perkembangan yang terjadi di sekitar masyarakat.
Israel Scheffer (dalam Sukmadinata, 2006: 60) mengemukakan bahwa melalui
pendidikan manusia mengenal peradaban masa lalu, turut serta dalam peradaban
sekarang dan membuat peradaban masa yang akan datang. Dengan demikian,
kurikulum yang dikembangkan sudah seharusnya mempertimbangkan, merespons
dan berlandaskan pada perkembangan sosial – budaya dalam suatu masyarakat,
baik dalam konteks lokal, nasional maupun global.
3. Psikologis
Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan bahwa setidaknya ada dua
psikologis yang meIandasi pengembangan kurikulum, yaitu psikologis
perkembangan dan psikologi perkembangan yang mempelajari perilaku indidividu
hingga perkembangannya.11
Psikologi perkembangan mengkaji sifat perkembangan, tahapan perkembangan,
aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu dan masalah-masalah
lain yang berkaitan dengan perkembangan individu, semuanya dapat digunakan
sebagai bahan untuk sdipertimbangkan dan pengembangan program. Perkembangan
peserta didik adalah proses perubahan fungsi-fungsi jasmani dan psikis (sosial,
kepribadian, pikiran, pengetahuan dan lain sebagainya) peserta didik yang
berkesinambungan dan berhubungan menuju kesempurnaan kematangannya.
Periodeisasai perkembangan psikologis didasarkan atas ciri-ciri kejiwaan yang
menonjol pada manusia. Periodeisasi ini dikemukakan oleh beberapa ahli,
diantaranya:
 Oswald Kroh
Ciri-ciri psikologis yang digunakan sebagai dasar oleh Oswald Kroh adalah
pandangannya terhadap anak-anak yang umumnya memiliki keguncangan
jiwa yang dimanifestasikan dalam bentuk sifat trotz (keras kepala).
a. Fase anak awal: Dari lahir (0-3 tahun). Pada akhir fase ini terjadi trotz
pertama, yang ditandai dengan anak serba membantah atau menentang
b. Fase keserasian sekolah: dari umur 3-13 tahun. Pada akhir masa ini timbul
sifat trotz kedua, dimana anak suka menentang kepada orang lain, terutama
kepada orang tuanya
c. Fase kematangan: anak berumur 14-19 tahun. Pada fase ini anak mulai
menyadari kekurangannya dan kelebihannya, yang dihadapi dengan sikap
sewajarnya.

11
Ida Ansori.Pengembangan KurikulumFaktor Determinan dan Prinsipnya
 Kohnstamm
Kohnstamm membagi fase perkembangan manusia menjadi 5 fase, yaitu :
a. Periode vital: umur 0-1,5 tahun, disebut juga fase menyusui.
b. Periode estetis: umur 1,5-7 tahun, disebut juga fase pencoba dan bermain.
c. Periode intelektual (fase sekolah): umur 7-14 tahun
d. Periode sosial (remaja): umur 14-21 tahun
e. Periode matang: umur 21 tahun keatas, disebut juga masa tua
 Erik Erikson
Tahapan perkembangan psikosoial ini menekankan perubahan perkembangan
psikososial sepanjang siklus kehidupan manusia. Adapun tahap tersebut yaitu:
a. Percaya versus tidak percaya (0-1 tahun)
b. Tahap otonomi versus rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
c. Tahap inisiatif versus rasa bersalah (3 – 6 tahun )
d. Tekun versus rasa rendah diri (6-12 tahun)
e. Tahap identitas dan kebingungan identitas ( 12-20 tahun)
f. Keakraban versus keterkucilan (20-30 tahun)
g. Generativitas versus stagnasi ( 40-50 tahun )
h. Integritas diri versus keputusasaaan ( 50 tahun keatas)12
Sukmadinata mengemukakan bahwa minimal terdapat dua bidang
psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum yaitu
psikologiperkembangandan psikologi belajar. Psikologi perkembangan
merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu berkenaan
dengan perkembangannya, sedangkan psikologi belajar merupakan ilmu
yang mempelajari tentang perilaku individu dalam konteks belajar.13
4. Sarana perubahan
Keberhasilan lembaga pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia
yangberkualitas diantaranya ditentukan oleh kinerja guru.Permendiknas RI Nomor
16 Tahun 2007 menjelaskan bahwa ada empat kompetensisebagai guru profesional
yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Aspek kinerja
12
Achmad Yusuf.“PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI BERBASIS MULTIKULTURAL (Perspektif Psikologi
Pembelajaran).” Hal. 255
13
Ida Ansori. “Pengembangan Kurikulum Faktor Determinan dan Prinsipnya.” Hal. 166
guru merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan, Menjagadan
mengupayakan guru supaya memiliki kinerja yang tinggi mutlak diperlukan untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya untuk meningkatkan
kinerja guru dapat dilakukan melalui berbagai cara. Misalnya pembinaan,
penataran, pelatihan ataupun pemberian kesempatan untuk belajar lagi guna
meningkatkan kompetensi para guru14
Berdasarkan teori kinerja yang dikemukakan oleh Gibson, untuk mencapai
kinerja yang baik ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja yaitu:
Pertama, variabel individu, kedua variabel organisasi dan ketiga variabel psikologis
individu. Variabel individu meliputi: kemampuan dan keterampilan (mental
fisik),latarbelakang (keluarga,tingkatsosial,pengalaman), dan demografis (umur,
etnis, jenis kelamin). Variabel organisasi mencakup sumber daya, kepemimpinan,
imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Variabel psikologis meliputi: persepsi,
sikap, kepribadian, belajar, motivasi, kepuasan kerja dan iklim kerja.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah kemampuan dan
keterampilan mengajar guru. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah
motivasi kerja. Motivasi kerja yang tinggi akan mendorong guru untuk lebih giat
bekerja sehingga hasil yang diperolehpun menjadi lebih baik. Kemampuan kepala
sekolah tersebut terutama berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman mereka
terhadap manajemen kepemimpinan, serta tugas yang dibebankan kepadanya,
karena tidak jarang kegagalan pendidikan dan pembelajaran disekolah disebabkan
oleh kurangnya pemahaman kepala sekolah terhadap tugas-tugas yang harus
dilaksanakannya.15

14
Sigma Adha Astianto. Pengaruh Pemahaman Kurikulum, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Sarana dan Prasarana
Terhadap Kinerja Guru. 745
15
Sigma Adha Astianto. Pengaruh Pemahaman Kurikulum, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Sarana dan Prasarana
Terhadap Kinerja Guru. 746
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang artinya
pelari dan curare yang berarti tempat berpacu, yang berarti jarak yang harus ditempuh
oleh pelari dari garis start sampai finish. Dalam bahasa Arab, kata kurikulum yang biasa
digunakan adalah manhaj, yang berarti jalan terang yang dilalui manusia pada berbagai
bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirāsah) dalam kamus
Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga
pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Strategi pengembangan kurikulum dibagi menjadi 3, yakni sentralistik (secara
terpusat), desentralistik (Diserahkan ke masing-masing daerah), dan dekonsentrasi
(Kerangka dasarnya oleh pusat, penjabarannya oleh daerah). Adapun tahap-tahap yang
harus dilakukan dalam mengembangkan kurikulum, yaitu perencanaan, implementasi,
dan evaluasi.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum yaitu:
1) Perguruan tinggi
2) Masyarakat
3) Filosofis
4) Sosial Budaya
5) Psikologis
6) Sarana perubahan
Berdasarkan teori kinerja yang dikemukakan oleh Gibson, untuk mencapai kinerja
yang baik ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja yaitu: Pertama,
variabel individu, kedua variabel organisasi dan ketiga variabel psikologis individu.
Variabel individu meliputi: kemampuan dan keterampilan (mental fisik),latarbelakang
(keluarga,tingkatsosial,pengalaman), dan demografis (umur, etnis, jenis kelamin).
Variabel organisasi mencakup sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain
pekerjaan. Variabel psikologis meliputi: persepsi, sikap, kepribadian, belajar, motivasi,
kepuasan kerja dan iklim kerja.
B. Saran
Untuk meningkatkan kurikulum, menyarankan hal sebagai berikut:
1) Bagi Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi dapat berpengaruh melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kemudian juga berpengaruh dari ilmu pendidikan dan keguruan maka
perguruan tinggi harus mengembangkan pengetahuan teknologi dan tenaga
kependidikannya.
2) Bagi Masyarakat
Memberi lingkungan masyarakay yang baik untuk mendukung meningkatkan
pengembangan kurikumlum karna bahkan isi kurikulum sekolah dengan apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
3) Untuk sarana perubahan
Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah menjaga dan mengupayakan guru
supaya memiliki kinerja yang tinggi dalam keterampilan mengajar untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Adha, S, Astianto. Pengaruh Pemahaman Kurikulum, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Sarana dan
Prasarana Terhadap Kinerja Guru. 745
Ansori, I.(2018) “Pengembangan Kurikulum Faktor Determinan dan Prinsipnya.”
Bahri, S. (2017). PENGEMBANGAN KURIKULUM DASAR DAN TUJUANNYA. Jurnal Ilmiah
Islam Futura, 15-18.
Haryanto , R. (2019, Juni 24). TRANFORMASI PENDIDIKAN ABAD 21 MELALUI RUMAH
BELAJAR. http://pena.belajar.kemdikbud.go.id/2019/07/tranformasi-pendidikan-abad-21-
melalui-rumah-belajar/.
Ibrahim, R. (2012). BEBERAPA CATATAN TENTANG KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Majir, A. (2017). DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV BUDI
UTAMA.
Najah, S. (2018). PENGEMBANGAN KURIKULUM.
Yusuf, A. (2019). PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI BERBASIS MULTIKULTURAL (Perspektif
Psikologi Pembelajaran). Jurnal Pendidikan Agama Islam, 255.

Anda mungkin juga menyukai