Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KAPITA SELECTA BIOLOGI

“Memahami Dan Mengkaji Kurikulum Pembelajaran Biologi di Sekolah”

Dosen Pengampu:

1. Shanty Savitri, S.Si, M.Pd.


2. Dra. Sri Puryaningsih, M.Pd.

Kelompok 8 :

1. Bella Rutari (193010209007)


2. Syari Alviaqomah (193010209015)
3. Runiawan (193010209025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan rahmat, karunia dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul“Memahami Dan
Mengkaji Kurikulum Pembelajaran Biologi di Sekolah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini untuk memenuhi tugas pada bidang mata
kuliah Kapita Selecta Biologi Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Shanty Savitri, S.Si, M.Pd. dan IbuDra. Sri Puryaningsih, M.Pd.selaku dosen dibidang mata
kuliah “Kapita Selecta Biologi” yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Dari makalah yang
kami buat, kami menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun kami nantikan supaya kami bisa memperbaiki kesalahan dari
makalah ini demi kesempurnaan.

Palangka Raya, 6 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I.......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah....................................................................................................................1

BAB II ........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 2
2.1. Pengertian Kurikulum ................................................................................................. 2
2.2. Kurikulum Biologi di sekolah ...................................................................................... 3
2.3. Penyebab Kurikulum di Indonesia Sering Mengalami Perubahan ............................. 17
BAB III ..................................................................................................................................... 19
PENUTUP ................................................................................................................................ 19
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 19
3.2. Saran ......................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan teknologi semakin lama semakin pesat.Hal ini mengakibatkan
semakin cepatnya perkembangan pemikiran peserta didik terutama peserta didik di
Indonesia.Perkembangan pesat dari teknologi ini juga berdampak pada kualitas
pendidikan yang diberikan oleh guru kepada para peserta didik yang diakibatkan oleh
perkembangan teknologi pendidikan juga sudah tidak mendukung lagi.Oleh karena itu
kurikulum di Indonesia juga sudah kesekian kali diubah untuk menyesuaikan
perkembangan pendidikan dengan perkembangan teknologi dan perkembangan
peserta didik.
Perubahan-perubahan yang dilakukan pada kurikulum di Indonesia bertujuan
untuk menyesuaikan dan mengembangkan pendidikan Indonesia ke kualitas yang
lebih baik dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi.Selain itu
perubahan kurikulum juga ditujukan untuk menyesuaikan perkembangan peserta
didik.Namun dalam setiap perubahan kurikulum, sistem kurikulum di Indonesia tidak
selalu berdampak positif, namun juga ada yang bersifat negatif sehingga diperlukan
adanya perbaikan kembali pada sistem pendidikan yang diterapkan pada saat itu.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah yang akan dibahas antara
lain :
1. Apakah pengertian dari kurikulum?
2. Bagaimanakah perkembangan kurikulum biologi di Indonesia dari periode
sebelum kemerdekaan hingga periode sesudah kemerdekaan?
3. Mengapa kurikulum berbeda tiap tahun nya ?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian dari kurikulum
2. Untuk memahami perkembangan kurikulum biologi di Indonesia dari periode
sebelum kemerdekaan hinggaperiode sesudah kemerdekaan.
3. Untuk mengkaji perbedaan kurikulum tiap tahunnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kurikulum


Kurikulum berasal dari bahasa yunani berasal dari kata curir yang berarti
pelari, dan curere yang berarti tempat berpacu atau tempat berlomba.Dari dua kata
ini kurikulum diartikan sebagai jarak perlombaan yang harus ditempuh oleh pelari
dalam suatu arena perlombaan.Dalam dunia pendidikan kurikulum bisa diartikan
secara sempit maupun secara luas.Secara sempit kurikulum diartikan hanya
sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa di
sekolah atau di perguruan tinggi. Secara lebih luas kurikulum diartikan tidak
terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi lebih luas daripada itu, kurikulum
diartikan merupakan aktivitas apa saja yang dilakukan di sekolah dalam rangka
mempengaruhi anak dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan, termasuk
didalamnya kegiatan belajar mengajar, mengatur strategi dalam proses belajar,
cara mengevaluasi program pengembangan pengajaran.
Kurikulum sebagai rencana pembelajaran merupakan suatu program dan
rencana pendidikan yang disesuaikan untuk membelajarkan siswa.Dengan
program dan rencana yang telah dibuat siswa melakukan aktivitas belajar untuk
mengembangkan dan merubah tingkah laku sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.Dalam rencana pembelajaran yang dibuat guru harus merancang
keterlibatan siswa secara aktif untuk melakukan aktivitas belajar.Kurikulum
sebagai pengalaman belajar.Dalam hal ini kurikulum dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar serta mengembangkan kecakapan hidup siswa.
Kurikulum sebagai pengalaman belajar mengisyaratkan bahwa kegiatan belajar
tidak hanya berlangsung dalam ruangan kelas, akan tetapi juga bisa berlangsung di
luar ruangan kelas. Dengan demikian semua kegiatan belajar yang dilakukan baik
di dalam ruangan kelas maupun di luar kelas disebut kurikulum.

2
2.2. Kurikulum Biologi di sekolah
Adapun sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia adalah :
1. Periode Sebelum Kemerdekaan Sejarah
Perkembangan kurikulum pada masa periode penjajahan, yaitu sejak
datangnya orang-orang Eropa yaitu pada masa kompeni Belanda dan masa
pemerintahan Jepang sampai periode kemerdekaan.Kurikulum pada masa
kompeni mempunyai misi penyebaran agama dan untuk mempermudah
pelaksanaan perdagangan di Indonesia. Pada abad 16 dan 17 berdirilah
lembaga-lembaga pendidikan dalam upaya penyebaran agama Kristen di
Indonesia, pendidikan tersebut untuk bangsa Belanda dan pribumi. Dengan
adanya lembaga pendidikan tersebut pihak kompeni merasakan perlunya
pegawai rendahan yang dapat membaca dan menulis.Pada masa Jepang,
perkembangan pendidikan mempunyai arti tersendiri bagi bangsa Indonesia
yaitu terjadinya keruntuhan sistem pemerintahan kolonial Belanda.Tujuan
utamanya pendidikan pada masa pendudukan Jepang adalah untuk
memenangkan perang.
2. Periode Sesudah Kemerdekaan
a. Kurikulum 1947
Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana
Pelajaran1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer menggunakan leer
plan (rencanapelajaran) ketimbang istilah curriculum dalam bahasa
Inggris. Asas pendidikanyang ditetapkan adalah Pancasila. Situasi
perpolitikan dengan gejolak perangrevolusi, maka Rencana Pelajaran
1947, baru diterapkan pada tahun 1950.4 Olehkarena itu Rencana
Pelajaran 1947 sering juga disebut kurikulum 1950. SusunanRencana
Pelajaran 1947 sangat sederhana, hanya memuat dua hal pokok,
yaitudaftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-garis
besarpengajarannya.Rencana Pelajaran 1947 lebih mengutamakan
pendidikan watak,kesadaran bernegara, dan bermasyarakat, daripada
pendidikan pikiran.
b. Kurikulum 1952
Kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-

3
hari.Pada masa itu juga dibentuk Kelas Masyarakat.yaitu sekolah khusus
bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas
masyarakat mengajarkan keterampilan, seperti pertanian, pertukangan, dan
perikanan.Tujuannya agar anak tak mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa
langsung bekerja. Mata Pelajaran yang ada pada Kurikulum 1954 yakni
untuk jenjang Sekolah Rakyat (SD) menurut Rencana Pelajaran 1947
adalah sebagai berikut: Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu
Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis,Seni
Suara,Pekerjaan Tangan, Pekerjaan kepurtian ,Gerak Badan, Kebersihan
dan kesehatan,Didikan budi pekerti,dan Pendidikan agama.
c. Kurikulum 1964
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 adalah bahwa pemerintah
mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk
pembekalan pada jenjang SD. Kurikulum 1964 juga menitik beratkan pada
pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian
dikenal dengan istilah Pancawardhana.Pada saat itu pendidikan dasar lebih
menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis, yang
disesuaikan dengan perkembangan anak. Sehingga pembelajaran
dipusatkan pada program Pancawardhana. Kurikulum 1964 bersifat
separate subject curriculum, yang memisahkan mata pelajaran berdasarkan
lima kelompok bidang studi (Pancawardhana). Mata Pelajaran yang ada
pada Kurikulum 1964 adalah yaitu Pengembangan Moral (Pendidikan
kemasyarakatan dan Pendidikan agama/budi pekerti), Perkembangan
kecerdasan (Bahasa Daerah,Bahasa Indonesia,Berhitung dan Pengetahuan
Alamiah),Pengembangan emosional atau Artistik (Pendidikan kesenian),
Pengembangan keprigelan (Pendidikan keprigelan),dan Pengembangan
jasmani.
d. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 memiliki perubahan struktur kurikulum pendidikan
dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan
dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen.Kurikulum 1968 bersifat correlated subject curriculum, artinya
materi pelajaran pada tingkat bawah mempunyai korelasi dengan

4
kurikulum sekolah lanjutan. Bidang studi pada kurikulum ini
dikelompokkan pada tiga kelompok besar: pembinaan pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah mata pelajarannya 9,
yakni: Pembinaan Jiwa Pancasila(Pendidikan agama, Pendidikan
kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,Bahasa Daerah, Pendidikan olahraga),
Pengembangan pengetahuan dasar (Berhitung,IPA,Pendidikan kesenian
dan Pendidikan kesejahteraan keluarga),dan Pembinaan kecakapan khusus
(Pendidikan kejuruan).
e. Kurikulum 1975
Sistem Penyajian dengan Pendekatan PPSI (Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional) Sistem PPSI berpandangan bahwa proses belajar-
mengajar sebagai suatu system yang senantiasa diarahkan pada pencapaian
tujuan. PPSI sendiri merupakan sistem yang saling berkaitan dari satu
instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu
dalam belajar (Hamzah B.Uno, 2007). Mata Pelajaran dalam Kurikulum
tahun 1975 adalah, sebagai berikut: Pendidikan agama, Pendidikan Moral
Pancasila, Bahasa Indonesia, IPS, Matematika, IPA, Olah raga dan
kesehatan, Kesenian,dan Keterampilan khusus.
f. Kurikulum 1984 (Kurikulum CBSA)
Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan
bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu
belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar
fungsional dan efektif.
2. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara
belajar siswa aktif (CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat
secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan
siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik
dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
3. Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral.
Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan
bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran.

5
4. Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan
untukmembantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya.
g. Kurikulum 1994
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di
antaranya sebagai berikut.
1. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan.
Diharapkan agar siswa memperoleh materi yang cukup banyak.
2. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang
cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi)
3. Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu
sistem kurikulum inti untuk semua siswa di seluruh Indonesia.
4. Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan
menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar,
baik secara mental, fisik, dan sosial.
5. Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan
dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan
berpikir siswa, sehingga menekankan pada pemahaman konsep
dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah
siswa.
6. Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang
mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang
komplek.
7. Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu
dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
h. Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah
kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis
diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

6
 Kurikulum KTSP Biologi
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
(inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA di sekolah
menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan IPA menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari
tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dirinya
sendiri dan alam sekitar.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X,
Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami hakikat Biologi 1.1.Mengidentifikasi ruang
sebagai ilmu. lingkup Biologi
1.2.Mendeskripsikan objek dan
permasalahan biologi pada
berbagai tingkat organisasi
kehidupan (molekul, sel,
jaringan, organ, individu,
populasi, ekosistem, dan
bioma)
2. Memahami prinsip-prinsip 2.1. Mendeskripsikan ciri-ciri,
pengelompokan makhluk hidup replikasi, dan peran virus
dalam kehidupan
2.2. Mendeskripsikan ciri-ciri
Archaeobacteria dan

7
Eubacteria dan peranannya
bagi kehidupan
2.3. Menyajikan ciri-ciri umum
filum dalam kingdom
Protista, dan peranannya
bagi kehidupan
2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri
dan jenis-jenis jamur
berdasarkan hasil
pengamatan, percobaan,
dan kajian literatur serta
peranannya bagi kehidupan

Kelas X, Semester 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


3. Memahami manfaat 3.1.Mendeskripsikan konsep
keanekaragaman hayati keanekaragaman gen, jenis,
ekosistem, melalui kegiatan
pengamatan.
3.2.Mengkomunikasikan
keanekaragaman hayati
Indonesia, dan usaha
pelestarian serta
pemanfaatan sumber daya
alam
3.3.Mendeskripsikan ciri-ciri
Divisio dalam Dunia
Tumbuhan dan peranannya
bagi kelangsungan hidup di
bumi
3.4.Mendeskripsikan ciri-ciri
Filum dalam Dunia Hewan
dan peranannya bagi

8
kehidupan
4. Menganalisis hubungan antara 4.1.Mendeskripsikan peran
komponen ekosistem, perubahan komponen ekosistem dalam
materi dan energi serta peranan aliran energi dan daur
manusia dalam keseimbangan biogeokimia serta
ekosistem pemanfaatan komponen
ekosistem bagi kehidupan
4.2.Menjelaskan keterkaitan
antara kegiatan manusia
dengan masalah
perusakan/pencemaran
lingkungan dan pelestarian
lingkungan
4.3.Menganalisis jenis-jenis
limbah dan daur ulang
limbah
4.4.Membuat produk daur ulang
limbah.

i. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku
dalam Sistem Pendidikan Indonesia Kurikulum ini merupakan kurikulum
tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006
(yang sering disebut sebagai kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam
masa percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah
menjadi sekolah rintisan.
Berikut ini adalah daftar Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD) Biologi jenjang SMA/MA dan sederajat berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) nomor 24
tahun 2016.
Dalam hal ini, Kompetensi Inti 3 memuat Pengetahuan dan Kompetensi
Inti 4 memuat Ketrampilan lengkap untuk kelas 10.

9
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”.
Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, 4.Mengolah, menalar, dan menyaji


menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan abstrak terkait dengan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, dipelajarinya di sekolah secara
budaya, dan humaniora dengan mandiri dan mampu menggunakan
wawasan kemanusiaan, metoda sesuai kaidah keilmuan.
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan ruang lingkup 4.1 Menyajikan data hasil penerapan
biologi (permasalahan pada metode ilmiah tentang permasalahan
berbagai obyek biologi dan tingkat pada berbagai obyek biologi dan
organisasi kehidupan), melalui tingkat organisasi kehidupan.
penerapan metode ilmiah dan
prinsip keselamatan kerja.

10
3.2 Menganalisis berbagai tingkat 4.2 Menyajikan hasil observasi
keanekaragaman hayati di berbagai tingkat keanekaragaman
Indonesia beserta ancaman dan hayati di Indonesia dan usulan
pelestariannya beserta ancaman dan upaya pelestariannya.
pelestariannya.
3.3 Menjelaskan prinsip-prinsip 4.3 Menyusun kladogram
klasifikasi makhluk hidup dalam berdasarkan prinsip-prinsip
lima kingdom. klasifikasi makhluk hidup.
3.4. Menganalisis struktur, replikasi 4.4 Melakukan kampanye tentang
dan peran virus dalam kehidupan bahaya virus dalam kehidupan
terutama bahaya AIDS berdasarkan
tingkat virulensinya.
3.5 Mengidentifikasi struktur, cara 4.5 Menyajikan data tentang ciri-ciri
hidup, reproduksi dan peran bakteri dan peran bakteri dalam kehidupan.
dalam kehidupan.
3.6 Mengelompokkan protista 4.6 Menyajikan laporan hasil
berdasarkan ciri-ciri umum kelas investigasi tentang berbagai peran
dan mengaitkan peranannya dalam protista dalam kehidupan.
kehidupan.
3.7 Mengelompokkan jamur 4.7 Menyajikan laporan hasil
berdasarkan ciri-ciri, cara investigasi tentang keanekaragaman
reproduksi, dan mengaitkan jamur dan peranannya dalam
peranannya dalam kehidupan. kehidupan.
3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke 4.8 Menyajikan laporan hasil
dalam divisio berdasarkan ciri-ciri pengamatan dan analisis fenetik dan
umum, serta mengaitkan filogenetik tumbuhan serta
peranannya dalam kehidupan. peranannya dalam kehidupan.
3.9 Mengelompokkan hewan ke 4.9 Menyajikan laporan
dalam filum berdasarkan lapisan perbandingan kompleksitas lapisan
tubuh, rongga tubuh simetri tubuh, penyusun tubuh hewan (diploblastik
dan reproduksi. dan triploblastik), simetri tubuh,
rongga tubuh, dan reproduksinya.
3.10 Menganalisis komponen- 4.10 Menyajikan karya yang

11
komponen ekosistem dan interaksi menunjukkan interaksi antar
antar komponen tersebut. komponen ekosistem (jaring-jaring
makanan, siklus Biogeokimia).
3.11 Menganalisis data perubahan 4.11 Merumuskan gagasan
lingkungan, penyebab, dan pemecahan masalah perubahan
dampaknya bagi kehidupan. lingkungan yang terjadi di
lingkungan sekitar.

j. Meredeka Belajar- Kampus Merdeka

Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan


dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu
program dari kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah Hak
Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi. Program tersebut merupakan
amanah dari berbagai regulasi/landasan opic pendidikan tinggi dalam rangka
peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi.

Program utama yaitu: kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan


opic akreditasi perguruan tinggi, kemudahan perguruan tinggi negeri
menjadi PTN berbadan opic, dan hak belajar tiga semester di luar program
studi. Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi,
tiga semester yang di maksud berupa 1 semester kesempatan mengambil mata
kuliah di luar program studi dan 2 semester melaksanakan aktivitas
pembelajaran di luar perguruan tinggi.

Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses


pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian
pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
optimal dan selalu relevan.

Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi


jawaban atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud
pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta
kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan
mahasiswa.

12
Tujuan kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, program “hak belajar
tiga semester di luar program studi” adalah untuk meningkatkan kompetensi
lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan
kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa
yang unggul dan berkepribadian.

Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan


akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai
dengan passion dan bakatnya.

Bentuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020


Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program
Studi meliputi:

1. Pertukaran Pelajar

Pertukaran pelajar diselenggarakan untuk membentuk beberapa sikap


mahasiswa yang termaktub di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020, yaitu menghargai
keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat
atau temuan orisinal orang lain; serta bekerja sama dan memiliki kepekaan
opic serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

13
2. Magang / Praktik Kerja

Selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di industri/dunia


profesi nyata sehingga kurang siap bekerja. Sementara magang yang berjangka
pendek (kurang dari 6 bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan
pengalaman dan kompetensi industri bagi mahasiswa. Perusahaan yang
menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu sangat pendek tidak
bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri.

Program magang 1-2 semester, memberikan pengalaman yang cukup kepada


mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning).
Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan,
complex problem solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika
profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Sementara industri mendapatkan
talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung di-recruit, sehingga
mengurangi biaya recruitment dan training awal/ induksi.

3. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan

Kegiatan pembelajaran dalam bentuk asistensi mengajar dilakukan oleh


mahasiswa di satuan pendidikan seperti sekolah dasar, menengah, maupun
atas. Sekolah tempat praktek mengajar dapat berada di lokasi kota maupun
di daerah terpencil.

Tujuan Kegiatan ini adalah (1) Memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang
memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta mengajarkan dan
memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru di satuan pendidikan, (2)
Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta relevansi
endidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan
zaman.

4. Penelitian Riset

Melalui penelitian mahasiswa dapat membangung cara berpikir kritis, hal yang
sangat dibutuhkan untuk berbagai rumpun keilmuan pada jenjang pendidikan
tinggi. Dengan kemampuan berpikir kritis mahasiswa akan lebih mendalami,
memahami, dan mampu melakukan metode riset secara lebih baik. Bagi

14
mahasiswa yang memiliki minat dan keinginan berprofesi dalam bidang riset,
peluang untuk magang di laboratorium pusat riset merupakan dambaan
mereka. Selain itu, Laboratorium/Lembaga riset terkadang kekurangan asisten
peneliti saat mengerjakan proyek riset yang berjangka pendek (1 semester – 1
tahun).

5. Proyek Kemanusiaan

Indonesia banyak mengalami bencana alam, baik berupa gempa bumi, erupsi
gunung berapi, tsunami, bencana hidrologi, dsb. Perguruan tinggi selama ini
banyak membantu mengatasi bencana melalui program-program kemanusiaan.
Pelibatan mahasiswa selama ini bersifat voluntary dan hanya berjangka
pendek.

Selain itu, banyak lembaga Internasional (UNESCO, UNICEF, WHO, dsb)


yang telah melakukan kajian mendalam dan membuat pilot project
pembangunan di Indonesia maupun negara berkembang lainnya. Mahasiswa
dengan jiwa muda, kompetensi ilmu, dan minatnya dapat menjadi “foot
soldiers” dalam proyek-proyek kemanusiaan dan pembangunan lainnya baik di
Indonesia maupun di luar negeri.

6. Kegiatan Wirausaha

Berdasarkan Global Entrepreneurship Index (GEI) pada tahun 2018, Indonesia


hanya memiliki skor 21% wirausahawan dari berbagai bidang pekerjaan, atau
peringkat 94 dari 137 negara yang disurvei. Sementara menurut riset darn IDN
Research Institute tahun 2019, 69,1% millennial di Indonesia memiliki minat
untuk berwirausaha.

Sayangnya, potensi wirausaha bagi generasi milenial tersebut belum dapat


dikelola dengan baik selama ini. Kebijakan Kampus Merdeka mendorong
pengembangan minat wirausaha mahasiswa dengan program kegiatan belajar
yang sesuai.

15
7. Studi/Proyek Independen

Banyak mahasiswa yang memiliki passion untuk mewujudkan karya besar


yang dilombakan di tingkat internasional atau karya dari ide yang inovatif.
Idealnya, studi/proyek independen dijalankan untuk menjadi pelengkap dari
kurikulum yang sudah diambil oleh mahasiswa. Perguruan tinggi atau fakultas
juga dapat menjadikan studi independen untuk melangkapi topik yang tidak
termasuk dalam jadwal perkuliahan, tetapi masih tersedia dalam silabus
program studi atau fakultas. Kegiatan proyek independent dapat dilakukan
dalam bentuk kerja kelompok lintas disiplin keilmuan.

8. Membangun Desa/KKN Tematik

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk pendidikan


dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup
di tengah masyarakat di luar kampus, yang secara langsung bersama-sama
masyarakat mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga
diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi
untuk masalah yang ada di desa.

Kegiatan KKNT diharapkan dapat mengasah softskill kemitraan, kerjasama


tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa
dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan. Sejauh ini
perguruan tinggi sudah menjalankan program KKNT, hanya saja Satuan
Kredit Semesternya (SKS) belum bisa atau dapat diakui sesuai dengan
program kampus merdeka yang pengakuan kreditnya setara 6 – 12 bulan atau
20 – 40 SKS, dengan pelaksanaannya berdasarkan beberapa model.

Diharapkan juga setelah pelaksanaan KKNT, mahasiswa dapat menuliskan


hal-hal yang dilakukannya beserta hasilnya dalam bentuk tugas akhir.

16
2.3. Penyebab Kurikulum di Indonesia Sering Mengalami Perubahan
Perubahan kurikulum agak sukar untuk dirumuskan dalam suatu devinisi. Suatu
kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam satu
atau lebih komponen kurikulum antara dua periode tertentu, yang disebabkan oleh
adanya usaha yang disengaja, tentunya menuju movement yang lebih baik. Berbeda
dengan ungkapan Nasution, perubahan kurikulum mengenai tujuan maupun alat-alat
atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering berarti turut
mengubah manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka yang
mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai perubahan
sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum juga disebut devolupment
(pembaharuan) atau inovasi kurikulum. Mengenai makna perubahan kurikulum, bila
kita bicara tentang perubahan kurikulum, kita dapat bertanya dalam arti apa kurikulum
digunakan. Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang dijadikan
guru sebagai pegangan dalam proses pembelajaran. Kurikulum dapat juga dilihat
sebagai produk yaitu apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dan sebagai proses
untuk mencapainya. Keduanya saling berinteaksi. Kurikulum dapat juga diartikan
sebagai sesuatu yang hidup dan berlaku selama jangka waktu tertentu dan perlu di
revisi secara berkala agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Jenis-Jenis Perubahan
Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian-sebagian, tapi dapat pula bersifat
menyeluruh.
a. Perubahan sebagian-sebagian
Perubahan yang terjadi hanya pada komponen (unsur) tentu saja dari kurikulum
kita sebut perubahan yang sebagian-sebagian. Perubahan dalam metode mengajar
saja, perubahan dalam itu saja, atau perubahan dalam sistem penilaian saja, adalah
merupakan contoh dari perubahan sebagian-sebagian. Dalam perubahan sebagian-
sebagian ini, dapat terjadi bahwa perubahan yang berlangsung pada komponen
tertentu sama sekali tidak berpengaruh terhadap komponen yang lain. Sebagai contoh,
penambahan satu atau lebih bidang studi kedalam suatu kurikulum dapat saja terjadi
tanpa membawa perubahan dalam cara (metode) mengajar atau sistem penilaian
dalam kurikulum tersebut.
b. Perubahan menyeluruh
Disamping secara sebagian-sebagian, perubahan suatu kurikulum dapat saja
terjadi secara menyeluruh . Artinya keseluruhan sistem dari kurikulum tersebut

17
mengalami perubahan mana tergambar baik didalam tujuannya, isinya organisasi dan
strategi dan pelaksanaannya.
Perubahan dari kurikulum 1968 menjadi kurikulum 1975 dan 1976 lebih
merupakan perubahan kurikulum secara menyeluruh. Demikian pula kegiatan
pengembangan kurikulum sekolah pembangunan mencerminkan pula usaha
perubahan kurikulum yang bersifat menyeluruh. Kurikulum 1975 dan 1976 misalnya,
pengembangan , tujuan, isi, organisasi dan strategi pelaksanaan yang baru dan dalam
banyak hal berbeda dari kurikulum sebelumnya, serta tak ada keterkaitan antara
kurikulum sebelumnya.
Alasan atau penyebab kurikulum di indonesia sering mengalami perubahan adalah :
 Bebasnya sejumlah wilayah tertentu didunia ini dari kekuasaan kaum
kolonialisme. Dengan merdekanya negara-negara tersebut, mereka menyadari
bahwa selama ini mereka telah dibina dalam suatu sistem pendidikan yang
sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita nasional merdeka. Untuk itu, mereka
mulai merencanakan adanya perubahan yang cukup penting didalam
kurikulum dan sistem pendidikan yang ada.
 Perkembangan IPTEK yang pesat sekali. Disatu pihak, perkembangan dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan disekolah menghasilkan
ditemukannya teori-teori yang lama. Dilain pihak, perkembangan didalam
ilmu pengetahuan psikologi, komunikasi, dan lain- lain menimbulkan
diketemukannya teori dan cara-cara baru didalam proses belajar mangajar.
Kedua perkembangan diatas, dengan sendirinya mendorong timbulnya
perubahan dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum.
 Pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia dengan bertambahnya
penduduk, maka makin bertanbah pula jumlah orang yang membutuhkan
pendidikan. Hal ini menyebabkan bahwa cara atau pendekatan yang telah
digunakan selama ini dalam pendidikan perlu ditinjau kembali dan kalau
perlu diubah agar dapat kembali mememnuhi kebutuhan akan pendidikan
yang semakin membesar.

18
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
 Kurikulum berasal dari bahasa yunani berasal dari kata curir yang berarti
pelari, dan curere yang berarti tempat berpacu atau tempat berlomba.
 kurikulum diartikan merupakan aktivitas apa saja yang dilakukan di sekolah
dalam rangka mempengaruhi anak dalam belajar untuk mencapai suatu
tujuan, termasuk didalamnya kegiatan belajar mengajar, mengatur strategi
dalam proses belajar, cara mengevaluasi program pengembangan pengajaran.
 Kurikulum sebagai rencana pembelajaran merupakan suatu program dan
rencana pendidikan yang disesuaikan untuk membelajarkan siswa. Dengan
program dan rencana yang telah dibuat siswa melakukan aktivitas belajar
untuk mengembangkan dan merubah tingkah laku sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
 Periode Sebelum Kemerdekaan Sejarah
Perkembangan kurikulum pada masa periode penjajahan, yaitu sejak
datangnya orang-orang Eropa yaitu pada masa kompeni Belanda dan masa
pemerintahan Jepang sampai periode kemerdekaan
 Periode Sesudah Kemerdekaan
 Kurikulum 1947
Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana
Pelajaran 1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer menggunakan
leer plan (rencana pelajaran) ketimbang istilah curriculum dalam bahasa
Inggris. Asas pendidikan yang ditetapkan adalah Pancasila. Susunan
Rencana Pelajaran 1947 sangat sederhana, hanya memuat dua hal
pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-
garis besar pengajarannya. Rencana Pelajaran 1947 lebih
mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan
bermasyarakat, daripada pendidikan pikiran.
 Kurikulum 1952
Kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari. Pada masa itu juga dibentuk Kelas Masyarakat.Mata

19
Pelajaran yang ada pada Kurikulum 1954 yakni untuk jenjang Sekolah
Rakyat (SD) menurut Rencana Pelajaran 1947 adalah sebagai berikut:
Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat,
Ilmu Bumi, Sejarah, Menggambar, Menulis, Seni Suara, Pekerjaan
Tangan, Pekerjaan kepurtian ,Gerak Badan, Kebersihan dan kesehatan,
Didikan budi pekerti, dan Pendidikan agama.
 Kurikulum 1964
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 adalah bahwa pemerintah
mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik
untuk pembekalan pada jenjang SD. Kurikulum 1964 juga menitik
beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral,
yang kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana.Kurikulum 1964
bersifat separate subject curriculum, yang memisahkan mata pelajaran
berdasarkan lima kelompok bidang studi (Pancawardhana).
 Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 memiliki perubahan struktur kurikulum pendidikan
dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus.Kurikulum 1968 bersifat correlated subject
curriculum, artinya materi pelajaran pada tingkat bawah mempunyai
korelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan. Bidang studi pada
kurikulum ini dikelompokkan pada tiga kelompok besar: pembinaan
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
 Kurikulum 1975
Sistem Penyajian dengan Pendekatan PPSI (Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional) Sistem PPSI berpandangan bahwa proses belajar-
mengajar sebagai suatu system yang senantiasa diarahkan pada
pencapaian tujuan.Mata Pelajaran dalam Kurikulum tahun 1975 adalah,
sebagai berikut: Pendidikan agama, Pendidikan Moral Pancasila, Bahasa
Indonesia, IPS, Matematika, IPA, Olah raga dan kesehatan,
Kesenian,dan Keterampilan khusus.

20
 Kurikulum 1984 (Kurikulum CBSA)
Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Berorientasi kepada tujuan instruksional,pendekatan pengajarannya
berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA),materi
pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral dan
menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
 Kurikulum 1994
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di
antaranya sebagai berikut.
Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem caturwulan,
Kurikulum 1994 bersifat populis, dalam pelaksanaan kegiatan guru
hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa
aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial, dalam
pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya disesuaikan dengan
kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa,
Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang
mudah ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang
komplek, dan pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit
perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman siswa.
 Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah
kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia.
 Kurikulum KTSP Biologi
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta
didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
dirinya sendiri dan alam sekitar.
 Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem
Pendidikan Indonesia Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap

21
diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang
sering disebut sebagai kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah
berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
 Merdeka Belajar- Kampus Merdeka
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan
dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah
satu program dari kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka
adalah Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi. Program
tersebut merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan hukum
pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan
lulusan pendidikan tinggi.
8 Kegiatan Pembelajaran pada Kampus Merdeka,sebagai berikut :
1. Pertukaran pelajar.
2. Magang atau praktik kerja.
3. Asistensi mengajar di satuan pendidikan.
4. Penelitian atau riset.
5. Proyek kemanusiaan.
6. Kegiatan wirausaha.
7. Studi/proyek independen.
8. Membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik (KKNT).
 Suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat adanya
perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode
tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja, tentunya
menuju movement yang lebih baik.
Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian-sebagian, tapi dapat pula
bersifat menyeluruh. Alasan atau penyebab kurikulum di indonesia sering
mengalami perubahan adalah :
1. Bebasnya sejumlah wilayah tertentu didunia ini dari kekuasaan
kaum kolonialisme.
2. Perkembangan IPTEK yang pesat sekali.
3. Pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia dengan bertambahnya
penduduk, maka makin bertanbah pula jumlah orang yang
membutuhkan pendidikan.

22
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini.Oleh karena itu, kritik dan saran dari Dosen Pengampu Kapita Selecta Biologi
serta teman-teman sekalian yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.

23
DAFTAR PUSTAKA

Unknown. 2014. Kenapakurikulum harus berubah-ubah.(0nline).


http://samboys88.blogspot.com/2014/04/kenapa-kurikulum-harus-berubah-
rubah.html?m=1

SCRIBD. 2019. SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM BIOLOGI DI


INDONESIA. (Online).
https://id.scribd.com/document/429622318/MAKALAH-1-Kelompok-1

BIODIKB12UNIMED. 2014. Perkembangan KurulumBiologi.(omline).


http://biodikb12unimed.blogspot.com/2014/11/perkembangan-kurikulum-
biologi.html

UMUS. 2021. Kampus Merdeka – Merdeka Belajar : Definisi, Maksud, Tujuan, dan
Bentuk Kegiatan.(online).
https://pmb.umus.ac.id/kampus-merdeka-merdeka-belajar-definisi-maksud-
tujuan-dan-bentuk-kegiatan/

24

Anda mungkin juga menyukai