Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Perkembangan Kurikulum dan

Pembelajaran di SD

Dosen Pengampu: Lili Fajrudin, M.Pd

Disusun oleh kelompok 2

Kelas 4 B

1. Mila Waty sihombing (1303210027)


2. Siti Nurlatifah ( 13032100047)
3. Salma (13032100037)
4. Andi Salim (13032100061)
5. Lorenza (13032100046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BINA BANGSA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat rahmat, karunia, hidayah dan kehendak-Nyalah. Makalah ini dapat selesai tepat
pada waktunya.Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengulas mengenai bergabagi
sejarah perubahan kurikulum di Indonesia.

Dalam makalah ini penulis menemukan banyak kesulitan, terutama keterbatasan


mengenai penguasaan ilmu tentang sejarah perubahan kurikulum di Indonesia, tetapi
berkat bimbingan yang diberikan oleh berbagai pihak akhirnya penulis pun dapat
menyelesaikan makalah ini serta adanya media massa yang sangat menunjang
penyelesaian makalah ini.

Sebagai mahasiswa, penulis menyadari bahwa pengetahuan yang dimilikimasih


terbatas sehingga dalam makalah ini masih ditemukan banyak kekurangan. Maka, kritik
dan saran dirasakan sangat dibutuhkan untuk kemajuan penulis dimasa yang akan datang.
Penulis berharap, agar dengan adanya makalah ini tidak hanya meningkatkan
pengetahuan bagi mahasiswa tetapi dapat mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari

Serang, 10 April 2023

Penyusun
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................2

C. Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia....................................................3

B. Tujuan Kurikulum Di Indonesia.............................................................................4

C. Faktor Perkembangan Kurikulum Di Indonesia....................................................5

D. Kurikulum Yang Pernah Berlaku Di Indonesia......................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................7

B. Saran........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia kerap berubah setiap ada pergantian Menteri
Pendidikan, sehingga mutu pendidikan Indonesia hingga kini belum memenuhi standar mutu
yang jelas dan mantap. Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan
nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975,1984,
1994, 2004, dan 2006. Perubahan tersebut merupakan konsekuensilogis dari terjadinya
perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan
bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan
secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.Semua
kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama,yaitu Pancasila dan UUD
1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya.

Membahas mengenai kurikulum, tentu semua pihak sepakat bahwa soal kebijakan yang
sangat strategis karena semua perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia merupakan
rancangan pembelajaran yang memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam keseluruhan
kegiatan pembelajaran yang akan menentukan proses dan hasil sebuah pendidikanyangg
dilakukan.Dalam hal ini sekolah sebagai pelaksana pendidikan sangat berkepentingan
menjadi lahan utama. Dari semua pihak baik itu orangtua, masyarakat dan semua pihak yang
terkait dengan perubahan- perubahan kurikulum itu. Oleh karena itu perubahan kurikulum itu
harus disikapi secara positif dengan mengkaji dan memahami implementasinya di sekolah.
Keberhasilan implementasi kurikulum ini juga dipengaruhi oleh kemampuan guru terutama
berkaitan dengan pengetahuan

Dalam kegiatan proses pembelajaran, kurikulum sangat dibutuhkan sebagai pedoman


untuk menyusun target dalam proses belajar mengajar. Karena dengan adanya kurikulum
maka akan memudahkan setiap pengajar dalam proses belajar mengajar. Selain itu kurikulum
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, Untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional tersebut, Indonesia mengalami berbagai perkembangan dan perubahan kurikulum
dari masa ke masa guna tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut.

Perkembangan kurikulum merupakan suatu kegiatan yang memberikan jawaban atas


sejumlah tuntutan kebutuhan yang berkembang pada pendidikan. Kurikulum dapat
meramalkan hasil pendidikan atau pengajaran yang diharapkan karena ia menunjukkan apa
yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik. Hasil
pendidikan terkadang tidak dapat diketahui dengan segera atau setelah peserta didik
menyelesaikan suatu program pendidikan. Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab
tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia?


2. Apa tujuan perkembangan kurikulum di Indonesia?
3. Apa faktor perkembangan kurikulum di Indonesia?
4. Apa saja kurikulum yang berlaku di Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia


2. Untuk mengetahui tujuan perkembangan kurikulum di Indonesia
3. Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum di
Indonesia
4. Untuk mengetahui berbagai macam kurikulum yang pernah berlaku di indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

1) Kurikulum 1947
Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama “Rentana Pelajaran 1947.”
Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh Belanda
karena pada saat itu masih dalam proses perjuangan merebut kemerdekaan. Yang menjadi ciri
utama kurikulum ini adalah lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang
berdaulatdan sejajar dengan bangsa lain. Kurikulum pertama yang lahir pada masa
kemerdekaan memakai istilah leer plan Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran,
lebih populer ketimbang curriculum (bahasa Inggris).

Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda
kekepentingan nasional.Rentjana Pelajaran 1947 baru dilaksanakan di sekolah-sekolah pada
1950. Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum
1950. Bentuknya memuat dua hal pokok: (1) daftar mata pelajarandan jam pengajarannya; (2)
garis-garis besar pengajaran. Rentjana Pelajaran1947 mengurangi pendidikan pikiran dalam
arti kognitif. Yang diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan
bermasyarakat, materipelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap
keseniandan pendidikan jasmani.Adapun kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada
Rentjana Pelajaran1947 adalah:

Kelebihannya :

1) Mencerminkan kesadaran sebagai bangsa yang berdaulat, danmendudukkan


pendidikan sebagai faktor penting dalam memperkokohberdirinya negara Indonesia
melalui persatuan dan kesatuan untu kmengusir penjajah.
2) Memiliki fungsi strategis dalam mempersatukan bangsa Indonesia melalui
pendidikan
3) Kurikulum 1947 mengadopsi dari pengalaman pendidikan Indonesia yang telah lalu
di masa penjajahan, sehingga memudahkan dalam penyusunannya.

Kekuranganya :

1) Dibayang-bayangi pendidikan zaman penjajahan, sehingga mengarahpada pola


pengajaran penjajah.
2) Belum memiliki orientasi ranah kognitif dan psikomotor namun lebih dominan ranah
afektif.
3) Belum diterapkan di sekolah-sekolah sehingga belum memberikandampak pada
terlaksananya pendidikan dan terbentuknya bangsa Indonesia hingga secara resmi
dilaksanakan pada tahun 1950

2) Kurikulum 1952

Setelah “Rentjana Pelajaran 1947”, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami
penyempurnaan. Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang kemudian diberi
nama“Rentjana Pelajaran Terurai 1952”. Kurikulumini sudah mengarah pada suatu sistem
pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa
setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan
kehidupan sehari-hari. Silabus mata pelajarannya menunjukkan secara jelasbahwa seorang
guru mengajar satu mata pelajaran. Adapun kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada
Rentjana PelajaranTerurai 1952 adalah

Kelebihannya :

1) Kurikulum 1952 telah mengarah pada sistem pendidikan nasional,walaupun


belum merata pada seluruh wilayah di Indonesia, namun dapatmencerminkan
suatu pemahaman dan cita-cita para praktisi pendidikanakan pentingnya
pemerataan pendidikan bagi seluruh bangsa Indonesia.
2) Pada Kurikulum 1952, materi pelajaran sudah berorientasi padakebutuhan hidup
para siswa, sehingga hasil pembelajaran dapat bergunaketika ditengah masyarakat.
3) Karena setiap guru mengajar satu mata pelajaran, maka memilikikeuntungan
untuk lebih menguasai bidang pengajarannya dengan lebihbaik, dari pada
mengajar berbagai mata pelajaranb.
4

Kekurangannya :

1) Karena kurikulum 1952 baru mengarah pada sistem pendidikan nasional,maka


belum mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
2) Materi pelajaran belum orientasi masa depan, karena yang diajarkanberorientasi
kebutuhan untuk hidup di masyarakat saat itu, dengandemikian belum memiliki visi
kebutuhan di masa mendatang.
3) Kurang membangkitkan kreatifitas dan inovasi guru, karena setiap matapelajaran
sudah terinci dalam rencana pelajaran terurai, hal ini mempersempit kreatifitas dan
inovasi guru baik dalam perencanaan,pelaksanaan, maupun menentukan sumber
materi pelajaran.

3) Kurikulum 1964

Usai tahun 1952, menjelang tahun 1964, pemerintah kembali menyempurnakan sistem
kurikulum di Indonesia. Kali ini diberi nama“ Rentjana Pendidikan 1964” Pokok-pokok
pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah
mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada
jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana
(Hamalik,Oemar. (2004)), yaitu pengembangan moral, kecerdasan,
emosional/artistic ,keprigelan (keterampilan), dan jasmani. Ada yang menyebut
Pancawardhana berfokus pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan
moral.Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
Adapun kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada Rentjana Pendidikan1964 adalah:

Kelebihannya :

1) Sudah mengembangkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.


2) Ranah kognitif merupakan kemampuan pada segi keilmuan, ranah afektif merupakan
kemampuan pada segi sikap, dan psikomotorik merupakan kemampuan pada segi
keterampilan, dimana ketiganya merupakan faktor penting dalam pembentukan
kepribadian manusia telah menjadi prioritas dalam kurikulum ini.
3) Mengupayakan pengembangan potensi peserta didik sebagai pangkal dari kemampuan
seseorang untuk melakukan tindak lanjut dengan segala kreatifitas dan inovasi, maka
5
4) dengan kurikulum ini telah menganggap setiap manusia memiliki potensi yang
berbeda-beda.
5) Pendidikan bersifat praktis, sehingga pembelajaran di sekolah akan memilki kegunaan
dalam kehidupan peserta didik.

Kekurangannya :

1) Kurikulum ini dipergunakan hanya pada tingkat sekolah dasar dan belum mencakup
sekolah lanjutan dan perguruan tinggi.
2) Terkesan masih diwarnai oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang cenderung
mengakomodir sistem-sistem yang belum sejalan dengan jiwa UUD 45.
3) Karena pendidikan diwarnai oleh kepentingan-kepentingan kelompok menjadikan
kurikulum ini dimaknai sebagai alat untuk membantu kepentingan-kepentingan
tertentu.
4) Kurikulum ini berjalan ketika Indonesia masih dalam keadaan labil.

4) Kurikulum 1968

Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis yaitu mengganti Rencana Pendidikan 1964
yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968
bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila
sejati, kuat, dan sehat jasmani,mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral,
budi pekerti, dan keyakinan beragama. Dalam kurikulum ini tampak dilakukannya
perubahanstruktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968merupakan
perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945secara murni dan
konsekuen. Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok. Djauzak menyebut Kurikulum
1968 sebagai kurikulum bulat. "Hanya memuat mata pelajaran pokok saja,". Muatan materi
pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik
beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta
mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

Kurikulum 1968 bersifat correlated subject curriculum, artinya materi pelajaran pada
tingkat bawah mempunyai korelasi dengan kurikulum sekolah lanjutan. Bidang studi pada
kurikulum ini dikelompokkan pada tiga kelompokbesar: pembinaan pancasila, pengetahuan
dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah mata pelajarannya 9, yakni:

a. Pembinaan Jiwa Pancasila, meliputi:

 Pendidikan Agama
 Pendidikan Kewarganegaraan
 Bahasa Indonesia
 Bahasa Daerah
 Pendidikan Olahragab.

b. Pengembangan Pengetahuan Dasar, meliputi:

 Berhitung
 IPA
 Pendidikan Kesenian
 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, termasuk ilmu kesehatan

c. Pembinaan Kecakapan Khusus, meliputi:

 Kejuruan Agraria (pertanian, peternakan, dan perikanan)


 Kejuruan Teknik (pekerjaan tangan dan perbengkelan)
 Kejuruan Ketata laksanaan atau Jasa (koperasi dan tabungan)

Semua mata pelajaran diberikan sejak kelas I, kecuali pelajaran Pendidikan Bahasa
Indonesia yang diberikan mulai kelas III (bagi sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa
daerah sabagai bahasa pengantar di kelas I dan II).Adapun kelebihan dan kelemahan yang
terdapat pada Kurikulum 1968adalah:

Kelebihannya :
1) Kurikulum 1968 telah dikembangkan dalam nuansa otonomi dimana semua
komponen kurikulum dilaksanakan oleh sekolah.
2) Sistem pembelajaran di ruangan kelas diserahkan kepada masing-masing guru, yang
penting tujuan pendidikan dapat tercapai.
3) Kurikulum ini berupaya mendorong pengembangan kreativitas dan persaingan
kompetitif diantara daerah, sekolah, dan guru untuk mengembangkan kurikulum.
4) Kurikulum ini memberikan peluang bagi tamatan sekolah untuk melanjutkan
pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi.

Kekurangannya

1) Walaupun sudah ada pembelajaran keterampilan namun pada prakteknya kurikulum


ini masih kurang memperhatikan pembelajaran praktek.
2) Kurikulum ini tidak mengadopsi kebutuhan masyarakat, sehingga pembelajaran di
sekolah tidak dapat memenuhi kebutuhan riil dalam kehidupan anak.
3) Kurikulum ini yang masih di pengaruhi unsur politis sehingga tidak mengakar pada
kebutuhan hidup anak secara individual.

5) Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efektif danefisien. latar
belakangi lahirnya kurikulum ini adalah pengaruh konsep di bidangmanejemen, yaitu MBO
(management by objective) yang terkenal saat itu,"Metode, materi, dan tujuan pengajaran
dirinci dalam Prosedur PengembanganSistem Instruksional (PPSI), yang dikenal dengan
istilah "satuan pelajaran",yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan
pelajaran dirinci menjadi : tujuan instruksional umum (TIU), tujuan instruksional khusus
(TIK),materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.Kurikulum
1975 banyak dikritik. Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yangakan dicapai dari setiap
kegiatan pembelajaran.Adapun kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada kurikulum
1975adalah:

Kelebihanya :

1) Berorientasi pada tujuan


2) Mengarah pembentukan tingkah laku siswa
3) Relevan dengan kebutuhan masyarakat
4) Menekankan efektivitas dan efisiensi
5) Menekankan fleksibilitas yaitu mempertimbangkan faktor-faktor ekosistem dan
kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang terlaksananya program.
6) Melatih guru untuk dapat menggunakan teknik penyusunan program pengajaran yang
dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
7) Prinsip berkesinambungan.

Kekuranganya :

1) Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan


kemampuan anak didik
2) Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya disekolah
3) Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang.
4) Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan
pembelajaran.
5) Pada kurikulum ini menekankan pada pencapaian tujuan pendidikan secara
sentralistik, sehingga kurang memberi peluang untuk berkembangnya potensi daerah.
6) Kurikulum ini berorientasi pada guru hal ini membentuk persepsi bahwaguru yang
mendominasi proses pembelajaran, metode-metode ceramahdan metode dikte
menonjol digunakan oleh para guru.
7) Kreativitas murid kurang berkembang karena didukung oleh konsep kurikulum yang
menempatkan guru sebagai subjek dalam melakukan pembelajaran di kelas.

6) Kurikulum 1984

Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan


proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut"Kurikulum 1975
yang disempurnakan". Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati
sesuatu, mengelompokkan,mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Konsep CBSA yang elok
secara teoritis dan bagus hasilnya di sekolah-sekolah yang diuji cobakan, mengalami banyak
deviasi dan reduksi saat diterapkan secara nasional. Sayangnya, banyak sekolah kurang
mampu menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana gaduhdi ruang kelas lantaran siswa
berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan yang mencolok guru tak lagi mengajar
model berceramah.

Akhiran penolakan CBSA bermunculan. Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada tujuan
instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa
dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif.
Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus
dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri
sebagai berikut

a. Berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwapemberian


pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yangsangat terbatas di sekolah harus
benar-benar fungsional dan efektif.

b. Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajarsiswa aktif
(CBSA). CBSA adalah pendekatan pengajaran yangmemberikan kesempatan kepada siswa
untuk aktif terlibat secara fisik,mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa
memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif,maupun
psikomotor.

c. Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral. Spiraladalah


pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan
keluasan materi pelajaran.

d. Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Untuk menunjang


pengertian alat peraga sebagai media digunakan untukmembantu siswa memahami konsep
yang dipelajarinya.

e. Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.Pemberian materi


pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswadan penyajian pada jenjang sekolah
dasar harus melalui pendekatankonkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan
menggunakanpendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan.

f. Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan prosesadalah pendekatan


belajar-mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan

Adapun kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada Kurikulum 1984 adalah:
Kelebihannya

1) Kurikulum ini memuat materi dan metode yang disebut secara rinci,sehingga guru dan
siswa mudah untuk melaksanakannya.
2) Prakarsa siswa dapat lebih dalam kegiatan belajar yang ditunjukkan melalui
keberanian memberikan pendapat.
3) Keterlibatan siswa di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang
ditunjukkan dengan peningkatan diri dalam melaksanakan tugas.
4) Kualitas interaksi antara siswa sangat tinggi, baik intelektual maupun sosial.
5) Memasyarakatkan keterampilan berdiskusi yang diperlukan dengan berpartisipasi
secara aktif.

Kekurangannya

1) Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana
gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan
yang mencolok guru tidak lagi menggunakan metode ceramah.
2) Ada ketergantungan pada guru dan siswa pada materi dalam suatu buku teks dan
metode yang disebut secara rinci, sehingga membentuk gurudan siswa tidak kreatif
untuk menentukan metode yang tepat dan memiliki sumber belajar sangat terbatas.
3) Dapat didominasi oleh seorang atau sejumlah siswa sehingga dia menolak pendapat
peserta lain.
4) Siswa yang pandai akan bertambah pandai sedangkan yang bodoh akan ketinggalan.
5) Peranan guru yang lebih banyak sebagai fasilitator, sehingga prakarsa serta tanggung
jawab siswa atau mahasiswa dalam kegiatan belajarsangat kurang.
6) Kurangnya Alokasi waktu
7) Guru kurang komunikatif dengan siswa memperoleh pengetahuan dan mengkomu
nikasikan perolehannya

7) Kurikulum 1994

Kurikulum 1994 merupakan hasil upaya untuk memadukan kurikulum-kurikulum


sebelumnya, terutama kurikulum 1975 dan 1984. Perpaduanantara tujuan dan proses belum
berhasil. Sehingga banyak kritik berdatangan,disebabkan oleh beban belajar siswa dinilai
terlalu berat, dari muatan nasional sampai muatan lokal. Materi muatan lokal disesuaikan
dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan
daerah, danlain-lain. Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesak
agar isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum. Akhirnya, Kurikulum1994 menjelma menjadi
kurikulum super padat. Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998, diikuti kehadiran Suplemen
Kurikulum 1999.

Tapi perubahannya lebihpada menambal sejumlah materi pelajaran saja.Terdapat ciri-ciri


yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, diantaranya sebagai berikut: Pembagian
tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur wulan, Pembelajaran di sekolah lebih
menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).
Kurikulum 1994bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk
semuasiswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang
khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan
kebutuhan masyarakat sekitar.Adapun kelebihan dan kelemahan yang terapat pada
Kurikulum 1994adalah:

Kelebihannya

1) Kurikulum berstandar nasional dan memberikan ruang untuk pengembangan potensi


wilayah.
2) Mampu mengadopsi aspirasi berbagai pihak yang berhubungan dengan isu-isu yang
berkembang di masyarakat.
3) Dalam pelaksanaan pembelajaran guru memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan masing-masing dengan
beberapa alternatif.
4) Terdapat keserasian antara teori dan praktek, sehingga mengembangkan ketiga ranah
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kekurangannya :

1) Kritik bertebaran, lantaran beban belajar siswa dinilai terlalu berat.


2) Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu-
isu tertentu masuk dalam kurikulum. Alhasil,Kurikulum 1994 menjelma menjadi
kurikulum super padat.
3) Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya
materi/substansi setiap mata pelajaran
4) Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan
aplikasi kehidupan sehari-hari.
8. Kurikulum 2004

Sebagai pengganti kurikulum 1994 adalah kurikulum 2004, yang disebut dengan “
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)” . KBK memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun


klasikal.
b. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi
d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsur edukatif.
e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.

Struktur kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam suatu mata pelajaran
memuat rincian kompetensi (kemampuan) dasar mata pelajaran itu dan sikap yang
diharapkan dimiliki siswa. Mari kita lihat contohnya dalam mata pelajaran matematika,
Kompetensi dasar matematika merupakan pernyataan minimal atau memadai tentang
pengetahuan, keterampilan, sikapdan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau subaspek mata pelajaran
matematika.Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika merupakan gambaran kompetensi
yang seharusnya dipahami, diketahui, dan dilakukan siswa sebagai hasilpembelajaran mata
pelajaran matematika. Kompetensi dasar tersebut dirumuskan untuk mencapai keterampilan
(kecakapan) matematika yang mencakup kemampuan penalaran, komunikasi, pemecahan
masalah, dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika. Struktur kompetensi dasar
Kurikulum Berbasis Kompetensi ini dirinci dalam komponen aspek, kelas dan semester.

Keterampilan dan pengetahuan dalam setiap mata pelajaran, disusun dan dibagi menurut
aspek dari mata pelajaran tersebut.Pernyataan hasil belajar ditetapkan untuk setiap aspek
rumpun pelajaranpada setiap level. Perumusan hasil belajar adalah untuk menjawab
pertanyaan,“Apa yang harus siswa ketahui dan mampu lakukan sebagai hasil belajar mereka
pada level ini?”. Hasil belajar mencerminkan keluasan, kedalaman, dankompleksitas
kurikulum dinyatakan dengan kata kerja yang dapat diukur denganberbagai teknik
penilaian.Setiap hasil belajar memiliki seperangkat indikator. Perumusan indikatoradalah
untuk menjawab pertanyaan, “Bagaimana kita mengetahui bahwa siswa telah mencapai hasil
belajar yang diharapkan?”. Guru akan menggunakan indikator sebagai dasar untuk menilai
apakah siswa telah mencapai hasil belajarseperti yang diharapkan. Indikator bukan berarti
dirumuskan dengan rentangyang sempit, yaitu tidak dimaksudkan untuk membatasi berbagai
aktivitaspembelajaran siswa, juga tidak dimaksudkan untuk menentukan bagaimana
gurumelakukan penilaian. Misalkan, jika indikator menyatakan bahwa siswa mampu
menjelaskan konsep atau gagasan tertentu, maka ini dapat ditunjukkan dengankegiatan
menulis, presentasi, atau melalui kinerja atau melakukan tugas lainnya.Adapun kelebihan dan
kelemahan yang terdapat pada Kurikulum BerbasisKompetensi adalah:

Kelebihannya :

1) Pendidikan berbasis kompetensi menitik beratkan pada pengembangan kemampuan


untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standard
performance yang telah ditetapkan, sebagai upaya mempersiapkan kemampuan
individu.
2) Sejalan dengan visi pendidikan yang mengarahkan pada duapengembangan yaitu
untuk memenuhi kebutuhan masa kini dankebutuhan masa datang.
3) Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik /siswa (student
oriented). Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik ketikabelajar dengan
memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuatseluruh tubuh serta pikiran
terlibat dalam proses belajar.
4) Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikandengan situasi
dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing sesuai mata pelajaran yang diajarkan.

Kekurangannya :

1) Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahalindikator


sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang palingmengetahui tentang kondisi
peserta didik dan lingkungan.
2) Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standarkompetensi
dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untukmerancang pembelajaran
secara berkelanjutan. Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun,
padahalindikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang palingmengetahui
tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.
3) Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum
sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.

9) Kurikulum 2006

Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan “ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)”. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa
hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang
paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran
sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada.Pada kurikulum
2006, pemerintah pusat menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan
sekolah dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk silabus dan
penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya. Hasil pengembangan dari semua
mata pelajaran, dihimpun menjadi sebuah perangkat yang dinamakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab sekolah dibawah
binaan dan pemantauan dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat. Adapun kelebihan
dan kelemahan yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah:

Kelebihannya

1) Secara teori memberikan otonomi secara luas pada sekolah untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan
potensi di daerahnya.
2) Tenaga kependidikan termotivasi untuk meningkatkan kreatifitas daninovasi. Untuk
menggali potensi sekolah sehingga mampu menjadi agenbagi pembangunan
masyarakat yang mengakar pada potensi lokal.
3) Sekolah leluasa untuk ambil peranan dalam pendidikan untuk membentuk siswa
sebagai pengambil peranan dalam masyarakat.
4) Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan
dirinya di luar sekolah, karana telah terjadi pengurangan kepadatan jam pelajaran.

Kekurangannya :

1) Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP padakebanyakan


satuan pendidikan yang ada
2) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagaikelengkapan dari
pelaksanaan KTSP
3) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensifbaik
konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan
4) Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaranakan
berdampak berkurangnya pendapatan guru.

10) Kurikulum 2013

Pemerintah melakukan pemetaan kurikulum berbasis kompetensi yangpernah diuji


cobakan pada tahun 2004 (curriculum based competency).Kompetensi dijadikan acuan dan
pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan;
pengetahuan, keterampilan, dansikap dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya
pada jalur pendidikan sekolah.Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada
pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum
ini mencakup sejumlah kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan
sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau
keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu
diarahkan untuk membantu pesertadidik menguasai sekurang-kurangnya tingkat kompetensi
minimal, agar merekadapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan
konsepbelajar tuntas dan pengembangan bakat.

Setiap peserta didik harus diberikesempatan untuk mencapai tujuan sesuai dengan
kemampuan dan kecepatanbelajar masing-masing. Kurikulum 2013 terutama berorientasi
pada perubahanproses pembelajaran (yang semula dari siswa diberitahu menjadi siswa
mencaritahu) dan proses penilaian (dari berfokus pada pengetahuan melalui penilaianoutput
menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output).Penambahan jam
pelajaran sebagaimana halnya kecenderngan negara-negaraluar belakangan ini, seperti
Knowledge is Power Program (KIPP) dan Massachusettes Extended Learning Times
(MELT).Tema utama kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia yang produktif,
kreatif, inovatif, afektif, melalui pengamatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam implementasi kurikulum, guru dituntut
secara profesional merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna, mengorganisir
pembelajaran,memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur
pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria
keberhasilan. Adapun kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada Kurikulum 2013 adalah:

Kelebihannya :
1) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah
yang mereka hadapi di sekolah.
2) Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukanhanya didapat
dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan
lain-lain.
3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan
ke dalam semua program studi.
4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional.
5) Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam
kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.

Kekurangannya :

1) Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak
perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang
harus tetap ada penjelasan dari guru.
2) Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini,
karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit
para guru yang seperti itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa
membuka cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan
pendidikan agar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang
dapat memotivasi siswa agar kreatif.
3) Kurangnya keterampilan guru merancang RPP
4) Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik.
5) Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar disekolah terlalu
lama.

11) Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang


beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih
berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar
dan minat peserta didik.

Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan


berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan
untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata

pelajaran. Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang mendorong bakat dan
minat yang dimiliki oleh murid. Kurikulum yang diresmikan oleh Kemendikbedristek pada
bulan Februari 2022 ini merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam.
Dalam kurikukulum ini pula, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat
ajar agar pembelajaran dapat menyesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat murid.

Selain untuk menguatkan profil pelajar Pancasila, Kurikulum Merdeka memiliki beberapa
tujuan sbagai berikut:

1. Menciptakan pendidikan yang menyenangkan

Pendidikan yang menyenangkan. Dengan menekankan pendidikan pada aspek


pengembangan keterampilan dan karakter yang sesuai dengan nilai bangsa, kurikulum ini
juga menciptakan atmosfer belajar yang menyenangkan baik untuk guru maupun murid.

2. Mengejar ketertinggalan pembelajaran

Dalam kurikulum ini, dunia pendidikan di Indonesia mencoba menerapkan kebebasan


murid untuk memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran. Model pembelajaran seperti
ini sudah diterapkan di negara maju. Selain itu, tujuan lain dari Kurikulum Merdeka ini
adalah untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

3. Mengembangkan potensi murid

Fleksibilitas dalam menjalankan proses pembelajaran juga merupakan salah satu kunci
agar murid dapat memahami lebih mendalam bahan ajar yang diberikan. Sehingga potensi-
potensi yang dimiliki murid dapat berkembang. Guru-guru pun juga dimudahkan dalam
menyampaikan materi ajar kepada murid melalui berbagai media yang ada saat ini.

Kelebihan :

1. Sederhana tapi lebih fokus


Penerapan kurikulum ini membuat murid lebih fokus pada pmateri yang esensial dan
mengembangkan kompetensi murid. Hal ini bisa dilihat dari penyampaian bahan ajar yang
tidak terburu-buru, namun mendalam dan bermakna.

2. Lebih merdeka

Lebih merdeka yang dimaksud adalah lebih merdeka dalam hal pembelajaran. Murid
dibebaskan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai minat, bakat, dan aspirasnya. Jadi baik
murid maupun guru dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangannya.

3. Lebih interaktif

Kurikulum Merdeka juga mengenalkan berbagai metode pembelajaran yang dapat dipilih
oleh guru sesuai dengan kapasitas muridnya. Salah satunya melalui pembelajaran berbasis
proyek (project based learning). Metode ini memberikan kesempatan kepada murid untuk
mengeksplorasi isu-isu yang berkaitan dengan mata pelajaran, seperti masalah lingkungan,
kesehatan, dan lain-lainnya.

Kekurangan :

Ketika suatu kurikulum memiliki kelebihan, pasti dia juga memiliki kekurangan. Kekurangan
Kurikulum Merdeka antara lain:

1. Kurang matang dalam persiapannya

Mengingat Kurikulum Merdeka baru diresmikan serta diluncurkan oleh Mendikbudristek


beberapa bulan yang lalu. Tentu pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam diperlukan
agar penerapannya efektif dan tepat.

2. Sistem pengajaran yang belum terencana dengan rinci

Jika melihat prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, sistem


pengajarannya masih belum membahas dengan rinci mengenai upaya untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.

3. Kurangnya kapasitas SDM

Persiapan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka membutuhkan waktu


serta kemampuan guru yang mumpuni. Dengan diresmikannya Kurikulum Merdeka ini, tentu
saja pihak pemerintah harus mensosialisasikan mengenai kurikulum baru ini dan melakukan
persiapan yang matang. Selain itu guru sebagai tombak utama penerapan kurikulum ini juga
harus diberikan pola pendidikan dan latihan (diklat) secara bertahap namun berkelanjutan.
Memperkenalkan strategi-strategi pembelajaran yang berpihak kepada murid, meningkatkan
kualitas pedagogis guru, serta mengubah pola pikir dan paradigma lama guru. Dengan
demikian, Kurikulum Merdeka dapat terlaksana dengan baik.

B. Tujuan Perkembangan Kurikulum Di Indonesia

Di Indonesia sendiri pernah mengalami pergantian beberapa kali, yang sudah dimulai
sejak tahun 1947. Bulan Februari 2022 lalu, Mendikbudristek meluncurkan kurikulum
baru dengan nama Kurikulum Merdeka.Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi hal
yang sangat penting. Tanpa kurikulum yang tepat, para pelajar tak akan memperoleh
target

pembelajaran yang sesuai. Tentu saja, semuanya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
di eranya masing-masing.

Pada Februari 2022 lalu, Kemendikbudristek resmi luncurkan kurikulum merdeka.


Kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat
dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari Secara
umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang
beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu yang
cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Nantinya, guru memiliki
kekuasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum ini untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan
berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang mana proyek tersebut
tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak
terikat pada konten mata pelajaran.

Tujuan Kurikulum Merdeka

Ada beberapa tujuan kurikulum merdeka yang penting diketahui para pengajar maupun
guru, antara lain:

1. Menciptakan Pendidikan yang Menyenangkan


Tujuan kurikulum merdeka yang pertama, yaitu menciptakan pendidikan yang
menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Kurikulum ini menekankan pendidikan
Indonesia pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter sesuai dengan nilai-
nilai bangsa Indonesia.

2. Mengejar Ketertinggalan Pembelajaran


Salah satu tujuan kurikulum merdeka adalah mengejar ketertinggalan
pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Kurikulum ini dibuat dengan
tujuan agar pendidikan di Indonesia bisa seperti di negara maju, yang mana siswa
diberi kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran.

3. Mengembangkan Potensi Peserta Didik


Tujuan kurikulum merdeka selanjutnya, yaitu mengembangkan potensi peserta
didik. Kurikulum ini dibuat sederhana dan fleksibel sehingga pembelajaran akan lebih
mendalam. Selain itu, kurikulum merdeka juga berfokus pada materi esensial dan
pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.Dengan adanya kurikulum
merdeka, diharapkan mampu mengembangkan kompetensi para peserta didik. Hal ini
menjadi keunggulan tersendiri, di mana kurikulum ini lebih menekankan pada
kebebasan peserta didik. Kurikulum ini juga memudahkan para guru dalam
memberikan pembelajaran kepada peserta didik.

 Sekolah Dasar (SD)


Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya di tingkat SD, yaitu
terdapat pemisahan antara mata pelajaran IPA dan IPS. Sementara itu, pada
kurikulum pratotipe, kedua mata pelajaran ini digabung menjadi satu mata pelajaran
menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). Adapun tujuan penggabungan
mata pelajaran ini sebagai persiapan ketika siswa melanjutkan pendidikan level
sekolah menengah pertama (SMP).

 Sekolah Menengah Peryama (SMP)


Perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya di tingkat SMP,
yaitu ada pada mata pelajaran informatika. Jika sebelumnya lebih bersifat pilihan,
maka pada kurikulum prototipe mata pelajaran ini dianggap wajib.

 Sekolah Menengah Atas (SMA)


Perbedaan kurikulum merdeka dan kurikulum sebelumnya di tingkat SMA, yaitu
jika sebelumnya siswa baru harus memilih jurusan sementara, pada kurikulum
prototipe pemilihan jurusan atau peminatan dimulai saat siswa memasuki kelas 11
yang dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan konsultan antara wali kelas, guru
BK, dan orang tua siswa.

Keunggulan Kurikulum Merdeka


Ada beberapa keunggulan kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya. Berikut
sejumlah keunggulan kurikulum merdeka, antara lain:
1. Lebih Fokus dan Sederhana
Keunggulan kurikulum merdeka dengan sebelumnya, yaitu lebih fokus dan
sederhana. Adanya kurikulum ini membuat peserta didik lebih fokus pada materi
yang esensial dan pengembangan kompetensi. Selain itu, kurikulum ini lebih
mendalam, bermakna, dan tidak terburu-buru.
2. Jauh Lebih Merdeka
Keunggulan kurikulum merdeka selanjutnya, yaitu lebih merdeka dalam hal
pembelajaran. Artinya, kurikulum ini membebaskan peserta didik untuk memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. Dengan adanya kurikulum ini, baik
peserta didik maupun guru bisa mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangannya.
3. Lebih Interaktif
Kurikulum merdeka juga dinilai lebih relevan dan interaktif. Pembelajaran melalui
kegiatan projek (project based learning) memberikan kesempatan lebih luas kepada
peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual, seperti masalah
lingkungan, kesehatan, dan lainnya.

C. Faktor Perkembangan Kurikulum Di Indonesia


Proses perkembangan kurikulum yang senantiasa berubah turut dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang merangsang usaha manusia yang terlibat dalam kepentingannya. Hasrat terhadap
perubahan kurikulum itu menggambarkan keperluan pendidikan yang menjadi wadah penerus
kemajuan bangsa dan negara itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan
perkembangan kurikulum adalah elemen yang saling berkait antara satu sama lain. Dapat
dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kurikulum itu sendiri
mencerminkan idealisme dan perubahan keperluan masyarakat dan negara, melalui institusi
persekolahan yang akan meneruskan kebudayaan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum antara lain:


Pergururan Tinggi, Masyarakat, Sistem Nilai, Filosofis, Psikologis, Politik, Pembangunan
Negara Dan Perkembangan Dunia, Ilmu dan Teknologi (IPTEK). Dalam sebuah
pengembangan kurikulum ada dua prinsip yang terdapat di dalamnya. Ada prinsip umum dan
prinsip khusus. Prinsip umum pengembangan kurikulum meliputi; 1) prinsip relevansi, 2)
prinsip fleksibilitas, 3) prinsip kontinuitas, 4) prinsip praktis, 5) prinsip efektifitas. Sedangkan
prinsip khusus pengembangan kurikulum meliputi; 1) prinsip berkenaan dengan tujuan
pendidikan, 2) prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan.

Keagamaan, yang masing-masing kelompok itu memiliki nilai khas dan tidak sama.
Dalam masyarakat juga terdapat aspek-aspek sosial, ekonomi, politk, fisik, estetika, etika,
religius, dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut sering juga mengandung nilai-nilai yang
berbeda. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengakomodasi pebagai nilai yang
tumbuh di masyarakat dalam kurikulum sekolah, diantaranya :

 Mengetahui dan memperhatikan semua nilai yang ada dalam masyarakat


 Berpegang pada prinsip demokratis, etis, dan moral
 Berusaha menjadikan dirinya sebagai teladan yang patut ditiru
 Menghargai nlai-nilai kelompok lain
 Memahami dan menerima keragaman budaya yang ada

1. Pergururan Tinggi
Perguruan tinggi setidaknya memberikan dua pengaruh terhadap kurikulum
sekolah. Pertama, dari segi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikembangkan diperguruan tinggi umum. Pengetahuan dan teknologi banyak
memberikan sumbangan bagi isi kurikulum serta proses pembelajaran. Jenis
pengetahuan yang dikembangkan di perguruan tinggi akan mempengaruhi isi
pelajaran yang akan dikembangkan dalam kurikulum. Perkembangan teknologi
selain menjadi isi kurikulum juga mendukung pengembangan alat bantu dan media
pendidikan.
Kedua, dari segi pengembangan ilmu pendidikan dan keguruan serta penyiapan
guru-guru Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK, seperti IKIP, FKIP,
STKIP). Kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan juga
mempengaruhi pengembangan kurikulum, terutama melalui penguasaan ilmu dan
kemampuan keguruan dari guru-guru yang dihasilkannya.
Pengusaan keilmuan, baik ilmu pendidikan maupun ilmu bidang studi serta
kemampuan mengajar dari guru-guru akan sangat mempengaruhi pengembangan
dan implementasi kurikulum di sekolah. Guru-guru yang mengajar pada berbagai
jenjang dan jenis sekolah yang ada dewasa ni, umumnya disiapkan oleh LPTK
melalui berbagai program, yaitu program diploma dan sarjana. Pada Sekolah Dasar
masih banyak guru berlatar belakang pendidikan SPG dan SGO, tetapi secara
berangsur-angsur mereka mengikuti peningkatan kompetensi dan kualifikasi
pendidikan guru melalui program diploma dan sarjana.

2. Masyarakat
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat, yang diantaranya bertugas
mempersiapkan anak didik untuk dapat hidup secara bermatabat di masyarakat.
Sebagai bagian dan agen masyarakat, sekolah sangat dipengaruhi oleh lingkungan
masyarakat di tempat sekolah tersebut berada. Isi kurikulum hendaknya
mencerminkan kondisi masyarakat penggunanya serta upaya memenuhi kebutuhan
dan tuntutan mereka.
Masyarakat yang ada di sekitar sekolah mungkin merupakan masyarakat yang
homogen atau heterogen. Sekolah berkewajiban menyerap dan melayani aspirasi-
aspirasi yang ada di masyarakat. Salah satu kekuatan yang ada dalam masyarakat
adalah dunia usaha. Perkembangan dunia usaha yang ada di masyarkat akan
mempengaruhi pengembangan kurikulum. Hal ini karena sekolah tidak hanya
sekedar mempersiapkan anak untuk selesai sekolah, tetapi juga untuk dapat hidup,
bekerja, dan berusaha. Jenis pekerjaan yang ada di masyarakat berimplikasi pada
kurikulum yang dikembangkan dan digunakan sekolah.

3. Sistem Nilai
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat sistem nilai, baik nilai moral,
keagamaan, sosial, budaya maupun nilai politis. Sekolah sebagai lembaga
masyarakat juga bertangung jawab dalam pemeliharaan dan pewarisan nilai-nilai
positif yang tumbuh di masyarakat.Sistem nilai yang akan dipelihara dan diteruskan
tersebut harus terintegrasikan dalam kurikulum. Persoalannya bagi pengembang
kurikulum ialah nilai yang ada di masyarakat itu tidak hanya satu.
Masyarakat umumnya heterogen, terdiri dari berbagai kelompok etnis,
kelompok vokasional, kelompok intelek, kelompok sosial, dan kelompok spritual
keagamaan, yang masing-masing kelompok itu memiliki nilai khas dan tidak sama.
Dalam masyarakat juga terdapat aspek-aspek sosial, ekonomi, politk, fisik, estetika,
etika, religius, dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut sering juga mengandung nilai-
nilai yang berbeda.

D. Kurikulum Yang Pernah Berlaku Di Indonesia


Kurikulum merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan. Tanpa adanya
kurikulum yang tepat, para peserta didik tak akan memperoleh target pembelajaran yang
sesuai. Seiring berkembangnya zaman, kurikulum juga mengalami perubahan. Perubahan
Kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan pelajar di zamannya masing-masing. Berikut
kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia :

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun 2004

Kurikulum 2004 atau lebih dikenal dengan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
adalah perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap yang ditunjukkan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak. KBK mempunyai ciri-ciri yang menekankan pada
ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, berorientasi pada
hasil belajar dan keberagaman. Lalu pada kegiatan belajar menggunakan pendekatan metode
bervariasi. Sumber belajar bukan hanya dari guru, melainkan juga sumber belajar lainnya
yang memenuhi unsur edukatif.

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006


Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)”. Tidak banyak yang berbeda dari Kurikulum 2004, mulai dari tinjauan dari segi isi,
proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi. Perbedaan
dengan kurikulum 2004 tertera pada kewenangan dalam penyusunanya, yaitu mengacu pada
jiwa dari desentralisasi sistem pendidikan Indonesia. Pemerintah pusat dalam hal ini
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru dituntut mampu
mengembangkan sendiri silabus dan penilaian sesuai kondisi sekolah dan daerahnya.

3. Kurikulum 2013 (K-13)


Kurikulum 2013 merupakan pengganti dari Kurikulum 2006 (KTSP). Pada Kurikulum
2013 ini memiliki 3 aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek
sikap perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat
materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat
ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn dan beberapa materi lain, sedangkan materi yang
ditambahkan adalah materi Matematika.

Pada Kurikulum ini guru diharapkan dapat mendorong siswa untuk melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mengomunikasikan apa yang telah siswa pahami setelah menerima
materi pembelajaran. Kemudian untuk siswa itu sendiri, diharapkan dapat memiliki tanggung
jawab terhadap lingkungan sekitar, kemampuan interpersonal, antar-personal, dan memiliki
kemampuan berpikir kritis.

4. Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 lalu sebagai salah
satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum
Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar
Pancasila. Profil Pelajar Pancasila sendiri terdiri atas nilai-nilai. Kurikulum Merdeka adalah
kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih
optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat sesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Proyek untuk menguatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila dikembangkan
berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Proyek tersebut tidak
diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada
konten mata pelajaran. Sekolah yang melaksanakan Kurikulum Merdeka akan melalui
beberapa tahapan implementasi, yaitu tahap Mandiri Belajar, kemudian Mandiri Berubah,
lalu terakhir Mandiri Berbagi.Perubahan kurikulum secara nasional baru akan terjadi pada
2024. Ketika itu, Kurikulum Merdeka sudah melalui iterasi perbaikan selama 3 tahun di
beragam sekolah/madrasah dan daerah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari masa kemasa sudah sering kali kurikulum di Indonesia ini berganti dan
berkembang darii Masa Awal Kemerdekaan /Masa OrdeLama (Kurikulum 1947, 1952
dan 1964), Kurikulum Orde Baru (1968,1975, 1984, 1994), dan Kurikulum Masa
Reformasi (Kurikulum Tahun2004, 2007 dan 2013), bahkan sampai kurikulum
merdeka/kurikulum saat ini. Dari semua kurikulum ini memiliki tujuan sama yakni
untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan mencetus generasi yang baik.
Dalam kegiatan proses pembelajaran, kurikulum sangat dibutuhkan sebagai
pedoman untuk menyusun target dalam proses belajar mengajar. Karena dengan
adanya kurikulum maka akan memudahkan setiap pengajar dalam proses belajar
mengajar. Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum
yang sesuai dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah.

B. Saran
Dengan pergantian kurikulum untuk masa ke masa, diharapkan menjadikan
pendidikan di Indonesia lebih maju dan lebih baik kedepannya. Perubahan kurikulum
memang baik, tapi perubahan itu harus didukung dengan fakta-fakta dan kondisi yang
menyatakan kurikulum harus di ganti. Sebelum kurikulum baru di cetuskan harus ada
evaluasi dari kurikulum sebelumnya agar kita bisa melihat dibagian mana yang harus
kita rubah.

DAFTAR PUSTAKA

Insani, Farah Dina. (2019) "Sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia sejak awal
kemerdekaan hingga saat ini." As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan,
8(1) , 43-64.
https://guruinovatif.id/@redaksiguruinovatif/kelebihan-dan-kekurangan-kurikulum-merdeka
di akses pada tanggal 31/03/2023 jam 08:30 wib.
https://educhannel.id/blog/artikel/tujuan-pengembangan-kurikulum-2013.html di akses pada
tanggal 31/03/2023 jam 09 : 00
https://www.academia.edu/42007412/Kurikulum_yang_pernah_berlaku_di_Indonesia
di akses pada tanggal 31/03/2023 jam 10 : 00
VHALERY, Rendika; SETYASTANTO, Albertus Maria; LEKSONO, Ari Wahyu.
Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Sebuah Kajian Literatur. Research
and Development Journal of Education, 2022, 8.1: 185-201.
Ansori, Ida. "Pengembangan Kurikulum: Faktor Determinan Dan Prinsipnya." Prosiding
Nasional 3 (2020): 161-170.

Anda mungkin juga menyukai