Disusun Oleh :
DIAH LESTARI
NUR AFIAH
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Definisi Kurikulum...................................................................................3
B. Kelemahan Kurikulum 1947 (Rencana Pelajaran 1947)..........................3
C. Kelemahan Kurikulum 1968.....................................................................4
D. Kelemahan Kurikulum 1975.....................................................................4
E. Kelemahan Kurikulum 1984.....................................................................5
F. Kelemahan Kurikulum 1994.....................................................................5
G. Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK).............................6
H. Kelemahan Kurikulum 2004.....................................................................7
I. Kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP)...................8
J. Kelemahan Kurikulum 2013.....................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasar pada hal-hal yang berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut :
perkembangon ilmu pengetahuan dan teknologi yang melaju terlalu cepat:
pendidikan merupakan proses transisi dan (baik yang belajar maupun yang
mengajar) dalam keadaan terbatas kemampuannya untuk menerima,
menyampaikan dan mengolah informasi. Atas dasar hal ini, maka diperlukan
suatu proses pengembangan kurikulum yang rnerupakan suatu masalah
pemilihan kurikulum yang penyelesaiannya dapat ditinjau dari berbagai
pendekatan antara lain pendekatan-pendekatan atas dasar keperluan masyarakat
dan pendekatan atas dasar keperluan pribadi. Untuk merealisasikannya maka
diperlukan suatu model pengembongan kurikulum serta analisis dan
perkembangan kurikulum baik dan sisi kekurangannya maupun dari sisi
kelebihan kurikulum tersebut.
Kegiatan pengembangan kurikulum sekolah memerlukan model yang
dijadikan lambang teoritis untuk melaksanakan suatu kegiatan model atau
konstruksi merupakan ulasan teoretis tentang suatu konsep dasar. Dalam
kegiatan pengembangan kurikulum, model merupakan ulasan teoretis tentang
proses pengembangan kurikulum secara menyeluruh atau dapat pula hanya
mencakup salah satu komponen kurikulum. Ada suatu model yang memberikan
ulasan tentang suatu proses kurikulum, tetapi ada pula yang hanya menekankan
pada mekanisme pengembangannya saja, dan itu pun hanya pada uraian
tentang pengembangan organisasinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum?
2. Apa saja kelemehan-kelemahan yang terdapat pada
kurikulum?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui apa saja kelemehan-kelemahan yang terdapat pada
kurikulum
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kurikulum
Ditinjau dari asal katanya, kurikutum berasal dan bahasa Yunani yang
mula-mula digunakan dalam bidang OIah Raga, yaitu kata Currere yang
berarti jarak yang ditempuh, dalam kegiatan tali tentu ada jarak yang ditempuh
mulai dan start sampai dengan finish, jarak tersebut disebut dengan Currere.
Atas dasar tersebut pengertian Kurikulum ditetapkan dalom bidang Pendidikan.
Dalam dunia pendidikan Kurikulum dapat diartikan segala aktivitas dan
kegiatan belajar yang direncanakan, diprogramkan bagi peserta didik dibawah
bimbingan sekolah, baik di dalam maupun di luar sekolah. Atas dasar itu secara
oprasional Kurikulum dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu
sekolah yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
2. Bahan tertulis yang digunakan guru dalam melaksanakan pengajaran.
3. Suatu Usaha untuk menyampaikan asas dan ciri penting dari rencana
pendidikan sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah.
4. Tujuan pengajaran, Pengalaman belajar, alat-atat belajar dan cara
Penilaian yang direncanakan dan digunakan guru di sekolah.
5. Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
3
Kelemahan Kurikulum 1947:
1. Mengarah pada pola pendidikan penjajah karena kurikulum 1947 juga
diadopsi dari kurikulum masa kolonial.
2. Lebih dominan pada ranah afektif dan belum berorientasi pada ranah
kognitif dan psikomotor.
3. Belum diterapkan di sekolah-sekolah hingga tahun 1950 sehingga
mengalami keterlambatan untuk mencapai hasil yang telah ditentukan.
4
4. Kurang berkembangnya potensi daerah karena tujuan kurikulum ini
bertujuan sentralistik.
5. Kurikulum ini berorientasi pada guru yang menjadi pusat pembelajaran.
6. Kreativitas murid yang sulit berkembang karen guru sebagai subjek.
5
Dalam kurikulum ini berbasis konten, sehingga peseta didik dipandang
sebagai kertas putih yang perlu ditulis dengan sejumlah ilmu
pengetahuan (Transfer Of Know ledge). Dengan demikian gurulah yang lebih
aktif dibandingkan dengan muridnya sebab guru merupakan kurikulum yang
menentukan segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas.
Pengembangan Kurikulum dilaksanakan secara sentralisasi, sehingga
Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) memonopoli pengembangan
ide dan konsep kurikulum. Dengan demikian masyarakat tidak menentukan
standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum 1994. Kelemahan-
kelemaham lain Kurikulum 1994
1. Aspek yang dikedepankan terlalu padat.
2. Konsep pengajaran satu arah yaitu dari guru ke murid.
3. Banyaknya materi pelajaran membuat beban siswa terlalu berat.
4. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar dan tidak sesuai dengan kehidupan
sehari-hari.
6
oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu.
Sedikitnya ada tujuh asumsi yang mendasari Kurikulum Berbasis
Kompetensi ( KBK), ketujuh asumsi tersebut adalah :
1. Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru professional dan tidak mampu
melakukon proses pembelajaran secara optimal.
2. Banyak sekolah yang hanya mengkoleksi sejumlah mata pelajaran dan
pengalaman.
3. Peserta didik bukanlah kertas putih/kosong yang dapat diisi dengan
sekehendak guru.
4. Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi.
5. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta
didik.
6. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran yang diisi dengan kompetensi-
kompetensi potensial.
7. Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan sarana dan
prasarana untuk menggali potensi.
7
D. Kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP)
KTSP merupakan singkatan dan Kunikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah,
karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan
karakteristik peserta didik.
Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Perididikan dan silabus
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan
dibawah supervisi Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dibidang
pendidikan di SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA seria SMK. Dengan demikian
Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum Oprasional yang di
susun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Mengingat bahwa penyusunan KTSP diserahkan kepada sebuah
pendidikan sekolah dan daerah masing-mosing, diasumsikan bahwa guru,
kepala sekolah dan dewan pendidikan akan sangat bersahabat dengan
kurikulum tersebut. Diasumsikan demikian karena mereka terlibat Iangsung
dan guru yang akan melaksanakan proses belajar mengajar di kelas sehingga
memahami betul apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran baik kekuatan,
kelemahan, tantangan dan juga peluang.
Dampak negatif dari KTSP ini dapat berdampak terhadap Guru dan
Siswa yaitu :
1. Dampak negatif bagi guru. Guru kurang aktif dalam kegiatan belajar
mengajar atau guru akan merasa santai dalam PBM serta kurang fokusnya
guru dalam mengajar.
2. Dampak negatif bagi siswa. Siswa merasa kurang jelas dari materi yang
disajikan oleh guru.
8
Within and Acrous Learners. dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah
kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah
sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu
untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.
Terdapat beberapa kelemahan Kurikulum 2013 menurut Kurniasih dan
Sani, sebagai berikut:
1. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam Kurikulum 2013.
2. Materi yang disampaikan terlalu banyak sehingga tidak maksimal
penyampaian dalam pembelajaran.
3. Beban belajar bagi siswa maupun guru yang sangat banyak.
4. Adanya kecemasan yang diakibatkan oleh bebrapa mata pelajaran yang
dihapus.
5. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional.
6. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas.
7. Kurangnya kemampuan guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan
dan pengetahuan secara holistik.
8. Kreatifitas dalam pengembangan silabus yang dianggap kurang.
9. Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum berkurang.
10. Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi kurikulum.
11. Tingkat keaktifan siswa belum merata. 20) KBM umumnya masih
konvensional.
12. Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan keterampilan.
13. Menambah beban kerja guru.
14. Citra sekolah dan guru menurun jika tidak berhasil menjalankan
Kurikulum 2013. 24)
15. Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka,
sehingga ada unsur keterpaksaan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan
demikian kurikulum merupakan alat penting dalam proses pendidikan, sebagai
alat yang penting untuk mencapai tujuan. Kurikulum hendaknya berperan dan
bersifat anticipatori dan adaptif terhadap perubahan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sebagaimana yang ada di negara ini. Kurikulum seringkali berubah-ubah
misalnya dari kurikulum 1994 berganti ke Kurikuum Berbasis Kompetensi di
tahun 2004. dan di tahun 2006 kini berganti kurikulum yaitu kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP). Perubahan Kurikulum disebabkan adanya
ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil kurikulum yang telah/sedang terjadi
dan adanya perbedaan dalam satu komponen kurikulum atau lebih dalam dua
periode.
Kurikulum yang ada di negara ini ada yang bersifat positif dan bersifat
negatif baik guru sendiri maupun bagi siswanya. Sebagaimana yang tertulis
dalam makalah ini pada bab II.
10
DAFTAR PUSTAKA