Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN STUDI ISLAM DI INDONESIA


Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Pengantar Kurikulum
Dosen Pengampu M. Jhoni, M.Pd.

Disusun Oleh :
DIAH LESTARI
NUR AFIAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,


karena atas segala limpahan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah ini
dengan tepat waktu. Sholawat serta salam kami limpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan seluruh
umatnya sampai akhir zaman.
Makalah  ini membahas tentang  hambatan dalam berbicara. Dalam
penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan
dorongan dari berbagai pihak.Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah yang
kami buat.Terutama ucapan terima kasih ditujukan kepada dosen mata kuliah
Keterampilan Berbicara.
Adapun isi dari makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan
kemampuan kami, baik kemampuan mengolah konsepsi ataupun kemampuan
apersepsi.Sehingga harap di maklumi apabila isi makalah kami banyak
kekurangan, itu sebabnya kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca,
dan menjadi tambahan bagi khazanah ilmiah bagi kita semua.

Palembang, Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Definisi Kurikulum...................................................................................3
B. Kelemahan Kurikulum 1947 (Rencana Pelajaran 1947)..........................3
C. Kelemahan Kurikulum 1968.....................................................................4
D. Kelemahan Kurikulum 1975.....................................................................4
E. Kelemahan Kurikulum 1984.....................................................................5
F. Kelemahan Kurikulum 1994.....................................................................5
G. Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK).............................6
H. Kelemahan Kurikulum 2004.....................................................................7
I. Kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP)...................8
J. Kelemahan Kurikulum 2013.....................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................10


A. Kesimpulan .............................................................................................0

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasar pada hal-hal yang berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut :
perkembangon ilmu pengetahuan dan teknologi yang melaju terlalu cepat:
pendidikan merupakan proses transisi dan (baik yang belajar maupun yang
mengajar) dalam keadaan terbatas kemampuannya untuk menerima,
menyampaikan dan mengolah informasi. Atas dasar hal ini, maka diperlukan
suatu proses pengembangan kurikulum yang rnerupakan suatu masalah
pemilihan kurikulum yang penyelesaiannya dapat ditinjau dari berbagai
pendekatan antara lain pendekatan-pendekatan atas dasar keperluan masyarakat
dan pendekatan atas dasar keperluan pribadi. Untuk merealisasikannya maka
diperlukan suatu model pengembongan kurikulum serta analisis dan
perkembangan kurikulum baik dan sisi kekurangannya maupun dari sisi
kelebihan kurikulum tersebut.
Kegiatan pengembangan kurikulum sekolah memerlukan model yang
dijadikan lambang teoritis untuk melaksanakan suatu kegiatan model atau
konstruksi merupakan ulasan teoretis tentang suatu konsep dasar. Dalam
kegiatan pengembangan kurikulum, model merupakan ulasan teoretis tentang
proses pengembangan kurikulum secara menyeluruh atau dapat pula hanya
mencakup salah satu komponen kurikulum. Ada suatu model yang memberikan
ulasan tentang suatu proses kurikulum, tetapi ada pula yang hanya menekankan
pada mekanisme pengembangannya saja, dan itu pun hanya pada uraian
tentang pengembangan organisasinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum?
2. Apa saja kelemehan-kelemahan yang terdapat pada
kurikulum?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui apa saja kelemehan-kelemahan yang terdapat pada
kurikulum

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kurikulum
Ditinjau dari asal katanya, kurikutum berasal dan bahasa Yunani yang
mula-mula digunakan dalam bidang OIah Raga, yaitu kata Currere yang
berarti jarak yang ditempuh, dalam kegiatan tali tentu ada jarak yang ditempuh
mulai dan start sampai dengan finish, jarak tersebut disebut dengan Currere.
Atas dasar tersebut pengertian Kurikulum ditetapkan dalom bidang Pendidikan.
Dalam dunia pendidikan Kurikulum dapat diartikan segala aktivitas dan
kegiatan belajar yang direncanakan, diprogramkan bagi peserta didik dibawah
bimbingan sekolah, baik di dalam maupun di luar sekolah. Atas dasar itu secara
oprasional Kurikulum dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu
sekolah yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
2. Bahan tertulis yang digunakan guru dalam melaksanakan pengajaran.
3. Suatu Usaha untuk menyampaikan asas dan ciri penting dari rencana
pendidikan sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah.
4. Tujuan pengajaran, Pengalaman belajar, alat-atat belajar dan cara
Penilaian yang direncanakan dan digunakan guru di sekolah.
5. Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan pendidikan.

B. Kelemahan Kurikulum 1947 (Rencana Pelajaran 1947)


Kurikulum pertama yang lahir setelah kemerdekaan Republik Indonesia
pada tahun 1945 adalah Kurikulum 1947. Namun, Kurikulum tersebut
bernama leer plan atau yang dalam Bahasa Belanda berarti Rentjana Pelajaran.
Rentjana pelajaran 1947 lebih menekankan pada pembentukan karakter peserta
didik karena masih terpengaruh oleh sistem pendidikan kolonial Belanda dan
Jepang.

3
Kelemahan Kurikulum 1947:
1. Mengarah pada pola pendidikan penjajah karena kurikulum 1947 juga
diadopsi dari kurikulum masa kolonial.
2. Lebih dominan pada ranah afektif dan belum berorientasi pada ranah
kognitif dan psikomotor.
3. Belum diterapkan di sekolah-sekolah hingga tahun 1950 sehingga
mengalami keterlambatan untuk mencapai hasil yang telah ditentukan.

C. Kelemahan Kurikulum 1968


Kurikulum 1968 menekankan pada pendekatan organisasi mata
pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
khusus. Sementara itu, kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis sebagai
pengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk orde lama.
Kelemahan Kurikulum 1968:
1. Muatan materi pada masing-masing mata pelajaran masih bersifat teoritis.
2. Mata pelajaran belum terikat erat dengan keadaan nyata di lingkungan
sekitar.
3. Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja.

D. Kelemahan Kurikulum 1975


Latar belakang ditetapkannya kurikulum 1975 adalah sebagai pedoman
pelaksanaan pengajaran di sekolah, sebagai pengganti kurikulum 1968, serta
memuat ketentuan dan pedoman. Kurikulum 1975 dibentuk sebagai strategi
pembangunan di bawah pemerintahan orde baru dengan program pelita dan
repelita.
Kelemahan Kurikulum 1975:
1. Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi
dengan kemampuan peserta didik.
2. Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dengan pelaksanaannya di
sekolah.
3. Isi kurikulum terlalu padat.

4
4. Kurang berkembangnya potensi daerah karena tujuan kurikulum ini
bertujuan sentralistik.
5. Kurikulum ini berorientasi pada guru yang menjadi pusat pembelajaran.
6. Kreativitas murid yang sulit berkembang karen guru sebagai subjek.

E. Kelemahan Kurikulum 1984


Kurikulum 1984 merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum 1975
sehingga juga disebut dengan kurikulum 1975 yang disempurnakan.
Kurikulum 1984 mulai diberlakukan sesuai dengan keputuran Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0461/U/1983 tanggal 1983 tentang
perbaikan kurikulum. Kurikulum 1984 banyak dipengaruhi oleh aliran
humanistik yang memandang anak didik sebagai individu yang dapat dan mau
aktif mencari sendiri, menjelajah, dan meneliti lingkungannya.
Kelemahan Kurikulum 1984:
1. Banyak sekolah yang menafsirkan CBSA sehingga timbulnya suasana
gaduh di kelas.
2. Ketergantungan guru dan siswa pada suatu buku teks dan metode yang
disebut secara rinci, sehingga guru dan siswa tidak kreatif untuk
menentukan metode serta sumber belajar lain.
3. Dapat didominasi oleh seorang atau beberapa siswa saja.
4. Sesuai yang disebutkan dalam nomor 3 hal tersebut dapat membuat siswa
yang pandai semakin pandai dan siswa yang lambat menjadi semakin
lambat.
5. Guru kurang berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Kelemahan Kurikulum 1994


Kurikulum 1994 merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan
pada isi atau materi yang berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi yang diambil dari bidang-bidang ilmu pengetahuan. Dan
standar yang digunakan dalam kurikulum ini adalah standar akademis yang
ditetapkan secara seragam bagi setiap peserta didik.

5
Dalam kurikulum ini berbasis konten, sehingga peseta didik dipandang
sebagai kertas putih yang perlu ditulis dengan sejumlah ilmu
pengetahuan (Transfer Of Know ledge). Dengan demikian gurulah yang lebih
aktif dibandingkan dengan muridnya sebab guru merupakan kurikulum yang
menentukan segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas.
Pengembangan Kurikulum dilaksanakan secara sentralisasi, sehingga
Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) memonopoli pengembangan
ide dan konsep kurikulum. Dengan demikian masyarakat tidak menentukan
standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum 1994. Kelemahan-
kelemaham lain Kurikulum 1994
1. Aspek yang dikedepankan terlalu padat.
2. Konsep pengajaran satu arah yaitu dari guru ke murid.
3. Banyaknya materi pelajaran membuat beban siswa terlalu berat.
4. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar dan tidak sesuai dengan kehidupan
sehari-hari.

C. Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK)


Kompetensi merupakan perpaduan dan pengetahuan, keterampilan, nilal
dan sikap yang direfteksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Gordon
( 1988 : 109 ) menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam
konsep kompetensi sebagai berikut:
1. Pengetahuan (Knowledge)
2. Pemahaman (Understanding)
3. Kemampuan (Skill)
4. Nilal (Value)
5. Sikap (attitude)
6. Minat ( Intersert)
Berdasarkan kompetensi-kompetensi di atas Kurikulum Berbasis
Kompetensi ( KBK ) dapat diartikan sebagai suatu konsep Kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (Kompetensi) tugas-
tugas dengan standar performans tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan

6
oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi
tertentu.
Sedikitnya ada tujuh asumsi yang mendasari Kurikulum Berbasis
Kompetensi ( KBK), ketujuh asumsi tersebut adalah :
1. Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru professional dan tidak mampu
melakukon proses pembelajaran secara optimal.
2. Banyak sekolah yang hanya mengkoleksi sejumlah mata pelajaran dan
pengalaman.
3. Peserta didik bukanlah kertas putih/kosong yang dapat diisi dengan
sekehendak guru.
4. Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi.
5. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta
didik.
6. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran yang diisi dengan kompetensi-
kompetensi potensial.
7. Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan sarana dan
prasarana untuk menggali potensi.

F. Kelemahan Kurikulum 2004


Kurikulum 2004 juga disebut dengan Kurikulum berbasis Kompetensi
(KBK) adalah seperangkat rencana dan pengaturan rencana dan pengaturan
tentang kompetensi dan hasil belajar serta pemberdayaan sumber daya
pendidikan. KBK dibentuk dengan tujuan agar siswa memperoleh kompetensi
dan kecerdasan yang mampu dalam membangun identitas budaya dan bangsa.
Kelemahan Kurikulum 2004:
1. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar
kompetensi dan kompetensi dasar sehingga dapat menyulitkan guru dalam
merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Paradigma guru masih teacher oriented.
3. Indikator sudah disusun, padahal akan lebih baik jika indikator disusun oleh
guru.

7
D. Kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP)
KTSP merupakan singkatan dan Kunikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah,
karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan
karakteristik peserta didik.
Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Perididikan dan silabus
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan
dibawah supervisi Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dibidang
pendidikan di SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA seria SMK. Dengan demikian
Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum Oprasional yang di
susun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Mengingat bahwa penyusunan KTSP diserahkan kepada sebuah
pendidikan sekolah dan daerah masing-mosing, diasumsikan bahwa guru,
kepala sekolah dan dewan pendidikan akan sangat bersahabat dengan
kurikulum tersebut. Diasumsikan demikian karena mereka terlibat Iangsung
dan guru yang akan melaksanakan proses belajar mengajar di kelas sehingga
memahami betul apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran baik kekuatan,
kelemahan, tantangan dan juga peluang.
Dampak negatif dari KTSP ini dapat berdampak terhadap Guru dan
Siswa yaitu :
1. Dampak negatif bagi guru. Guru kurang aktif dalam kegiatan belajar
mengajar atau guru akan merasa santai dalam PBM serta kurang fokusnya
guru dalam mengajar.
2. Dampak negatif bagi siswa. Siswa merasa kurang jelas dari materi yang
disajikan oleh guru.

G. Kelemahan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang terintegrasi, yaitu
sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic
baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and

8
Within and Acrous Learners. dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah
kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai sebuah
sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu
untuk memberikan pengalaman yang bermakna dan luas kepada peserta didik.
Terdapat beberapa kelemahan Kurikulum 2013 menurut Kurniasih dan
Sani, sebagai berikut:
1. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam Kurikulum 2013.
2. Materi yang disampaikan terlalu banyak sehingga tidak maksimal
penyampaian dalam pembelajaran.
3. Beban belajar bagi siswa maupun guru yang sangat banyak.
4. Adanya kecemasan yang diakibatkan oleh bebrapa mata pelajaran yang
dihapus.
5. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional.
6. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas.
7. Kurangnya kemampuan guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan
dan pengetahuan secara holistik.
8. Kreatifitas dalam pengembangan silabus yang dianggap kurang.
9. Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum berkurang.
10. Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi kurikulum.
11. Tingkat keaktifan siswa belum merata. 20) KBM umumnya masih
konvensional.
12. Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan keterampilan.
13. Menambah beban kerja guru.
14. Citra sekolah dan guru menurun jika tidak berhasil menjalankan
Kurikulum 2013. 24)
15. Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka,
sehingga ada unsur keterpaksaan.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan
demikian kurikulum merupakan alat penting dalam proses pendidikan, sebagai
alat yang penting untuk mencapai tujuan. Kurikulum hendaknya berperan dan
bersifat anticipatori dan adaptif terhadap perubahan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sebagaimana yang ada di negara ini. Kurikulum seringkali berubah-ubah
misalnya dari kurikulum 1994 berganti ke Kurikuum Berbasis Kompetensi di
tahun 2004. dan di tahun 2006 kini berganti kurikulum yaitu kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP). Perubahan Kurikulum disebabkan adanya
ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil kurikulum yang telah/sedang terjadi
dan adanya perbedaan dalam satu komponen kurikulum atau lebih dalam dua
periode.
Kurikulum yang ada di negara ini ada yang bersifat positif dan bersifat
negatif baik guru sendiri maupun bagi siswanya. Sebagaimana yang tertulis
dalam makalah ini pada bab II.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. Dr. M.Pd. 2004. “Kurikulum Berbasis Kompetensi”, Remaja


Rosdakarya, Bandung,

Mulyasa E. Dr. M.Pd.2006. “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”. Remaja


Rosada Karya, Bandung,

Ruhimat, Toto. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: PT. Rajagrafindo


Persada.

Sanjaya,Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kharisma Putra


Utama.

Saputra,Redo. 2012. Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Gramedia

Subandjiah, Dra. 1996. “Pengembangan dan Inovasi Kurikulum”. Raja Grafindo


Persada, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai