Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 11

MAKALAH

JENIS - JENIS KURIKULUM

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengembangan Kurikulum PAI

Yang diampu oleh: Prof. Dr. H. Normuslim. M. Ag

Di susun Oleh:

Yunita Sari 2111111111

Anis Nanda Yulia 2111111111

Nur Indah Sari 2111110464

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURURAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat, taufik, hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan di akhirat kepada umat
manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI. Makalah ini disusun dengan segala kemampuan dan semaksimal
mungkin. Namun, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kritik
dan saran sangat diperlukan terutama dari Dosen mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI yang penulis harapkan sebagai bahan koreksi.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Palangka Raya, 20 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

C. Tujuan .......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2

A. Jenis- Jenis Kurikulum............................................................................................... 2

B. Kelebihan Dan Kelemahan Jenis-Jenis Kurikulum................................................. 5

C. Faktor-Faktor Organisasi Dalam Kurikulum .......................................................... 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan bermula dari interaksi antara pendidik dengan peserta didik


dalam rangka membantu peserta didik agar menguasai materi pengajaran dan
mencapai tujuan-tujuan Pendidikan. Dengan demikian, setiap Pendidikan
diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu baik pada penguasaan ilmu
pengetahuan, pengembangan pribadi, komunikasi sosial dan pengetahuan kerja.
oleh karena itu dalam mencapai tujuan Pendidikan dan mengembangakan
kemampua dasar peserta didik, maka dibutuhkan kurikulum, untuk
merencanakan metode penyampaian, media dan sumber belajar serta alat
evaluasi yang tepat.
Untuk memberikan gambaran tentang model kurikulum yang
dikembangkan pada sekolah, perlu dideskripsikan dan diketahui terlebih dahulu
tentang jenis-jenis kurikulum dalam Pendidikan, pendekatan dan orientasi
kurikulum dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik belajar. Selain itu
kurikulum juga menentukan apa yang akan dipelajari, kapan waktu yang tepat
untuk mempelajarinya keseimbangan anatara aspek-aspek Pendidikan yang
akan disampaikan. adapun desain kurikulum berhubungan erat dengan tujuan
yang ingin dicapai dalam Pendidikan
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Jenis-jenis kurikulum?
2. Apa kelemahann dan kelebihan jenis-jenis kurikulum?
3. Apa saja faktor-faktor organisasi dalam kurikulum?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis-jenis kurikulum
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan jenis-jenis kurikulum
3. Untuk mengetahui factor-faktor organisasi dalam kurikulum

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis- Jenis Kurikulum

Menurut S. Nasution organisasi kurikulum terdapat tiga tipe atau bentuk


kurikulum, yaitu:
a. Separated subject curriculum (kurikulum berdasarkan mata pelajaran)
Kurikulum ini disebut demikian karena segala bahan ajar disajikan secara
subjek atau per-mata pelajaran. Sehingga banyak jenis mata pelajaran
menjadi sempit ruang lingkupnya. Untuk jumlah mata pelajaran
disesuaikan dengan tingkat dan jenis sekolah. Dalam praktek
pengajarannya, tanggung jawab terletak pada masing masing guru yang
menangani suatu mata pelajaran yang dipegangnya. Atau bisa dibilang guru
per-mata pelajarannya.
Separated subject curriculum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah antara satu sama
lain, dan masing-masing berdiri sendiri.
2. Tiap mata pelajaran punya wakltu masing-masing yang diberikan
dalam waktu tertentu.
3. Hanya bertujuan dalam penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan dan
mengabaikan perkembangan aspek tingkah laku lainnya.
4. Tidak berdasarkan pada kebutuhan dan minat peserta didik.
5. Pendekatan metodologi mengajar yang digunakan adalah sistem
penuangan (imposisi) dan menciptakan perbedaan individual
dikalangan peserta didik.
6. Peserta didik sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan
kurikulum secara kooperatif.

2
b. Correlated curriculum (kurikulum gabungan)
Correlated curriculum adalah bentuk kurikulum yang menunjukan adanya
suatu hubungan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya,
tetapi tetap memperhatikan karakteristik tiap mata pelajaran tersebut.
Hubungan antar mata pelajaran dapat dilakuakan dengan cara:
1. Insidental artinya secara kebetulan ada hubungan antara mata
pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
2. Menghubungkan secara lebih erat jika terdapat suatu pokok
bahasan yang dibicarakan dalam berbagai mata pelajaran. Contoh
saja pelajaran agama dihubungkan dengan moral dan etika
3. Bats mata pelajaran disatukan dan difungsikan dengan
menghilangkan Batasan masing-masing mata pelajaran.
Penggabungan antara beberapa mata pelajaran menjadi satu disebut
sebagai broad field. Misalnya mata pelajaran Bahasa merupakan
peleburan dari mata pelajaran membaca,tata Bahasa, menulis,
mengarang,mengyimak, dan pengetahuan Bahasa.
Ciri ciri kurikulum diantaranya yaitu:
1) Berbagai mata pelajaran di kolerasikan satu dengan yang
lainnya
2) Sudah dimulai dengan adanya usaha untuk merelevansikan
pelajaran dengan permasalahan kehidupan sehari-hari, sejalan
dengan tujuan penguasaan pengetahuan
3) Sudah mulai mengusahakan penyesuaian pelajaran dengan
minat dan kemampuan para siswa, meski pelayanan terhadap
perbedaan individual masih sangat terbatas
4) Metode penyampaian mengguanakan metode korelasi, meski
masih banyak yang menghadapi kesulitan
5) Meski guru masih memegang peran penting, namun aktivitas
siswa sudah mulai dikembangkan.

3
c. Integrated curriculum (kurikulum terpadu)
Dalam integrated curriculum mata pelajaran dipusatkan pada suatu
masalah atau unit tertentu. Dengan adanya bahan ajar diharapkan dapat
membentuk pribadi peserta didik yang sesuai dengan lingkungan
masyarakatnya. Karena itu, hal-hal yang diajarkan disekolah harus
disesuaikan dengan situasi, masalah dan kebutuhan kehidupan di luar
sekolah. Ciri-ciri umum dari kurikulum studi adalah:
1. Kurikulum terdiri atas suatu bidang pengajaran, yang didalamnya
terpadu sejumlah mata pelajaran sejenis dan memiliki ciri yang sama
2. Pelajaran bertitik tolak dari core subject, yang kemudian diuraikan
menjadi sejumlah pokok bahasan berdasarkan tujuan kurikulum dan
tujuan intruktusional yang telah digariskan
3. Sistem penyampaian bersifat terpadu
4. Guru berperan selaku guru bidang studi
5. Minat, masalah, serta kebutuhan siswa dan masyarakat
dipertimbangkan sebagai dasar penyusunan kurikulum, walaupun
masih dalam batas-batas tertentu
6. Dikenalkan berbagai jenis bidang studi
Kurikulum terpadu ini juga terbagi lagi menjadi:
a) Kurikulum inti (core curriculum)
b) Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan integrasi, melayani
kebutuhan siswa dan meningkatkan keaktifan belajar dan hubungan
antara kehidupan dan belajar.
Adapun cara membedakan kurikulum inti yaitu:
1. Kurikulum inti menekankan pada nilai-nilai sosial, unsur universal
dalam suatu kebudayaan memberikan stabilitas dan kesatuan pada
masyarakat.
2. Struktur kurikulum inti ditentukan oleh problem sosial. 1

1
Asset sugiana, Proses Pengembangan Organisasi Kurikulum Dalam Meningkatkan Pendidikan Di
Indonesia, jurnal pedagogic, vol 5. No 22018

4
B. Kelebihan Dan Kelemahan Jenis-Jenis Kurikulum
Diantara ketiga jenis kurikulum ini pasti ada kelebihan dan kelemahannya
dan hal ini perlukita ketahui agar kita dapat mengambil Langkah yang tepat
dalam menggunakan jenis kurikulum ini untuk itu berikut kelemahan dan
kelebihan ketiga jenis kurikulum tersebut:
a. Separated subject curriculum (kurikulum berdasarkan mata pelajaran)
Kurikulum yang disusun dalam bentuk terpisah ini lebih bersifat subject
centered, yang berpusat pada bahan ajar dari pada child centered yang
berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik. Dari segi ini jelas
kurikulum bentuk terpisah sangat menekankan pembentukan intelektual
dan kurang mengutamakan pembentukan kepribadian peserta didik secara
keseluruhan. Jadi kelemahan dari jenis kurikulum ini adalah:
1. Bentuk mata pelajaran yang terpisah dengan lainnya tidak relevan
dengan kenyataan dan tidak mendidik anak dalam menghadapi situasi
kehidupan mereka
2. Tidak memperhatikan masalah sosial kemasyarakatan yang dihadapi
peserta didik secara factual dalam kehidupan sehari-harinya hal ini
disebabkan hanya berpedoman pada apa yang tertera dalam buku atau
teks
3. Kurang memperhatiakn factor-faktor kejiwaan peserta didik
4. Tujuan kurikulumnya sangat terbatas dan kurang memperhatiakn
pertumbuhan jasmani, perkembangan emosional dan sosial peserta
didik serta hanya memusatkan pada perkembangan intelektual
5. Kurikulum semacam ini kurang mengembangkan kemampuan berfikir,
kerena mengutamakan penguasaan dan pengetahuan dengan cara
hafalan
6. Separated curriculum ini cenderung menjadi statis dan tidak bersifat
inovatif.

5
Namun dari beberapa kelemahan itu curriculum ini juga memiliki kelebihan
diantaranya:

1. Penyajian bahan pelajaran dapat disusun secara logis dan sistematis


2. Organisasi kurikulum bentuk ini sangat sederhana dan tidak terlalu sulit
untuk direncanakan, serta mudah dilaksanakan
3. Mudah dievaluasi dan di tes.
4. Dapat digunakan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
5. Pendidikan atau guru sebagai pelaksana kurikulum dalam
mempergunakannya lebih mudah.
6. Tidak sulit untuk diadakan perubahan-perubahan.
7. Lebih tersusun secara sistematis.2
b. Correlated curriculum (kurikulum gabungan)
Dalam cored curriculum ini mempunyai kelemahan diantaranya:
1. Bahan yang disajikan tidak berhubungan secara langsung dengan
kebutuhan dan minta peserta didik.
2. Pengetahuan yang diberikan tidak mendalam dan kurang sistematis
pada berbagai mata pelajaran.
3. Urutan Menyusun dan penyajian bahan tidak secara logis dan sistematis
4. Kebanyakan diantara para pendidik atau guru kurang menguasai antar
disiplin ilmu, sehingga mengaburkan pemahaman peserta didik atau
siswa.

Jadi untuk mengurangi kelemahan itu diusahakanlah agar mata pelajaran


tersebut disusun dalam pola korelasi. Ada tiga jenis korelasi yang sifatnya
bergantung dari jenis mata pelajaran:

2
Ahamad muthohar, Gagasan Konsentrasi Pembidangan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah(by using separated-subject matter curriculum approach), jurnal pemikiran alternatif
kependidikan, vol 16 no 3. 2011

6
1. Korelasi factual, misalnya sejarah dan kesastraan. Fakta-fakta sejarah
disajikan melalui penulisn karangan sehingga menambah kemungkinan
menikmati bacaannya oleh siswa.
2. Korelasi deskriptif, korelasi ini dapat dilihat pada penggunaan
generalisasi yang berlaku untuk dua atau lebih mata pelajran, misalkan
psikologi dapat berkolerasi dengan sejarah atau ilmu pengetahuan sosial
dengan menggunakan prinsip-prinsip yang ada dalam psikologi untuk
menerangkan kejadian-kejadian sosial.
3. Korelasi normatif, hamper sama dengan korelasi deskriptif,
perbedaannya terletak pada prinsipnya yang bersifat moral sosial.
Sejarah dan kesusastraan dapat dikorelasikan berdasarkan prinsip-
prinsip moral sosial etika.

Terlepas dari kekurang tersebut Correlated curriculum memiliki beberapa


kelebihan yang diantaranya:

1. Menunjukan adanya integritas pengetahuan kepada peserta didik, yang


mana dalam pelajaran disoroti dari berbagai bidang dan disiplin ilmu.
2. Dapat menambah interes dan minat peserta didik terhadap adanya
hubungan antara berbagai mata pelajaran
3. Penegtahuan dan pemahaman peserta didik akan lebih mudah dalam
dengan penguraian dan penjelasan dari berbagai mata pelajaran
4. Adanya kemungkinan untuk menggunakan ilmu pengetahuan lebih
fungsional
5. Lebih mengutamakan pada pemahaman dari prinsip-prinsip daripada
pengetahuan (knowledge) dan penguasaan fakta-fakta.
c. Integrated curriculum (kurikulum terpadu)
Ada beberapa kekurangan pada integrated curriculum ini, yaitu:
1. Ditinjau dari ujian akhir atau tes masuk yang uniform maka kurikulum
ini akan banyak menimbulkan keberatan.
2. Kurikulum ini tidak memiliki urutan yang logis dan sistematis.

7
3. Memerlukan waktu yang banyak dan bervariasi sesuai dengan
kebutuhan siswa maupun kelompok.
4. Guru belum memiliki kemampuan untuk menerapkan kuriulum ini
5. Masyarakat, orangtua dan siswa belum terbiasa dengan kurikulum ini.
Sedangkan kelebihan dari kurikulum ini
a) Mempelajari bahan pelajaran melalui pemecahan masalah dengan cara
memadukan beberapa mata pelajaran secara menyeluruh dalam
menyelesaikan suatu topik atau permasalahan.
b) Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan
bakat, minta dan potensi yang dimilikinya secara individu.
c) Memberikan kesempatan pada siswa untuk menyelesaikan masalah
secara komprehensif dan dapat mengembangkan belajar secara
bekerjasama (cooperative)
d) Mempraktekan nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran
e) Memberikan kepada siswa untuk belajar berdasarkan pada
pengalaman langsung
f) Dapat membantu meningkatkan hubungan antra sekolah dengan
masyarakat
g) Dapat menghilangkan batas-batas yang terdapat dalam pola kurikulum
yang lain. 3

3
Baderiah, buku ajar pengembangan kurikulum, Lembaga penerbit kampus IAIN PALOPO, 2018 hal
61-68

8
C. Faktor-Faktor Organisasi Dalam Kurikulum

Dalam organisasi kurikulum, beberapa faktor yang harus diperhatikan,


yaitu:
a. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kurikulum tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Ruang lingkup
proses pengembangan organisasi kurikulum untuk peningkatan pendidikan
di Indonesia. Cakupan mata pelajaran juga harus selaras dengan visi, misi
dan tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan, standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Sebagaimana dijelaskan
dalam jenis organisasi kursus, setiap organisasi memiliki cakupan materi
pembelajaran yang berbeda dan oleh karena itu aktivitas dan pengalaman
belajar yang berbeda pula. Setelah memilih dan melingkupi topik, susunlah
dalam organisasi kursus tertentu sesuai kebutuhan

b. Urutan
Urutan menentukan urutan materi pelajaran yang disajikan, apa yang
didahulukan, tujuannya agar proses belajar berjalan lancar bagus sekali.
Misalnya, sesuatu yang baru hanya tersedia dalam material dipahami
sebelumnya, atau apakah keterampilan tertentu sudah dimiliki, atau apakah
perkembangan anak telah mencapai tingkat tertentu. Faktor yang
menentukan urutan materi pembelajaran, dll;
1) kedewasaan anak
2) latar belakang pengalaman atau pengetahuan
3) tingkat kecerdasan
4) minat
5) kegunaan
6) Kesulitan materi pembelajaran

9
c. Kontinuitas

Kontinuitas kursus dalam organisasi kursus diperlukan Perhatikan,


terutama yang berkaitan dengan substansi materi yang dipelajari Jangan
sampai terjadi repetisi atau skipping ya teman-teman sekelas Tingkat
kesulitannya jelas. Pendekatan spiral adalah salah satu upaya ketika
menerapkan faktor ini. Ini berarti bahwa siswa belajar lebih banyak materi
embangkan lebih lama dan lebih dalam berdasarkan luasnya Vertikal atau
Horizontal

Perguruan tinggi sering mempertanyakan sekolah menengah karena


mereka lulus mempelajari materi kuliah bisa jadi sulit, bahkan ketika guru
sekolah menengah bekerja keras untuk menyelesaikan kursus. Jika masih
tidak berhasil Jika berhasil, maka tidak ada yang mau mengambil tanggung
jawab untuk membuat kesalahan di sekolah menengah pertama. Ambil
semua tanggung jawab dan tuduh SD sebagai kambing hitam untuk semua
penyakit pendidikan (Nasution, 1993). Misalnya, siswa memiliki Belajar
bahasa Inggris dari sekolah menengah pertama hingga universitas (sekitar
10 tahun), jelas tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan
Baik

d. Terintegrasi
Faktor ini menyimpang dari asumsi di lapangan kehidupan Solusi
multidisiplin diperlukan. Artinya, jika guru menggunakan kurikulum
yang berpusat pada mata pelajaran, ada peluang bagus Pengetahuan yang
diperoleh siswa menjadi terlepas dan tidak dapat dipisahkan fungsional.
Oleh karena itu, perlu untuk fokus pada pemecahan masalah berikut: Itu
perlu diselesaikan sesuai dengan bidang kehidupan. meraih pemahaman
yang lengkap dan komprehensif, maka integrasi ini tidak tidak hanya
dilakukan oleh guru dari berbagai mata pelajaran, tetapi juga oleh Siswa
menggunakan pengetahuan dari berbagai sumber belajar saling
berhubungan

10
e. Keseimbangan (balance).

Keseimbangan ini dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu:


Keseimbangan isi, adalah tentang apa yang dipelajari, dan keseimbangan
metode atau proses pembelajaran
Dalam memutuskan keseimbangan isi, perlu diperhatikan seberapa
penting dan Kebutuhan setiap mata pelajaran, tugas yang mudah karena
sulit untuk menentukan standarnya. Beberapa orang berpikir Semua mata
pelajaran sama pentingnya dalam pendidikan, ekonomi, penelitian
pembangunan, pembangunan nasional, dll. masalah keseimbangan atau
keseimbangan tidak terasa di sekolah yang komprehensif gunakan sistem
kredit. Selain mata pelajaran wajib yang tersedia Jumlah mata pelajaran
pilihan yang dapat diambil siswa bimbingan guru. Umumnya,
keseimbangan dicari berkaitan dengan kecerdasan, moralitas,
kemasyarakatan, olahraga, dan pendidikan estetika. Biarkan setiap anak
mendapatkan pendidikan yang harmonis (Nasution, 1993). Jika anda
hanya berbicara tentang minat, tentu saja materi pembelajaran itu penting,
tetapi pentingnya harus kaitkan dengan pembentukan pribadi siswa secara
keseluruhan komprehensif

f. waktu

Akhirnya, kurikulum harus disiram dalam bentuk mata pelajaran


atau kegiatan belajar dan waktu untuk semua orang subjek. Di sinilah
masalah alokasi atau pembagian waktu masuk itu harus menjawab
pertanyaan seperti berapa umur matanya Haruskah kelas diambil, berapa
kali per minggu, dan berapa lama setiap kelas harus kelas. Apakah mata
pelajaran terkonsentrasi dalam satu semester atau menyebar selama
bertahun-tahun. Studi distribusi efektivitas kursus sangat langka.
Kemudian distribusi waktu tradisi yang didasarkan terutama pada
pengalaman, atau pengembang kursus. Sering ada tawar-menawar. Sebagai
seberapa penting nilai dan tujuan yang biasanya dilihat oleh pelajaran

11
kelas. Nilai ini dapat diubah sesuai dengan kondisi zaman, sehingga Jam
yang disediakan dapat dikurangi atau ditambah.4

4
Aset Sugiana, “Proses Pengembangan Organisasi Kurikulum Dalam Meningkatkan Pendidikan Di
Indonesia,” Jurnal Pedagogik 5, no. 2 (2018): 257–73,
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik.

12
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Menurut S. Nasution organisasi kurikulum terdapat tiga tipe atau


bentuk kurikulum, yaitu:
a. Separated subject curriculum (kurikulum berdasarkan mata pelajaran)
Kurikulum ini disebut demikian karena segala bahan ajar disajikan
secara subjek atau per-mata pelajaran.
b. Correlated curriculum (kurikulum gabungan) Correlated curriculum
adalah bentuk kurikulum yang menunjukan adanya suatu hubungan
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya,
d. Integrated curriculum (kurikulum terpadu) Dalam integrated curriculum
mata pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau unit tertentu
Adapun kelebihan dan kekuranbgan

Dari tiga jenis kurikulum yang sudah dijelaskan diatas bahwa kita tahu
semua jenis kurikulum pasti ada kelebihan dan kelemahannya, maka hal yang
bisa kita lakukan adalah menggunakan jenis-jenis tersebut dengan bijak sesuai
kebutuhan daerah atau lingkungan sekolah.

Dalam organisasi kurikulum, beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu:


a. Ruang lingkup
b. Urutan
c. Kontinuitas
d. Terintegrasi
e. Keseimbangan
f. Waktu

13
DAFTAR PUSTAKA

Sugiana, Aset. proses pengembangan organisasi kurikulum dalam meningkatkan


Pendidikan di Indonesia, jurnal pedagogic, vol 5. No 2. 2018

Muthohar, Ahamad, gagasan konsentrasi pembidangan jurusan Pendidikan agama


islam fakultas tarbiyah(by using separated-subject matter curriculum
approach), jurnal pemikiran alternatif kependidikan, vol 16 no 3. 2011

Baderiah, buku ajar pengembangan kurikulum, Lembaga penerbit kampus IAIN


PALOPO, 2018 hal 61-68

14

Anda mungkin juga menyukai