Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN TERPU DAN PENEERAPAN NYA PADA


MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
“Pengembangan Kurikulum PAI” dengan dosen Pengampu :
Prof. Dr. Agus Pahrudin, M.Pd.

Disusun oleh:
1. Anggraini Pratiwi 2111010199
2. Fitri Novita Sari 2111010248
3. Nena Ayu Agustin 2111010323

KELAS B
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Yang telah
memberikah rahmat,hidayah, dan kesehatan sehingga makalah ini yang berjudul
“Pembelajaran Terpadu Dan Peneerapan Nya Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam“ dapat kami selesaikan dengan baik. Banyak ucapan
terimakasih kami haturkan kepada Prof. Dr. Agus Pahrudin, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah Supervisi Pendidikan yang memberikan tugas ini sebagai
pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah Supervisi Pendidikan.

Dalam Makalah ini kami membahas tentang Perencanaan Pengawasan


Akademik bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca serta bagi kami
sendiri. Kami juga menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.

Bandar Lampung, 22 sep 2023

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................. ii


BAB I : PENDAHULUAN ...........................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN.............................................................
2.1 Pengertian Pembelajaran Terpadu....................................................... 3

2.2 Jenis-Jenis Pembelajaran Terpadu ...................................................... 3

2.3 Penerapan Pembelajaran Terpadu ....................................................... 6

2.4 Karakteristik Pembelajaran Terpadu ................................................... 7

2.5 Penerapan Pembelajaran Terpadu Pada Mata Pelajaran PAI .............. 8


BAB III : PENUTUP..................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak ditemukan dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar guru


terlihat aktif berceramah sementara siswa hanya mendengarkan dan mencatat
dari papan tulis. Guru belum berupaya maksimal untuk meningkatkan kualitas
dan efektifitas pembelajaran di sekolah untuk memperoleh pembelajaran yang
maksimal dan bermakna. Oleh karena itu, disini guru dituntut untuk
mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan berbagai model dan metode
pembelajaran yang dapal mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Model
pembelajaran dapat dipelajari melalui pengalaman dan pemahaman guru yang
senantiasa mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Model pembelajaran terpadu yang tepat dikembangkan di sekolah dasar
yaitu model jaring laba-laba (webbed), model keterhubungan (connected), dan
model keterpaduan (integrated). Model jaring laba-laba yaitu model
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik; model
keterhubungan, yaitu model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan konsep, topik, keterampilan, tugas, bahkan
ide-ide yang dipelajari di dalam satu bidang studi; sedangkan model keterpaduan
merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan
antarmata pelajaran.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pembelajaran Terpadu?


2. Apa saja Jenis-Jenis Pembelajaran Terpadu?
3. Bagaimana Penerapan Pembelajaran Terpadu?
4. Apa Karakteristik Pembelajaran Terpadu?
5. Bagaimana Penerapan Pembelajaran Terpadu Pada Mata Pelajaran PAI?

1.3 Tujuan Masalah

1 Dapat memahami Pengertian Pembelajaran Terpadu


2 Dapat memahami Jenis-Jenis Pembelajaran Terpadu
3 Dapat memahami Penerapan Pembelajaran Terpadu
4 Dapat memahami Karakteristik Pembelajaran Terpadu
5 Dapat memahami Penerapan Pembelajaran Terpadu Pada Mata Pelajaran PAI

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu merupakan pengkaitan dari beberapa mata pelajaran


menjadi satu tema. 1Pembelajaran terpadu adalah pendekatan pembelajaran yang
melibatkan berbagai mata pelajaran untuk memberikan pengalaman
pembelajaran yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena
pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memahami konsep melalui
pengalaman langsung dan menemukan hubungannya dengan konsep lain yang
sudah mereka pahami sebelumnya.2
Integrated curriculum (kurikulum terpadu) dan integrated learning
(pembelajaran terpadu) adalah dua istilah yang secara teoritis saling terkait dan
bergantung satu sama lain. Kurikulum terpadu menggabungkan berbagai disiplin
ilmu dengan menggabungkan isi, keterampilan, dan sikap.3

2.2 Jenis -Jenis Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu diklasifikasikan berdasarkan bagaimana ia


memadukan ide, kemampuan, topik, dan unit tematis. Ada sepuluh model atau
pendekatan untuk merencanakan pembelajaran terpadu. Fragmented, (2)
connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8)
integrated, (9) immersed, dan (10) networked adalah sepuluh cara atau model.
1 Model Penggalan (Fragmented) Fragmented adalah model pembelajaran
terpadu yang menunjukkan adanya pemaduan dalam satu subjek.

1
Feri Tirtoni and others, Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar Umsida Press, 2018.Error!
Bookmark not defined.Error! Bookmark not defined.
2
Asep Herry Hernawan and Novi Resmini, ‘Konsep Dasar Dan Model-Model Pembelajaran
Terpadu’, Pembelajaran Terpadu, 1.1 (2015), 1–35
<http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1.pdf)>.
3
Avanti Vera Risti P, ‘Buku Ajar Pembelajaran Terpadu’, 2017, 1–57.

3
Sebagai contoh, pelajaran bahasa Indonesia dapat menggabungkan
pelajaran membaca, menyimak, dan menulis dengan pelajaran
keterampilan berbahasa. Indikator topik tersebut digunakan secara
terpisah pada jam yang berbeda selama pembelajarannya.
2 Model Keterhubungan atau Terhubung Model ini didasarkan pada
gagasan bahwa indikator pembelajaran dapat dipayungkan pada induk
mata pelajaran tertentu. Misalnya, mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia dapat menggunakan indikator indikator pembelajaran
kosakata, struktur, membaca, dan mengarang. Keutuhan dalam
kemampuan berbahasa dan bersastra adalah hasil dari penguasaan
indikator indikator pembelajaran tersebut. Pembentukan pemahaman,
keterampilan, dan pengalaman secara keseluruhan tidak terjadi secara
otomatis. Untuk mencapai hal ini, guru harus menyusun proses
pembelajaran dan indikator pembelajaran secara integral.4
3 Model Sarang (Nested): Model ini menggabungkan berbagai cara untuk
menguasai konsep keterampilan melalui kegiatan pembelajaran.
Misalnya, seorang guru berkonsentrasi pada pemahaman siswa tentang
bentuk kata, makna kata, dan ungkapan. Dia juga menyarankan siswa
untuk menggunakan kemampuan imajinasi mereka, berpikir logis,
menentukan karakteristik bentuk dan makna kata-kata dalam puisi,
membuat ungkapan, dan menulis puisi. Tujuan pembelajaran tidak harus
dirancang untuk mengajarkan berbagai jenis penguasaan konsep dan
keterampilan tersebut. Saat siswa menggunakan kata-kata, membuat
ungkapan, dan mengarang puisi, keterampilan dalam mengembangkan
daya imajinasi dan berpikir logis dipelajari. Kemampuan mereka untuk
membuat ungkapan dan mengarang puisi menunjukkan bahwa mereka
telah menguasai keterampilan tersebut.

4
Elizar Elizar, ‘Pembelajaran Terpadu Dan Urgensinya Dalam Pengembangan Karakter Anak
Sekolah Dasar’, Edukasi Lingua Sastra, 17.2 (2019), 1–12
<https://doi.org/10.47637/elsa.v17i2.35>.

4
4 Model Urutan/Rangkaian (Sequenced) Model urutan merupakan model
yang memadukan topik-topik di antara beberapa mata pelajaran secara
bersamaan. Misalnya, topik cerita dalam roman sejarah dapat dikaitkan
dengan peristiwa sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan
sosial masyarakat pada periode tertentu, atau perubahan makna kata. Ada
kemungkinan bahwa topik-topik tersebut diajarkan dalam jumlah jam
yang sama
5 Model Bagian (Shared) Model ini terdiri dari pemaduan pembelajaran
karena konsep atau ide bercampur dalam dua atau lebih mata pelajaran.
Misalnya, materi kewarganegaraan yang diajarkan dalam PPKn dapat
berhubungan dengan materi yang diajarkan dalam Tata Negara, PSPB,
dan sebagainya..5
6 Model Jaring Laba-laba (Webbed) Ini adalah model yang paling populer
juga. Model ini berasal dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan
dan kegiatan pembelajaran. Tema dapat menghubungkan kegiatan
pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata
pelajaran dalam konteks ini.
7 Model Galur (Threaded) Model threaded merupakan model pemaduan
bentuk keterampilan misalnya, melakukan prediksi dan estimasi dalam
matematika, ramalan terhadap kejadian- kejadian, antisipasi terhadap
cerita dalam novel, dan sebagainya. Bentuk threaded ini berfokus pada
apa yang diesbut meta-curriculum. Untuk membantu Anda memahami
model ini, coba perhatikan gambar atau ilustrasi di atas.
8 Model Keterpaduan (Integrated) adalah model yang menggabungkan
berbagai topik dari berbagai bidang tetapi dengan dasar yang sama dalam
bidang tertentu. Untuk menghindari muatan kurikulum yang berlebihan
dalam mata pelajaran tertentu, seperti Pengetahuan Alam, subjek bukti
semula dimasukkan ke dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial. Contoh lain

5
Hernawan and Resmini.

5
adalah teks membaca yang merupakan bagian dari mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat memasukkan materi yang berkaitan dengan mata
pelajaran seperti Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya.6
9 Model Celupan (Immersed) membantu siswa menyaring dan
memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang terkait dengan
medan pemakaiannya. Tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman
sangat penting untuk kegiatan pembelajaran.
10 Model Jaringan (Networked) adalah model pemaduan pembelajaran
terakhir. Ini mengatakan bahwa ide-ide, solusi masalah, dan
keterampilan baru dapat berubah setelah siswa melakukan studi lapangan
dalam berbagai konteks dan situasi. Karena ada hubungan timbal balik
antara apa yang dipelajari siswa dan apa yang mereka temui di dunia
nyata, belajar dianggap sebagai proses yang berlangsung secara terus-
menerus.7

2.3 Penerapan Pembelajaran Terpadu

Dalam konteks pendidikan dasar, skenario Model Pembelajaran Terpadu


digunakan untuk menggambarkan bentuk kegiatan operasional yang digunakan
untuk menerapkan kegiatan belajar-mengajar model terpadu dalam tiga tahap,
yaitu
Tahap Perencanaan: Pada tahap ini, konsep yang akan diintegrasikan
dirumuskan dan ditetapkan, baik di dalam maupun di luar bidang studi.
Selanjutnya, penetapan tema utama digunakan untuk menghubungkan konsep
yang diintegrasikan.
a. Penetapan konsep adalah kegiatan yang mengkategorikan konsep bahasan
atau sub pokok bahasan yang terdapat di berbagai bidang studi yang
diajarkan di MT. Tujuan dari penetapan konsep ini adalah untuk

6
Jawane Malau, ‘Model-Model Pembelajaran’, 2006.
7
Salamah Umu, ‘Model Pembelajaran Tematik Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Sadar’, Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 11.1 (2014), 119–32.

6
memudahkan pengklasifikasian dan menemukan konsep mana yang
memiliki hubungan atau tumpang tindih. Memilih dan menetapkan ide atau
pokok bahasan yang memiliki kesamaan dengan ide-ide dari berbagai
bidang studi untuk digunakan dalam pembelajaran.
1) Menentukan tema umum yang akan membantu menghubungkan ide-ide
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2) Pelajari tujuan pembelajaran dari setiap konsep yang diintegrasikan
dengan menggunakan tema utama sebagai pengait.
b. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan sebagai
komponen utama aktifitas pembelajaran. Aktifitas ini dilakukan sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan dalam perencanaan sebelumnya.
Kegiatan dilakukan dalam dua tahap, menurut prosedur berikut:
1) tahap pembukaan, yaitu momentum untuk menciptakan suasana
hubungan guru dengan siswa ke arah subtansi pembelajaran, diikuti
dengan penjelasan singkat dan sederhana tentang tujuan yang akan
dicapai serta aturan main dan pendekatan pembelajaran yang akan
diterapkan;
2) Proses belajar-mengajar, yang dimulai dengan peluncuran awal dan
dilanjutkan dengan kegiatan pendekatan, membahas konsep-konsep dari
berbagai bidang studi yang diintegrasikan (dipadukan).
c. Kegiatan Penutup: Kegiatan ini merupakan bagian akhir dari proses belajar-
mengajar. Ini dapat diakhiri dengan kesimpulan atau evaluasi, atau dapat
disertai dengan laporan, visualisasi, tes, atau tugas-tugas tertentu sesuai
dengan masalah yang dibahas. Ini dapat memberikan pengalaman belajar
yang lengkap dan menyeluruh bagi siswa.8

2.4 Karakteristik Pembelajaran Terpadu PAI

Pembelajaran terpadu memiliki beberapa ciri, menurut Hilda Karli (2003: 53):

8
Hendra Somantri, ‘Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Sd’, Jurnal Administrasi Pendidikan, 6.1 (2017) <https://doi.org/10.17509/jap.v9i1.6303>.

7
a. Berpusat pada anak (berpusat pada siswa)
b. Memberikan pengalaman langsung kepada anak
c. Perbedaan antara bidang studi tidak jelas.
d. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi secara bersamaan.
e. Sangat fleksibel.
f. Hasil pembelajaran dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan anak.
g. Holistik, berarti peristiwa yang menjadi fokus pembelajaran terpadu diamati dan
dikaji dari berbagai mata pelajaran sekaligus, bukan dari sudut pandang yang
terkotak-kotak.
h. Bermakna, berarti pengkajian suatu peristiwa dari berbagai sudut pandang
memungkinkan siswa membuat jalinan skemata mereka sendiri.
i. Otentik, berarti informasi dan pengetahuan yang mereka peroleh asli.
j. Aktif berarti siswa harus terlibat langsung dalam proses pembelajaran dari
perencanaan hingga pelaksanaan.9

2.5 Penerapan Pembelajaran Terpadu Pada Mata Pelajaran PAI


Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti tentang
proses pembelajaran menunjukkan bahwa kurikulum terpadu digunakan
untuk mata pelajaran PAI di SMP Islam Terpadu Ar-raihan.
Pembelajaran terpadu tipe terhubung (terhubung). Model ini menekankan
pentingnya integrasi dan hubungan antar bidang studi. SMP Islam Terpadu
AR-Raihan menerapkan kurikulum terpadu model yang terkait dengan
pembelajaran PAI karena pembelajaran terpadu hanya menekankan bidang
studi yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran PAI atau masih
bagian dari rumpun PAI, seperti Aqidah, Akhlaq, Fiqh, Qur'an Hadits, dan
SKI. Semua ini dapat ditemukan dalam Rpp yang diberikan oleh bapak
Miryanto, guru PAI.10

9
Mustapa Ali Mappanyompa, ‘P- ISSN 2502 – 504X | e-ISSN 2615 - 1332’, Ibtida’iy Jurnal, 2.2
(2017), 106–19.
10
DENI MUHAMMAD FAUZI, ‘PENERAPAN KURIKULUM TERPADU PADA MATA PELAJARAN PAI
DITINJAU DARI PROSES DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP ISLAM TERPADU AR-
RAIHANtle’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9 (2019), 1689–99.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembelajaran terpadu merupakan pengkaitan dari beberapa mata

pelajaran menjadi satu tema. Pembelajaran terpadu adalah pendekatan

pembelajaran yang melibatkan berbagai mata pelajaran untuk memberikan

pengalaman pembelajaran yang bermakna kepada siswa

Ada sepuluh model atau pendekatan untuk merencanakan pembelajaran


terpadu. Fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6)
webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked adalah
sepuluh cara atau model.
Penetapan tema utama digunakan untuk menghubungkan konsep yang
diintegrasikan: Penetapan konsep, tahap pelaksanaan, Kegiatan Penutup.
1. Pembelajaran terpadu memiliki beberapa ciri: Perbedaan antara bidang studi tidak
jelas.
2. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi secara bersamaan.
3. Sangat fleksibel.
4. Hasil pembelajaran dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan anak.

9
DAFTAR PUSTAKA

Avanti Vera Risti P, ‘Buku Ajar Pembelajaran Terpadu’, 2017, 1–57


DENI MUHAMMAD FAUZI, ‘PENERAPAN KURIKULUM
TERPADU PADA MATA PELAJARAN PAI DITINJAU DARI
PROSES DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP
ISLAM TERPADU AR-RAIHANtle’, Journal of Chemical
Information and Modeling, 53.9 (2019), 1689–99
Elizar, Elizar, ‘Pembelajaran Terpadu Dan Urgensinya Dalam
Pengembangan Karakter Anak Sekolah Dasar’, Edukasi Lingua
Sastra, 17.2 (2019), 1–12
<https://doi.org/10.47637/elsa.v17i2.35>
Hernawan, Asep Herry, and Novi Resmini, ‘Konsep Dasar Dan
Model-Model Pembelajaran Terpadu’, Pembelajaran Terpadu,
1.1 (2015), 1–35 <http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-
M1.pdf)>
Malau, Jawane, ‘Model-Model Pembelajaran’, 2006
Mappanyompa, Mustapa Ali, ‘P- ISSN 2502 – 504X | e-ISSN 2615 -
1332’, Ibtida’iy Jurnal, 2.2 (2017), 106–19
Somantri, Hendra, ‘Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sd’, Jurnal Administrasi
Pendidikan, 6.1 (2017) <https://doi.org/10.17509/jap.v9i1.6303>
Tirtoni, Feri, M Pd, Universitas Muhammadiyah, Sidoarjo Fakultas,
Keguruan Dan, and Ilmu Pendidikan, Pembelajaran Terpadu Di
Sekolah Dasar Umsida Press, 2018
Umu, Salamah, ‘Model Pembelajaran Tematik Pendidikan Agama
Islam Di Sekolah Sadar’, Jurnal Pendidikan Agama Islam, 11.1
(2014), 119–32

10

Anda mungkin juga menyukai