Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATA KULIAH PEMBELAJARAN IPA TERPADU


(Konsep Dasar, Karakteristik dan Landasan Pembelajaran Terpadu)
Dosen Pengampu: Sari Rahayu Rahman, S.Pd., M.Pd.

OLEH
NAMA : EKA HERAWATI
NIM : H0319505
KELAS : PEND.BIOLOGI C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE, 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Konsep Dasar, Karakteristik dan Landasan Pembelajaran
Terpadu. Tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih pada Ibu Sari Rahayu
Rahman, S.Pd., M.Pd selaku dosen Pembelajaran Ipa Terpadu yang telah
memberikan tugas ini kepada saya. Saya sangat berharap makalah ini dapat
berguna bagi pembaca untuk menambah pengetahuan. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurnah. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat ini. Semoga makalah yang sederhana ini
dapat dipahami oleh para pembaca dan dapat berguna bagi saya sendiri.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang
berkenang.

Majene, 19 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pembelajaran Terpadu.................................................3
B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu..................................................3
C. Landasan Pembelajaran Terpadu........................................................5
D. Prinsip – Prinsip Pembelajaran Terpadu............................................7
E. Model – Model Pembelajaran Terpadu..............................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................10
B. Saran ................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
ii
A. Latar Belakang
Kesulitan dalam pembelajaran yang memisahkan penyajian mata
pelajaran, karena hanya akan memberikan pengalaman belajar atau
pengalaman belajar yang dibuat-dibuat. Sedangkan, pengalaman belajar yang
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual baik di dalam maupun antar mata
pelajaran akan memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif
dan lebih bermakna (meaningful learning).
Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi antara guru
dan peserta didik, dimana proses tersebut ditandai dengan adanya perubahan
pada diri seseorang sebagai hasil dari pengalaman dan latihan. Hubungan
antara guru dan peserta didik sangat berpengaruh terhadap kualitas
pembelajaran. Apabila terjadi hubungan yang positif maka perserta didik akan
melibatkan dirinya dalam proses pembelajaran sehingga kemungkinan peserta
didik dapat memahami dan menguasai materi pembelajaran dan akan sangat
mudah.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian tujuantujuan pembelajaran.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang berorientasi pada
praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Dengan
pembelajaran terpadu diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai, dan menggunakan informasi yang
ada di sekitarnya secara lebih bermakna. Karena salah satu pembelajaran yang
dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik adalah melalui
pembelajaran terpadu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar pembelajaran terpadu?
2. Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu?
3. Apakah landasan pembelajaran terpadu?
C. Tujuan 1
1. Untuk mengetahui konsep dasar pembelajaran terpadu
2. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran terpadu
3. Untuk mengetahui landasan pembelajaran terpadu
BAB II
2
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pembelajaran Terpadu


1. Pengertian Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan yang berorientasi
pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan
anak. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak
proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan
struktur intelektual anak. Pembelajaran terpadu juga dapat diartikan
sebagai model pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok
bahasan. pembelajaran terpadu banyak dipengaruhi oleh eksplorasi topik
yang ada di dalam kurikulum sehingga anak dapat belajar
menghubungkan proses dan isi pembelajaran secara lintas disiplin dalam
waktu yang bersamaan.
pembelajaran terpadu terletak pada segi perencanaan dan
pelaksanaannya. Idealnya, pembelajaran terpadu seharusnya bertolak dari
kurikulum terpadu, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa banyak
kurikulum yang memisahkan mata pelajaran satu dengan lainnya
(separated subject curriculum) menuntut pembelajaran yang sifatnya
terpadu (integrated learning).
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai
pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan
bermakna karena dalam pembelajaran terpadu, siswa akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami
B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Terdapat beberapa karakteristik dari pembelajaran terpadu yaitu:
1. Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa (student centered). Hal ini
sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak

3
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Peran guru lebih banyak
sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada
siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
2. Pembelajaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada
siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa
dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk
memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Dalam pembelajaran terpadu pemisahan antarmata pelajaran menjadi
tidak begitu jelas. Bahkan dalam pelaksanaan di kelas-kelas awal sekolah
dasar, fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tematema yang
paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Pembelajaran terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa
dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel), sebab guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lainnya, bahkan dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di
mana sekolah dan siswa berada.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan siswa. Dengan demikian, siswa diberi kesempatan untuk
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Kelebihan Pembelajaran Terpadu :
1. Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan siswa
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu
sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasi; belajar
akan dapat bertahan lebih lama.
4. Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan
berpikir siswa.
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permsalahan
yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
6. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerja sama,
toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain.
Kendala atau kekurangan pembelajaran terpadu :
1. Kompetensi dasar yang harus dicapai oelh siswa dalam kurikulum sekolah
dasar tahun 2004 masih terpisah-pisah ke dlam mata pelajaran yang ada.
2. Dalam melaksanakan pembelajaran terpadu dibutuhakn sarana dan
prasarana belajar yang memadai untuk mencapai kompetensi dasarsecara
optimal
3. Belum semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran
terpadu ini secara utuh, bahkan ada kecenderungan yang menjadi kendala
utama dalam pelaksanaanya yaitu sifat konservati guru.
C. Landasan Pembelajaran Terpadu
Adapun Landasan dalam pembelajaran terpadu, meliputi:
1. Landasan Filosofis
Pentingnya aspek filsafat dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu,
bahkan landasan filsafat ini menjadi landasan utama yang melandasi
aspek-aspek lainnya. Secara filosofis, terdapat tiga aliran yang sangat
mempengaruhi pembelajaran terpadu, yaitu :
a. Aliran Progresivisme, beranggapan bahwa proses pembelajaran pada
umumnya perlu sekali ditekankan pada pembentukan kreativitas,
pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan
memperhatikan pengalaman siswa. Dengan kata lain proses
pembelajaran itu bersifat mekanistis.
b. Aliran Kontruktivisme, melihat pengalaman langsung siswa (direct
experience) sebagai kunci dalam pembelajaran.
c. Aliran Humanisme, melihat dari segi keunikan/kekhasannya,
potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.
2. Landasan Psikologis
Terutama berkaitan dengan psikologi pekermbangan peserta didik dan
psikologi/teori belajar. Pandangan psikologis yang melandasi
pembelajaran terpadu, antar lain :
5
a. Pada dasarnya masing-masing siswa membangun realitasnya sendiri.
b. Pikiran seseorang pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk
mencari pola dan hubungan antara gagasan-gagasan yang ada.
c. Pada dasarnya siswa adalah seorang individu dengan berbagai
kemampuan yang dimilikinya dan mempunyai kesempatan untuk
berkembang. d. Keseluruhan perkembangan anak adalah terpadu dan
anak melihat dirinya dan sekitarnya secara utuh (holistik).
3. Landasan Praktis
Berkaitan dengan kondisi-konsidi nyata yang pada umumnya terjadi
dalam proses pembelajaran saat ini, sehingga harus mendapat perhatian
dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu. Landasan praktis yang
melandasi pembelajaran terpadu diantaranya adalah :
a. Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat sehingga terlalu banyak
informasi yang harus dimuat dalam kurikulum.
b. Hampir semua pelajaran di sekolah diberikan secara terpisah satu
sama lain, padahal seharusnya saling terkait.
c. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sekarang ini
cenderung lebih bersifat lintas mata pelajaran (interdisipliner)
sehingga diperlukan usaha kolaboratif antara berbagai mata pelajaran
untuk memecahkannya.
d. Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik dapat dipersempit
dengan pembelajaran yang dirancang secara terpadu sehingga siswa
akan mampu berpikir teoritis dan pada saat yang sama mampu
berpikir praktis.
4. Landasan IPTEK
Diperlukan dalam pengembangan pembelajaran terpadu sebagai
upaya menyelaraskan materi pembelajaran terpadu dengan perkembangan
dan kemajuan yang terjadi dalam dunia IPTEK, baik secara langsung

6
maupun tidak langsung.
D. Prinsip – Prinsip Pembelajaran Terpadu
Beberapa pinsip dasar pembelajaran terpadu yaitu:
1. The hidden curriculum: mengandung arti bahwa anak tidak hanya terpaku
pada pernyataan, atau pokok bahasan tertentu, sangat mugkin
pembelajaran yang dikembangkan memuat pesan yang “tersembunyi”
penuh makna bagi anak.
2. Subjects in the curriculum: mengandung arti bahwa perlunya skal
proiritas mana yang perlu didahulukan dalam pemilihan pokok atau topik
belajar, waktu belajar, serta penilaian kemajuan belajar peserta didik.
3. The learning environment: mengandung arti bahwa lingkungan belajar di
kelas memberikan kebebasan bagi anak untuk berfikir dan berkreativitas.
4. Views of the social world : mengandung arti bahwa masyarakat sekitar
membuka dan memberikan wawasan untuk pengembangan pembelajaran
di sekolah.
5. Values and attitude: mengandung arti bahwa anak – anak memperoleh
sikap dan norma dari lingkungan masyarakat termasuk rumah, sekolah
dan panutannya baik verbal maupun nonverbal.
E. Model – Model Pembelajaran Terpadu
Model pembelajaran terpadu merupakan suatu proses pembelajaran ayng
memungkinkan peserta didik secara individual maupun kelompok aktif dalam
menggali dan menemukan konsep serta prinsip – prinsip keilmuan secara
holistik bermakna dan otentik. Berikut model dalam merencanakan
pembelajaran terpadu menurut seorang ahli bernama Robin Fogarty yaitu:
1. Model Fragmanted (Model Penggalan)
Model ini mengajarkan disiplin ilmu tanpa adanya usaha untuk
mengaitkan atau memadukannya. Misalnya matematika, sains, bahasa,
dsb.
2. Model Connected (Model Keterhubungan)
Butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata
pelajaran tertentu. Kelebihan dari model connected ini adalah adanya

7
hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh
gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa
diberi kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki
dan mengasimilasi gagasan secara bertahap. Misalnya kosakata, struktur
bahasa, membaca dan menulis dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia.
3. Model Sarang (Nested)
Pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui
sebuah kegiatan pembelajaran. Kelebihan model ini yaitu guru dapat
memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu
mata pelajaran, memberikan perhatian pada berbagai bidang penting
dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu dan guru
dapat memadukan kurikulum secara luas.
4. Model Urutan/Rangkaian ( Sequenced)
Pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara
paralel. Kelebihannya yaitu dengan menyusun kembali urutan topik,
bagian dari unit, guru dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada
hanya mengikuti urutan yang dibuat penulis dalam buku teks, membantu
siswa memahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan bermakna.
5. Model Bagian (Shared)
Bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep
atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Kelebihannya yaitu lebih
mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara penuh
menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan
menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan
memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam.
6. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Tema dapat mengikat kegiatan pembelajaranbaik dalam mata
pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Kelebihan pendekatan
jaring laba-laba dalam mengintegrasikan kurikulum adalah faktor
motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling

8
besar, faktor motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya
pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa.
7. Model Galur (Threaded )
Model pemaduan bentuk keterampilan. Kelebihan dari model ini
antara lain: konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan
pada perilaku metakognitif; materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni,
dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan
datang sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi.
8. Model Keterpaduan ( Integrated )
Pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi
esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Kelebihan dari model ini
yaitu siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-
macam bagian dari mata pelajaran. Keterpaduan secara sukses
diimplementasikan, pendekatan belajar yang lingkungan belajar yang
ideal untuk hari terpadu (integrated day) secara eksternal dan untuk
keterpaduan belajar untuk fokus internal.
9. Model Celupan (Immersed )
Membantu siswa menyaring dan memadukan berbagai pengalaman
dan pengetahuan sihubungkan dengan medan pemakainya. Kelebihan dari
model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata pelajaran
yang berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar
dari siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan mata
pelajaran yang satu dengan yang lainnya.
10. Model Jaringan(Networked )
Model pemaduan pembelajaran yang nengandalkan kemungkinan
pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan
bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam
situasi, kondisi maupun konteks yang berdbeda-beda. Kelebihan dari
model ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan pada satu atau
dua mata pelajaran secara mendalam dan sempit sasarannya.
BAB III
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan yang berorientasi
pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan
anak. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses
latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur
intelektual anak. Pembelajaran terpadu juga dapat diartikan sebagai model
pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan.
pembelajaran terpadu banyak dipengaruhi oleh eksplorasi topik yang ada di
dalam kurikulum sehingga anak dapat belajar menghubungkan proses dan isi
pembelajaran secara lintas disiplin dalam waktu yang bersamaan.
Terdapat 10 model pembelajaran terpadu yang telanh dikemukakan oleh
Robin Forgarty dan Jacobs, Setiap model pembelajaran memiliki ciri khusus
masing-masing yang pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi,
sebagai pendidik sebaiknya memiliki kemampuan dalam menentukan model
pembelajaran yang sesuai dan dapat dipahami oleh peserta didik.
B. Saran
Saran saya pada para pembaca agar lebih memperhatikan dalam
membaca isi makalah ini agar lebih mudah memahami masalah pembelajaran
yang dihadapi para pendidik saat ini. Untuk itu bagi para pendidik diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam menciptakan
dan mengembangkan model-model pembelajaran, agar dapat menunjang
proses belajar mengajar di kelas yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

10
Agustina Wahyu. 2015. Pembelajaran Terpadu Dan Model
Pembelajaran.https://www.scribd.com/doc/285483171/Makalah
-Pembelajaran-Terpadu-Dan-Model-Pembelajaran. Diakses pada
Hari Minggu 20 Februari 2022 Pukul 21.30 WITA.

Fransyaigu Ronald dan Bunga Mulyahati.2016. Konsep Pembelajaran Terpadu


Dalam Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar. Jurnal Seuneubok
Lada, Vol. 3, No.2.

Asep Herry Hernawan Asep dan Novi Resmini. 2019. Konsep Dasar dan Model-
model Pembelajaran Terpadu.
http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1.pdf.Diakses
pada Hari Minggu 20 Februari 2022 Pukul 19.50 WITA.

11

Anda mungkin juga menyukai