Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu
Dosen Pengampu:
M.IQBAL ARROSYAD
Disusun Oleh:
RannyAnggraeni R 200141886
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya. Salam dan shalawat
kepada Nabi Besar kita, Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat yang telah
memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya Iman. Makalah ini disusun Kami
mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Kami ucapkan terima kasih kepada:
Kami sadari adanya kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, Kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan ke arah yang lebih baik dalam pembuatan
makalah selanjutnya. Akhir kata Kami Ucapkan terima kasih.
Kelompok 1
Daftar isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Masalah………………………………………………………………………………..........4
B.Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………...........4
C. Tujuan………………………………………………………………………………..........4
A.Pengertian BangunDatar..............................................................................................................5
A.Kesimpulan..............................................................................................................................24
B.Saran........................................................................................................................................24
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................................25
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara garis besar, pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang
dimana terjadinya suatu interaksi antara guru dan siswa. Dalam hal ini, pembelajaran terpadu
dimaknai dengan pendekatan pembelajaran dengan memperhatikan tingkat perkembangan pada
anak peserta didik yang dimana terjadinya keterkaitan antara mata pelajaran satu dengan mata
pelajaran lainnya. Pembelajaran terpadu berpusat pada peserta didik, hal ini dimaksudkan agar
suatu pembelajaran dapat menekankan pembentukan serta pemahaman belajar pada anak.
Pembelajaran terpadu akan di mulai dengan suatu tema atau pokok pembahasan tertentu yang
kemudian dikaitkan anatara satu pokok bahasan satu dengan suatu pokok bahasan lainnya.
B.Rumusan Masalah
C.TUJUAN
Tujuan dalam materi kali ini agar dapat menambah wawasan, ilmu serta mengetahui apa
saja materi yang terdapat dalam pembelajaran terpadu, dimulai dari pengertian, karakteristik,
tujuan, manfaat, prinsip, kelebihan dan kekurangan, serta implikasi dan model dalam materi
pembelajaran terpadu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pembelajaran terpadu dalam bahasa Inggris adalah integrated teaching and learning atau
integrated curriculum approach. Konsep yang ditemukan oleh john dewy sebagai usaha untuk
mengintegrasikan pertumbuhan belajar, perkembangan serta kemampuan siswa. Pembelajaran
terpadu merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.
Pendekatan pembelajaran terpadu ini diterapkan supaya memperbaiki kualitas dari peserta didik
sehingga dapat mengimbangi isi kurikulum pada setiap proses pembelajaran. Tetapi dengan
adanya penjelasan kurikulum membuat peserta didik merasa dituntut untuk mengerjakan tugas
yang melebihi kapasitas dari apa yang telah dipelajari dikelas. (Hernawan and Resmini 2015)
Karakteristik yang harus dipahami dalam pembelajaan terpadu yang akan dilakukan oleh guru
disekolah sebagai berikut :
1. Pembelajaran terpadu berpusat pada siswa. Dimana yang dimaksudkan disini adalah
siswa disini yang menjadi subjek dalam belajar karena langsung berpusat kepada siswa,
peserta didik disini harus aktif dalam mencari, menggali dan menemukan konsep
pembelajaran. Jadi disini peran guru hanyalah sebagai fasilitator kepada siswa sehingga
dalam pemahaman materi siswa dapat diberikan kemudahan dalam menjalankan aktivitas
belajar
2. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Peserta didik dalam
mengembangkan pemahaman yang mereka lalui dengan hasil belajar sesuai dengan fakta
dan peristiwa yang mereka alami, tidak hanya sekedar informasi yang disampaikan oleh
guru.
3. Dalam pembelajaran terpadu, pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.
Sehingga fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema supaya lebih dekat dan
bisa langsung berkaitan dengan kehidupan siswa.
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran pada pembelajaran terpadu. Agar dapat
memudahkan siswa dalam/untuk memahami konsep secara utuh. Sehingga materi yang
disampaikan dapat lebih bermakna dengan berbagai konsep yang nyata. Sehingga peserta
didik dapat belajar untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya.
5. Pemebelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel). Maksud disini guru itu bisa mengaitkan
semua bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Sehingga
peserta didik itu dalam pemahaman dapat lebih banyak lagi pengetahuan yang dicari.
6. Hasil pembalajaran dapat berkembang sesuai dengan mintat dan kebutuhan siswa. Disini
pada pembelajaran terpadu dapat dikembangkan dengan pendekatan discovery inquiri
dimana melibatkan secara aktif proses dari pembelajaran terpadu tersebut sehingga siswa
itu diberi kesempatan untuk mengoptimalkan proses tersebut dengan minat dan
kebutuhan siswa masing masing sehingga mereka dapat termotivasi dengan pembelajaran
tersebut.
1. HOLISTIK
2. BERMAKNA
3. OTENTIK
4. AKTIF
1. Mata pelajaran yang diigabung, sehingga dapat terjadi penghematan karena tumpang-
tindih materi dapat dikurangi atau bisa dihilangkan.
2. Adanya hubungan-hubungan bermakna yang dapat dilihat oleh siswa, sebab materi
pembelajaran berperan lebih menonjol sebagai sarana atau alat daripada tujuan akhir
itu sendiri.
3. Dapat meningkatkan kecakapan berpikir peserta didik.
4. Kemungkinan pembelajaran yang terpotong-potong sedikit sekali terjadi, sebab siswa
dilengkapi dengan pengalaman belajar yang lebih terpadu.
5. Kesempata transfer pembelajaran/transfer of learning meningkat sebab pembelajaran
terpadu memberikan penerapan-penerapan di dunia nyata.
6. Penguasaan materi diharapkan dapat lebih meningkat.
7. Adanya makna positif dari pengalaman belajar antar mata pelajaran.
8. Meningkatkan motivasi belajar antar mata pelajaran.
9. Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur kognitif atau pengetahuan
awal peserta didik dapat menjembatani pemahaman yang terkait.
10. Melalui pembelajaran terpadu terjadi kerja sama yang lebih meningkat antara para
pendidik, peserta didik, dan lain sebagainya, belajar jadi lebih menyenangkan, belajar
dalam situasi yang lebih nyata dan dalam konteks yang lebih bermakna.
Sementara itu, manfaat penerapan pembelajaran terpadu menurut sukayati (2004:4) antara lain:
1. Topik pada mata pelajaran memiliki keterkaitan konsep dengan apa yang dipelajarai
peserta didik.
2. Dari mempelajari keterkaitan antar mata pelajaran, dapat memungkinkan peserta
didik untuk memanfaatkan keterampilannya.
3. Melatih peserta didik untuk semakin banyak membuat hubungan inter dan antar mata
pelajaran, sehingga peserta didik mampu memproses informasi dengan cara yang
sesuai daya pikirnya.
4. Membantu peserta didik agar dapat memecahkan masalah ataupun berpikir kritis
sehingga keterampilan dalam dunia nyata akan berkembang.
5. Daya ingat (retensi) terhadap materi yang dipelajari peserta didik dapat ditingkatkan
dengan jalan memberikan topik-topik dalam berbagai ragam situasi dan berbagai
ragam kondisi.
6. Kesinambungan di antara situasi pembelajaran dan situasi kehidupan nyata dapat
memudahkan terjadinya transfer pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran terpadu di SD, terdapat beberapa prinsip. Terutamanya ketika
penggalian tema, pelaksanaan pembelajaran terpadu, pelaksanaan evaluasi, dan yang lainnya.
Di dalam penggalian tema, hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip bahwa tema
hendaknya tidak terlalu luas, mudah untuk dipadukan ke dalam mata pelajaran, tema yang
dibuat bermakna, sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, tema yang dikembangkan
menunjukan sebagian besar minat siswa, tema yang dipilih memperhatikan peristiwa-
peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar, memilih tema dengan
mempertimbangkan kurikulum dan harapan masyarakat, dan tema yang dipilih hendaknya
juga mempertimbangkan ketersedian sumber belajar.
Begitu pula dalam prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu yaitu, guru sebagai fasilitator
dalam pembelajaran yang bertujuan agar siswa aktif, pemberian tanggung jawab individu dan
kelompokk harus jelas dan rata agar terjadi kerja sama, dan terakhir guru harus bersikap
akomodatif terhadap ide-ide yang mungkin saja tidak terpikirkan dalam perencanaan
pembelajaran.
Dalam proses evaluasi, prinsip-prinsip yang dapat diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Kesempatan bagi siswa untuk melakukan self evaluation atau penilaian diri sendiri, di
samping bentuk penilaian lainnya.
2. Guru mengajak siswa untuk menilai perolehan belajar, sesuai dengan tujuan atau
kompetensi yang telah disepakati.
1. Hidden curriculum. Prinsip yang menekankan pada pembelajaran yang tidak terbatas.
Sehingga sangat mungkin pembelajaran dikembangkan memuat pesan penuh makna bagi
anak.
2. Subjects in the curriculum. Dalam pemilihan pokok bahan ajar, akan dipertimbangkan
mana yang perlu didahulukan. Mulai dari tema pembelajaran, waktu belajar, serta penilaian
kemajuannya.
4. View of the social world. Prinsip yang membuka dan memberikan kesempatan bagi
masyarakat dalam memberikan wawasan guna untuk pengembangan pembelajaran di
sekolah.
5. Values and Attitude. Prinsip untuk menanamkan sikap dan nilai-nilai(norma) dari
lingkungan masyarakat. Seperti di rumah, sekolah, dan panutannya. Baik secara verbal dan
nonverbal.
Selanjutnya mengenai kelemahan pembelajaran terpadu, dijelaskan oleh Saud, dkk (2006: 18)
adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari aspek guru, Pembelajaran terpadu menuntut tersedianya peran guru yang
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreatifitas yang tinggi, keterampilan
metodologik yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik yang tinggi, dan berani untuk
mengemas dan mengembangkan materi. Akibat akademiknya, guru dituntut untuk terus
menggali informasi/pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, salah satu
strateginya, guru harus sesuai dengan keinginan membaca literattur secara mendalam. Tanpa
hal ini, penerapanpembelajaran terpadu sulit diwujudkan.
Pembelajaran terpadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak
dan beragam dalam menunjang dan memperkaya serta mempermudah mengembangkan
wawasan dan pengetahuan yang diperlukan. Dengan demikian, jika pembelajaran terpadu ini
hendak dikembangkan, maka ketersediaan sumber belajar dan perpustakaan juga perlu
dikembangkan pula secara bersamaan. Bila keadaan yang dituntut tersebut tidak dapat
dipenuhi maka akan sulit untuk menerapkan pembelajaran tersebut.
1. Kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik dalam kurikulum masih terpisah-
pisah ke dalam mata pelajaranmata pelajaran yang ada. hal ini akan menyulitkan guru dalam
mengembangkan program pembelajaran terpadu. Di samping itu,Tidak semua kompetensi
dasar dapat dipadukan.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu dibutuhkan sarana dan prasarana belajar yang
memadai untuk mencapai kompetensi dasar secara optimal. Jika tidak, maka proses
pelaksanaan pembelajaran terpadu tidak akan berjalan dengan baik, dan hal ini tentu saja
akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai peserta didik.
3. Belum semua guru memahami konsep pembelajaran terpadu ini secara utuh, bahkan ada
kecenderungan yang menjadi kendala utama dalam pelaksanaannya yaitu sifat konservatif
guru, dalam arti bahwa pada umumnya guru merasa senang dengan proses pembelajaran
yang sudah biasa dilakukannya, yaitu pembelajaran yang konvensional.
Guru yang kreatif artinya guru yang mampu menjabarkan pembelajaran dalam berbagai
bentuk, apakah belajar di dalam kelas, di luar kelas, maupun ditempat lain yaang memang
dibutuhkan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Guru yang adaptif artinya guru yang dapat mengadaptasi berbagai model pembelajaran dan
menyesuaikannya dengan keadaan peserta didik, keadaan sarana dan fasilitas yang tersedia.
Melalui cara tersebut, pembelajaran akan terus berlangsung dengan tidak menjadikan alasan
kekurangan akan sarana, fasilitas maupun sumber belajar.
Guru yang akomidatif artinya guru yang mampu mengayomi peserta didik dari segala macam
karakter dan kemampuan. Kemampuan guru menerima perbedaan yang heterogen, peserta
didik dengan segala tingkah lakunya akan menuntut guru yang sabar, ulet dan mampu
mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik.
kualifikasi standar tetap menjadi kriteria utaama, seperti guru yang memiliki wawasan
kependidikan, psikologi peserta didik, pembelajaran dan lain sebagainya.
Peserta didik harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya
dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun
klasikal. Peserta didik harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara
aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan
pemecahan masalah. Pembelajaran terpadu memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Kegiatan peserta didik akan seimbang antara pengalaman kognitif, afektif dan
psikomotorik.
b. Kegiatan dan pengalaman peserta didik tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga dapat
dilakukan di luar kelas.
c. Kegiatan peserta didik tidak banyak melakukan pembelajaran dengn sendiri atau belajar
individual akan tetapi bervariasi antara belajar sendiri, belajar berpasangan atau belajar
berkelompok.
Bahan pembelajaran (instructional material) menurut Dick, Carey dan Carey (2009:230)
adalah materi, isi atau konten baik tertulis, dimediasi, atau difasilitasi oleh pengajar,
melaluinya peserta didik akan menggunakannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Bahan pembelajaran juga termasuk bahan-bahan untuk tujuan umum dan tujuan khusus dan
bahan-bahan untuk meningkatkan memori dan transfer. Bahan pembelajaran memiliki peran
yang penting dalam pembelajaran termasuk dalam pembelajaran terpadu. Oleh karena
pembelajaran terpadu pada dasarnya merupakan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu, maka
untuk itu diperlukan sejumlah sumber belajar yang sesuai dengan jumlah standar kompetensi
yang merupakan jumlah bidang keahlian yang tercakup di dalamnya.Sumber bahan
pembelajaran utama yang dapat digunakan dalam pembelajaran terpadu dapat berbentuk teks
tertulis seperti buku, majalah, brosur, surat kabar, poster ataupun berupa lingkungan sekitar,
seperti lingkungan alam, lingkungan sosial.
Sarana dan prasarana yang dimaksudkan di sini adalah sarana dan prasarana dalam konteks
pendidikan. Dalam konteks pendidikan sarana dan prasarana dipergunakan untuk
dipergunakan dalam pelaksanaan pendidikan secara umum maupun dipergunakan secara
khusus untuk pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari definisi mengenai sarana dan prasarana
yang dikemukakan beberapa ahli.Sarana adalah alat yang secara langsung dapat mendukung
tercapainya tujuan pendidikan, misalnya ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan
sebagainya sedangkan prasarana adalag alat yang tidak secara langsung dapat mendukung
tercapainya tujuan seperti lokasi/tempat, lapangan olahraga, uang dan sebagainya (Daryanto
dalam Syafaruddin dkk, 2016:156).
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran terpadu perlu melakukan pengaturan ruang agar
suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
a. Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilakspeserta an.
c. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik dan
dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola
sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.
d. Pengelompokkan peserta didik dapat dilakukan secara individual, berdua secara
berpasangan, kelompok kecil tiga orang, atau kelompok besar. Semuanya dikembangkan
dengan tujuan agar peserta didik dapat berkembang karena perubahan pengelompokkan.
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar (Arsyad, 2000:3). Sardiman dkk (1996:6) mengemukakan arti dari
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Hennich dkk sebagaimana dikutip Arsyad (2000:4) menjelaskan istilah medium sebagai
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto,
radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan dan sebagainya adalah media komunikasi.
Apabila media tersebut membawa pesan-pesan atau iinformasi yang bertujuan untuk
pembelajaan atau mengandung maksud-maksud pembelajaran maka media itu disebut media
pembelajaran. Media pembelajaran apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media.
Dalam pendidikan dan pembelajaran kata metode digunakan untuk menunjukkan serangkaian
kegiatan guru yag terarah yang menyebabkan peserta didik belajar. Metode dapat pula
dianggap sebagai cara atau prosedur yang keberhasilannya adalah di dalam belajar atau
sebagai alat yang menjadikannya mengajar menjadi efektif (Wahab, 2009:36).Metode
pembelajaran adalah cara-cara atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan materi
ajar (Prawiradilaga, 2007:18). Hal senada dengan ini dijelaskan Sanjaya (2014:147) bahwa
metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Model pembelajaran inquiry learning adalah kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi peserta
didik untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penyelidikan atau pencarian, eksperimen hingga
penelitian secara mandiri untuk mendapatkan pengetahuan yang mereka butuhkan. Dalam model
ini, peserta didik diarahkan agar dapat mencari tahu sendiri materi yang disajikan dalam
pembelajaran dengan cara mengajukan pertanyaan dan investigasi mandiri. Secara makna
bahasa, inkuiri berasal dari bahasa Inggris, yakni inquiry yang bermakna penyelidikan atau
meminta keterangan. Seperti yang diungkapkan Anam (2016, hlm. 7) bahwa secara bahasa,
inkuiri berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti;
penyelidikan atau meminta keterangan; terjemahan bebas untuk konsep ini adalah “siswa diminta
untuk mencari dan menemukan sendiri”.
Problem based learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran
yang mengutamakan penyelesaian masalah umum yang lazim terjadi dalam prosesnya. Seperti
yang dikemukakan oleh Shoimin (2017, hlm. 129) bahwa problem based learning artinya
menciptakan suasana belajar yang mengarah terhadap permasalahan sehari-hari (Shoimin, 2017,
hlm. 129).
Melengkapi pernyataan tersebut, Panen (dalam Rusmono 2014, hlm. 74) menyatakan bahwa
dalam model pembelajaran dengan pendekatan problem based learning, peserta didik diharapkan
untuk terlibat dalam proses penelitian yang mengharuskannya untuk mengidentifikasi
permasalahan, mengumpulkan data, dan menggunakan data tersebut untuk pemecahan masalah.
Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas. Pertama, MPPKB adalah
model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan
yang ingin dicapai oleh MPPKB adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi
pelajaran. Akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan atau ide-ide
melalui kemampuan berbahasa secara verbal. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa kemampuan
bicara secara verbal merupakan salah satu kemampuan berpikir.
Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan
kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman
sosial anak dalam kehidupan sehari- hari dan/atau berdasarkan kemampuan anak untuk
mendeskripsikan hasil- hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka
peroleh dalam kehidupansehari-hari.
Ketiga, sasaran akhir MPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah
soisal sesuai dengan taraf perkembangan anak.
Model ini hanya terbatas satu mata pelajaraan saja, sehingga dalam proses pembelajarannya butir
butir materi yang disampaikan dilakukan secara terpisah pada jam jam tertentu. Misalnya dalam
mata pelajaran bahasa indoneia terdapat banyak materi dalam satu mata pelajaran sehingga dapat
dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa. (Hernawan and Resmini 2015)
Model pembelajran PAIKEM terdiri dari pembelajran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Model pembelajaran PAIKEM ini meriorentasikan pada keaktifan peserta didik
dilaksanakan dengan efektif sehingga pelajaran tersebut dapat menyenangkan peserta didik.
dalam model pembelajaran ini harus benar benar memahami peserta didik, memahami
perkembangan kecerdasan siswa, dan harus mengenal siswa itu satu persatu. (Arrosyad M &
Nugroho F: 2020)
Model pembelajaran kooperatif ini model pembelajaran berbentuk kelomppok dengan ini peserta
didik dapat berkolaborasi dalam memecahkan masalah untuk mecari solusi yang dibentuk secara
kelompok kecil. Sehingga dalam model pembelajaran ini menciptakan pemahaman yang lebih
mendalam terhadap materi dan menciptakan perserta didik untuk bekerja sama, model
pembelajaran itu sendiri banyak tipenya seperti model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw,STAD, Grup investigation. Nah semuanya itu model pembelajaran yang membutuhkan
kerja sama dengan membentuk kelompok tetapi dengan cara yang berbeda-beda. (Arrosyad M &
Nugroho F: 2020)
Model sequenced
Model sequenced merupakan model paduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda
secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah misalnya, pembahasannya secara paralel atau
dalam jam yang sama dapat dipadukan pembelajarannya pada lokasi jam yang sama.
Pembelajaran terpadu bertahap merupakan pembelajaran yang di tempuh dengan cara
mengajarkan yang secara material memiliki kesamaan materi dan keterkaitan antara keduanya.
Keterpaduan ini ditempuh dalam upaya untuk mengutuhkan atau menyatukan ma teri-materi
yang bercirikan sama dan terkait agar lebih menyeluruh dan utuh. Dengan demikian, siswa
mudah menerima, memahami. menyimpan dan memproduksi serta menghayati makna yang ter
kandung dalam dua mata pelajaran tersebut. Penerapan model ini secara metodologis lebih
praktis dan hemat. Untuk itu, penggabungan dalam penyampaian materi dapat ditempuh dengan
cara mengatur sedemikian rupa waktu, materi secara bertahap.
Model shared.
Model shared merupakan perpaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep atau ide
pada dua mata pelajaran atau lebih. Pembelajaran terpadu model ini merupakan pendekatan atau
tata cara yang dilakukan dengan berbagai pokok bahasan di antara ma la-mata pelajaran yang
tumpang-tindih. Pendekatan pembelajaran terpadu ini ditempuh berdasar kenyataan bahwa
banyak dijumpai adanya satu kemampuan yang pencapaiannya harus diwujudkan melalui dua
atau lebih mata-mata pelajaran. Sebagaimana butir-bu tir pembelajaran tentang kewarganegaraan
dalam PKn, dapat ber tumpang-tindih dengan butir pembelajaran Pendidikan Pancasila. Dalam
model pembelajaran terpadu bentuk ini, seorang guru di tuntut memiliki kepiawaian untuk
memahami secara detail dan terurai konsep-konsep yang berserakan tersebut sehingga menjadi
konsep yang utuh. Penggunaan model pembelajaran ini secara metodologis dapat
mengembangkan kemampuan dan kreativitas siswa secara lebih efektif karena pendekatan ini
menuntut siswa untuk membuka wawasan dan cara berpikir yang luas dan men dalam melalui
pemahaman terhadap konsep secara lintas disiplin ilmu.
Model integrated
Model integrated merupakan perpaduan dari sejumlah topik atau bahan ajar yang berbeda-beda
tetapi esensinya sama dalam sebuah tema tertentu. Model ini berangkat dari adanya tumpang-
tindih konsep pengalaman, keterampilan, dan sikap yang menuntut ada nya pengintegrasian
multidisiplin. Dalam kaitan ini, perlu adanya satu tema yang dapat ditinjau dari berbagai disiplin
ilmu dalam pemecahan topik masalah. Model ini memerlukan bentuk organi sasi kurikulum
integrated curriculum.
Model Threaded
Model threaded ini terfokus pada apa yang disebut meta curriculum. Bentuk model threaded ini
dapat dicermati pada gambar berikut.
Gambar Model Threaded
Model Integrated
Model integrated merupakan perpaduan dari sejumlah topik atau bahan ajar yabg
berbeda-beda tetapi esensinya sama dalam sebuah tema tertentu. Model ini berangkat dari
adanya tumpang-tindih konsep pengalaman, keterampilan, dan sikap yang menuntut adanya
pengintegrasian multidisiplin. Dalam kaitan ini, perlu adanya satu tema yang dapat ditinjau dari
berbagai disiplin ilmu dalam pemecahan topik masalah. Model ini memerlukan bentuk organisasi
kurikulum integrated curriculum. Bentuk model integrated sebagai berikut:
Model immersed
Model immersed merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa dalam
menyaring serta memadukan pengalaman-pengalaman yang kemudian dihubungkan dengan
medan pemakaiannya. Di dalam model ini, gagasan-gagasan minat dikaitkan ke dalam bidang
studi/bahan ajar menurut pengalaman individu melalui satu frame pada konten atau isi
kurikulum.
Model Immersed 1
Model networked.
Model networked merupakan model pembelajaran terpadu yang dilakukan dengan pengandaian.
Maksudnya yaitu adanya kemungkinan merubah konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun
tuntutan bentuk keterampilan baru yang didapatkan siswa setelah melakukan studi lapangan.
Dimana biasanya studi lapangan ini memiliki situasi, kondisi, dan konteks yang berbeda-beda.
Proses ini akan berlangsung secara terus menerus akibat adanya hubungan timbal balik antara
pemahaman dan kenyataan yang dihadapi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Johan, Albert Efendi. Konsep pembelajaran daring berbasis pendekatan ilmiah, 2020.
Hernawan, Asep Herry, dan Novi Resmini. 2015. “Konsep Dasar Dan Model-Model
Pembelajaran Terpadu.” Pembelajaran Terpadu 1(1):1–35.
Arrosyad M & Nugroho F. 2020. “Strategi pembelajaran di sd”. Jawa tengah: Intishar
Publishing
Siti Aisyah, dkk. 2012. Pembelajaran Terpadu. Tangerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka
Prinsip Dan Model). Medan. Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).
Huda, Fatkhan Amirul. 2021.”Model Pembelajaran Ekspositori”, https://fatkhan.web.id/model-
pembelajaran-ekspositori/, diakses pada 21 Maret 2022 pukul 22:43