Disusun Oleh
Kelompok 7 :
Rasty A40117258
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Allah Swt, karena atas rahmat
dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang “Model
pembelajaran number head together” meski sangat jauh dari kesempurnaan. Dalam penulisan
makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait dengan materi yang disusun secara
langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh pembaca.
Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang membimbing
mata kuliah Model Pembelajaran Matematika atas bimbingannya pada semester ini. kami juga
mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan pedoman apabila, pembaca melakukan hal yang
berkaitan dengan makalah ini, karena apalah gunanya kami membuat makalah ini apabila tidak
dimanfaatkan dengan baik.
Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini
dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari dosen pembimbing maupun pembaca.
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian metode pembelajaran....................................................................................3
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULAUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan,
wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan
dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perbaikan dalam sistem pendidikan harus
dilakukan, mengingat jenjang pendidikan tingkat lanjut merupakan suatu yang mendasar
bagi setiap warga negara untuk dapat maraih kehidupan yang lebih baik. Kegiatan
pembelajaran pada hakekatnya merupakan praktek pendidikan yang tidak sederhana
terutama berkaitan dengan kualitas lulusan. Pendidikan dan pembelajaran merupakan suatu
konsep dalam bidang sosial yang biasanya berhubungan dengan proses dan produk.
Peningkatan proses pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas, baik produk akhir
maupun proses yang dijalaninya sehingga jika salah satu dari faktor tersebut mengalami
isolasi maka proses tidak berjalan dengan efektif. Model pembelajaran mempunyai
peranan yang cukup besar dalam pembelajaran. Menurut Winatapura (2001) dalam
Sugiyanto (2009:3) model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
2 prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran
dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki peserta didik ditentukan oleh kerelevanan
penggunaan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Hal ini berarti tujuan
pembelajaran akan dicapai dengan penggunaan model yang tepat, sesuai dengan standar
keberhasilan yang terpatri dalam suatu tujuan. Model yang dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran berbagai macam, penggunaannya tergantung dari perumusan
tujuan. Berbagai macam model pembelajaran untuk peningkatan kualitas proses belajar
mengajar salah satunya Numbered Heads Together (NHT), Model pembelajaran ini
merupakan salah satu dari model kooperatif yang menggunakan struktur kelompok,
struktur ini memberikan kesempatan mengembangkan kemampuan berpikir individu.
Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe Numbered heads together (NHT) juga
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, dan
berbagi sehingga kemampuan siswa baik secara individu maupun kelompok dapat
berkembang serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari segi afektif , kognitif
maupun psikomotorik guna mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Sumawan (2010) pembelajaran dengan pendekatan NHT
(Numbered Head Together) dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada pokok
bahasan klasifikasi hewan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian motode pembelajaran ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian motode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para
pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan.
Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar
tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan
juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan
mudah.
NHT adalah suatu strategi model pembelajaran kooperatif yang menggunakan angka
yang diletakkan diatas kepala dengan tujuan untuk memudahkan guru dalam
mengeksplor aktifitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari
berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Strategi ini pertama
kali dikenalkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Menurut Suhermi (2004:43)
menyatakan bahwa “Numbered Head Together adalah pendekatan yang dikembangkan
untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam
suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut”.
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif
dengan tipe NHT yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural : Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman: Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-
temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social : Bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat
orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan
sebagainya.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam
Ibrahim (2000: 29), dengan tiga langkah yaitu :
a. Pembentukan kelompok
b. Diskusi masalah
c. Tukar jawaban antar kelompok.
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan
jawaban kepada siswa di kelas.
Memberi kesimpulan
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam kelompok mendapat nomor
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok
dapat mengerjakannya dan mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
melaksanakan model ini adalah :
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan masing-masing siswa dalam setiap
kelompoknya mendapatkan nomor urut.
3. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap
anggotanya mengetahui jawaban tersebut.
4. Guru memanggil salah satu nomor secara random dan siswa yang bernomor tersebut
melaporkan jawabannya. Dalam tahap ini, seluruh kelompok yang bernomor sama yang
dipanggil guru harus siap. Tiap kelompok yang nomornya dipanggil memberikan jawaban
mereka. Apabila tidak bisa menjawab, maka guru dapat memberikan
punishment.
5. Siswa dipersilahkan memberikan tanggapan apabila dirasa jawaban kelompok lain kurang
tepat.
6. Setelah siswa melaporkan hasil, guru mendiskusikan jawaban-jawaban yang telah dijawab
siswa, dan memberi jawaban yang paling benar.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan saya, dengan menerapkan model pembelajaran NHT ini,
keantusiasan siswa dalam mempelajari materi guru sangat tinggi. Karena dirasa menarik
dan “menegangkan’. Siswa diharuskan bertanggung jawab terhadap soal yang diberikan,
sehingga memicu siswa menjadi aktif dalam menjawab. Disamping itu, dalam tiap
kelompok mungkin terdapat siswa yang kurang pandai, dengan model pembelajaran ini,
maka siswa yang kurang pandai dapat berdiskusi dengan siswa yang pandai, sehingga
mereka dapat bersama-sama belajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.co.id/2012/08/numbered-head-
together- nht.html
http://englishwithgalih.blogspot.co.id/2013/05/menerapkan-model-
pembelajaran- numbered.html
http://ridha90.blogspot.co.id/2013/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html