Anda di halaman 1dari 17

1

MAKALAH
PERENCANAAN PENGAJARAN
PERENCANAAN METODE PENGAJARAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Perencanaan Pengajara
Dosen Pengampu : Agus Saputra, MM

Di susun oleh kelompok 3

Mustain 20.1.2045
Asyifa Nur Azizah 20.1.1990
Rifqoh Tsania 20.1.1990
Nida Septian 20.1.2023
Nuriyah Hafidzoh 20.1.2054

COVER
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-KARIMIYAH
( STAISKA )
2021
2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nantikan syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas makalh kelompok dengan judul
“Perencanaan Metode Pengjaran”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Pengampu mata Kuliah Perencanaan pengajuan, Agus Saputra, MM yang telah
membimbing dengan sangat sabar walau Perkuliahan dilakukan secara daring

Demikian, sekian dan terima kasih.

Depok, Oktober 2021

Penyusun
3

DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB 1......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1LATAR BELAKANG................................................................................................. 1
1.2RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 3
2.1Pengertian Metode Pembelajaran................................................................................ 3
2.2 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................. 4
2.3Kedudukan Metode Pembelajaran............................................................................... 8
1. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik............................................................. 8
2. Metode Sebagai Strategi Pengajaran ..................................................................9
3. Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan.......................................................9
2.3Macam-macam Metode mengajar............................................................................. 10
1. Metode ceramah................................................................................................... 10
2. Metode diskusi..................................................................................................... 10
3. Metode tanya jawab............................................................................................. 10
4. Metode demonstrasi dan Eksperimen.................................................................. 10
5. Metode resitasi..................................................................................................... 11
6. Metode kerja kelompok....................................................................................... 11
7. Metode sosio drama dan bermain peranan...........................................................11
9. Metode drill..........................................................................................................11
KESIMPULAN..................................................................................................................... 12
PENUTUP............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam dunia pendidikan, sebuah metode sangat dibutuhkan, khususnya bagi


pembelajaran di dalam kelas. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari
kemampuan guru mengembangkan metode-metode pembelajaran yang
berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam
proses pembelajaran. Pengembangan metode pembelajaran yang tepat pada
dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih
hasil belajar dan prestasi yang optimal. Seorang guru harus bisa menemukan
metode pembelajaran yang baik dan tepat untuk materi yang akan disampaikan
kepada siswanya. Metode pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa
dalam menerima dan memahami materi yang akan disampaikan. Dengan metode
yang tepat pun, kesulitan guru dalam menyampaikan materi bisa
diminimalisasikan. Konsep mengenai metode pembelajaran tak hanya harus
dipahami oleh seorang guru saja. Siapapun juga diharapkan bisa memahaminya
karena pendidikan sangat penting bagi masa depan kita semua. Untuk dapat
mengembangkan metode pembelajaran yang efektif maka setiap guru harus
memiliki pengetahuan yang memadai berkenaan dengan konsep dan cara-cara
pengimplementasian model-model tersebut dalam proses pembelajaran. Metode
pembelajaran yang efektif memiliki keterkaitan dengan tingkat pemahaman guru
terhadap perkembangan kondisi siswa-siswa di kelas. Demikian juga pentingnya
pemahaman guru terhadap sarana dan fasilitas sekolah yang tersedia, kondisi
kelas dan beberapa faktor lain yang terkait dengan pembelajaran. Tanpa
pemahaman terhadap berbagai kondisi ini, model yang dikembangkan guru
cenderung tidak dapat meningkatkan peransersiswa secara optimal dalam
pembelajaran, dan pada akhirnya tidak dapat memberi sumbangan yang besar
terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana merencanakan metode
pembelajaran, sehingga para calon guru dapat menerapkan metode yang tepat.

1
2

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Mengetahui apa Metode Pembelajaran?
2. Landasan Apa Saja ang ada Metode Pembelajaran?
3. Bagaimana Tujuan Metode Pembelajaran?
4. Menyebutkan Macam-macam Metode mengajar?
5. Bagaimana Merencanakan Metode Pembelajaran?
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran


Dalam kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang
menarik agar siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada umumnya metode
pembelajaran klasikal hnaya memperhatikan satu aspek saja, yakni aspek
penyampaian informasi. Sedangkan sebagai pendidik yang profesional , seorang
pendidik itu harus dapat merangsang terjadiya proses berpikir, harus mampu
membantu tumbuhnya sikap kritis, serta mampu mengubah pola pikir peserta
didiknya. Sehingga diperlukan penggunaan bentuk atau metode mengajar lainnya
yang sifatnya lebih efektif dan efisien. Banyak pakar yang mencoba mengartikan
metode pembelajaran. Berikut ini beberapa pengertian metode pembelajaran
menurut para ahli:
1. Menurut M. Bayiruddin Usman, metode pembelajaran adalah suatu cara
penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Menurut Nana Sudjana, metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan
guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran.
3. Menurut Ahmad Sabri, metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik
penyajian bahan pelajaran, baik secara individual atau kelompok.
4. Menurut M. Sobri Sutikno menyatakan, metode pembelajaran adalah cara-cara
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
5. Menurut Mahmud Yunus, metode atau cara mengajar adalah jalan yang akan
ditempuh oleh pendidik untuk memberikan berbagai pelajaran kepada murid-
murid dalam berbagai jenis mata pelajaran.
6. Menurt Gerlach dan Elly, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
rencana yang sistematis untuk menyampaikan informasi. Berdasarkan definisi /

3
4

pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat


disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang
dilakukan oleh seorang guru agar terja proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan.
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa yunani,
yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti
melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode
memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Sedangkan bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode adalah suatu cara
atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal
sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai
yang diharapkan.1
2.2 Tujuan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Menurut taksonomi Bloom, secara teoritis
tujuan pembelajaran dibagi atas tiga kategori, yaitu
1. tujan pembelajaran ranah kognitif,
2. tujuan pembelajaran ranah efektif,
3. tujuan pembelajaran ranah psikomotorik.
Adanya perbedaan tujuan pembelajaran akan berimplikasi pula pada adanya
perbedaan strategi pembelajaran yang harus diterapkan. Jadi, dalam menerapkan
suatu strategi pembelajarantidak bisa mengabaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah diperolehnya perubahan tingkah
laku individu. Oleh karena itu, metode pembelajaran sebagai upaya membantu
siswa dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran juga didasarkan atas
psikologis.( Ismail SM, 2011)
Metode bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran ke arah tujuan
tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan.2

1
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Group,
2011), hlm. 7-8
2
Ibid, hlm. 18
5

Secara garis besar, ancer-ancer hubungan antara metode mengajar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dapat digambarkan dalam bagan berikut:

TUJUAN METODE

Cr Tj Ds Dm Ek Pt Kw Sd

Ingatan X X

Pemahaman X X X

Aplikasi/ kemampuan yang X X X


lebih tinggi

Hubungan antara metode dan tujuan yang ingin dicapai tentu saja tidak
semutlaknya seperti yang digambarkan dalam bagan di atas, dan tergantung pula
pada jenis mata pelajaran yang diberikan. Sekalipun demikian, mengingat setiap
progam pembelajaran memiliki berbagai tujuan intruksional dengan lingkup dan
jenjang yang berbeda-beda, maka sesuai pula dengan prinsip CBSA, sebaiknya
digunakan kombinasi berbagai metode mengajar yang relevan, yang akan
membuat proses belajar lebih hidup, aktif dan bermakna.3
1. Karakteristik siswa
Karakteristik siswa berhubungan dengan aspek-aspek yang melekat pada diri
siswa, seperti motivasi, bakat, minat, kemampuan awal, gaya belajar, kepribadian,
dan sebagainya.
Karakteristik siswa yang amat kompleks tersebut harus juga dijadikan pijakan
dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Tanpa
mempertimbangkan karakteristik siswa tersebut, maka penerapan strategi
pembelajaran tertentu tidak bisa mencapai hasil belajar secara maksimal.
Misalnya, siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah dengan siswa yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi, tentu membutuhkan strategi yang berbeda
dalam pembelajaran. Demikian pula siswa yang memilikigaya visual dan siswa
yang memiliki gaya belajar kinestetik, tentu tidak bisa disamakan dalam proses

3
R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003),
hlm. 108-109
6

penerapan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya betul-
betul memahami karakteristik siswa yang mengikuti proses pembelajaran.
2. Kemampuan Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru misalnya kurang
suka berbicara, tetapi seorang guru yang lain suka berbicara. Seorang guru yang
bertitel sarjana pendidikan dan keguruan, berbeda dengan guru yang sarjana
bukan pendidikan dan keguruan. Guru yang sarjana pendidikan dan keguruan
barangkali lebih banyak menguasai metode-metode mengajar, karena memang dia
dicetak sebagai tenaga ahli di bidang keguruan dan wajar saja dia menjiwai dunia
guru.
Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya
penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan
menentukan metode. Itulah yang biasanya dirasakan oleh mereka yang bukan
berlatar-belakangkan pendidikan guru. Apalagi belum memiliki pengalaman
mengajar yang memadai. Sungguhpun begitu, baik dia berlatar belakang
pendidikan guru maupun dia yang berlatar belakang bukan pendidikan guru, dan
sama-sama minim pengalaman mengajar di kelas, cenderung sukar memilih
metode yang tepat. Tetapi ada juga yang tepat memilihnya, namun dalam
pelaksanaanya menemui kendala, disebabkan labilnya kepribadian dan
dangkalnya penguasaan atas metode yang digunakan. Dengan demikian, dapatlah
dipahami bahwa kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman
mengajar adalah permasalahan inten guru yang dapat mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode mengajar.
3. Situasi Kelas
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari
hari kehari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin menciptakan situasi belajar
mengajar di alam terbuka, yaitu di luar ruang sekolah. Maka guru dalam hal ini
tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.
Dilain waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh
tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok.
Anak didik dibagi kedalam beberapa kelompok belajar dibawah pengawasan dan
bimbingan guru. Disana semua anak didik dalam kelompok masing-masing
7

diserahi tugas oleh guru untuk memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini tentu
saja guru telah memilih metode mengajar untuk membelajarkan anak didiknya,
yaitu metode problem solving.
4. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang memengaruhi pemilihan dan penentuan metode
mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di
sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan memengaruhi metode mengajar.
Ketiadaan laboratorium untuk praktik IPA, misalnya, kurang mendukung
penggunaan metode eksperimen atau metode demonstrasi. Demikian juga halnya
ketiadaan mempunyai fasilitas olahraga, tentu sukar bagi guru menerapkan
metode latihan. Justru itu, keampuhan suatu metode mengajar akan terlihat jika
faktor lain mendukung. (Syaiful Bahri, 2006)
5. Karakteristik/Struktur Bidang Studi
Struktur bidang studi terkait dengan hubungan-hubungan di antara bagian-bagian
suatu bidang studi. Struktur bidang studi mata pelajaran matematika tentu berbeda
dengan struktur bidang studi sejarah. Perbedaan struktur bidang studi tersebut
membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Misalnya dalam mata
pelajaran sejarah seorang guru dapat memulai pelajaran dari pokok bahasan apa
saja, sebaliknya mata pelajaran matematika tidak bisa dilakukan seperti itu. Itulah
sebabnya, pemahaman seorang guru terhadap struktur bidang studi yang
diajarinya sangat penting dalam menetapkan metode pembelajaran yang akan
digunakan.4
2.2 Landasan Metode Pembelajaran
1. Landasan religius Islami
Landasan religius Islami berdasarkan Al-qur’an dan Sunnah
2. Landasan filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau
hakikat pembelajaran. Landasan filosofis merupakan landasan yang berdasarkan
atau bersifat filsafat.

4
Made Wena,Op. Cit., hlm. 15
8

Filsafat dalam pembelajaran berupaya menjawab secara kritik dan mendasar


berbagai pertanyaan pokok sekitar pembelajaran. Seperti apa, mengapa, ke mana,
bagaimana, dan sebagainya dari pembelajaran itu.
3. Landasan sosiologis
Kegiatan pendidikan atau pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara
dua individu, bahkan dua generasi yang memungkinkan generasi muda
mengembangkan diri. Kegiatan pendidikan yang sistematis terjadi di lembaga
sekolah yang dengan sengaja dibentuk oleh masyarakat.
4. Landasan psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas hasil pembelajaran siswa, diantaranya:
1. Tingkat kecerdasan siswa
2. Sikap siswa
3. Bakat siswa
4. Minat siswa
5. Motivasi siswa

2.3 Kedudukan Metode Pembelajaran


Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah
bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang dimiliki, guru
gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan
sistematis. Salah satu usaha yang tidak pemah guru tinggalkan adalah, bagaimana
memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil
bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang
demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata; dan memang betul-betul
dipikirkan oleh seorang guru. Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah
pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai
strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Berikut adalah
penjelasannya.

1. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik


9

Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang tidak
kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak
ada satu pun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode
pengajaran. Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat
motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut
Sardiman. A.M. (1988:90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena
adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat
rangsangan dari luar dan dapat membangkitkan belajar seseorang. penggunaan
metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi
ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2. Metode Sebagai Strategi Pengajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi
dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bah an yang
diberikanjuga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang
lambat. Faktor inteligensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan
pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik
terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang
bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai. Karena itu, dalam kegiatan
belajar mengajar, menurut Dra. Roestiyah. N.K. (1989: 1), guru harus memiliki
strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada
tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah
harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.
Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.

3. Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar
akan dibawa. Guru tidak bisa membawa kegiatan belajar mengajar menurut
sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Itu sama
artinya perbuatan yang sia-sia. Kegiatan belajar mengajar yang tidak mempunyai
10

tujuan sama halnya ke pasar tanpa tujuan, sehingga sukar untuk menyeleksi mana
kegiatan yang harus dilakukan dan mana yang harus diabaikan dalam upaya untuk
mencapai keinginan yang dicita-citakan. Metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu
mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicinjalan pengajaran menuju
tujuan. Ketika tujuan dirumuskap agar anak didik memiliki keterampilan tertentu,
maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Antara metode
dan tujuan jangan bertolak belakang. Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode
yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan
sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.

2.3 Macam-macam Metode mengajar

1. Metode ceramah

Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di
muka kelas. Peran murid disini sebagai penerima pesan, mendengarkan,
memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru bilamana diperlukan.

2. Metode diskusi

Metode diskusi ialah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan


memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi sacara
rasional dan obyektif.

3. Metode tanya jawab

Metode tanya jawab ialah penyampaian pesan pengajaran dengan cara


mengajukan pertanyaan-partanyaan dan siswa memberikan jawaban, atau
sebaliknya siswa diberi kesempatan bertanya dan guru yang menjawab pertanyaan

4. Metode demonstrasi dan Eksperimen

Metode demonstrasi adalah salah satu tekknik mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri
11

ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara
melakukan sesuatu.
Metode eksperimen ialah cara pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama
melakukan suatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat
dari suatu aksi.

5. Metode resitasi

Metode resitasi biasa disebut metode pekerjaan rumah, karena siswa diberi tugas-
tugas khusus di luar jam pelajaran.

6. Metode kerja kelompok

Metode kerja kelompok dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak didik
merupakan suatu kesatuan yang dapat dikelompokkan sesuai dengan kemampuan
dan minatnya untuk mencapai suatu pengajaran tertentu dengan sistem gotong
royong.

7. Metode sosio drama dan bermain peranan

Metode sosio drama dan bermain peranan merupakan teknik mengajar yang
banyak kaitannya dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat sosial.
8. Metode karyawisata
Metode karyawisata adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan mengajak
para siswa keluar kelas untuk mengunjungi suatu peristiwa atau tempat yang ada
kaitannya dengan pokok bahasan.

9. Metode drill

Metode drill atau disebut latihan dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan


atau keterampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanyadengan
melakukannya secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan disiap-
siapkan.(M. Basyiruddin Usman, 2002)
12

KESIMPULAN

Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi
untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran
yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
Landasan Metode Pembelajaran adalah landasan religius, landasan filosofis,
landasan sosiologis, landasan psikiologis.
Tujuan Metode Pembelajaran adalah untuk mengantarkan sebuah pembelajaran ke
arah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan.
Macam-macam Metode mengajar adalah Metode ceramah, Metode diskusi,
Metode tanya jawab, Metode demonstrasi, Metode Eksperimen, Metode resitasi,
Metode kerja kelompok, Metode sosio drama dan bermain peranan, Metode
karyawisata, Metode drill.
Dalam merencanakan metode pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya:Tujuan pembalajaran, Karakteristik siswa, Kemampuan Guru, Situasi
Kelas, Fasilitas, Karakteristik/Struktur Bidang Studi.
13

PENUTUP

Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Kami menyadari bahwa


dalm makalah yang kami buat ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan makalah selanjutnya. Dan semoga apa yang kita
diskusikan pada kesempatan kali ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
14

DAFTAR PUSTAKA

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:


Rasail Group, 2011), hlm. 11-17

M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta:


Ciputat Pers, 2002), hlm. 34-55

Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), hlm. 80-81

Anda mungkin juga menyukai