MAKALAH
PERENCANAAN PENGAJARAN
PERENCANAAN METODE PENGAJARAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Perencanaan Pengajara
Dosen Pengampu : Agus Saputra, MM
Mustain 20.1.2045
Asyifa Nur Azizah 20.1.1990
Rifqoh Tsania 20.1.1990
Nida Septian 20.1.2023
Nuriyah Hafidzoh 20.1.2054
COVER
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-KARIMIYAH
( STAISKA )
2021
2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nantikan syafa’atnya di akhirat.
Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas makalh kelompok dengan judul
“Perencanaan Metode Pengjaran”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Pengampu mata Kuliah Perencanaan pengajuan, Agus Saputra, MM yang telah
membimbing dengan sangat sabar walau Perkuliahan dilakukan secara daring
Penyusun
3
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB 1......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1LATAR BELAKANG................................................................................................. 1
1.2RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 3
2.1Pengertian Metode Pembelajaran................................................................................ 3
2.2 Tujuan Pembelajaran.................................................................................................. 4
2.3Kedudukan Metode Pembelajaran............................................................................... 8
1. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik............................................................. 8
2. Metode Sebagai Strategi Pengajaran ..................................................................9
3. Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan.......................................................9
2.3Macam-macam Metode mengajar............................................................................. 10
1. Metode ceramah................................................................................................... 10
2. Metode diskusi..................................................................................................... 10
3. Metode tanya jawab............................................................................................. 10
4. Metode demonstrasi dan Eksperimen.................................................................. 10
5. Metode resitasi..................................................................................................... 11
6. Metode kerja kelompok....................................................................................... 11
7. Metode sosio drama dan bermain peranan...........................................................11
9. Metode drill..........................................................................................................11
KESIMPULAN..................................................................................................................... 12
PENUTUP............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
1
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Group,
2011), hlm. 7-8
2
Ibid, hlm. 18
5
Secara garis besar, ancer-ancer hubungan antara metode mengajar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dapat digambarkan dalam bagan berikut:
TUJUAN METODE
Cr Tj Ds Dm Ek Pt Kw Sd
Ingatan X X
Pemahaman X X X
Hubungan antara metode dan tujuan yang ingin dicapai tentu saja tidak
semutlaknya seperti yang digambarkan dalam bagan di atas, dan tergantung pula
pada jenis mata pelajaran yang diberikan. Sekalipun demikian, mengingat setiap
progam pembelajaran memiliki berbagai tujuan intruksional dengan lingkup dan
jenjang yang berbeda-beda, maka sesuai pula dengan prinsip CBSA, sebaiknya
digunakan kombinasi berbagai metode mengajar yang relevan, yang akan
membuat proses belajar lebih hidup, aktif dan bermakna.3
1. Karakteristik siswa
Karakteristik siswa berhubungan dengan aspek-aspek yang melekat pada diri
siswa, seperti motivasi, bakat, minat, kemampuan awal, gaya belajar, kepribadian,
dan sebagainya.
Karakteristik siswa yang amat kompleks tersebut harus juga dijadikan pijakan
dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Tanpa
mempertimbangkan karakteristik siswa tersebut, maka penerapan strategi
pembelajaran tertentu tidak bisa mencapai hasil belajar secara maksimal.
Misalnya, siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah dengan siswa yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi, tentu membutuhkan strategi yang berbeda
dalam pembelajaran. Demikian pula siswa yang memilikigaya visual dan siswa
yang memiliki gaya belajar kinestetik, tentu tidak bisa disamakan dalam proses
3
R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003),
hlm. 108-109
6
penerapan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya betul-
betul memahami karakteristik siswa yang mengikuti proses pembelajaran.
2. Kemampuan Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru misalnya kurang
suka berbicara, tetapi seorang guru yang lain suka berbicara. Seorang guru yang
bertitel sarjana pendidikan dan keguruan, berbeda dengan guru yang sarjana
bukan pendidikan dan keguruan. Guru yang sarjana pendidikan dan keguruan
barangkali lebih banyak menguasai metode-metode mengajar, karena memang dia
dicetak sebagai tenaga ahli di bidang keguruan dan wajar saja dia menjiwai dunia
guru.
Latar belakang pendidikan guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya
penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan
menentukan metode. Itulah yang biasanya dirasakan oleh mereka yang bukan
berlatar-belakangkan pendidikan guru. Apalagi belum memiliki pengalaman
mengajar yang memadai. Sungguhpun begitu, baik dia berlatar belakang
pendidikan guru maupun dia yang berlatar belakang bukan pendidikan guru, dan
sama-sama minim pengalaman mengajar di kelas, cenderung sukar memilih
metode yang tepat. Tetapi ada juga yang tepat memilihnya, namun dalam
pelaksanaanya menemui kendala, disebabkan labilnya kepribadian dan
dangkalnya penguasaan atas metode yang digunakan. Dengan demikian, dapatlah
dipahami bahwa kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman
mengajar adalah permasalahan inten guru yang dapat mempengaruhi pemilihan
dan penentuan metode mengajar.
3. Situasi Kelas
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari
hari kehari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin menciptakan situasi belajar
mengajar di alam terbuka, yaitu di luar ruang sekolah. Maka guru dalam hal ini
tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.
Dilain waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh
tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok.
Anak didik dibagi kedalam beberapa kelompok belajar dibawah pengawasan dan
bimbingan guru. Disana semua anak didik dalam kelompok masing-masing
7
diserahi tugas oleh guru untuk memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini tentu
saja guru telah memilih metode mengajar untuk membelajarkan anak didiknya,
yaitu metode problem solving.
4. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang memengaruhi pemilihan dan penentuan metode
mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di
sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan memengaruhi metode mengajar.
Ketiadaan laboratorium untuk praktik IPA, misalnya, kurang mendukung
penggunaan metode eksperimen atau metode demonstrasi. Demikian juga halnya
ketiadaan mempunyai fasilitas olahraga, tentu sukar bagi guru menerapkan
metode latihan. Justru itu, keampuhan suatu metode mengajar akan terlihat jika
faktor lain mendukung. (Syaiful Bahri, 2006)
5. Karakteristik/Struktur Bidang Studi
Struktur bidang studi terkait dengan hubungan-hubungan di antara bagian-bagian
suatu bidang studi. Struktur bidang studi mata pelajaran matematika tentu berbeda
dengan struktur bidang studi sejarah. Perbedaan struktur bidang studi tersebut
membutuhkan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Misalnya dalam mata
pelajaran sejarah seorang guru dapat memulai pelajaran dari pokok bahasan apa
saja, sebaliknya mata pelajaran matematika tidak bisa dilakukan seperti itu. Itulah
sebabnya, pemahaman seorang guru terhadap struktur bidang studi yang
diajarinya sangat penting dalam menetapkan metode pembelajaran yang akan
digunakan.4
2.2 Landasan Metode Pembelajaran
1. Landasan religius Islami
Landasan religius Islami berdasarkan Al-qur’an dan Sunnah
2. Landasan filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau
hakikat pembelajaran. Landasan filosofis merupakan landasan yang berdasarkan
atau bersifat filsafat.
4
Made Wena,Op. Cit., hlm. 15
8
Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang tidak
kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak
ada satu pun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode
pengajaran. Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat
motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut
Sardiman. A.M. (1988:90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena
adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat
rangsangan dari luar dan dapat membangkitkan belajar seseorang. penggunaan
metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi
ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi
dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bah an yang
diberikanjuga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang
lambat. Faktor inteligensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan
pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik
terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang
bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai. Karena itu, dalam kegiatan
belajar mengajar, menurut Dra. Roestiyah. N.K. (1989: 1), guru harus memiliki
strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada
tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah
harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.
Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar
akan dibawa. Guru tidak bisa membawa kegiatan belajar mengajar menurut
sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Itu sama
artinya perbuatan yang sia-sia. Kegiatan belajar mengajar yang tidak mempunyai
10
tujuan sama halnya ke pasar tanpa tujuan, sehingga sukar untuk menyeleksi mana
kegiatan yang harus dilakukan dan mana yang harus diabaikan dalam upaya untuk
mencapai keinginan yang dicita-citakan. Metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu
mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicinjalan pengajaran menuju
tujuan. Ketika tujuan dirumuskap agar anak didik memiliki keterampilan tertentu,
maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Antara metode
dan tujuan jangan bertolak belakang. Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode
yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan
sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di
muka kelas. Peran murid disini sebagai penerima pesan, mendengarkan,
memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru bilamana diperlukan.
2. Metode diskusi
Metode demonstrasi adalah salah satu tekknik mengajar yang dilakukan oleh
seorang guru atau orang lain yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri
11
ditunjuk untuk memperlihatkan kepada kelas tentang suatu proses atau cara
melakukan sesuatu.
Metode eksperimen ialah cara pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama
melakukan suatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat
dari suatu aksi.
5. Metode resitasi
Metode resitasi biasa disebut metode pekerjaan rumah, karena siswa diberi tugas-
tugas khusus di luar jam pelajaran.
Metode kerja kelompok dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak didik
merupakan suatu kesatuan yang dapat dikelompokkan sesuai dengan kemampuan
dan minatnya untuk mencapai suatu pengajaran tertentu dengan sistem gotong
royong.
Metode sosio drama dan bermain peranan merupakan teknik mengajar yang
banyak kaitannya dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat sosial.
8. Metode karyawisata
Metode karyawisata adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan mengajak
para siswa keluar kelas untuk mengunjungi suatu peristiwa atau tempat yang ada
kaitannya dengan pokok bahasan.
9. Metode drill
KESIMPULAN
Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi
untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran
yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
Landasan Metode Pembelajaran adalah landasan religius, landasan filosofis,
landasan sosiologis, landasan psikiologis.
Tujuan Metode Pembelajaran adalah untuk mengantarkan sebuah pembelajaran ke
arah tujuan tertentu yang ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan.
Macam-macam Metode mengajar adalah Metode ceramah, Metode diskusi,
Metode tanya jawab, Metode demonstrasi, Metode Eksperimen, Metode resitasi,
Metode kerja kelompok, Metode sosio drama dan bermain peranan, Metode
karyawisata, Metode drill.
Dalam merencanakan metode pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya:Tujuan pembalajaran, Karakteristik siswa, Kemampuan Guru, Situasi
Kelas, Fasilitas, Karakteristik/Struktur Bidang Studi.
13
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), hlm. 80-81