Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Metode Pemberian Tugas


Mata Kuliah: Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu: Chusna Maulida, M.Pd.I

Disusun oleh:
Rizki Agustina
2319020

KELAS B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Metode Pemberian Tugas ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugasStrategi Belajar Mengajar. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Metode Pemberian Tugas bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Chusna Maulida, M.Pd.I selaku dosen
Strategi Belajar Mengajar yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Penulis tentu
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca dari makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Saya berharap supaya makalh yang telah saya buat ini mampu
memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Pemalang, November 2020

Penulis

DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah........................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Rumusan Masalah......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
A.Pengertian Metode Pembelajaran...........................................................................6
B.Pengertian Metode Pemberian Tugas.....................................................................8
C.Tujuan Metode Pemberian Tugas...........................................................................9
D.Manfaat Metode Pemberian Tugas.......................................................................10
E.Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas........................................11
F.Prosedur Pemakaian Metode Pemberian Tugas...................................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................13
A.Kesimpulan............................................................................................................13
B.Saran.....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang Masalah
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, maka semakin
kompleks pula pelajaran yang harus disampaikan kepada siswa. Dalam hal inipun
guru harus mampu dan dituntut untuk dapat menggunakan metode pembelajaran
secara baik, sesuai dengan tujuan, bahan pelajaran, alat bantu dan evaluasi yang
telah ditetapkan. Metode pembelajaran merupakan salah satu alat untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan merupakan salah satu komponen
yang harus dikuasai oleh guru, karena dengan menguasai metode pembelajaran,
guru dapat mengkomunikasikan bahan pelajaran dengan baik dan terciptanya
proses belajar mengajar yang efektif. Proses pembelajaran adalah suatu aspek dari
lungkungan sekolah yang diorganisasi.
Lingkungan ini diatur dan diawasi sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran
turut menentukan sejauhmana lingkungan menjadi lingkungan belajar yang baik.
Lingkungan belajar yang baik adalah apabila bersifat menantang dan merangsang
siswa belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang
diharapkan. Kualitas belajar siswa dapat dicapai dengan menggunakan metode
pembelajaran yang efektif, karena metode pembelajaran merupakan salah satu
factor yang mendukung terhadap keberhasilan siswa disamping faktor-faktor
lainnya, seperti bahan pelajaran, perlengkapan pelajaran, kondisi belajar dan
sebagainya. Untuk meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar siswa, guru
dapat memberikan berbagai tugas secara bervariasi, aktivitas yang dilakukan oleh
siswa selama duduk di bangku kelas hendaknya tidak hanya terpaku kepada
mendengarkan ucapan guru saja, tetapi ia harus aktif mengembangkan informasi
yang diterimanya dari guru.
Tugas yang diberikan biasanya aplikasi (penerangan) konsep-konsep atau
teori-teori yang diberikan oleh guru. Dengan cara seperti ini pemahaman siswa
tentang pelajaran yang diberikan semakin matang. Proses berfikir siswa didalam
menyelesaikan pengajaran akan lebih baik dibandingkan hanya mendengarkan
ceramah saja. Berangkat dari pemikiran tersebut, maka penulis menetapkan kajian
metode pembelajaran dan memfokuskan pada metode pemberian tugas. Karena
metode pemberian tugas ini merupakan salah satu metode yang dapat
mengembangkan tujuh keterampilan proses siswa.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian metode pembelajaran?
2. Apa pengertian metode pemberian tugas?
3. Apa tujuan pemberian tugas?
4. Apa manfaat pemberian tugas?
5. Apa kelebihan dan kekurangan metode pemberian tugas?
6. Bagaima mana pemakaian prosedur metode pemberian tugas?

C. Tujuan Rumusan Masalah


1. Mengetahui pengertian metode pembelajaran dan metode pemberian tugas
2. Mengetahui tujuan pemberian tugas
3. Mengetahui manfaat pemberian tugas
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode pmberian tugas
5. Mengerti pemakaian prosedur metode pemberian tugas

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran


5
Proses pembelajaran harus menciptakan suasana yang dapat membina
serta mengembangkan kreativitas, Karen adengan mengembangkan kreativitas
berarti menimbulkan perasaan dihargai serta mendorong keberanian menciptakan
gagasan kreatif bagi anak (Rusyan, 1996). Untuk menciptakan susana tersebut
maka diperlukan suatu cara yang disebut metode. Metode merupakan suatu tata
cara untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dan
dalam proses pembelajaran berarti menggunakan metode pembelajaran yang
tujuannnya erat dengan pelaksanaan proses bealajar mengajar. Secara lebih lanjut,
berikut akan dipaparkan beberapa pengertian metode pembelajaran.
Menurut Nursid Sumaatmadja (Supriatna, 2007), metode pembelajaran
adalah cara yang fungsinya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan.
Sedangkan menurut S. Hamid Hasan (Supriatna, 2007), metode pengajaran adalah
suatu cara yang digunakan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
siswa dalam belajar. Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
pengajaran ialah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran
agar siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan
optimal.
Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan
berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar, yaitu pengaturan proses belajar
mengajar dan pengajaran itu sendiri. Kedua hal itu saling ketergantungan.
Keberhasilan pengajaran dalam arti tercapainya tujuan-tujuan sangat bergantung
pada pengaturan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang baik dapat
menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar sehingga merupakan titik
awal keberhasilan pengajaran.
Metode pembelajaran dapat menciptakan siswa belajar dengan baik dalam
suasana yang wajar tanpa tekanan, dalam kondisi yang merangsang untuk belajar.
Metode pembelajaran yang baik dapat memberikan bantuan dan bimbingan bagi
siswa yang mendapat berbagai kesulitan belajar serta memberikan dorongan untuk
memahami bahan pengajaran dalam berbagai kegiatan belajar, karena dalam
kegiatan belajar siswa memerlukan sesuatu yang memungkinkan siswa
berkomunikasi secara baik dengan guru, dengan teman, maupun dengan
lingkungan sekitarnya. Kebutuhan akan bimbingan, bantuan dan perhatian guru
bisa dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran yang efektif.
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat beragam.Diantaranya
6
metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, eksperimen,
demonstrasi, kerja kelompok, proyek, dan sebagainya.Dalam menggunakan
metode pembelajaran, guru harus pintar dalam memilih mana yang terbaik.Karena
tidak semua metode sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.
Diketahui pula bahwa dalam metode mengajar mempunyai hubungan yang
erat dengan keterampilan proses dalam bentuk kemampuan mengamati,
menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan
penelitian, dan mengkomunikasikan. Dari empat metode, yaitu pemberian tugas,
eksperimen, proyek, dan diskusi dapat dikembangkan tujuh (seluruh) keterampilan
proses.
Dalam metode karyawisata dapat dikembangkan enam jenis keterampilan
proses, kecuali meramalkan tidak termasuk didalamnya. Yang dikembangkan dari
Tanya jawab dan demonstrasi adalah lima jenis keterampilan proses, yaitu
kemampuan mengamati, menggolongkan, menafsirkan, menerapkan, dan
mengkomunikasikan. Lain halnya dengan metode bermain peran/sosiodrama dan
bercerita, didalamnya dapat dikembangkan empat jenis ketersmpilan proses yaitu
kemempuan mengamati, menafsirkan, menerapkan, dan mengkomunikasikan.
Dua jenis keterampilan proses lainnya, yaitu mengamati dan
mengkomunikasikan dapat dikembangkan dalam metode ceramah. Sedangkan
metode latihan dapat dikembangkan tiga macam keterampilan proses, yaitu
kemampuan mengamati, menerapkan, dan mengkomunikasikan. Diketahui bahwa
metode pemberian tugas adalah metode yang terbanyak menampilkan segi-segi
keterampilan proses. Begitu juga dengan metode diskusi, eksperimen, dan proyek.
Keempat metode tersebut sama-sama menampilkan tujuh macam kemampuan
dalam keterampilan proses. Sedangkan metode ceramah adalah metode yang
paling sedikit menampilkan segi-segi keterampilan proses. Karenanya, metode
ceramah yang sering digunakan guru dalam mengajar di kelas perlu dibatasi
pemakaiannya.1

B. Pengertian Metode Pemberian Tugas


Metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai suatu format interaksi belajar
mengajar yang ditandai dengan adanya satu tugas atau lebih tugas yang diberikan
oleh guru, dimana penyelesaian tugas-tugas tersebut dapat dilakukan secara
1
Rusyan, Metode Pembelajaran, (Jakarta: PT Amanah Duta, 1996), hlm 28-29.
7
perseorangan atau secara kelompok sesuai dengan perintahnya. (Moedjiono dan
Dimyati, 1992/1993).
Sedangkan Supriatna, Nana, dkk (2007:200) mengemukakan bahwa metode
penugasan (pemberian tugas) adalah suatu penyajian bahan pembelajaran dimana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar dan
memberikan laporan sebagai hasil dari tugas yang dikerjakannya. Metode ini
mengacu pada penerapan unsure-unsur “learning by doing”.
Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pemberian tugas
adalah suatu penyajian bahan pembelajaran dengan cara guru memberikan tugas
tertentu agar diselesaikan siswa sebagai salah satu bentuk kegiatan belajarnya,
baik secara individu atau kelompok dan adanya laporan sebagai hasil dari tugas
tersebut tanpa terikat dengan tempat.
Hal-hal yang hendaknya diketahui oleh guru dalam menggunakan metode
pemberian tugas adalah sebagai berikut:
1. Tugas dapat ditunjukan kepada siswa secara perseorangan, kelompok,
atau kelas
2. Tugas dapat diselesaikan atau dilaksanakan dilingkungan sekolah
(dalam kelas atau luar kelas) dan diluar sekolah
3. Tugas dapat berorientasi pada satu bidang studi ataupun berupa
integrasi beberapa bidang studi (unit)
4. Tugas dapat ditujukan untuk meninjau kembali pelajaran yang baru,
mengingat pelajaran yang telah diberikan, menyelesaikan latihan-
latihan pelajaran, mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan
untuk memecahkan masalah serta tujuan yang lain
5. Metode pemberian tugas adalah sebagai komponen pengajaran di kelas
jenjang dasar atau sekolah dasar. Namun demikian untuk menerapkan
metode pemberian tugas secara efektif, guru hendaknya
mempertimbangkan jumlah siswa, kemempuan siswa, dan jenis-jenis
tugas yang diberikan.2

C. Tujuan Metode Pemberian Tugas

2
Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis
Psikologis, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2005), hlm 80-81.
8
Tujuan dari penggunaan metode penugaasan adalah untuk merangsang anak
untuk aktif belajar baik secara individual maupun kelompok.
1. Jenis-jenis tugas
Davies (Moedjiono dan Dimyati 1992/1993), mengemukakan bahwa
beberapa tugas merupakan kegiatan akademis atau intelektual, sedangkan
lainnaya terutama berhubungan dengan keterampilan fisik. Selain itu,
tugas seringkali merupakan kegiatan akademis?intelektual dan
keterampilan fisik sekaligus. Davies lebih lanjut mengutarakan bahwa
untuk dapat mengemukakan tentang apa yang sebenarnya akan diajarkan
(melalui sejumlah tugas), maka seorang guru memerlukan analisis tugas
yang benar. Analisis tugas dilakukan dengan tujuan:
a. Menerangkan tugas yang harus dipelajari siswa
b. Mengisolasi tingkah laku yang diperlukan
c. Mengidentifikasi kondisi dimana tingkah laku terjadi
d. Menetapkan suatu kriteria untuk tingkah laku atau penampilan yang
dapat diterima
2. Syarat-syarat tugas
Penerapan metode pemberian tugas akan memberikan hasil optimal jika
pada saat guru memberikan tugas memprerhatikan syarat atau prinsip
pemberian tugas. Kepedulian terhadap syarat-syarat pemberian tugas juga
didsarkan pada adanya perbedaan karakteristik siswa, karakteristik bidang
studi, dan karakteristik tujuan. Adapun syarat-syarat pemberian tugas
diantaranya sebagai berikut:
a. Kejelasan dan ketegasan tugas
b. Penjelasan mengenai kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi
c. Diskusi tugas antara guru-siswa
d. Kessesuaian tugas dengan kemampuan dan minat siswa
e. Kebermaknaan tugas bagi siswa3

D. Manfaat Metode Pemberian Tugas


1. Mengaktifkan siswa untuk mempelajari sendiri masalah dengan jalan mencoba
menyelesaikan sendiri

3
Moedjiono dan Dimyati, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Depdikbud Dirjen, 1992). hlm.
34-35.
9
Manfaat pertama pemberian tugas kepada siswa adalah siswa akan
menjadi lebih aktif, berusaha mencari solusi atas masalah atau tugas yang
dihadapinya dengan melakukan hal tersebut siswa akan menjadi pribadi yang
pekerja keras, pantang menyerah dan kemampuan berpikir siswa dalam
mencari jalan keluar atas masalahnya semakin meningkat. siswa yang aktif
dalam menyelesaikan tugasnya akan berdampak positif kepada kemampuan
afektif, kognitif dan psikomotor siswa.
2. Mengerjakan soal sendiri
Manfaat selanjutnya pemberian tugas kepada siswa adalah siswa
menjadi terbiasa mengerjakan tugasnya sendiri hal tersebut akan mengajarkan
sikap mandiri kepada siswa dan tidak selalu mengandalkan orang lain dalam
menyelesaikan masalahnya.
3. Membiasakan anak berfikir
Hal positif lainnya dengan memberikan tugas kepada siswa adalah
membiasakan siswa berpikir berpikir terbuka dan mencari pemecahan masalah
dengan berbagai sudut pandang. Hal tersebut juga akan memancing
kemampuan berpikir kritis siswa.
4. Melatih anak berhadapan dengan persoalan
Selain itu pemberian tugas juga membuat siswa belajar dengan lebih
realistis dan kontekstual bukan hanya mempelajari berbagai teori dan konsep
saja namun siswa juga akan belajar dalam hal aplikatif atau bagaimana
menerapkan ilmu yang telah dipelajari melalui penyelesaian tugas yang
diberikan.
5. Mengembangkan inisiatif serta tanggung jawab dari siswa
Pemberian tugas kepada siswa adalah siswa akan belajar bagaimana
menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadapad tugas dan amanah yang
dibebankan kepadanya selain itu pemberian tugas juga mendidik anak menjadi
lebih inisiatif dalam menyelesaikan berbagai masalah.4

E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemberian Tugas


1. Kelebihan Metode Pemberian Tugas
a. Relevan dengan prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA)

44
Sumantri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek
PGSD, 1998), hlm. 23-24.
10
b. Merangsang siswa belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru maupun
pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah
c. Mengembangkan sifat kemandirian pada diri siswa
d. Lebih menyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih
memperdalam, memperkaya, atau memperluas pandangan tentang apa
yang dipelajari
e. Membina kebiasaan siswa untuk menari dan mengolah sendiri informasi
dan komunikasi
f. Pengetahuan yang siswa peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama
g. Membina tanggung jawab dan disiplin siswa
h. Mengembangkan kreativitas siswa
2. Kekurangan Metode Pemberian Tugas
a. Sulit mengontrol siswa apakah beljara sendiri atau dikerjakan orang lain
b. Sulit memberikan tugas yang sesuai degan perbedaan individu siswa
c. Tugas yang banyak dan sering dapat membuat beban dan keluhan siswa
d. Tugas yang monoton dapat membosankan siswa
e. Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau siswa yang rajin dan
pintar.

F. Prosedur Pemakaian Metode Pemberian Tugas


Langkah-langkah dalam pemakaian metode pemberian tugas adalah sebagai
berikut:
1. Fase pemberian tugas (Persiapan)
a. Merumuskan masalah (scope and sequenes) dengan jelas
b. Mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas
c. Menentukan jenis tugas (kelompok/individu)
d. Memberikan penjelasan atau pengarahan sebelum pengarahan tugas
e. Memberikan petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa
f. Menentukan limit waktu pelaksanaan
2. Fase pelaksanaan tugas
a. Mengadakan bimbingan/pengawasan dalam pelaksaan tugas
11
b. Memberikan motivsi/dorongan sehingga anak mau mengerjakan
c. Memberikan pelayanan kebutuhan
d. Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain
e. Dianjurkan agaar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan
baik dan sistematik
3. Fase pertanggung jawaban tugas
a. Pelaporan secara lisan/tulisan, tindakan/demonstrasi
b. Melaksanakan penilaian hasil pelaksanaan tugas
c. Melaksanakan penilaian proses dan hasil pelaksanaan
d. Mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh
siswa selama pelaksanaan tugas

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah suatu cara penyajian pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan salah satu factor terpenting yang
mempengaruhi proses pembelajaran, karena menentukan bagaimana hasil
belajar yang dicapai oleh siswa. Metode pembelajaran yang baik adalah
metode yang dapat menciptakan suasana yang baik dan kondisi yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.Kualitas belajar siswa dapat dicapai
dengan menggunakan metode pembelajaran yang efektif.Tidak ada
satupun metode pembelajaran yang baik dan sempurna.Setiap metode
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Oleh karena itu,
12
metode yang paling baik adalah metode yang cocok, relevan dengan
materi, dan sesuai tujuan pembelajaran.

B. Saran
Keterampilan dan kemampuan guru untuk memilih metode yang
terbaik sangat diperlukan untuk keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran. Karena pemilihan metode yang salah akan menghambat
pencapaian tujuan pembelajaran. Guru jangan sesuka hati memilih metode,
ia harus berpedoman pada tujuan pembelajaran. Dalam memilih metode
pembelajaran harus memperhatikan kadar keterampilan proses yang
dimiliki oleh setiap metode. Metode dengan kadar keterampilan proses
yang tinggi lebih mengoptimalkan belajar siswa, salah satu metode dengan
kadar keterampilan proses tinggi adalah metode pemberian tugas. Dan
metode yang paling sedikit menampilkan segi-segi keterampilan proses
ialah metode ceramah. Oleh karena itu, metode ceramah yang sering
digunakan guru dalam mengajar di kelas perlu dibatasi pemakaiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, S. B. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendeketan Teoritis Psikologi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Moedjiono dan Dimyati, M. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud


Sirjen Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Rusyan, A. (1996). Metode Pembelajaran. Jalarta: PT Amanah.

Sumantri, M. (1998). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DepdikbUd Dirjen


Pendidikan Tinggi Proyek PGSD.

13

Anda mungkin juga menyukai