NIM: 2319020 Mata Kuliah: Bahasa dan Sastra Indonesia MI/SD Kelas: PGMI D
Bagaimana Kurikulum SD/MI sekarang ini?
Untuk saat ini semua sekolah menggunakan Kurikulum 2013 SD/MI secara nasional. Konsekuensi utama pemberlakuan Kurikulum 2013 tersebut diantaranya pada cara mensinergikan pendekatan, model dan standar proses pembelajaran, serta cara menyusun dan melakukan penilaian. Dua komponen utama erat kaitannya dengan peningkatan mutu pembelajaran. Pendekatan, model dan standar proses pembelajaran berkaitan dengan jaminan mutu prosesnya. Sedangkan komponen penilaian berkaitan dengan akurasi dan validitas pengukuran mutu pembelajarantersebut. Pendekatan Saintifik (5M) yang meliputi keterampilan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan perlu disinergikan dngan proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kedua keterampilan inilah yang menjadi pemandu bagi guru untuk memilih model dan metode pembelajaran serta alat penilaian otentik yang sesuai. Dalam rangka membantu para guru untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan buku guru dan buku siswa. Namun para guru dapat memodifikasi dan mengembangkan sendiri. Pengembangan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik para siswa dan lingkungan belajarnya, sehingga mutu proses dan hasil pembelajaran dapat ditingkatkan, pengembangan mutu pembelajaran seperti ini sekaligus menjadi sarana bagi para guru untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan. Dalam Kurikulum 2013 juga Guru harus mempunyai kemampuan melakukan penelitian sederhana dalam rangka meningkatkan kualitas profesional, khusunya kualitas pembelajaran. Dalam praktik pembelajaran, jenis penelitian yang diutamakan dan disarankan kepada guru adalah penelitian tindakan. Dalam penelitian tindakan, berarti Guru melakukan sesuatu, dengan arah dan tujuan yang jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Permasalahannya adalah pemberlakuan Kurikulum 2013 berimplikasi pada proses pengembangan keprofesian guru, misalnya bagaimana proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) yang selama ini telah dilkakukan. Rambu-rambu pendekatan, model, sistem penilitian, buku guru dan buku siswa dalam kurikulum 2013 mestinya tidak membatasi ruang gerak guru dalam berinovasi. Sistem Kurikulum 2013 juga terbilang sedikit rumit yang membuat beberapa orang berfikir bahwa Kurikulum 2013 sangat kurang efektif, karena sistem ini mengharuskan setiap guru harus memperhatikan secara intens anak didiknya untuk mendapatkan nilai yang sesuai, ini yang menyebabkan sulit terlaksanakan apabila terdapat banyak siswa dalam satu kelasnya. Medianya juga terkadang kurang memadai yang membuat Kurtilas kurang efektif. Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadap masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pelaksanaan penyusunan Kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuanm dan keterampilan secara terpadu, sebagaimaana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.