Anda di halaman 1dari 3

Menelaah Jurnal Ilmiah “”

Nama : Rizki Agustina

NIM : 2319020

Kelas : Ulumul Hadits E

Dosen : M. Nasrullah, M.S.I

Tanggal :

Telaah Jurnal I

Telaah ulang Kritik Sanad Hadits

Penulis: Hasan Su’aidi

Tahun: 2015

Pendahuluan

Pengambilan artikel Jurnal penelitian ini diambil dari database http://scholar.google.co.id


dengan kata kunci pencarian yaitu “Kritik Sanad Hadits” dengan alamat website
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kritik+sanad+hadis+iain+pekalongan&oq=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D90sQCY2hA6MJ

A. Judul

Judul artikel jurnal yang saya telaah yaitu “Kritik Sanad Hadits” dari judul ini penulis
mengambil cakupan lebih sempit agar lebih mudah saat meneliti. Judul ini sudah baik karena
sesuai dengan isi dari jurnalnya. Bahasanya cukup mudah untuk ddipahami karena langsung
pada point-pointnya tidak berbelit-belit.

B. Latar Belakang Masalah


Setelah menjelaskan tentang Kritik Sanad Hadits penulis seharusnya dapat
memberikan alasan pengambilan tema atau judul tersebut (dari konsep umum ke
konsep spesifik). Penulis alangkah baiknya menjelaskan tentang kritik sanad hadits
secara detailnya dan bisa dipelajari hingga sekarang diambil dari sumber-sumber yang
berkualitas kemudian menulisnya dibagian latar belakangdan pendahuluan secara
global namun sistematis.
C. Tujuan
Dalam penulisan jurnal ini, penulis tidak memberikan tujuan dari penulisannya,
seharusnya dalam penulisan jurnal terdapat permasalahan atau rumusan masalah serta
tujuannya.
D. Variabel Penelitian
Variabel independentnya adalah Kritik Sanad Hadits. Hal ini sudah sesuai dengan
judul.
E. Metode
Metode yang digunakan pada jurnal ini adalah studi pustaka dengan pendekataan
kualitatif, karena peneliti hanya bertumpu dengan sumber kepustakaan seperti jurnal
ilmiah, jurnal keislaman, buku dan kitab. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang
ingin mengetahui Kritik Sanad Hadits.
F. Hasil
Hasil dari artikel ini adalah dari pembahasan tentang kulitas Sanad Perawi di dalam
kitab tafsir Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibni Abbas, dapat disimpulkan bahwa sanad
tafsir ini adalah lemah dilihat dari dua aspek. Yang pertama adalah aspek ittishal
(ketersambungan) sanad. Sanad (transmisi) periwayatan tafsir ini munqathi’ karena
terdapat perawi yang tidak di temukan hubungan guru dan murid (sebagai salah satu
indikasi untuk mengetahui ketersambungan sanad), perawi yang dimaksud adalah
Abdullah al-Tsiqah bin al-Ma’mun al-Harawi yang merupakan sanad langsung diatas
al-Fairuzabadi dan Ammar bin Abdul Majid al-Harawi (perawi di atas Abu Abdullah
Mahmud bin Muhammad al-Razi) yang keduanya adalah perawi yang tidak dikenal
(majhul al-Ain). Aspek kedua yang menjadikan sanad kitab tafsir ini lemah, terkait
dengan nilai kualitas para perawinya. Dari 11 nama perawi setelah al-Fairuzabadi,
terdapat 6 perawi yang dipastikan lemah dan 1 perawi diperselisihkan jarh wa ta’dil
nya, yaitu:
1. Abdullah ats-Tsiqah bin al-Ma’mun al-Harawi (majhul ain sehingga tidak
dapat dinilai jarh dan ta’dil nya)
2. Ma’mun bin Ahmad al-Sulami al-Harawi berprediket Dajjal (penipu) dan
wuddla’ (banyak memalsukkan hadits)
3. Abu Abdillah Mahmud bin Muhammad ar-Razi (tidak ditemukan penilaian
jarh wa at’dil nya)
4. Ammar bin Abdul Majid al-Harawi dinilai sebagai perawi yang majhul (tidak
diketahui)
5. Muhammad bin Marwan dinilai sebagai perawi dla’if kadzdzab (tingkatan ke 2
dalam nilai kecacatan perawi)
6. Muhammad binn as-Saib al-Kalbi dinilai sebagai perawi yang dla’if (lemah),
Kadzdzab (banyak berbohong/tingkatan ke 2 dalam nilai kecacatan perawi),
laisa bi syain,munkar dan predikat jarh lainnya
7. Abu Shalih penilaian terhadaap perawi ini mukhtalaf (diperselisihkan adil dan
tidaknya).

Kesimpulan lain yang dapat diambil dari pemabahsan tentang kitan tanwir al-
Miqbas khususnya terkait dengan redaksi (matan0 tafsirnya, adalah terdapat kesamaan
beberapa penafsiran kitab ini dengan kitab lain yang membahasa tafsir Ibnu Abbas
yang bersumber dari riwayat-riwayat lain yang dapat dipertanggung jawabkan
kualitas periwayatannya, hal ini menunjukkan bahwa kelemahan perawai tidak berarti
berimplikasi secara pasti terhadap tidak dapat digunakannya riwayat tersebut. Lain
dari itu, penisbatan tafsir tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibni Abbas kepada al-
Fairuzabadi masih diperdebatkan. Namaun menurut penulis, (setelah melihat berbagai
pendapat tengtang hal ini) berkesimpulan bahwa kitab tanwir al-Miqbas bukan
merupakan karya al-Fairuzabadi, berdasarkan argumen yang telah dikemukakan pada
pembahasan tentang otentitas penyadaran kitab ini kepada alFairizabadi.

G. Kelebihan
Kelebihan dari artikel jurnal ini menjelaskan dengan jelas Kritik Sanad Hadits, dan
menerangkan sanad periwayatan dari kitab, menafsirkan kritik sanad dan di dalam
artikel ini juga ada biografi dari perawinya dan dijelaskan juga kualitas hadits dalam
kitab selain itu dari segi penulisan sudah sesuai dengan kaidah penulisan jurnal yang
teerdiri dari Abstrak, kata kunci, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar
pustaka.
H. Kekurangan
Dalam penulisan banyak menggunakan kata yang asing dan tidak dilengkapi arti
sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami maksud kalimat tersebut dan dalam
penulisannya spasinya banyak yang renggang.

Telaah Jurnal II

Anda mungkin juga menyukai