Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STUDI KASUS

CONTOH KASUS PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI


INDONESIA DAN DI DUNIA
Diajukan sebagai salah satu pemenuhan Tugas Mata Kuliah Pendidikan
Multikultur

Dosen Pengampuh :

Nurul Fitria Aras, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :

NAMA : NI MADE SUASTINI

STAMBUK : A40120222

KELAS :F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang
berjudul ”Contoh Kasus Pendidikan Mulikultural Di Indonesia Dan Di Dunia
“ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Pendidikan Multikultur . Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Contoh Kasus Pendidikan
Mulikultural Di Indonesia Dan Di Dunia bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan
Multikultur , selaku dosen bidang studi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
ini.
Saya menyadari, Laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, sayamemohon kepada pembaca untuk memberikan
saran dan kritik yang membangun agar kedepannya bisa lebih baik lagi.Semoga
lapoaran ini dapat berguna bagi siapa pun yang membacanya.

Palu, 22 Oktober 2021

Ni Made Suastini

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................1
1.4 Manfaat........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Identifikasi Masalah....................................................................................3
2.1.1 Studi kasus.........................................................................................3
2.1.2 Analisis...............................................................................................4
2.1.3 Sintesis...............................................................................................5
2.1.4 Diagnosis............................................................................................5
2.1.5 Prognosis............................................................................................5
2.1.6 Treatment............................................................................................6
2.1.7 Evaluasi/follow Up............................................................................6
2.2 Kendala, Hambatan, dan Solusi.................................................................6

BAB III PENUTUP...............................................................................................7


3.1 Kesimpulan..................................................................................................7
3.2 Saran............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah salah satu bidang yang sangat menentukan dalam
kemajuan suatu Negara.Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari
berbagai macam suku, adat, agama,bahasa, dan lain-lain. Kesatuan ini akan
menjadi bentuk Negara secara plural melalui pendidikan. Perbedaan ini dapat
disatukan agar tidak terjadi diskriminasi yang menyudutkan pada salah satu
golongan sehingga pembangunan Indonesia terlambat. Pada prinsipnya,
pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan.
Pendidikan multikultural senantiasa menciptakan struktur dan proses dimana
setiap kebudayaan bisa melakukan ekspresi. Tentu saja untuk mendesain
pendidikan multicultural secara praksis, itu tidaklah mudah.Tetapi, paling tidak
kita mencoba melakukan ijtihad untuk mendesain sesuai dengan prinsip-
prinsip pendidikan multikulturalisme. Setidaknya ada dua hal bila kita akan
mewujudkan pendidikan multikulturalisme yang mampu memberikan ruang
kebebasan bagi semua kebudayaan untuk berekspresi.
Pertama adalah dialog.Pendidikan multikultural tidak mungkin berlangsung
tanpa dialog. Dalam pendidikan multikultural, setiap peradaban dan
kebudayaan yang ada berada dalam posisi yang sejajar dan sama. Tidak ada
kebudayaan yang lebih tinggi atau dianggap lebih tinggi (superior) dari
kebudayaan yang lain. Dialog meniscayakan adanya persamaan dan kesamaan
diantara pihak-pihak yang terlibat. Aanggapan bahwa kebudayaan tertentu
lebih tinggi dari kebudayaan yang lain akan melahirkan fasisme,
nativisme,dan chauvinisme. Dengan dialog, diharapkan terjadi sumbang
pemikiran yang pada gilirannya akan memperkaya kebudayaan atau peradaban
yang bersangkutan. Di samping sebagai pengkayaan ,dialog juga sangat
penting untuk mencari titik temu antar peradaban dan kebudayaan yang ada.
Pendidikan multikultural dapat dirumuskan sebagai wujud kesadaran tentang
keanekaragaman kultural, hak-hak asasi manusia serta pengurangan atau
penghapusan berbagai jenis prasangka atau prejudise untuk membangun suatu
kehidupan masyarakat yang adil dan maju.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada laporan ini yaitu :
1. Bagaimana contoh kasus pendidikan multikultur di indonesia ?
2. Bagaimana contoh studi kasus pendidikan multikultur di dunia ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada laporan ini yaitu :

1
1. Menjadi bahan dasar dan acuan dalam pemecahan masalah kasus
pendidikan multikultur di indonesia.
2. Menjadi bahan dasar dan acuan dalam pemecahan masalah kasus
pendidikan multikultur di dunia.

1.4 Manfaat
1. Manfaat untuk pembaca
Adapun manfaat untuk pembaca dari laporan ini adalah untuk
menambah wawasan pembaca mengenai Pembelajaran Pendidikan
Multikultur terkait dengan “Contoh Kasus Pendidikan Multikultur di
Indonesia dan di Dunia”.
2. Manfaat untuk penulis
Adapun manfaat untuk penulis dari laporan ini adalah untuk
menambah wawasan penulis mengenai Pembelajaran Pendidikan
Multikultur terkait dengan “Contoh Kasus Pendidikan Multikultur di
Indonesia dan di Dunia”.

2
BAB II
PELAKSANAAN

2.1 Identifikasi Masalah


2.1.1 Studi Kasus
Studi kasus yang akan penyusun bahas kali ini mengenaisalah
satu contoh kasus pendidikan multikultural di indonesia dan di
dunia.
1. Contoh Kasus Pendidikan Multikultural di indonesia
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
memastikan bahwa ada siswa SD di Jakarta Timur yang jadi
korban perundungan terkait isu SARA (suku, agama, ras, dan
antar golongan) oleh sesama temannya di sekolah. Sebelumnya,
melalui info yang beredar, disebutkan bocah JS (8) sering jadi
korban perundungan oleh teman-temannya karena dianggap
bukan berasal dari kalangan pribumi.
"Kami menyayangkan pihak sekolah yang tidak
mengetahui dugaan bullying yang terjadi di sekolah dan perlu
dilakukan penyelidikan lebih jauh oleh Dinas Pendidikan DKI
Jakarta terkait dugaan pembiaran bullying sesama peserta didik
yang terjadi di SDN Pekayon 16 Pasar Rebo Jakarta Timur,"
kata Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati saat dihubungi
Kompas.com, Selasa (31/10/2017).
Rita dan tim sebelumnya menelusuri info yang beredar di
media sosial dan beberapa grup chat ke sekolah yang
disebutkan, yaitu SDN 16 Ciracas. Namun di sekolah itu tidak
ada bocah bernama JS dan tidak ada kasus semacam itu di SDN
16 Ciracas. Hal itu pun sempat dianggap sebagai hoaks atau
informasi palsu.
Berdasarkan cerita yang beredar dari salah satu akun
Facebook bernama Bearo Zalukhu, bocah JS sering
diperlakukan kasar, baik secara fisik maupun verbal. JS
diperlakukan seperti itu karena teman-temannya menganggap
dia bukan pribumi. Menurut pemilik akun Bearo yang mengaku
paman dari JS, keponakannya menerima perlakuan seperti itu
sejak kasus dugaan penodaan agama oleh Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok ramai diberitakan di media massa. Kala itu,
JS sering disamakan dengan Ahok dan teman-temannya
melampiaskan kekesalan mereka dengan menonjok, bahkan
mengatakan akan membunuh JS.

3
"Sangat kita sayangkan dugaan konteks bullying terkait
ujaran kebencian keyakinan dan dukungan Pilkada DKI yang
sudah selesai," kata Rita.
KPAI berjanji akan mendampingi bocah JS. Karena
terlalu sering jadi korban perundungan, JS kini sudah dua pekan
tak masuk sekolah. "Kami imbau semua pihak tidak melakukan
diskriminasi dan tindakan kekerasan terhadap ananda JS atas
alasan apapun, ini sangat bertentangan dengan UU Nomor 35
Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, di mana setiap anak
berhak mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan dari
kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik,
tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan atau pihak lain,"
kata Rita.
2. Contoh Kasus Pendidikan Multikultural Di Dunia
Merasa putus asa karena di-bully, seorang bocah SD asal
Australia, Quaden Bayles berulang kali mengatakan kepada
ibunya bahwa ia ingin mati. Ia di bully di sekolah karena ia
terlahir dengan keadaan achondroplasia, yang merupakan salah
satu tipe dwarfism atau kelainan bawaan sejak lahir yang
ditandai dengan pertumbuhan tulang yang lebih pendek
daripada umumnya. Ukuran tulang yang pendek ini dapat terjadi
pada tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya. Keputusasaan
yang dialami bocah 9 tahun ini tersebar melalui sebuah video
berdurasi 6 menit yang diunggah oleh sang ibu, Yarraka Bayles
di media sosial Facebook .
"Inilah yang dilakukan pelaku intimidasi dan saya ingin
orang-orang tahu betapa ini menyakiti kita sebagai keluarga,"
ujar Yarraka.
2.1.2 Analisis
Berdasarkan informasi yang penyusun dapatkan dari berbagai
sumber yaitu pada artikel, jurnal, dan dan media informasi lainya
Indonesia merupakan salah satu negara yang memang memiliki
keberagaman/ Negara yang kaya akan keberagaman. Namun
walaupun kaya akan keberagaman tentu masih banyak terdapat kasus
perpecahan-perpecahan kecil dari keberagaman tersebut. Salah satu
permasalahnya yaitu terjadi akibat perbedaan suku,bangsa, agama, ras
dan budaya sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan
diantara siswa pada tingkatan Sekolah Dasar. Hal ini tentu akan
merusak mental siswa dan membuat siswa tidak ingin pergi ke sekolah
karena adanya kasus yang berkaitan dengan pendidikan multikultur.

4
2.1.3 Sintesis
Berdasarkan studi kasus dan analisis yang telah penyusun
paparkan, penyusun mendapat beberapa gambaran bahwa ternyata
permasalahan terhadap oleh beberapa faktor salah satu nya yaitu
faktor dari individu itu sendiri. Jika seorang anak tidak dapat
menghargai, menjunjung tinggi dan menghormati perbedaan yang
dimiliki setiap manusia maka hal itu dapat memicu terjadinya konflik
atau masalah yang berkepanjangan sehingga akan terjadi perpecahan.

2.1.4 Diagnosis
Permasalahan yang telah terjadi tentu karena adanya gejala-
gejala seperti :
1. Lemahnya/kurangnya rasa toleransi,dan empati antara sesame
makhluk.
2. Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya mengharagai
perbedaan dan keberagaman.
3. Kurangnya bimbingan mengenai penyetaraan HaM.
4. Lemahnya pengenalan pendidikan multicultural pada anak
terutama di tingkat sekolah dasar
5. Sikap orang tua dan guru yang acuh terhadap permasalahan anak.

2.1.5 Prognosis
Jika permasalahan ini tidak segera di atasi maka kemungkinan
yang akan terjadi adalah :
a) Karakter siswa akan lebih tertutup.
b) Beberapa siswa enggan untuk bersosialisasi dengan temannya.
c) Menimbulkan trauma yang mendalam akibat bullying.
d) Rendahnya prestasi belajar.
e) Tujuan pendidikan akan tidak tercapai.
f) Tidak ada lagi motivasi belajar di sekolah bagi setiap anak yang
menjadi korban karena “perbedaan” tersebut.

Jika permasalahan ini dapat segera ditangani/diatasi maka


kemungkinan yang akan terjadi adalah :

a) Siswa dapat lebih terbuka dalam permasalahan yang dialami.


b) Prestasi belajar meningkat.
c) Rasa saling menghargai sesame manusia kan lebih meningkat.
d) Tidak terjadinya pelanggaran HAM.
e) Guru dan orang tua menjadi lebih tenang.
f) Membuat anak menjadi pribadi yang lebih ceria.
g) Dapat mencegah kerukan mental seorang anak akibat trauma.

5
h) Anak dapat bersosialisasi tanpa mempermaslahkan perbedaan
yang mereka miliki.

2.1.6 Treatment
Guru atau wali kelas akan selalu mengamati lingkungan kelas dan
pergaulan anak-anak dalam kelas, sehingga jika menimbulkan tanda-
tanda mengenai perlakuan yang berbeda terhadap seorang anak
misalnya masalah budaya antara siswa mayoritas dan minoritas dapat
segera di atasi dan guru dapat mengambil tindakan-tidakan awal untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Guru juga memberikan
pengertian kepada orang tua atau wali peserta didik agar
memperlakukan dan mengajari anaknya sebagaimana mestinya demi
menunjang cita-cita,masa depan,dan kesehatan mental seorang anak.

2.1.7 Evaluasi/Follow Up
Untuk permasalahan kasus yang terjadi perlu adanya evaluasi
seperti halnya seorang pendidik/guru dapat lebih sering menggunakan
Diskusi secara berkelompok sebagai teknik pembelajaran agar dapat
membuat anak-anak lebih memahami dan mengerti mengenai
kemampuan dan kelebihan teman-temannya sehingga mereka dapat
bekerja sama dalam menyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru.
Seorang guru juga harus memiliki ide yang kreatif dalam membuat
suatu diskusi kelompok agar siswa dapat lebih terbuka untuk belajar
dan tidak bosan serta saling beradaptasi dan bersosialisasi dengan
teman kelas lainnya sehingga terjadi suasana belajar yang
menyenangkan tanpa adanya tekanan atau paksaan.

2.2 Kendala, Hambatan dan Solusi


Kendala atau hambatan yang penulis alami selama mempersiapkan data-
data atau informasi mengenai topic/ contoh kasus dari studi kasus yang
penyusun angkat kali ini, terdapat hambatan atau kendala dalam tahap analisis,
treatment dan evaluasi/follow up. Solusi dari kendala atau hambatan ini adalah
agar untuk kedepannya penyusun bisa lebih mempersiapkan data-data
informasi yang lebih lengkap lagi agar dapat menunjang dalam pengelolaan
data tersebut sehingga akan menjadi laporan studi kasus yang lebih baik.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan mengenaiContoh Kasus Pendidikan
Multikultur di Indonesia dan di Dunia dapat disimpulkan bahwakasus-
kasus yang terkait dengan pendidikan multikultural memang telah banyak
ditemui bukan hanya di indonesia tetapi juga telah banyak ditemui di
dunia. Salah satu contoh kasus pendidikan multikultural di indonesia yaitu
kasus bullying terhadap Bearo Zalukhu siswa SD yang mendapat
perbedaan perlakuan dari temanya karena perbedaan suku/sara dan salah
satu contoh kasus pendidikan multikultur di dunia adalah kasus seorang
bocah asal Australia, Quaden Bayles yang dibullying karena terlahir
dengan achondroplasia, salah satu tipe dwarfism atau kelainan sejak lahir .
Kasus-kasus yang terjadi di indonesia dan di dunia terjadi tentu karena
kurangnya sikap bertoleransi atau menjunjung tinggi keberagaman atau
perbedaan antara ras,suku, etnis dan agama.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan mengenaiContoh Kasus Pendidikan
Multikultur di Indonesia dan di Dunia dapat diajukan beberapa
saransebagai berikut:
1. Sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan kita seharusnya
tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pendidikan
multikultur agar tidak terjadi perpecahan atau konflik baik di
indonesia atau di dunia.
2. Kita sebagai manusia sebaiknya menjunjung tinggi keberagaman yang
ada dan tidak membedakan antara ras,suku,agama dan kebudayaan
baik di indonesia atau di dunia agar keberagaman dapat terjaga dan
terlestarikan dengan baik dan tumbuh sikap saling toleransi.

7
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/acer/Downloads/Rona%20Azzah%20ZP_K5418069_C_Laporan
%20Studi%20Kasus.pdf

https://amp.kompas.com/megapolitan/read/2017/10/31/17014901/anak-sd-jadi-
korban-perundungan-sara-di-sdn-di-pekayon-pasar-rebo

https://tasikmalaya.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-06342759/quaden-bayles-
bocah-australia-korban-bullying-dapatkan-banyak-galangan-dana-setelah-
videonya-viral

https://gapurakampus.blogspot.com/2017/11/makalah-pendidikan-
multikultural.html

Anda mungkin juga menyukai