Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Model Pembelajaran Tematik

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Teknologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Feri Ardiansyah, S.Pd.I.,M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 11

Nama NIM

1. Luzhny Luvika 200141857


2. Monalisa 200141864
3. Mulan Dani 200141867

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. atas Rahmat dan Hidayah- Nya.
Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. beserta para sahabat yang
telah memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya iman.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah strategi
pembelajaran program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kami menyadari bahwa
penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ir. Bapak Fadilah Sobri, S.T., M.Eng, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Bangka Belitung.
2. Bapak Romadon, S.T., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
3. Said Akhmad Maulana M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Ibu Yurdayanti, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak Feri Ardiansyah, S.Pd.I., M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Manajemen Teknologi Pendidikan.
6. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu proses penyelesaian makalah
ini.
Kami menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pendidikan, khususnya di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung. Akhir kata,
saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan
pengembangan makalah ini.

Pangkalanbaru, 12 Oktober

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian Model Pembelajaran Tematik................................................................2


B. Prinsip Model Pembelajaran Tematik.....................................................................4
C. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik............................................................5
D. Implikasi Bagi Guru dan Peserta Didik...................................................................7
E. Perencanaan Pembelajaran Tematik........................................................................7

BAB III PENUTUP.............................................................................................................9

A. Kesimpulan .............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses memfasilitasi agar individu dapat
belajar. Antara belajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan [1]. Sedangkan [2] menyatakan bahwa pembelajaran secara
sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi,
intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya
sendiri. Secara khusus dapat diutarakan bahwa pembelajaran merupakan suatu
proses belajar yang dibangun guru untuk meningkatkan moral, intelektual,
serta mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa, baik itu
kemampuan berpikir, kemampuan kreativitas, kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan, kemampuan pemecahan masalah, hingga kemampuan
penguasaan materi pembelajaran dengan baik. Kemampuan-kemampuan yang
dikemukakan di atas merupakan kemampuan yang perlu dikembangkan pada
abad 21. Abad 21 dicirikan oleh berkembangnya informasi secara digital.
Masyarakat secara masif terkoneksi satu dengan lainnya. Hal inilah yang
dikatakan oleh banyak orang dengan revolusi industri, terutama industri
informasi. Era digital telah mewarnai kehidupan manusia di abad 21.

Pembelajaran di abad 21 harus dapat mempersiapkan generasi manusia


Indonesia menyongsong kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kehidupan bermasyarakat. Pembelajaran abad 21 sebenarnya adalah implikasi
dari perkembangan masyarakat dari masa ke masa. Sebagaimana diketahui
bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat primitif ke masyarakat
agraris, selanjutnya ke masyarakat industri, dan sekarang bergeser ke arah
masyarakat informatif. Masyarakat informatif ditandai dengan
berkembangnya digitalisasi. Dari tahun 1960 sampai sekarang telah

1
berkembang dengan pesat penggunaan komputer, internet dan handpone.
Masyarakat telah berubah dari masyarakat offline menjadi masyarakat on line.
Sebagai catatan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak
88,1 juta orang telah meningkat menjadi sebanyak 132,5 juta orang. Oleh
karena perkembangan digitalisasi yang semakin pesat di masyrakat, mau tidak
mau pembelajaran di sekolah di Indonesia harus mengikuti perkembangan
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model pembelajaran tematik?
2. Apa saja prinsip model pembelajaran tematik?
3. Apa saja karakteristik model pembelajaran tematik?
4. Apa saja impilkasi bagi guru dan peserta didik dalam model pembelajaran
tematik?
5. Apa saja perencanaan dalam model pembelajaran tematik?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran tematik.
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip model pembelajaran tematik.
3. Untuk mengetahui beberapa karakteristik model pembelajaran tematik.
4. Untuk mengetahui impilkasi bagi guru dan peserta didik dalam model
pembelajaran tematik?
5. Untuk mengetahui perencanaan dalam model pembelajaran tematik?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Tematik


Pembelajaran di Sekolah Dasar dibagi menjadi dua tingkatan yaitu
tingkatan kelas tinggi dan tingkatan kelas rendah. Kelas rendah terdiri dari
kelas 1, 2 dan 3, sedangkan kelas tinggi terdiri dari kelas 4, 5 dan 6. Sesuai
dengan pernyataan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 41
Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah bahwa, “Pendekatan pembelajaran tematik digunakan untuk siswa
kelas 1 sampai kelas 3 SD/MI”. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah menyebutkan bahwa, “Pembelajaran tematik merupakan
pembelajaran yang berkaitan dengan suatu tema yang berupa objek atau topik
yang dijadikan pokok pembahasan”. Tema tersebut kemudian dikaitkan
dengan seluruh mata pelajaran, sehingga peserta didik lebih mudah dalam
memahami materi secara mendalam karena tema yang diambil berhubungan
dengan lingkungan siswa. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna kepada peserta didik
(Trianto, 2011:39).

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran


terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu system pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok
aktif menggali dan menemukan konsep serta 11 prinsip-prinsip keilmuan
secara holistik, bermakna dan otentik. Holistik memiliki pengertian suatu
peristiwa yang menjadi perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan
dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus. Bermakna dalam pembelajaran

3
tematik berarti pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek yang
nantinya akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang di
pelajari. Otentik dalam pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik
memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari (Majid,
2014:80, 90-91).

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat diartikan bahwa


pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 merupakan pembelajaran dengan
pendekatan tematik integrasi, tema-tema yang ditentukan merupakan tema
yang dekat dengan kehidupan keseharian siswa. Tema digunakan sebagai
penyatu beberapa mata pelajaran, sehingga tergabung dan membentuk satu
kesatuan tema.

B. Prinsip Model Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik perlu memilih materi beberapa mata pelajaran
yang mungkin dan saling terkait. Pembelajaran tematik tidak boleh
bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya
pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang
termuat dalam kurikulum. Majid (2014:89) menjelaskan beberapa prinsip
yang berkenaan dengan pembelajaran tematik integratif sebagai berikut:
a. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat
dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata
pelajaran yang mungkin saling terkait.
c. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan
kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya pembelajaran tematik integratif
harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat
dalam kurikulum.

4
d. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu
mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan
dan pengetahuan awal.
e. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu dipaksakan.

Secara garis besar prinsip pembelajaran tematik terpadu berdasarkan


beberapa pemikiran tokoh di atas, bahwa tema yang dijadikan pemersatu
materi merupakan tema yang dekat dengan kehidupan keseharian siswa,
sehingga nantinya dalam pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung secara
optimal. Penentuan tema yang tepat akan berdampak pada pelaksanaan
pembelajarannya dan evaluasi, sehingga memerlukan pertimbangan yang
matang dalam penentuan temanya.

C. Karakteristik Model Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik memberikan pengalaman bermakna kepada
peserta didik secara utuh (Suraya, 2014:13). Alasannya adalah karena pada
pembelajaran tematik, pendidik mengaitkan suatu materi dengan tema yang
ada di lingkungan 13 sekitar peserta didik dan pendidik harus selalu
mengembangkan proses pembelajaran agar peserta didik lebih berkesan yaitu
dengan cara memberikan pengalaman secara langsung.

Abdul Majid (2014: 89-90) juga menjelaskan tentang karakteristik


pembelajaran tematik terpadu sebagai berikut: (a) Berpusat pada siswa, yaitu
siswa sebagai subjek belajar, (b) Memberikan pengalaman langsung, (c)
Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, dengan memfokuskan pada
tema, (d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, (e) Bersifat
fleksibel dan mudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, (f)
Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

5
Karakteristik pembelajaran tematik bertujuan untuk memberikan
pengalaman bermakna secara utuh kepada peserta didik. Karakteristik
pembelajaran tematik yang dapat memperkuat alasan mengapa pembelajaran
tematik dapat memberikan pengalaman bermakna secara utuh menurut
(Hosnan, 2014:366) sebagai berikut: (a) pembelajaran tematik menempatkan
peserta didik sebagai subjek belajar. (b) peserta didik dihadapkan langsung
pada suatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang
lebih abstrak. (c) fokus pembelajaran di arahkan kepada pembahasan tema
yang berkaitan dengan kehidupan peserta didik sesuai dengan kurikulum. (d)
pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. (e) pembelajaran tematik bersifat
luwes, dimana pendidik dapat mengaitkan mata pelajaran dengan mata
pelajaran yang lain maupun dengan kehidupan peserta didik dan
lingkungannya. (f) hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan
peserta didik. Pesrta didik deberi kesempatan 14 untuk mengoptimalkan
potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya. (g)
menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Pendidik
lebih banyak menggunakan teknik bermain yang membuat suasana
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan


bahwa, karakteristik pembelajaran tematik yaitu pembelajaran karakteristik
terpusat pada siswa-siswi, memberikan pengalaman langsung, pemisahan
antar mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, bersifat fleksibel (luwes),
hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa-siswi,
menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

6
D. Implikasi Bagi Guru Dan Peserta Didik
a. Eksistensi Guru
Pembelajaran tematik merupakan gabungan antara berbagai bidang
kajian, misalnya di bidang IPA, matematika, IPS, dan lainnya. Maka
dalam pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu
kesatuan (holistic) dan keterpaduan (integralistic). Hal ini memberikan
implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas.

Menurut Trianto, bahwa pembelajaran tematik memerlukan guru yang


kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak,
juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan
mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik,
menyenangkan, dan utuh. Dengan demikian, pembelajaran tematik
memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan
kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi
dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya dalam pembelajaran.

b. Bagi Peserta Didik


Peserta didik harus siap mengikuti pembelajaran yang bervariasi
secara aktif, misalnya melaksanakan diskusi kelompok, mengadakan
penelitian sederhana, dan pemecahan masalah, dan implikasi terhadap
sarana dan prasarana.

E. Perencanaan Pembelajaran Tematik


a. Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan.
Maksudnya karakteristik mata pelajaran menjadi pijak untuk kegiatan
awal ini. Mata pelajaran yang diambil di kelas II yaitu: Bahasa Indonesia,
Matematika, PJOK, dan PPKN, IPA, IPS.

7
b. Memilih kajian materi, standar kompotensi, kompotensi dasar, dan
indikator. Maksudnya langkah ini akan mengarah guru untuk menentukan
sub keterampilan dari masing-masing keterampilan yang dapat
diintegrasikan dalam satu unik pelajaran.
c. Menentukan sub keterampilan yang dipadukan secara umum
keterampilan yang dikuasai meliputi, keterampilan berpikir (thingking
skill), keterampilan sosial, dan keterampilan mengorganisasi, yang
masing- masing terdiri atas sub-sub keterampilan.
d. Merumuskan hasil belajar, berdasarkan kompotensi dasar dan sub
keterampilan yang telah dipilih dirumuskan indikator. Setiap indikator
dirumuskan kaidah penulis meliputi peserta didik, behavior (perilaku
yang diharapkn), condition (media/alat) dan degree (jenjang/jumlah).
e. Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperluhkan
sebagai strategis guru untuk mengintegrasikan setiap sub keterampilan
yang telah dipilih setiap langkah pembelajaran.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran tematik di abad 21 sangat diperlukan pada saat
ini. Pembelajaran tematik memiliki prinsip, karakteristik yang diperlukan
dalam pembuat pelaksanaan perencanaan pembelajaran pada model
pembelajaran temati. Tanpa adanya hal tersebut, model pembelajaran
tematik tidak akan dapat berjalan dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ameri, H., Yazdi, M., & Bahrami, A. (2017). Pseudophillipsia (Carniphillipsia)


(Trilobite) from the permian jamal formation, Isfahan, Iran. Journal of Sciences,
Islamic Republic of Iran, 28(4), 325–336.

Daryanto, Pembelajaran Tematik,Terpadu,Terintegrasi h, 35.

Hadi Subroto dan Trisnoda Ida Siti Herawati. Pembelajaran Terpadu (Jakarta : Pusat
Penerbit Universitas Terbuka)

Trianto. Desain Pengembangan Tematik bagi Anak Usia Dini TK/RA dan Anak Asia
Dini. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011.

10

Anda mungkin juga menyukai