Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Eka Herawati (NIM H0319505)
2. Dian Aulia (NIM H0319339)
3. Arina (NIM H0319503)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Sistem Respirasi Tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih
pada Nurul Hidayah S.Si.,M.Si selaku dosen Pengantar Bioteknologi yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna bagi pembaca untuk menambah pengetahuan. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurnah. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat ini. Semoga makalah yang sederhana ini
dapat dipahami oleh para pembaca. Dan dapat berguna bagi kami sendiri dan juga
para pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang
kurang berkenang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan pada produk ikan olahan semi basah, Dapat dilihat pada tabel 2
hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa jumlah koloni kapang yang
tumbuh pada media DRBC dibandingkan dengan media PDA berbeda nyata (p
<0,05).Rata-rata jumlah koloni kapang pada media DRBC lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata jumlah koloni pada media PDA pada sampel
semi basah.
Hal ini terjadi karena pada media PDA koloni kapang tumbuh menyebar
dan menghambat koloni lainnya sehingga jumlahnya tidak sebanyak seperti
pada media DRBC. Media DRBC mengandung dichloran (2,6-dichloro-4-
nitroanilin), dimana dichloran secara sendiri maupun bersama-sama dengan
rose bengal dapat menghambat serta memperkecil diameter koloni kapang
yang bersifat menyebar (spreading) dalam sampel makanan pada media untuk
perhitungan kapang (Hocking & Pitt, 1980; Henson, 1981). Namun demikian,
jumlah koloni yang tumbuh pada media tidak berkurang, hanya ukuran
diameter yang mengecil. Hal ini sesuai dengan pernyataan Andrews & Pitt
(1986) bahwa penggunaan dichloran dengan dosis tertentu tidak memberikan
efek yang nyata terhadap rata-rata pertumbuhan atau derajat perkembangan
konidiogenesis pada Aspergillus tenuis pada media peptone-based.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini bahwa pada sampel ikan olahan semi
basah (ikan pindang, ikan semi basah, peda, rusip, dan terasi) kapang yang tumbuh
didominasi oleh Rhizopus spp. Pada sampel jenis ini, jumlah dan jenis kapang yang
tumbuh juga berbeda. Pada media PDA, kapang pada sampel ikan semi basah tumbuh
menyebar memenuhi cawan petri dalam waktu kurang dari 5 hari, sedangkan pada
media DRBC koloni kapang tumbuh terpisah satu sama lain sehingga mudah
dihitung. Dan Media DRBC terbukti mampu mengurangi ukuran tanpa menghambat
pertumbuhan koloni dari beberapa jenis kapang yang koloninya besar dan menyebar.
banyaknya warna pada koloni kapang yang tumbuh pada media DRBC disebabkan
oleh penggunaan rose bengal dan media tumbuh akan mengalami perubahan warna
dari merah jambu (pink) ke warna violet pada daerah yang ditumbuhi kapang. Karena
perubahan warna inilah, maka kapang yang tumbuh pada media DRBC akan lebih
mudah dikenali dan dihitung dibandingkan dengan pada media PDA.