Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR KURIKULUM
“Organisasi Kurikulum”

Disusun Oleh :
Kelompok 4

1. Erna Puspita Sari (2286208030)


2. Lulu Holisatu Zahro (2286208045)

Dosen Pembimbing :
Suslinda Asmara, MM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) BATURAJA

Jln. Bindung Langit Lawang Kulon. No. 0799, Telp. (0735) 323689

2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya semata kami dapat
menyelesaikan tugas yang di berikan oleh dosen pembimbing mata kuliah “Pengantar
Kurikulum” . Sebagai wujud dari pengabdian kami kepada Allah SWT sekaligus bentuk
realisasi dari tanggung jawab dan kewajiban kami selama mengikuti mata kuliah ini.
Makalah ini berisi materi tentang “Organisasi Kurikulum” pembahasan yang
memaparkan tentang hakikat pendidikan itu sendiri. Sehingga makalah dapat digunakan
untuk penyajian diskusi dan untuk keperluan lainnya.

Makalah ini diharapkan dapat di manfaatkan oleh para mahasiswa/i sebagai


materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah
ada, selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada
kedua orang tua, teman-teman, dan semua pihak yang telah memberikan dan
bantuannya dalam penyusunan makalah ini.

Baturaja, September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1

BAB II ............................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

A. Pengertian Organisasi Kurikulum .................................................................. 2

B. Bentuk Organisasi Kurikulum ........................................................................ 2

BAB III ............................................................................................................................. 8

PENUTUP ......................................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 8

B. Saran .................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu aspek yang perlu dipahami dalam pengembangan kurikulum
adalah aspek yang berkaitan dengan organisasi kurikulum. Organisasi kurikulum
berkaitan dengan pengaturan bahan pelajaran, yang selanjutnya memiliki dampak
terhadap masalah administrative pelaksanaan proses pembelajaran, team teaching
misalnya (Olivia, 1992: 285 dalam Ruhimat, T. dkk, 2009: 83).
Selain itu organisasi kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan
pelajaran yang ada dalam kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber bahan
pelajaran dalam kurikulum adalah nilai budaya, nilai sosial, aspek siswa dan
masyarakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian yang tidak kalah
penting organisasi kurikulum menentukan peranan guru dan siswa dalam
pembinaan kurikulum. Dengan demikian apabila masing-masing guru dan siswa
dapat melaksanakan kurikulum secara efektif dan efisien maka tujuan pendidikan
akan tercapai secara maksimal
.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi kurikulum?
2. Apakah macam-macam bentuk organisasi kurikulum dalam dunia pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian organisasi kurikulum.
2. Menjelaskan berbagai macam bentuk organisasi kurikulum dalam dunia
pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Kurikulum


Menurut Rusman organisasi kurikulum merupakan pola atau desain
bahan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari
bahan pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar
sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Menurut S. Nasution pengertian organisasi kurikulum adalah pola atau
bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada murid-
murid.
Menurut Nurgiantoro pengertian organisasi kurikulum ialah struktur
program kurikulum yang berupa kerangka umum program-pengajaran-
pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

B. Bentuk Organisasi Kurikulum


1. Separated Subject Curriculum (Kurikulum Mata Pelajaran Terpisah-
pisah)
Kurikulum ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai
macam mata pelajaran (subjects) yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-
akan ada batas pemisah antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain
juga antara suatu kelas dengan kelas yang lain.
Kurikulum ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain, dan
masing-masing berdiri sendiri;
b. Tiap mata pelajaran seolah-olah tersimpan dalam kotak tersendiri dan
diberikan dalam waktu tertentu;
c. Hanya bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan dan
mengabaikan perkembangan aspek tingkah laku lainnya;
d. Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat, dan masalah yang dihadapi
para siswa;

2
e. Bentuk kurikulum yang tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah,
dan tuntutandalam masyarakatbyang senantiasa berubah dan
berkembang;
f. Pendekatan metodologi mengajar yang digunakan adalah sistem
penuangan (imposisi) dan menciptakan perbedaan individual di
kalangan para siswa;
g. Guru berperan paling aktif, dengan pelaksanaan sistem guru mata
pelajaran dan mengabaikan unsur belajar aktif di kalangan para siswa;
h. Para siswa sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan kurikulum
secara kooperatif.
Kelebihan pola mata pelajaran yang terpisah-pisah (separated subject
curriculum) adalah sebagai berikut:
 Bahan pelajaran disusun secara sistematis, logis, sederhana, dan mudah
dipelajari.
 Kurikulum dapat dilaksanakan untik mewariskan nilai-nilai dan budaya
terdahulu.
 Kurikulum ini mudah diubah dan dikembangkan.
 Bentuk kurikulum ini mudah dipola, dibentuk, didesain, bahkan mudah
untuk diperluas dan dipersempit sehingga mudah disesuaikan dengan
waktu yang ada.
Sementara itu, kekurangan pola mata pelajaran yang terpisah-pisah
(separated subject curriculum) adalah sebagai berikut:
 Bahan pelajaran diberikan atau dipelajari secara terpisah-pisah, yang
menggambarkan tidak adanya hubungannya antara materi satu dengan
materi yang lainnya.
 Bahan pelajaran yang diberikan atau yang dipelajari siswa tidak bersifat
aktual.
 Proses belajar lebih mengutamakan aktivitas guru, sedangkan siswa
cenderung pasif.
 Bahan pelajaran tidak berdasarkan pada aspek permasalahan sosial yang
dihadapi siswa maupun kebutuhan masyarakat.

3
 Bahan pelajaran merupakan informasi maupun pengetahuan dari masa
lalu yang terlepas dengan kejadian masa sekarang dan yang akan
datang.
 Proses dan bahan pelajaran sangat kurang memerhatikan bakat, minat,
dan kebutuhan siswa.

2. Correlated Curriculum (Kurikulum dengan Mata Pelajaran


Berkorelasi/Gabungan)
Organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata pelajaran itu satu
sama lain ada hubungan, bersangkut paut (correlated) walaupun mungkin
batas-batas yang satu dengan yang lain masih dipertahankan.
Prinsip berhubungan satu sama lain (korelasi) ini dapat dilaksanakan
dengan beberapa cara :
1) Antara dua mata pelajaran diadakan hubungan secara insidental.
2) Memperbincangkan masalah-masalah tertentu dalam berbagai macam
mata pelajaran.
3) Mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas
masing-masing.

Ciri-ciri kurikulum ini di antaranya adalah sebagai berikut:


a. Berbagai mata pelajaran dikorelasikan satu dengan yang lainnya;
b. Sudah dimulai adanya usaha untuk merelevansikan pelajaran dengan
permasalahan kehidupan sehari-hari, kendatipun tujuannya masih
penguasaan pengetahuan;
c. Sudah mulai mengusahakan penyesuian pelajaran dengan minat dan
kemampuan para siswa, meski pelayanan terhadap perbedaan individual
masih sangat terbatas;
d. Metode menyampaikan menggunakan metode korelasi, meski masih
banyak menghadapi kesulitan;
e. Meski guru masih memegang peran aktif, namun aktivitas siswa sudah
mulai dikembangkan.

4
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam pola kurikulum ini.
Kekurangannya adalah sebagai berikut:
 Bahan pelajaran yang diberikan kurang sistematis serta kurang begitu
mendalam.
 Kurikulum ini kurang menggunakan bahan pelajaran yang aktual yang
langsung berhubungan dengan kehidupan nyata siswa.
 Kurikulum ini kurang memerhatikan bakat, minat, dan kebutuhan
siswa.
 Apabila prinsip penggabungan belum dipahami, kemungkinan bahan
pelajaran yang disampaikan masih terlampau abstrak.
Sementara itu, kelebihan pola mata pelajaran gabungan (correlated
curriculum) adalah sebagai berikut:
 Bahan bersifat korelasi walau sebatas beberapa mata pelajaran.
 Memberikan wawasan yang lebih luas dalam lingkup satu bidang studi.
 Menambah minat siswa berdasarkan korelasi mata pelajaran yang
sejenis.
3. Integrated Curriculum (Kurikulum Terpadu/Terintegrasi)
Integrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata
pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau
keseluruhan. Dengan kebulatan bahan pelajaran diharapkan mampu
membentuk kepribadian murid yang integral, selaras dengan kehidupan
sekitarnya, apa yang diajarkan di sekolah disesuaikan dengan kehidupan
anak di luar sekolah.
Ciri-ciri kurikulum terintegrasi ini adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi;
b. Berdasarkan psikologi belajar Gestalt atau organismik;
c. Berdasarkan landasan sosiologis dan sosial kultural;
d. Berdasarkan kebutuhan, minat, dan tingkat perkembangan atau
pertumbuhan siswa;
e. Bentuk kurikulum ini tidak hanya ditunjang oleh semua mata pelajaran
atau bidang studi yang ada, tetapi lebih luas. Bahkan, mata pelajaran

5
atau bidang studi baru dapat saja muncul dan dimanfaatkan guna
pemecahan masalah;
f. Sistem penyampaian menggunakan sistem pengajaran unit, baik unit
pengalaman (experience unit) atau unit pelajaran (subject matter unit);
g. Peran guru sama aktifnya dengan peran murid. Bahkan, peran murid
lebih menonjol dalam kegiatan belajar-mengajar, dan guru bertindak
selaku pembimbing.
Ada beberapa kekurangan maupun kelebihan dalam kurikulum
bentuk ini. Kekurangan kurikulum ini di antaranya sebagai berikut:
 Ditinjau dari ujian akhir atau tes masuk yang uniform, maka
kurikulum ini akan banyak menimbulkan keberatan.
 Kurikulum dan bahan pelajaran tidak memiliki urutan yang logis dan
sistematis.
 Diperlukan waktu yang banyak dan bervariasi sesuai dengan
kebutuhan siswa maupun kelompok.
 Guru belum memiliki kemampuan untuk menerapkan kurikulum
bentuk ini.
 Masyarakat, orang tua, dan siswa belum terbiasa dengan kurikulum
ini.
 Kurikulum dibuat oleh guru dan siswa sehingga memerlukan
kesiapan dan kemampuan guru secara khusus dalam pengembangan
kurikulum seperti ini.
 Bahan pelajaran tidak bersifat sederhana.
 Dapat memungkinkan kemampuan yang dicapai siswa akan berbeda
secara mencolok.
 Kemungkinan akan memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang
banyak. Oleh karena itu, perlu adanya pengorganisasian yang lebih
optimal sehingga dapat mengurangi kekurangan-kekurangan
tersebut.
Sementara itu, kelebihan kurikulum ini adalah sebagai berikut:

6
 Mempelajari bahan pelajaran melalui pemecahan masalah dengan
cara memadukan beberapa mata pelajaran secara penyeluruh dalam
menyelesaikan suatu topik atau permasalahan.
 Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan
bakat, minat, dan potensi yang dimilikinya secara individu.
 Memberikan kesempatan pada siswa untuk menyelesaikan
permasalahan secara komprehensif dan dapat mengembangkan
belajar secara bekerja sama (cooperative).
 Mempraktikan nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran.
 Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara maksimal.
 Memberikan kepada siswa untuk belajar berdasarkan pada
pengalaman langsung.
 Dapat membantu meningkatkan hubungan antara sekolah dengan
masyarakat.
 Dapat menghilangkan batas-batas yang terdapat dalam pola
kurikulum yang lain.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian organisasi kurikulum dapat disimpulkan sebagai bentuk


bahan pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada murid-murid serta
merupakan dasar yang penting dalam pembinaan kurikulum dan berhubungan
erat dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
Bentuk organisasi kurikulum dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
yaitu separated subject curriculum, correlated curriculum, dan integrated
curriculum.
Separated subject curriculum (Kurikulum Mata Pelajaran Terpisah-pisah)
adalah bentuk kurikulum yang menyajikan segala bahan pelajaran dalam
berbagai macam mata pelajaran secara terpisah.
Correlated Curriculum (Kurikulum dengan Mata Pelajaran
Berkorelasi/Gabungan) adalah bentuk kurikulum yang berusaha
menghubungkan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain
yang masih ada kaitannya.
Integrated curriculum (kurikulum terpadu/terintegrasi) adalah bentuk
kurikulum yang meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan
disajikan dalam bentuk unit.
B. Saran
Setelah mempelajari tentang perkembangan kurikulum maka kami
harapakan bagi setiap pembaca untuk dapat memahaminya dan dapat
mempelajarinya lebih detail dari berbagai literature lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2013. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja


RosdaKarya
Nasution, S. 2006. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Suryosubroto, B. 2005. Tata Laksana Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta
http://scienceandri.blogspot.com/2012/11/organisasi-kurikulum.html
http://atriyanto.wordpress.com/2013/09/22/organisasi-kurikulum.html

Anda mungkin juga menyukai