Disusun oleh :
Fredy Handria Hera Riza (17204010181)
YOGYAKARTA
2018
1
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “Organisasi
Kurikulum Pendidikan” ini dapat saya selesaikan secara maksimal dengan
seluruh kemampuan dari penulis.
Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Kurikulum yang diampu oleh Dr. Tasman Hamimi, M.A.
Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih yang dalam
kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran
mereka demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang
dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini penulis sangat hargai.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2013), hlm. 183-184
2
S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 176
3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan organisasi kurikulum?
2. Apakah macam-macam bentuk organisasi kurikulum dalam dunia
pendidikan?
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian organisasi kurikulum.
2. Menjelaskan berbagai macam bentuk organisasi kurikulum dalam dunia
pendidikan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
3
Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 60
4
S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 176
5
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
RosdaKarya, 2013), hlm. 161
5
sama lain, seakan-akan ada batas pemisah antara mata pelajaran yang
satu dengan yang lain juga antara suatu kelas dengan kelas yang lain. 6
Kurikulum ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain,
dan masing-masing berdiri sendiri;
b. Tiap mata pelajaran seolah-olah tersimpan dalam kotak tersendiri
dan diberikan dalam waktu tertentu;
c. Hanya bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu pengetahuan dan
mengabaikan perkembangan aspek tingkah laku lainnya;
d. Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat, dan masalah yang
dihadapi para siswa;
e. Bentuk kurikulum yang tidak mempertimbangkan kebutuhan,
masalah, dan tuntutandalam masyarakatbyang senantiasa berubah
dan berkembang;
f. Pendekatan metodologi mengajar yang digunakan adalah sistem
penuangan (imposisi) dan menciptakan perbedaan individual di
kalangan para siswa;
g. Guru berperan paling aktif, dengan pelaksanaan sistem guru mata
pelajaran dan mengabaikan unsur belajar aktif di kalangan para
siswa;
h. Para siswa sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan
kurikulum secara kooperatif.7
Kelebihan pola mata pelajaran yang terpisah-pisah (separated
subject curriculum) adalah sebagai berikut:
Bahan pelajaran disusun secara sistematis, logis, sederhana, dan
mudah dipelajari.
Kurikulum dapat dilaksanakan untik mewariskan nilai-nilai dan
budaya terdahulu.
6
B. Suryosubroto, Tata Laksana Kurikulum (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 1
7
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
RosdaKarya, 2013), hlm. 155-156
6
Kurikulum ini mudah diubah dan dikembangkan.
Bentuk kurikulum ini mudah dipola, dibentuk, didesain, bahkan
mudah untuk diperluas dan dipersempit sehingga mudah
disesuaikan dengan waktu yang ada.
Sementara itu, kekurangan pola mata pelajaran yang terpisah-
pisah (separated subject curriculum) adalah sebagai berikut:
Bahan pelajaran diberikan atau dipelajari secara terpisah-pisah,
yang menggambarkan tidak adanya hubungannya antara materi
satu dengan materi yang lainnya.
Bahan pelajaran yang diberikan atau yang dipelajari siswa tidak
bersifat aktual.
Proses belajar lebih mengutamakan aktivitas guru, sedangkan
siswa cenderung pasif.
Bahan pelajaran tidak berdasarkan pada aspek permasalahan sosial
yang dihadapi siswa maupun kebutuhan masyarakat.
Bahan pelajaran merupakan informasi maupun pengetahuan dari
masa lalu yang terlepas dengan kejadian masa sekarang dan yang
akan datang.
Proses dan bahan pelajaran sangat kurang memerhatikan bakat,
minat, dan kebutuhan siswa.8
8
Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hlm.63
7
2) Memperbincangkan masalah-masalah tertentu dalam berbagai
macam mata pelajaran.
3) Mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan
batas masing-masing. 9
9
B. Suryosubroto, Tata Laksana Kurikulum (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 3
10
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
RosdaKarya, 2013), hlm. 156-157
8
Sementara itu, kelebihan pola mata pelajaran gabungan
(correlated curriculum) adalah sebagai berikut:
Bahan bersifat korelasi walau sebatas beberapa mata pelajaran.
Memberikan wawasan yang lebih luas dalam lingkup satu bidang
studi.
Menambah minat siswa berdasarkan korelasi mata pelajaran yang
sejenis.11
11
Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 64
12
B. Suryosubroto, Tata Laksana Kurikulum (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 4-5
9
g. Peran guru sama aktifnya dengan peran murid. Bahkan, peran
murid lebih menonjol dalam kegiatan belajar-mengajar, dan guru
bertindak selaku pembimbing.13
13
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja
RosdaKarya, 2013), hlm. 158-159
10
Mempelajari bahan pelajaran melalui pemecahan masalah
dengan cara memadukan beberapa mata pelajaran secara
penyeluruh dalam menyelesaikan suatu topik atau
permasalahan.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai
dengan bakat, minat, dan potensi yang dimilikinya secara
individu.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk menyelesaikan
permasalahan secara komprehensif dan dapat mengembangkan
belajar secara bekerja sama (cooperative).
Mempraktikan nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara
maksimal.
Memberikan kepada siswa untuk belajar berdasarkan pada
pengalaman langsung.
Dapat membantu meningkatkan hubungan antara sekolah
dengan masyarakat.
Dapat menghilangkan batas-batas yang terdapat dalam pola
kurikulum yang lain.14
14
Rusman, Manajemen Kurikulum (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 65-66
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Remaja RosdaKarya
13