Anda di halaman 1dari 14

JENIS-JENIS ORGANISASI KURIKULUM

MAKALAH
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI II

Dosen pengampu : Fikri Maulana, M.Pd.

Disusun Oleh:
Achmad Fazrial Dwi Putra (211310250)
Yodi Putra Zulkifli (211310278)
Nasrullah (211310289)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS PTIQ JAKARTA
2024 M/1445 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum” ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga penulis berterima
kasih pada bapak Fikri Maulana, M.Pd. Selaku Dosen mata kuliah
“Pengembangan Kurikulum PAI” yang telah memberikan tugas ini kepada
penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pendidikan
Agama Islam. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya dan dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, 16 Februari 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...……. i

DAFTAR ISI ………………………………………..…………………...……… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………….……..……………...……. 1

B. Rumusan Masalah ……….……………………….……..…………..…… 2

C. Tujuan …………………………………………….......…………..……… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Kurikulum …………….………………..…...…… 3

B. Faktor-faktor Organisasi Kurikulum …………………..…………....…… 3

C. Jenis-jenis Organisasi Kurikulum ……………………………………….. 4

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ……………………..…………………………...…....…..…… 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 11

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam dunia


pendidikan. Tanpa adanya kurikulum, dipastikan proses pendidikan
tidak akan terarah dan pada endingnya tidak tercapai tujuan yang
diharapkan. Kurikulum lebih luas daripada sekedar rencana pelajaran,
tetapi meliputi segala pengalaman atau proses belajar siswa yang
direncanakan dan dilaksanakan dibawah bimbingan lembaga
pendidikan. Sebagaimana yang dikemukakan Nana Sudjana yang
mengartikan kurikulum sebagai program dan pengalaman belajar serta
hasil-hasil belajar yang diharakan, yang diformulasikan melalui
pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, diberikan
kepada peserta didik dibawah tanggungjawab sekolah untuk
membantu pertumbuhan/ perkembangan pribadi da kompetensi sosial
peserta didik. Artinya, kurikulum bukan hanya berupa dokumen bahan
cetak, melainkan rangkaian aktifitas siswa yang dilakukan di dalam
kelas, luar kelas, laboratorium, lapangan, maupun di lingkungan
masyarakat yang direncanakan serta dibimbing oleh sekolah.

Salah satu aspek yang perlu dipahami dalam pengembangan


kurikulum adalah aspek yang berkaitan dengan organisasi kurikulum.
Organisasi kurikulum berkaitan dengan pengaturan bahan pelajaran,
yang selanjutnya memiliki dampak terhadap masalah administratif
pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu organisasi kurikulum
sangat terkait dengan pengaturan bahan pelajaran yang ada dalam
kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber bahan pelajaran dalam

1
kurikulum adalah nilai budaya, nilai sosial, aspek siswa dan masyarakat
serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Organisasi kurikulum juga
terkait dengan peranan guru dan siswa dalam pembinaan kurikulum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Dimaksud Dengan Organisasi Kurikulum?

2. Apa Faktor-Faktor Dari Organisasi Kurikulum?

3. Apa Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Organisasi Kurikulum

2. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Dari Organisasi Kurikulum

3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum, yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran disusun


dan disampaikan kepada murid-murid, merupakan suatu dasar yang
penting sekali dalam pembinaan kurikulum dan bertalian erat dengan
tujuan program pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum
turut menentukan bahan pelajaran, urutannya dan cara menyajikannya
kepada Peserta didik.

Organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa


kerangka umum program-pengajaran-pengajaran yang akan disampaikan
kepada peserta didik (Nurgiantoro, 1988: 111).

B. Faktor-Faktor Dari Organisasi Kurikulum

Dalam penyusunan organisasi kurikulum ada sejumlah faktor yang


harus diperhatikan, yakni :

1. Ruang lingkup (Scope)

Merupakan keseluruhan materi pelajaran dan pengalaman yang


harus dipelajari siswa. Ruang lingkup bahan pelajaran sangat
tergantung pada tujuan pendidikan yang hendak dicapai.

2. Urutan bahan (Sequence)

Berhubungan dengan urutan penyusunan bahan pelajaran yang


akan disampaikan kepada siswa agar proses belajar dapat berjalan
dengan lancar. Urutan bahan meliputi dua hal yaitu urutan isi bahan
pelajaran dan urutan pengalaman belajar yang memerlukan
pengetahuan tentang perkembangan anak dalam menghadapi
pelajaran tertentu.

3
3. Kontinuitas

Berhubungan dengan kesinambungan bahan pelajaran tiap mata


pelajaran, pada tiap jenjang sekolah dan materi pelajaran yang
terdapat dalam mata pelajaran yang bersangkutan. Kontinuitas ini
dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif.

4. Keseimbangan

Adalah faktor yang berhubungan dengan bagaimana semua mata


pelajaran itu mendapat perhatia yang layak dalam komposisi
kurikulum yang akan diprogramkan pada siswa. Keseimbangan
dalam kurikulum dapat ditinjau dari dua segi yakni keseimbangan
isi atau apa yang dipelajari, dan keseimbangan cara atau proses
belajar.

5. Integrasi atau Keterpaduan

Yang berhubungan dengan bagaimana pengetahuan dan


pengalaman yang diterima siswa mampu memberi bekal dalam
menjawab tantangan hidupnya, setelah siswa menyelesaikan
program pendidikan disekolah.

C. Jenis-Jenis Organisasi Kurikulum

Secara umum, banyak terdapat organisasi kurikulum, dari organisasi


kurikulum yang paling sederhana sampai organisasi kurikulum yang
kompleks, namun dalam pembahasan kali ini, organisasi kurikulum yang
disajikan hanya yang relevan dengan kurikulum Pendidikan Agama Islam
(PAI). Disini terdapat empat organisasi kurikulum yang terdapat pada
kurikulum PAI yaitu:

1. Kurikulum mata pelajaran terpisah-pisah (Separated Subject


Curriculum) Organisasi kurikulum ini merupakan yang paling tua

4
dan paling banyak dipakai dalam lembaga Pendidikan Islam hingga
saat ini. Organisasi kurikulum ini terdiri dari mata pelajaran yang
terpisah walaupun berada dalam satu rumpun Pendidikan Agama
Islam. Di perguruan tinggi Agama Islam misalnya pada fakultas
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab ada mata kuliah
Nahwu, Sharaf, Insya', Khitabah, balaghah, Muhadatsah dan
Muthala'ah. Setiap mata pelajaran berdiri sendiri, seolah-olah tidak
ada keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lain. Di madrasah-madrasah ada mata pelajaran Al-Qur'an
Hadist, Akidah Akhlak, SKI, dan Fiqih. Bentuk kurikulum ini masih
dipergunakan dibanyak lembaga Pendidikan Islam seperti Pondok
Pesantren dan Perguruan Tinggi Agama Islam. Bentuk organisasi
kurikulum ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya
antara lain:

a. Materi pelajaran tersusun secara logis dan sistematis

b. Kurikulum ini mudah dinilai.

c. Kurikulum ini mudah direncanakan, dilaksanakan dan


dievaluasi.

d. Para pengajarnya tidak perlu dipersiapkan khusus, cukup


menguasai satu mata pelajaran.

Kekurangannya antara lain:

a. Pengetahuan diberikan secara terpisah-pisah, hal ini


bertentangan dengan kenyataan hidup yang sebenarnya.

b. Merupakan subject centered, maka peran peserta didik jadi


pasif, tidak sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.

c. Materi pelajaran sering berisi pengetahuan dan budaya masa


lalu.

5
d. Kurikulum ini tidak memperhatikan masalah-masalah sosial
yang dihadapi anak-anak dalam kehidupannya sehari-hari
pada masyarakat (Zaini, 2009).

2. Kurikulum Berkorelasi (Correlated Curriculum)

Organisasi kurikulum ini yang berupaya menghubungkan antara


satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain yang memiliki
hubungan erat. Kurikulum berkorelasi ini merupakan
penyederhanaan dari kurikulum yang terpisah-pisah. Bentuk
kurikulum seperti ini lebih efisien dalam pelaksanaan kurikulum.
Dalam kurikulum PAl dapat dikenal dengan mata pelajaran al-Qur’an
Hadits, Aqidah Akhlak, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Ibadah
Syariah, dll. Mata pelajaran tersebut banyak dipergunakan pada
kurikulum madrasah atau sekolah umum yang berciri khas agama
Islam. Tipe hubungan korelasi antara mata pelajaran tersebut
antara lain:

a. Korelasi insidental artinya secara kebetulan ada hubungan antara


mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lainnya,
sebagai contoh dalam pembelajaran IPA yang dihubungkan
dengan pelajaran Geografi dan Antropologi.

b. Korelasi Sistematis artinya hubungan yang telah direncanakan


oleh guru secara sistematis, dengan mengambil suatu pokok
permasalahan yang diperbincangkan dalam beberapa bidang
studi. Misalnya pada pembahasan ibadah haji dalam pelajaran
fiqih yang dihubungkan dengan pelajaran Sejarah Islam.

Kelebihan kurikulum berkolerasi ini yaitu:

6
a. Perencanaan kurikulum akan sedikit terasa sulit karena padatnya
materi..

b. Materi pelajaran sering tidak sistematis.

c. Susah melakukan evaluasi pembelajaran karena terlalu banyaknya


aspek yang dinilai.

3. Kurikulum Satu Kesatuan (Broad Field All in One System)

Kurikulum ini merupakan kurikulum yang menghilangkan batas-batas


pada masing-masing mata pelajaran pelajaran yang ada dalam satu
rumpun mata pelajaran. Organisasi kurikulum ini sering disebut all in
one system atau Nazhariyatul Wahdah yaitu bentuk kurikulum yang
terdiri berbagai cabang mata pelajaran disajikan dalam satu mata
pelajaran atau satu bidang studi. Pada Kurikulum PAI pada sekolah-
sekolah umum seperti: SD, SMP. SMA/SMK adalah bentuk Broad
Field, yaitu mata pelajaran PAI tersebut di dalamnya memuat
bahasan tentang ilmu tauhid, al-Qur'an dan al Hadist, Fiqih, Sejarah
dan Akhlak, Kelebihan kurikulum ini yaitu:

a. Pembelajaran jauh lebih efisien dibandingkan dengan kurikulum


korelasi karena berbagai cabang menjadi satu pelajaran.

b. Menunjukkkan adanya integrasi pengetahuan kepada siswa

c. Pengetahuan anak akan lebih utuh tidak tercerai berai.

d. Pembelajaran lebih menarik karena dapat disesuaikan dengan


minat dan kebutuhan siswa.

e. Lebih mengutamakan pola pemahaman atau pengertian dan


prinsip-prinsip daripada pengetahuan dan penguasaan fakta-fakta.

Kekurangannya antara lain:

7
a. Memerlukan guru yang benar professional dibidangnya.

b. Kebanyakan diantara guru kurang menguasai berbagai disipilin


ilmu (interdisipliner), sehingga dapat mengaburkan pemahaman
siswa. Apabila seorang guru tersebut keahliannya pada Ilmu
Nahwu maka segi lain seperti Muhadatsah dan Khitabah akan
dikesampingkan, dan dipandang sebagai pelajaran tambahan
sehingga dapat menimbulkan kekaburan pemahaman pada
siswa.

c. Yang efisien belum tentu efektif dalam pembelajaran.

d. Organisasi kurikulum nampak kompleks sulit dałam


perencanaan dan evaluasi.

Sebagaimana di kemukakan bahwa setiap organisasi kurikulum


memiliki kelebihandan kekurangannya, hal tersebut untuk
menentukan organisasi kurikulum Pendidikan Agama Islam harus
benar-benar dipertimbangkan sesuai dengan jenis lembaga
pendidikan, visi dan misinya, serta tujuan lembaga pendidikan agar
organisasi kurikulum PAI yang kita tetapkan benar-benar bermanfaat
dan dapat mencapai sasaran atau yang diinginkan dalam visi dan
misi sekolah.

4. Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)

Bentuk atau organisasi kurikulum, yaitu materi penibelajaran berupa


tema-tema atau topik topik tertentu, dari tema tersebut dicoba untuk
diintegrasikan dengan mata pelajaran yang terdapat dalam rumpun
PAI itu sendiri, seperti Tauhid, akhlak, sejarah dan Kebudayaan Islam,
atau Al- Qur’an dan al Hadist. Kurikulum ini mempunyai tujuan yang
mengandung makna bagi siswa dan dituangkan dalam bentuk
masalah. Untuk pemecahan masalah, anak atau siswa diarahkan

8
untuk mclakukan kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan
yang lainnya. Kelebihan Kurikulum ini:

a. Segala permasalahan yang dibicarakan dalam unit sangat


bertalian erat dengan masalah sosial sekitar siswa

b. Sangat sesuai dengan perkembangan modern tentantang


teori dan proses belajar mengajar

c. Memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan


masyarakat

d. Sesuai dengan ide demokrasi, karena siswa belajar untuk


berfikir sendiri, belajar bertanggung dan bekerjasama
dalam sebuah kelompok

e. Penyajian bahan disesuaikan dengan kesanggupan atau


kemampuan individu, minat dan kematangan siswa baik
secara individu maupun kelompok.

Di samping itu kekurangan pada kurikulum ini adalah

a. Bahan yang disajikan tidak berhubungan secara langsung


dengan kebutuhan, minat dan masalah aktual dihadapi oleh
siswa.

b. Pengetahuan yang diberikan dangkal dan tidak tnendalanl


sena kurang sistematis pada berbagai mata pelajaran,
pengetahuan yang diperoleh hanya sebatas pengantar dalam
berbagai keilmuan, tetapi tidak mencukupi untuk memasuki
perguruan tinggi.

c. Urutan penyusunan dan penyajian bahan tidak secara logis


dan sistematis

d. Kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum.


Siswa dianggap tidak ikut serta dalam menentukan kurikulu

9
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Organisasi kurikulum, yaitu pola atau bentuk bahan pelajaran disusun


dan disampaikan kepada murid-murid, merupakan suatu dasar yang
penting sekali dalam pembinaan kurikulum dan bertalian erat dengan
tujuan program pendidikan yang hendak dicapai, karena bentuk
kurikulum turut menentukan bahan pelajaran, urutannya dan cara
menyajikannya kepada Peserta didik.

Secara umum, banyak terdapat organisasi kurikulum, dari organisasi


kurikulum yang paling sederhana sampai organisasi kurikulum yang
kompleks, namun dalam pembahasan kali ini, organisasi kurikulum
yang disajikan hanya yang relevan dengan kurikulum Pendidikan
Agama Islam (PAI). Disini terdapat empat organisasi kurikulum yang
terdapat pada kurikulum PAI yaitu:

a) Kurikulum mata pelajaran terpisah-pisah (Separated Subject


Curriculum)

b) Kurikulum Berkorelasi (Correlated Curriculum)

c) Kurikulum Satu Kesatuan (Broad Field All in One System)

d) Kurikulum Terpadu (Integrated Curriculum)

Masing-masing dari keempat jenis kurikulum tersebut memiliki kelebihan


dan kekurangannya masing-masing.

10
DAFTAR PUSTAKA

Afif, Nur. 2023. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di


Millenium Ketiga. Bogor: CV. Abdi Fama Group

Daradjat, Z. 2004. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara

Ghafir, A. 1993. Pengenalan Kurikulum Madrasah. Solo: CV. Ramadhan

Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jakarta: Gaya
Media Pratama

Zaini, M. 2009. Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: TERAS

https://makalahpbastainparepare.blogspot.com/2015/06/jenis-organisasi-
kurikulum.html, di akses pada 17 Febuari 2024, pukul 20:15 WIB

11

Anda mungkin juga menyukai