Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PARADIGMA KURIKULUM 2013


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum
Dosen : Dr. H. Kholis M. M.Pd

Disusun Oleh :

Ai Nurjanah ( 1901169 )
Rahmania Nur Aulanisa (1901159)
Widia Aulia (1901256)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TASIKMALAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan mengucapkan Alhamdulillah rahmat, taufiq serta hidayah Allah SWT penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dalam waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam
semoga sanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para
sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejaknya. Dan tak lupa kami ucapkan banyak terima
kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah “Telaah kurikulum“ yang tak pernah lelah dan
bosan memberikan bimbingan dan arahannya yang selalu membangunkan semangat kepada para
mahasiswanya. Selaku penyusun makalah ini saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan demi perbaikan penyusunan makalah yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….........ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………...1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………..2

A. landasan-landasan kurikulum ………………………………………………….2


B. Faktor-faktor Pengembangan Kurikulum………………………………………2

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………3

KESIMPULAN ……………………………………………………………………….4

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………5


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup


sentral dalam seluruh kegiatan pendidikan, menentukan proses dan hasil pendidikan.
Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan
kehidupan manusia, dalam penyusunan kurikulum tidak dapat dikerjakan sembarangan.
Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan atas
hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Jika landasan pendidikan,
khususnya kurikulum yang lemah , yang akan ambruk adalah manusia
Adapun beberapa landasan utama dalam pengembangan suatu kurikulum,
meliputi landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial budaya, dan landasan
perkembangan ilmu dan teknologi. Selain itu, makalah ini dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Biologi maka kami menyusun
makalah ini. Dan ditambah lagi dengan fenomena pergantian kurikulum pendidikan
beberapa tahun kebelakang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian landasan kurikulum ?
2. Apa saja faktor-faktor pengembangan kurikulum ?
3. Bagaimana karakteristik dari kurikulum 2013 ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui arti dari pembelajaran menyenangkan
2. Untuk mengetahui cara menciptakan pemnbbelajaran menyenangkan
3. Untuk mengetahui factor strategi pembelajaran menyenangkan
BAB II

PEMBAHASAN

A. landasan-landasan kurikulum

Landasan pengembangan kurikulum memiliki peranan yang sangat penting, sehingga


apabila kurikulum diibaratkan sebagai sebuah bangunan gedung yang tidak
menggunakan landasan atau pondasi yang kuat, maka ketika ditepah angina atau terjadi
goncangan, bangunan gedung tersebut akan mudah roboh. Demikian pula halnya
dengan kurikulum, apabila tidak memiliki dasar pijakan yang kuat, maka kurikulum
tersebut akan mudah terombang-ambing dan yang akan dipertaruhkan adalah manusia
( peserta didik) yang dihasilkan oleh pendidikan itu sendiri.
Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagi ide, rencana, pengalamn maupun
kurikulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan
landasan yang kuat dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan
sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam
rumusan tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam UU NO. 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan  Nasional.
Terdapat beberapa landasan dalam kurikulum yaitu sebagai berikut :
1. Landasan Filosofis
yaitu asumsi-asumsi tentang hakikat realitas, hakikat manusia, hakikat
pengetahuan, dan hakikat nilai yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum. Asumsi-asumsi filosofi tersebut berimplikasi pada perumusan tujuan
pendidikan, pengembangan isi atau materi pendidikan, penntuan strategi, serta
pada peranan peseta didik dan peranan pendidik.
2. Landasan psikologis
adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari psikologi yang dijadikan titik tolak
dalm mengembangkan kurikulum.
3. Landasan sosial budaya
adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari sosiologi dan antropologi yang
dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.
4. Landasan ilmiah dan teknologi
adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan
aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan
berbagai komponen yang saling terkait. Oleh karena itu dalam proses pengembangan
kurikulum 2013 tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembang
terhadap pengembang berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami
berbagai komponen yang mempengaruhi.
B. Faktor-faktor Pengembangan Kurikulum
Kurikulum dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagi berikut:
a. Tanatangan internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu dengan 8 (delapan) Standar  Nasional Pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar komprtensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasrana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan
penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-
anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia
produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai
70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang di hadapi adalah bagaimana mengupayakan agar
sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.
b. Tantangan eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait denga arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri
kreatif dan budaya, dan perrkembangan pendidikan di tingkat internasional.
c. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
1. Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama.
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik masyarakat-linkungan alam, sumber/ media
lainnya)
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet)
4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran sains)
5. Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)
6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia
7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yanga dimiliki setiap peserta didik;
8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).

9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.


C. Karakteristik kurikulum 2013
Karakteristik pada kurikulum 2013 hasil revisi pada dasarnya tidak jauh berbeda dari kurikulum
sebelumnya, dimana pendekatan yang digunakan masih menerapkan pendekatan saintifik, namun
terdapat beberapa hasil perbaikan dari kurikulum 2013 yang dirasa menjadi sebuah permasalahan
pada kurikulum sebelumnya sehingga menjadi karakteristik pada kurikulum 2013 hasil revisi,
diantaranya :
1. penataan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosisal pada semua mata pelajaran, 2)
koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen, 3) pemberian ruang kreatif kepada guru
dalam mengimplementasikan kurikulum, 4) penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh
pemenggalan taksonomi proses berpikir.
2. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar mata pelajaran
3. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi
dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti
4. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik kurikulum 2013 adalah
dalam setiap pembelajaran memiliki tujuan untuk mengembangkan sikap spiritual, sosial,
pengetahuan, keterampilan sehingga dapat diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan bekal pengalaman belajar yang didapatkan, peserta didik akan menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum
2013 akan saling memperkuat dan memperkaya antarmata pelajaran yang satu dengan yang lain,
begitu juga dengan setiap jenjang pendidikan akan saling memperkuat dan memperkaya
pengetahuan yang ada di dalamnya.

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam sistem
pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai
sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan pemahaman tentang
pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Pengembangan kurikulum pada hakikatnya
adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari serta
bagaimana cara mempelajarinya.
Namun demikian, persoalan mengembangkan isi dan bahan pelajaran serta bagaimana cara
belajar siswa bukanlah suatu proses yang sederhana, sebab menentukan isi atau muatan
kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai; sedangkan
menentukan tujuan erat kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.
Macam-macam landasan pengembangan kurikulum adalah landasan filosofis, landasan
psikologis, landasan organisasi, landasan sosialisasi, landasan ilmu dan pengetahuan, landasan
teori, dan landasan yuridis.
DAFTAR PUSTAKA

Ladjid, Hafni, Pengembangan Kurikulum, Ciputat: PT. Ciputat Press,2005


Kunandar, Penilaian Autentik, Jakarta: Rajawali Press, 2015
Sofan Amri, Loeloek Endah Poerwati, Panduan Memahami Kurikulum 2013, Jakarta:
PT.Prestasi Pustakaraya, 2013
Tim pengembnagan MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2012

Anda mungkin juga menyukai