Anda di halaman 1dari 11

PAPER PENGEMBANGAN KURIKULUM

Landasan dan prinsip dalam pengembangan kurikulum


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan kurikulum

Disusun oleh:

Nama: MARLITA ADJIDJI

NIM : G2Q122004

PASCASARJANA KEGURUAN BAHASA


UNIVERSITAS HALU OLEO
Kendari
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Landasan pengembangan kurikulum dan prinsip pengembangan kurikulum

ABSTRAK

Kurikulum adalah inti dari pendidikan dimana kurikulum dapat diartikan sebagai

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara

yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu

gagasan, asumsi atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan

kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum dipengaruhi oleh berbagai aspek diantaranya

cara berpikir, sistem nilai, yaitu moral keagamaan, politik, budaya dan sosial, proses

pengembangan, kebutuhan peserta didik kebutuhan masyarakat maupun arah program

pendidikan. Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses perencanaan dan penyusunan

kurikulum oleh pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang

dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan

pendidikan secara nasional.

Adapun yang menjadi landasan dalam mengembangkan sebuah kurikulum

diantaranya: landasan religious, landasan fisiologis, (perenialisme, esensialisme,

eksistensialisme, provesivisme, rekonstruksivisme), landasan yuridis, landasan psikologis,

landasan sosiologis atau social budaya serta landasan organisatoris. Selain itu juga pijakan

dalam mengembangkan kurikulum juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip dasar, seperti

prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, efisiensi, efektivitas, dan komponen pendidikan

lainnya agar tujuan pengembangan kurikulum dapat terarah dengan baik.


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembelajaran di Indonesia hingga saat ini masih dianggap belum maksimal.

pembelajaran di sekolah memberikan dampak pada pendidikan di Indonesia. Jika

dibandingkan dengan negara lain, pendidikan di Indonesia masih sangat jauh. Pendidikan

merupakan hal yang berkaitan dengan sistem kurikulum yang dijalankan. Kemerosotan

pendidikan di Indonesia yang tertinggal dari negara lain, sangat erat kaitannya dengan

masalah-masalah kurikulum yang dijalankan oleh para tenaga pendidik dan mendiknas

untuk memajukan kembali pendidikan di Indonesia, maka kita harus terlebih dahulu

mengetahui masalah-masalah yang telah dihadapi oleh kurikulum Indonesia, seperti

membenahi sistem sistem tata cara dalam mengembangkan kurikulum melihat acuan

landasan pengembangan kurikulum serta prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam

pengembangan kurikulum. Setelah itu, barulah kita mampu mencari solusi untuk

memecahkan masalah kurikulum di Indonesia. Dari beberapa hasil penelitian menunjukan

bahwa strategi pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu:

identifikasi kebutuhan, mencari bahan kurikulum, analisis bahan kurikulum, penilaian

bahan kurikulum, pembuatan keputusan adopsi bahan kurikulum. Dalam kurikulum terdapat

proses pengembangan yang secara umum terdiri dari perencanaan, implementasi dan

evaluasi. Proses pengembangan ini bertujuan untuk menciptakan kurikulum yang efektif.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka penulis menyimpulkan bahwa masalah yang terjadi

adalah:

1. Apa permasalahan yang terjadi pada pengembangan kurikulum di Indonesia?


2. Landasan dan prinsip prinsip apa yang digunakan dalam pengembangan kurikulum di
Indonesia?

3.Bagaimana solusi dari permasalahan tersebut?

3. Tujuan

1.Menjelaskan masalah masalah yang terjadi dalam pengembangan kurikulum di Indonesia.

2.Menjelaskan tentang landasan dan prinsip prinsip yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum.

3.Menjelaskan cara atau solusi untuk mengatasi masalah pengembangan kurikulum di


Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang menentukan bagaimana

kurikulum akan berjalan. Sehingga dalam penyusunan pengembangan kurikulum harus

mempertimbangkan langkah-langkah sebagai berikut: Perumusan Tujuan.; Menentukan isi,;

Memilih Kegiatan.; dan Merumuskan Evaluasi. Namun pada kenyataannya dalam

pengembangan kurikulum masih banyak yang gagal dalam penerapannya.

B. Pengembangan kurikulum

Kurikulum adalah segala sesuatu yang dijalankan, dilaksanakan, direncanakan,

diajukan dan diawasi pelaksanaannya yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan,

perkembangan siswa agar mampu ikut andil dalam masyarakat dan berguna bagi

masyarakat, juga akan berguna masa depannya kelak.

C. Masalah masalah dalam pengembangan kurikulum

Begitu banyak masalah-masalah kurikulum dan pembelajaran yang dialami

Indonesia. Masalah-masalah ini turut andil dalam dampaknya terhadap pembelajaran dan

pendidikan Indonesia. Berikut ini adalah beberapa masalah kurikulum (menurut sudut

pandang penulis)

1. Kurikulum Indonesia Terlalu Kompleks

Jika dibandingkan dengan kurikulum di negara maju, kurikulum yang dijalankan di

Indonesia terlalu kompleks. Hal ini akan berakibat bagi guru dan siswa. Siswa akan

terbebani dengan segudang materi yang harus dikuasainya. Ssiswa harus berusaha keras
untuk memahami dan mengejar materi yang sudah ditargetkan. Hal ini akan mengakibatkan

siswa tidak akan memahami seluruh materi yang diajarkan. Siswa akan lebih memilih untuk

mempelajari materi dan hanya memahami sepintas tentang materi tersebut. Dampaknya,

pengetahuan siswa akan sangat terbatas dan siswa kurang mengeluarkan potensinya, daya

saing siswa akan berkurang.Selain berdampak pada siswa, guru juga akan mendapat

dampaknya. Tugas guru akan semakin menumpuk dan kurang maksimal dalam memberikan

pengajaran.

2.Seringnya Berganti Nama

Kurikulum di Indonesia sering sekali mengalami perubahan. Namun, perubahan

tersebut hanyalah sebatas perubahan nama semata. Tanpa mengubah konsep kurikulum,

tentulah tidak akan ada dampak positif dari perubahan kurikulum Indonesia. Bahkan,

pengubahan nama kurikulum mampu disajikan sebagai lahan bisnis oleh oknum-oknum

yang tidak bertanggung jawab.

3 Kurangnya sumber prinsip pengembangan

Pengembangan suatu kurikulum tentu saja berdasarkan sumber prinsip, untuk

menunjukan dari mana asal mula lahirnya suatu prinsip pengembangan kurikulum. Sumber

prinsip pengembangan kurikulum yang dimaksud adalah data empiris (pengalaman yang

terdokumentasi dan terbukti efektif), data eksperimen (temuan hasil penelitian),

cerita/legenda yang hidup di masayaraksat (folklore of curriculum), dan akal sehat

(common sense).

Namun dalam fakta kehidupan, data hasil penelitian (hard data) itu sifatnya sangat

terbatas. Terdapat banyak data yang bukan diperoleh dari hasil penelitian juga terbukti

efektif untuk memecahkan masalah-masalah yang komploks, diantaranya adat kebiasaan


yang hidup di masyarakat (folklore of curiculum). Ada juga hasil pemikiran umum atau akal

sehat (common sense).

D. Landasan dan prinsip dalam pengembangan kurikulum

Pendidikan merupakan bidang yang penting untuk memajukan suatu bangsa

termasuk bangsa Indonesia dimana pendidikan dijamin oleh undang-undang dan peraturan

lainnya. Apalagi dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 terdapat cita-cita negara

yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang artinya pendidikan adalah kunci untuk

mewujudkannya.

Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses merencanakan dan

mengembangkan kurikulum oleh pemerintah, sekolah, atau pihak yang bersangkutan untuk

dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum memegang peranan yang strategis

dalam pendidikan, sehingga dalam penyusunan dan pengembangannya tidak boleh

dilakukan dengan sembarangan oleh siapapun.

Pelaksanaannya harus didasarkan pada nilai-nilai yang bertujuan membangun

karakter peserta didik seperti nilai agama, moral, politik, sosial, dan budaya. Disamping itu

pula, aspek-aspek lain juga harus dipertimbangkan mulai dari kebutuhan peserta didik,

perkembangan zaman, dan kesiapan guru atau pendidikan. Perlu adanya proses yang benar

dan matang sehingga output atau hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan oleh semua

pihak.

Landasan Pengembangan Kurikulum

Untuk melakukan pengembangan kurikulum, pihak pengembang harus berlandaskan pada


suatu pegangan yang jelas sehingga kurikulum dapat terarahkan dengan baik. Apabila tidak
memiliki landasan, akibatnya terjadi pada hasil kurikulum itu sendiri yaitu sumber daya
manusia tidak dapat terbentuk dengan maksimal. Terdapat empat landasan yang digunakan
dalam pelaksanaannya.
1. Landasan Filosofis
Landasan pengembangan kurikulum yang pertama adalah landasan filosofis, yang berkaitan
dengan hakikat dari filsafat dan juga pendidikan.

2. Landasan Psikologis
Perilaku merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari belajar. Interaksi antar individu
akan terjadi dalam lingkungan belajar yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

3. Landasan Sosiologis
Apa yang menjadi alasan mengapa pengembangan kurikulum harus dilandaskan pada faktor
sosiologis? Hal ini dikarenakan peserta didik merupakan individu sosial yang erat kaitannya
dengan interaksi di lingkungan sosial sekitarnya berupa masyarakat.

4.Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologis


Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami banyak
perubahan dibandingkan dengan waktu pertama kali berkembang beberapa abad lalu.

Prinsip Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum, ada tujuh prinsip yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaannya. Ketujuh prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut.

berikut.

1. Kurikulum disusun berdasarkan prinsip untuk menemukan potensi dalam diri


peserta didik agar dapat mencapai kemampuan terbaiknya. Selain itu juga harus
memperhatikan kepentingan dan kebutuhan serta tuntutan dari lingkungan.
2. Memperhatikan karakteristik peserta didik yang beragam mulai dari agama,
sosial budaya, adat istiadat, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Tidak ada
pembedaan atas keragaman tersebut.
3. Menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar
dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ada.
4. Mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pemecah berbagai
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan, maksudnya setiap pelajaran yang diberikan
kepada peserta didik sesuai dengan tingkat pendidikannya dan berkelanjutan
sampai ditingkat yang lebih tinggi.
6. Kurikulum disusun agar manusia dapat belajar sepanjang hayat. Hal ini
dimaksudkan agar manusia tidak berhenti untuk mempelajari hal-hal baru yang
berguna untuk kehidupan dan perkembangan zaman.
7. Kepentingan nasional harus seimbangan dengan kepentingan daerah.
Maksudnya tidak boleh ada tujuan yang berbenturan antar pihak sesuai dengan
cita-cita negara.
Pengembangan kurikulum harus disusun berdasarkan landasan yang kokoh dan jelas
sehingga tujuan penyelenggaraan pendidikan dapat tercapai. Agar kurikulum dapat
berfungsi dengan baik, model yang sesuai dengan keadaan masyarakat pada umumnya dapat
dipilih oleh para pengembang. Harapannya tentu satu, dapat menciptakan manusia yang
mampu memecahkan berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

SOLUSI

Pada kenyataannya, karena adanya perbedaan kemampuan dan pengetahuan guru, belum
semua guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa
untuk mengamati fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan materi pelajarannya.
Oleh karena itu, sangat perlu bagi masing-masing sekolah mengadakan kegiatan :

1.Mengubah paradigma dari pengajaran yang berbasis sistetik-materialistik menjadi religius.

2.Mengubah konsep awal paradigma kurikulum menjadi alur yang benar untuk mencapai
suatu tujuan yang sebenarnya.

3. Melakukan pemerataan pendidikan melalui pemerataan sarana dan prasarana ke sekolah


terpencil, sehingga tidak akan ada lagi siswa di daerah terpencil yang terbelakang
pendidikan.

4.Menjalankan kurikulum dengan sebaik mungkin.

5.Membersihkan organ-organ kurikulum darin oknum-oknum tak bertanggung jawab.


6.Lesson study ataupun workshop yang membahas cara mengajarkan kegiatan
pembelajaran.

Faktor sosial budaya sangat penting dalam penyusunan kurikulum yang relevan, karena
kurikulum merupakan alat untuk merealisasikan sistem pendidikan, sebagai salah satu
dimensi dari kebudayaan. Implikasi dasarnya adalah sebagai berikut:
1.Kurikulum harus disusun berdasarkan kondisi sosial-budaya masyarakat.
Karena kondisi sosial budaya senantiasa berubah dan berkembang sejalan dengan perubahan
masyarakat, maka kurikulum harus disusun dengan memperhatikan unsur fleksibilitas dan
bersifat dinamis, sehingga kurikulum tersebut senantiasa relevan dengan masyarakat.
2.Program kurikulum harus disusun dan mengandung materi sosial budaya dalam
masyarakat.
BAB III

1.Kesimpulan
Indonesia mengalami kemerosotan di bidang pendidikan. Jika
dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menduduki peringkat di
bawah negara-negara di Asia. Hal ini sangat berkatan dengan
masalah-masalah kurikulum yang dihadapi Indonesia. Masalah
kurikulum di Indonesia dapat diselesaikan tidak cukup dengan
mengganti namanya saja, melainkan harus melakukan perombakan
secara menyeluruh dari kurikulum.Masalah kurikulum juga terletak
dari sarana dan prasarana yang kurang merata. Selain itu, kurikulum
Indonesia yang terlalu kompleks, kurangnya sumber prinsip
pengembangan dan membebani siswa beserta guru yang berkaitan
menjadikan kurang maksimalnya pembelajaran.

2.SARAN

Persoalan yang sering kita temui di lapangan jangankan menyusun


kurikulum, menjalankan kurikulum yang sudah ada sulitnya bukan
main. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya kongkrit untuk
mengiringi suksesnya penyempurnaan kurikulum ini.Langkah
perbaikan itu ibarat pepetah tiada rotan akarpun berguna, maka
pemerintah sebaiknya melakukan berbagai langkah perbaikan konsep
dengan melibatkan berbagai unsur/Stakholders pendidikan dan
melakukan studi/penelitian lebih mendalam sebelum kebijakan
tersebut bergulir.

REFERENSI

https://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/al-qalam/article/view/195#:~:text=Adapun
%20yang%20menjadi%20landasan%20dalam,sosial%20budaya%20serta%20landasan
%20organisatoris

https://ejournal.stital.ac.id/index.php/alibrah/article/view/106

https://www.gramedia.com/literasi/pengembangan-kurikulum/
https://siskadevie.wordpress.com/2019/02/27/permasalahan-kurikulum-masa-kini-dan-solusinya/

Anda mungkin juga menyukai