Disusun oleh:
NIM : G2Q122004
ABSTRAK
Kurikulum adalah inti dari pendidikan dimana kurikulum dapat diartikan sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
tujuan pendidikan tertentu landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu
gagasan, asumsi atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam mengembangkan
cara berpikir, sistem nilai, yaitu moral keagamaan, politik, budaya dan sosial, proses
kurikulum oleh pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang
dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan
landasan sosiologis atau social budaya serta landasan organisatoris. Selain itu juga pijakan
1. Latar Belakang
dibandingkan dengan negara lain, pendidikan di Indonesia masih sangat jauh. Pendidikan
merupakan hal yang berkaitan dengan sistem kurikulum yang dijalankan. Kemerosotan
pendidikan di Indonesia yang tertinggal dari negara lain, sangat erat kaitannya dengan
masalah-masalah kurikulum yang dijalankan oleh para tenaga pendidik dan mendiknas
untuk memajukan kembali pendidikan di Indonesia, maka kita harus terlebih dahulu
membenahi sistem sistem tata cara dalam mengembangkan kurikulum melihat acuan
pengembangan kurikulum. Setelah itu, barulah kita mampu mencari solusi untuk
bahwa strategi pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan beberapa langkah yaitu:
bahan kurikulum, pembuatan keputusan adopsi bahan kurikulum. Dalam kurikulum terdapat
proses pengembangan yang secara umum terdiri dari perencanaan, implementasi dan
evaluasi. Proses pengembangan ini bertujuan untuk menciptakan kurikulum yang efektif.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka penulis menyimpulkan bahwa masalah yang terjadi
adalah:
3. Tujuan
2.Menjelaskan tentang landasan dan prinsip prinsip yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum.
A. Pengembangan Kurikulum
B. Pengembangan kurikulum
perkembangan siswa agar mampu ikut andil dalam masyarakat dan berguna bagi
Indonesia. Masalah-masalah ini turut andil dalam dampaknya terhadap pembelajaran dan
pendidikan Indonesia. Berikut ini adalah beberapa masalah kurikulum (menurut sudut
pandang penulis)
Indonesia terlalu kompleks. Hal ini akan berakibat bagi guru dan siswa. Siswa akan
terbebani dengan segudang materi yang harus dikuasainya. Ssiswa harus berusaha keras
untuk memahami dan mengejar materi yang sudah ditargetkan. Hal ini akan mengakibatkan
siswa tidak akan memahami seluruh materi yang diajarkan. Siswa akan lebih memilih untuk
mempelajari materi dan hanya memahami sepintas tentang materi tersebut. Dampaknya,
pengetahuan siswa akan sangat terbatas dan siswa kurang mengeluarkan potensinya, daya
saing siswa akan berkurang.Selain berdampak pada siswa, guru juga akan mendapat
dampaknya. Tugas guru akan semakin menumpuk dan kurang maksimal dalam memberikan
pengajaran.
tersebut hanyalah sebatas perubahan nama semata. Tanpa mengubah konsep kurikulum,
tentulah tidak akan ada dampak positif dari perubahan kurikulum Indonesia. Bahkan,
pengubahan nama kurikulum mampu disajikan sebagai lahan bisnis oleh oknum-oknum
menunjukan dari mana asal mula lahirnya suatu prinsip pengembangan kurikulum. Sumber
prinsip pengembangan kurikulum yang dimaksud adalah data empiris (pengalaman yang
(common sense).
Namun dalam fakta kehidupan, data hasil penelitian (hard data) itu sifatnya sangat
terbatas. Terdapat banyak data yang bukan diperoleh dari hasil penelitian juga terbukti
termasuk bangsa Indonesia dimana pendidikan dijamin oleh undang-undang dan peraturan
lainnya. Apalagi dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 terdapat cita-cita negara
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang artinya pendidikan adalah kunci untuk
mewujudkannya.
mengembangkan kurikulum oleh pemerintah, sekolah, atau pihak yang bersangkutan untuk
dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum memegang peranan yang strategis
karakter peserta didik seperti nilai agama, moral, politik, sosial, dan budaya. Disamping itu
pula, aspek-aspek lain juga harus dipertimbangkan mulai dari kebutuhan peserta didik,
perkembangan zaman, dan kesiapan guru atau pendidikan. Perlu adanya proses yang benar
dan matang sehingga output atau hasilnya akan sesuai dengan yang diharapkan oleh semua
pihak.
2. Landasan Psikologis
Perilaku merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari belajar. Interaksi antar individu
akan terjadi dalam lingkungan belajar yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
3. Landasan Sosiologis
Apa yang menjadi alasan mengapa pengembangan kurikulum harus dilandaskan pada faktor
sosiologis? Hal ini dikarenakan peserta didik merupakan individu sosial yang erat kaitannya
dengan interaksi di lingkungan sosial sekitarnya berupa masyarakat.
Dalam pengembangan kurikulum, ada tujuh prinsip yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaannya. Ketujuh prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut.
berikut.
SOLUSI
Pada kenyataannya, karena adanya perbedaan kemampuan dan pengetahuan guru, belum
semua guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa
untuk mengamati fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan materi pelajarannya.
Oleh karena itu, sangat perlu bagi masing-masing sekolah mengadakan kegiatan :
2.Mengubah konsep awal paradigma kurikulum menjadi alur yang benar untuk mencapai
suatu tujuan yang sebenarnya.
Faktor sosial budaya sangat penting dalam penyusunan kurikulum yang relevan, karena
kurikulum merupakan alat untuk merealisasikan sistem pendidikan, sebagai salah satu
dimensi dari kebudayaan. Implikasi dasarnya adalah sebagai berikut:
1.Kurikulum harus disusun berdasarkan kondisi sosial-budaya masyarakat.
Karena kondisi sosial budaya senantiasa berubah dan berkembang sejalan dengan perubahan
masyarakat, maka kurikulum harus disusun dengan memperhatikan unsur fleksibilitas dan
bersifat dinamis, sehingga kurikulum tersebut senantiasa relevan dengan masyarakat.
2.Program kurikulum harus disusun dan mengandung materi sosial budaya dalam
masyarakat.
BAB III
1.Kesimpulan
Indonesia mengalami kemerosotan di bidang pendidikan. Jika
dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menduduki peringkat di
bawah negara-negara di Asia. Hal ini sangat berkatan dengan
masalah-masalah kurikulum yang dihadapi Indonesia. Masalah
kurikulum di Indonesia dapat diselesaikan tidak cukup dengan
mengganti namanya saja, melainkan harus melakukan perombakan
secara menyeluruh dari kurikulum.Masalah kurikulum juga terletak
dari sarana dan prasarana yang kurang merata. Selain itu, kurikulum
Indonesia yang terlalu kompleks, kurangnya sumber prinsip
pengembangan dan membebani siswa beserta guru yang berkaitan
menjadikan kurang maksimalnya pembelajaran.
2.SARAN
REFERENSI
https://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/al-qalam/article/view/195#:~:text=Adapun
%20yang%20menjadi%20landasan%20dalam,sosial%20budaya%20serta%20landasan
%20organisatoris
https://ejournal.stital.ac.id/index.php/alibrah/article/view/106
https://www.gramedia.com/literasi/pengembangan-kurikulum/
https://siskadevie.wordpress.com/2019/02/27/permasalahan-kurikulum-masa-kini-dan-solusinya/