Anda di halaman 1dari 17

LATAR BELAKANG DAN LANDASANPENGEMBANGAN

KURIKULUM 2004
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Kajian Kurikilum SMP/SMA

DOSEN PENGAMPU
MUHZAM KAMZA, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh
Muhammmad khanafi: 2106101020047
Muhammad Athaillah: 2106101020030
Cut Rauzatul Wulandari: 2106101020072
Sahbit Nagata: 2106101020076

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
BABI.......................................................................................................................................1
LATAR BELAKANG............................................................................................................1
1. Rumusan masalah........................................................................................................1
2. Tujuan..........................................................................................................................1
A. Pengertian landasan dan pengembagan kurikulum.....................................................3
B. Jenis jenis landasan pengembagan kurikulum.............................................................3
Proses pengembangan kurikulum.......................................................................................4
C. Latar belakang munculnya dan Pengertian kurikulum KBK 2004.............................6
1. Latar bekang munculnya kurikulum KBK..................................................................6
2. Pengertian kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) 2004........................6
D. Perbedaan antara Kurikulum KBK 2004 dengan kurikulum 1994.............................7
1. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 2004....................................................8
2. KURIKULUM 1994..................................................................................................10
3. Implementasi kurikulum KBK..................................................................................11
BAB III.................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................................13
B. Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................i

i
BABI

LATAR BELAKANG

Perencanaan serta pengembangan kurikulum ialah sesuatu pekerjaan yang


membutuhkan jajak mendalam serta komprehensif buat penuhi syarat kelayakan. Dinamika
pertumbuhan bangsa Indonesia berusia ini, menuntut kalau pengembangan kurikulum butuh
mencermati: isu- isu canggih dalam bidang pembelajaran, persoalan- persoalan yang timbul
di lapangan, alterasi sekolah, tenaga kependidikan, atensi serta keahlian siswa, dan tuntutan
perkembangan warga, ilmu pengetahuan serta teknologi.

Prinsip pelaksanaan Kurikulum 2004 menurut hemat saya telah dikembangkan


berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan nasional, sehingga diharapkan dapat memberikan
acuan bagi pelaksana kurikulum pada level mikro, yaitu kegiatan pembelajaran. Diversifikasi
kurikulum yang menjadi spirit Kurikulum 2004 perlu dilaksanakan secara bertanggung
jawab, karena diversifikasi kurikulum merupakan manifestasi demokratisasi pendidikan, yang
memungkinkan setiap peserta didik berhak mendapat perlakuan, baik itu pemberian materi
maupun strategi, sesuai dengan kondisi obyektif peserta didik (kemampuan dan minat) dan
kondisi lingkungan di mana peserta didik berada.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, kami merumuskan tema masalah- masalah
yang akan kami bahas meliputi:

1. Bagaimana pengertian definisi dari landasan dan pengembangan kurikulum ?


2. Bagaiamana klasifikasi jenis-jenis landasan pengembagan kurikulum?
3. Bagaimana lantar belakang munculnya dan pengertian kurikulum 2004?
4. Bagaimna perbedaaan antara kurikulum 2004 dengan kurikulum 1994 ?

2. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin di capai dari makalah ini,
meliputi materi-mataeri berikut:

1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan landasan daan
pengembangan kurikulum.
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis landasan pengembagan kurikulum

1
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pengertian kurikulum 2004, kelebihan dan
kekukarangannya serta bagaimana implementasinya
4. Untuk mengetahui dan memahami perbedaaan antara kurikulum 2004 dengan kurikulum
1994.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian landasan dan pengembagan kurikulum


Untuk memahami pengertian dari landasan dan penegembangan kurikulum kita akan
membahas pengertian dari landasam kurikulum dan pengembangan kurikulum terlebih
dahulu. Pengertian Landasan Kurikulum merupakan dasar untuk membuat suatu kurikulum.
Landasan memiliki peranan yang sangat penting. di Ibaratkan kurikulum sebagai sebuah
rumah yang tidak menggunakan landasan atau pondasi yang kuat, maka ketika diterpa angin
yang kencang atau terjadi gempa, rumah tersebut akan mudah roboh. Dari pernyataan
tersebut dapat kita pahami bahwa landasan kurikulum adalah dasar dari sebuah kurikilum dan
menjadi asas dalam pembuatan sebuah kuikulum.

Perencanaan serta pengembangan kurikulum ialah sesuatu pekerjaan yang


membutuhkan jajak mendalam serta komprehensif buat penuhi syarat kelayakan. dan
Pengembangan kurikulum juga ddimaknai sebagai proses perencanaan dan penyusunan
kurikulum oleh pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang
dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara nasional (Bahri, 2017). Atau dapat diartikan pengembangan kurikulum
sebagai keseluruhan proses dalam upaya membuat kurikulum. Dari kedua penegertian diatas
dapat dimakanai landasan kurikulum sebagai sebuah dasar kurikulum dan pengembangan
sebagain proses pembuatan kurikulum.

B. Jenis jenis landasan pengembagan kurikulum


Secara umum, pengembangan kurikulum dibagi dalam tiga jenis landasan, yaitu
landasan filosofis, landasan psikologis,dan landasan sosiologis,

1. landasan filosofis

Landasan filosofis berisi pengertian bahwasanya pendidikan selalu dikaitkan dengan


manusia sebagai subyek, obyek dan pengelola. Jadi pendidikan selalu berpusat pada interaksi
manusia. Didalam interaksi tersebut tentunya ada tujuan dan target yang ingin dicapai, ada
dokumen atau materi yang korelasikan seseorang, ada tahap yang harus diikuti ketika

3
berinteraksi dengan mereka, dan ada evaluasi kegiatan untuk menentukan kinerja proses dan
hasil (Tarihoran, 2017).

2. landasan psikologi

Landasan ini berdasarkan pada prinsip bahwasanya perkembangan seseorang


dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kematangannya. Lingkungan yang dimaksud
dapatberasal dari proses pendidikan. Kurikulum sebagai alatpencapaian tujuan pendidikan
tentunya berhubungan dengan proses perubahan yang terjadi di kalanganpeserta didik.
Dengan adanya kurikulum diharapkanakan akan terjadi perkembangan pada diri siswa yang
dapatmembentuk kemampuan atau keterampilan aktual maupun laten (Ardhi & Iskhak,
2003).

3. landasan sosiologi

Landasan ini didasarkan pada kenyataan bahwapendidikan merupakan proses


kebudayaan yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan
adalah proses sosialisasi melaluiinteraksi manusia dengan orang-orang terpelajar.Dalam
kedudukan inilah peserta didik dihadapkan pada budaya kehidupanmanusia, didorong dan
dikembangkan sesuai dengannilai-nilai budayanya, dan kapabilitas kemanusiaannya.

Proses pengembangan kurikulum


1. perencanaan kurikulum

Perencanaan program pada hakekatnya adalahpenyusunan dokumentasi program


berupa dokumeninti program, instruksi dan pelengkap sebagairangkaian program. Dokumen
tersebut dikembangkanberdasarkan sejumlah analisis, termasuk: (a) analisiskebutuhan
masyarakat, (b) analisis kebutuhan untukmengembangkan pengetahuan, pengetahuan dan
nilai, (c) analisis kebutuhan siswa .

Rencana kurikulum tengah semester ini sering disebut dengan silabus


(pengembangannya akan dibahas dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP).
Silabus harus merinci apa yang akan dilakukan siswa selama periode tertentu dalam satu
semester di setiap pelajar (Rouf et al., 2020).

2. pengembangan kurikulum

4
Kurikulum merupakan suatu sistem dengan komponen-komponen tertentu.
Komponen tersebut adalah tujuan,isi, metode dan evaluasi. Pihak-pihak tersebut meliputi (a)
pengambil keputusanmengenai penentuan kurikulum, (b) ahli kurikulum, (c) ahli disiplin ilm,
(d) psikolog, (e) dosen. (Rouf et al., 2020)

3. komponen dan tujuan

Tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan. perumusan tujuan
program pelatihan dikaitkan dengan filosofi atau sistem nilai yang diterima secara sosial.
Dari pernyataan di atas, tujuan program dapat diklasifikasikan menjadi 4 tujuan hierarkis
sebagai berikut :

a) tujuan pendidikan nasional.


b) Tujuan kelembagaan
c) Tujuan mata pelajaran.
d) Tujuan pendidikan atau tujuan pembelajaran.

4. komponen dan isi/materi

Materi atau isi pelajaran merupakan pengalaman yang berupa penelitian atau kegiatan
terkait topik masyarakat yang sejalan dengan tujuan kurikulum. Materi pendidikan disusun
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan baik dari segi pengetahuan (gagasan, fakta,
konsep, prinsip dan proses), maupun kemampuan (keterampilan,keterampilan). Perlu
dipahami bahwa bahan ajar disusun berdasarkan perkembangan kognitif siswa, misalnya
berdasarkan teori belajar Piaget atau teori Bruner (Fajri, 2019).

5. Komponen metode/strategi

Strategi dan metode merupakan komponen yangterlibat dalam implementasi


kurikulum. Strategipembelajaran didefinisikan sebagai pola bersama danurutan tindakan oleh
guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Model pengajaran adalah model pengajaran umum yangdigunakan
(diterapkan) pada sebagian besar matapelajaran yang berbeda dalam bidang studi yang
berbeda, sedangkan strategi belajar mengajar adalah seperangkat kebijakan yang dipilih
terkait dengan dokumen program.

6. komponen evaluasi

5
Dalam praktiknya, tiga istilah serupa sering digunakan,yaitu mengukur,
mengevaluasi, dan mengevaluasi. Misalnya, seorang guru yang sedang mengerjakanulangan,
baik itu kuis maupun ulangan, sering disebutasesmen. Guru yang terlibat tidak mengambil
tindakan atas hasil tes yang diambilnya. Pembahasan ini hanya akan fokus
padapengembangan penilaian kurikulum.

C. Latar belakang munculnya dan Pengertian kurikulum KBK 2004

1. Latar bekang munculnya kurikulum KBK


Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK) yang setelah itu diketahui dengan
Kurikulum 2004, ialah sesuatu model kurikulum yang berlaku di Indonesia sebagai
konsekuensi diberlakukannya peraturan perundang- undangan tentang desentralisasi yang
mengendalikan pemerintah pusat serta wilayah. Pemberlakuan KBK merupakan sesuatu
bentuk inovasi kurikulum. Pula kemunculan KBK bersamaan dengan timbulnya semangat
reformasi pembelajaran. Dimulai dengan munculnya kebijakan pemerintah antara lain
lahirnya Undang- Undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Wilayah, Undang-
Undang No 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah serta Kewenangan Provinsi
selaku Wilayah Otonomi dan lahirnya Tap.MPR Nomor. IV/ MPR/ 1999 tentang Arah
Kebijakan Pembelajaran di Masa Depan (Muhammedi, 2013). Sesungguhnya semenjak tahun
2000 pemerintah sudah menghasilkan draft KBK. Pada intinya kalau KBK mengambil alih
Kurikulum 1994, yang mana lebih menekankan pada keleluasaan dalam kegiatan belajar
mengajar.

Partisipan didik jadi pusat atensi dalam proses belajar mengajar, keahlian anak jadi
pertimbangan awal guru untuk melaksanakan suatu di kelas. Kedekatan yang terjalin dalam
kegiatan belajar mengajar pada KBK merupakan dialogis antara guru serta murid, kedekatan
ini dimungkinkan pula dengan metode dialog serta dimungkinkan terdapatnya peluang untuk
murid buat aktif bertanya serta membagikan data. Guru lebih berfungsi selaku pasangan,
fasilitator serta rekan yang mengajak murid buat melaksanakan eksplorasi belajar tan untuk
murid buat aktif bertanya serta membagikan data. Guru lebih berfungsi selaku pasangan,
fasilitator serta rekan yang mengajak murid buat melaksanakan eksplorasi belajar.

2. Pengertian kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) 2004


Pengertian kompetensi sendiri ialah yaitu kemampuan mengerjakan sesuatu yang
berbeda dengan Sekedar mengetahui sesuatu (Basani, 2017). Kompetensi harus disesuiakan

6
dengan urgensi kebutuhan dalam mencari pekerjaan atau dengan kata lain harus sesuai
dengan kebutuhan didunia kerja. Kompetensi meliputi ilmu Pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan Berfikir dan bertindak (Rahdiyanta, 2003). Kompetensi juga dapat dimaknai
kemapuan untik mentranfer dan melakukan penerapan penegtahuanyamh sudah dimiliki
ketempat baru (kerja).

KBK adalah seperangkat rencana belajar yang didalamnya terdapat kompetensi dan
Hasil capaian belajar siswa, penilaian kegiatan belajar mengajar dan Pemberdayaan
sumberdaya pendidikan dan mengembangkan sekolah . Dari pengertian diatas dapat diartikan
bahwa KBK lebih menekankan pada kompetensi atau Kemampuan yang harus dimiliki oleh
siswa sebagai hasil dari proses Pembelajaran. Untuk teknik operasionalnya di berikan kepada
guru, KBK hanya menjadi petunjuk dalm pemebelajaran. Beberapa aspek yang harus
terkandung dalam Kompetensi sebagai berikut:

1. Pengetahuan, pengetahun sebagai proses berfikir


2. Pemahaman, yaitu kognitif dan afektif sisiwa
3. Keterampilan, yaitu kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugasnya
4. Nilai, standar perilaku yang ditetapkan
5. Sikap, yaitu reakasi terhadap rangasangan sesuatu baik yang datang dari dalam maupun
dari luar.
6. Minat, kencenderungan perilaku seseorang dalam melakukan sesuatu.

Dalam KBK sendiri ada kompetensi yang harus dicapai dalam penerapanya, apa
kompetensi yang ditutut harus dicapai oleh KBK yaitu meliputi:

1. Kompetesi akademik, yaitu penngetahuan dan keterampilan sebagai hasil pembelajaran.


2. Kompetensi okupasional, yaitu persiapan kemapuan bersaingn dalm dunia kerja.
3. Kompetansi kultural, yaitu kemampuan dalam peneparan diri dalam masyarakat
4. Kompetensi temporal, yaitu kemampuan peserta didik untuk tetap bisa bertahan serta
mampu berkembang sesuai zaman.

D. Perbedaan antara Kurikulum KBK 2004 dengan kurikulum 1994


Untuk mengetahui perbedaan antara kurikulum KBK 2004 dengan kurikulum 1994,
kami akan membahas karakteristik, kelebihan dan kekurangan antara masing-masing
kurikulum yaitu:

7
1. KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI 2004
a. Karakteristik kurikulum KBK 2004

Berikut ini adalah karakteristik dari KBK kurikulum berbasis kompetensi 2004
meliputi:

KBK didalamnya terkandung dan tersirat didalanya dua hal, yaitu: Pertama KBK
Mengharapkan adanya dampak perubahan diri peserta didik melaui pemebelajaran baik itu
pola pikir maupun tingkah laku lainnya.Kedua KBK menghargai perbedaan setiap siswa
dalam segi kemampuan, minat, dan bakat yang berbed. Dan memeberikan peluang bagi setiap
siswa sesuai keinginan dan kemapuannya masing-masing (Yani, 2004). Dari peryataan
diatas, maka KBK sebagai seperangkat kurikulum memiliki karakteristik sebagai berikut:
Pertama, KBK berisi sejumlah kompetensi dasar sebagai standar minimal yang harus dimiliki
o;eh iswa sesudah belajar. Kedua, dalam penerapannya KBK menekankan pada proses
pengalaman dan juga mengakomodasikan keberagaman yang dimiliki oleh setiap sisiwa.
Ketiga, penerapan evaluasi dalam KBK lebih menekankan pada evaluasi dan proses belajar.
karakteristik KBK secara lebih rinci dibandingkan dengan pernyataan di atas, yaitu:

1) Menekankan pada ketercapaian kompetensi baik secara individual maupun klasikal,


artinya isi KBK intinya sejumlah kompetensi yang harus dicapai siswa, dan kompetensi
inilah sebagai standar minimal atau kemampuan dasar.
a. Beroreantasi pada hasil belajar dan keberagaman, artinya keberhasilan pencapaian
kompetensi dasar diukur oleh indikator hasil belajar. Indikator inilah yang dijadikan
acuan kompetensi yang diharapkan. Proses pencapaian tentu saja bergantung pada
bagaimana konsep yang dipelajari berdampak pada perilaku dan pola pikir dan bertindak
sehari-hari. Kemudian dalam KBK menghargai bahwa setiap siswa memiliki
kemampuan, minat, dan bakat yang berbeda sehingga diberikan peluang kepada siswa
tersebut untuk belajar sesuai dengan keberagaman dan kecepatan masing-masing. Oleh
karena itu dalam KBK, proses pemebelajaran harus didesain agar dapat melayani
setiapkeberagaman tersebut.

b. Kelebihan kurikulum KBK 2004

8
Berikut ini adalah kelibihan- kelebihan dari kurikulum KBK (kurikulum berbasis
kompetensi) 2004 meliputi:

a) Adanya pengembagan pada kompetensi-kompetensi siswa disetiap mata pelajaran namun


menekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.
b) Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented). Siswa
dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra scoptimal
mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan
demikian, siswa dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan
mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar dengan
memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui
kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan, dan
menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis.
c) Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi di sekolah/daerah masing-masing.
d) Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran
memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik.
e) Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi
kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada
konten.

c. Kekurangan kurikulum KBK

Berikut ini merupakan kekurangan-kekurangan dari KBK (kurikulum berbasis


kompetensi) 2004 meliputi:

a) Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KTSP dengan kata lain
masih rendahnya kualitas seorang guru, karena dalam KTSP seorang guru di tuntut untuk
lebih kreatif dalam menjalankan pendidikan.
b) Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah.
c) KBK lebih menekankan pada kemampuan (kompatensi) melakukan sesuatu, sehingga
pendekatan ilmu pengetahuan y’ng lebih menekankan pada isi atau materi berupa
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,sitesis dan evaluasi hasil belajar kurang
diperhatikan.

9
d) Kurangnya guru yang berkualitas dan profesional untuk melakukan kerjasama dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

2. KURIKULUM 1994
a. Karakateristik kurikulum 1994
Berikut ini merupakan karakteritik dan ciri-ciri dari kurikulum 1994 yang
meliputi:
a) model manajemen top-down disebut model jalur personalia. Karena inisiatif dan ide
datang dari pemerintah pusat. Oleh karena itu negara mengembangkan kurikulum yang
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Guru hanya mengimplementasikan
kurikulum tersebut.
b) pembelajaran matematika bersifat unik, struktur materi disesuaikan dengan psikologi
perkembangan anak, pengetahuan materi seperti komputer diperdalam, model
pembelajaran matematika kehidupan disajikan dalam berbagai mata pelajaran (Insani,
2019).

b. Kelebihan kurikulum 1994

Berikut ini adalah kelibihan- kelebihan dari kurikulum KBK (kurikulum berbasis
kompetensi) 2004 meliputi:

a) Menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar secara mental, fisik dan
sosial.
b) Mengajar dari konkrit ke abstrak, sederhana ke sulit, sederhana ke kompleks.
Kurikulum berbasis pembelajaran aktif (active learning) yang menekankan pada
keterampilan akses konseptual dan keterampilan proses.
c) Struktur horizontal, termasuk dalam mata pelajaran tersendiri (terpisah). Hal ini
menunjukkan bahwa materi di sekolah menengah sudah dipisahkan, misalnya materi IPA
dibagi menjadi fisika, biologi dan kimia.
d) Implementasi kurikulum di sekolah dengan sistem kuarter. Sistem Malewulang membagi
satu tahun ajaran menjadi tiga bagian yang masing-masing disebut malewulan (1 tahun 3
triwulan).
e) Kurikulum (1994) termasuk kurikulum yang mengikuti konsep-konsep akademik karena
kurikulum (1994) kompatibel dengan mazhab filsafat abadi.

c. Kekurangan kurikulum 1994


10
Selama pelaksanaan kurikulum 1994 sejumlah masalah muncul terutama karena
pendekatan berbasis isi, antara lain sebagai berikut:
a) Beban belajar siswa terlalu besar karena banyaknya mata pelajaran. dan jumlah
materi/mata pelajaran untuk setiap mata pelajaran.
b) Mata pelajaran dianggap terlalu sulit karena kurang mengenai tingkat perkembangan
berpikir siswa dan kurang penting karena tidak terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-
hari.
c) Pembelajaran bersifat klasik dan tujuannya adalah untuk menguasai mata pelajaran,
dengan guru sebagai pusatnya. Tujuan pembelajaran dalam menyampaikan materi.
Sistem nilai atau penilaian menekankan kemampuan kognitif.
d) Keberhasilan siswa diukur dan dilaporkan berdasarkan skor yang dapat dibandingkan
dengan hasil siswa lainnya. Hanya teknik tes kertas dan pensil yang digunakan dalam
ujian.

3. Implementasi kurikulum KBK


a. Implikasi Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Seperti telah di kemukakan dengan prinsip keberagaman dalam Pelaksanaan maka


setiap sekolah dan guru dilapangan mempunyai Tanggung jawab untuk menterjemahkan
KBK dalam bentuk silabus yang Akan mereka gunakan dalam pembelajaran di dalam kelas.
Silabus yang dibuat oleh masing-masing sekolah dan guru tersebut disusun berdasarkan
karakteristik sekolahnya, baik dari aspek kemampuan sekolah, kemampuan guru, kemampuan
siswa, sarana/prasarana yang dimiliki sekolah dan sebagainya (Rohmatillah Syaban Diyah &
Riyanto, 2020). Selain itu dalam menyusun silabus tidak ada “acuan” Baku mengenai format
dan isinya sehingga guru diberi keleluasaan yang besar untuk mengapresiasikan
kemampuannya menerjemahkan KBK. Dalam penyusunan silabus dapat dilakukan dengan
melibatkan para Ahli atau instansi yang relevan di daerah setempat seperti tokoh Masyarakat,
instansi pemerintah, komite sekolah, dewan pendidikan, Instansi swasta, perusahaan,
perindustrian, dan sebagainya

1) Acuan Penyusunan Pedoman

Pengembangan Silabus bagi Direktorat Sesuai dengan tugas dan fungsinya,


Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah berkewajiban untuk menyusun pedoman
Pengembangan silabus yang akan dijadikan acuan oleh guru-guruDalam menyusun
silabusnya. Adapun acuan penyusunan pedoman Pengembangan silabus tersebut yaitu:

11
a) Mengkaji KBK dengan seksama untuk diterjemahkan dalam Bentuk silabus
b) Mensosialisasikan silabus yang sesuai dengan kemampuan dan Kebutuhan daerah
masing-masing
c) Memantau penyusunan dan implementasi silabus di tingkat Kabupaten/kota.
2) Acuan Penyusunan Silabus Bagi Daerah/Sekolah

Silabus yang telah di tetapkan dan di sosialisasikan oleh Direktorat diatas perlu untuk
diterjemahkan lebih lanjut pada daerah/sekolah masing-masing sesuai dengan tingkat
kemampuannya (Anih, 2015). Adapun acuan penyusunan silabus bagi daerah/sekolah sebagai
berikut:

a) Membuat rambu-rambu pengembangan silabus yang sesuai dengan kebutuhan sekolahnya


b) Membentuk tim pengembang silabus pada tingkat sekolahnya masing-masing
c) Memfasilitasi kebutuhan guru-guru dalam menyusun silabus.

Sedangkan dalam implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi menggunakan dua


pendekatan yaitu:

a) Pendekatan definitif dimana sejumlah sekolah tertentu Ditetapkan untuk melaksanakan


kurikulum atas kesepakatan Antara pusat dengan daerah.
b) pendekatan partisipatif Dimana daerah di luar mini piloting dapat mengambil inisiatif
Untuk berpartisipasi dalam mengimplementasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK).

3) Sosialisasi dan Diseminasi Nasional

Sejalan dengan dihasilkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) oleh Pusat


Kurikulum Balitbang Diknas, maka mulai Tahun pelajaran 2002/2003 telah: dilakukan
sosialisasi Kurikulum tersebut. Kegiatan Sosilisasi Kurikulum Berbasi Kompetensi (KBK)
dilakukan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdikiknas bekerjasama dengan Unit Utama
lainnya yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah serta Dinas Pendidikan
Dasar (Depdiknas, 2003).

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah di atas,dapat menyimpulkan antara lain adalah:
Pengertian Landasan kurikulum adalah dasar dari sebuah kurikilum dan menjadi asas dalam
pembuatan sebuah kuikulum. Perencanaan serta pengembangan kurikulum ialah sesuatu
pekerjaan yang membutuhkan jajak mendalam serta komprehensif buat penuhi syarat
kelayakan pengembangan kurikulum dikelompokkan dalam empat jenis landasan, yaitu
landasan filosofis, landasan psikologis,dan landasan sosiologis..

Dalam interaksi tersebut tentunya ada tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, ada
dokumen atau materi yang diinteraksikan seseorang, ada proses yang harus diikuti ketika
berinteraksi dengan mereka, dan ada evaluasi kegiatan untuk menentukan kinerja proses dan
hasil Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK) yang setelah itu diketahui dengan Kurikulum
2004, ialah sesuatu model kurikulum yang berlaku di Indonesia sebagai konsekuensi
diberlakukannya peraturan perundang- undangan tentang desentralisasi yang mengendalikan
pemerintah pusat serta wilayah.Wina Sanjaya berkata kalau, pemberlakuan KBK merupakan
sesuatu bentuk inovasi kurikulum.Pula kemunculan KBK bersamaan dengan timbulnya
semangat reformasi pembelajaran.

Untuk mengetahui perbedaan antara kurikulum KBK 2004 dengan kurikulum 1994,
kami akan membahas karakteristik, kelebihan dan kekurangan antara masing-masing
kurikulum yaitu: Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 yang berisi sejumlah kompetensi
dasar sebagai standar minimal yang harus dimiliki o;eh siswa sesudah belajar., dalam
penerapannya KBK menekankan pada proses pengalaman dan juga mengakomodasikan
keberagaman yang dimiliki oleh setiap sisiwa. Ketiga, Penerapan evaluasi dalam KBK lebih
menekankan pada evaluasi dan proses belajar.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran yang berguna dan dapat di jadikan
pertimbangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa,diantara sebagai berikut: Petama para
kepala sekolah dan guru di sekolah dapat mengembangkan kurikulum di sekolahnya secara

13
maksimal. Kedua diharapkan kepala sekolah dan guru dalam perencanaan dan
pengembangan kurikulum berdasarkan 6 prinsip.

14
DAFTAR PUSTAKA
Anih, E. (2015). Manajemen Implementasi Kebijakan Pengembangan Kurikulum Di
Perguruan Tinggi Berbasis Kompetensi. Jurnal Pendidikan Unsika, 3(1), 1–21.

Ardhi, O., & Iskhak, N. (2003). Landasan dan prinsip pengembangan kurikulum. Journal
pendidikan, 2–3.

Bahri, S. (2017). Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya. Jurnal Ilmiah Islam Futura,
11(1), 15. https://doi.org/10.22373/jiif.v11i1.61

Basani, C. S. (2017). Kurikulum Nasional yang Berbasis Kompetensi Perguruan Tinggi dengan
Mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Untuk Menghasilkan
Kualitas Manusia yang Kompeten dan Berdaya Saing. Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum
Bisnis dan Investasi, 7(1), 56. https://doi.org/10.28932/di.v7i1.709

Depdiknas. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Matematika (1 ed., hal.
20). Balitbang Depdiknas.

Fajri, K. N. (2019). Proses Pengembangan Kurikulum. Islamika, 1(2), 35–48.


https://doi.org/10.36088/islamika.v1i2.193

Insani, F. D. (2019). SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA SEJAK AWAL


KEMERDEKAAN HINGGA SAAT INI. As-Salam I, 9(1), 43–64.

Muhammedi. (2013). Perubahan kurikulum di indonesia : studi kritis tentang upaya


menemukan kurikulum pendidikan islam yang ideal. Journal Fakultas Tarbiyah Ar-
Raudhah, 49–70.

Rahdiyanta, D. (2003). Kurikulum Berbasisi Kompetensi (KBK) Pengertian dan Konsep KBK.
Seminar Nasional Implementasi KBK Di FT UNY, 1–10.

Rohmatillah Syaban Diyah, N., & Riyanto, Y. (2020). Implementasi kurikulumis berbasis
kompetensi dalam pembelajaran bahasa inggris di lembanga khusus dan pelatihan.
Journal pendidikan untuk Semua, 4(4), 47–56.
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-luar-sekolah/article/
view/29024

Rouf, M., Said, A., & Eko Riyadi HS, D. (2020). Pengembangan Kurikilum
Sekolah:Konsep,Model, Implemtasi. Al-Ibrah, 5(2), 44–47.

Tarihoran, N. (2017). Pengembangan Kurikulum. In Loquen Press (2 ed.). Loquen Press.

Yani, A. (2004). IMPLEMENTASI KURIKULUM 2004 DAN RESISTENSI BUDAYA BIROKRASI.


Journal pendidikan, o1, 1–9.

Anda mungkin juga menyukai