Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ PENGEMBANGAN KURIKULUM SETELAH ERA OTONOMI DAERAH ”

Diajukan Sebagai Tugas Kelompok IV

Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum SD

Dosen Pengampu:

Dra.St.Maryam M,S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:

Salfina Maduri Darul ( 200407552033 )

A. Nurul Amna ( 200407550023 )

Yana Dwi Oktaviana (200407550025 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang melimpahkanrahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Dalam kesempatan ini, kami darikelompok 4 mengucapkan terima kasih kepada Dra. St.
Maryam M, S., Pd. M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan
kesempatannya untuk memandu serta memberi arahan kepada penulis dalam pembuatan
makalah ini. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kelompok kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi fungsi maupun penyusunan kata. Dengan demikian penyusunan
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun dari kesempurnaan
makalah selanjutnya.

Parepare, 11 April 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................i

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Kurikulum 2004 (KBK).........................................................3


B. Kurikulum 2006 (KTSP)........................................................4
C. Kurikulum 2013.....................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................10
B. Saran.......................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Salah satu komponen penting
dalam pendidikan yang sering diabaikan adalah kurikulum. Kurikulum memiliki posisi
strategis karena secara umum kurikulum merupakan deskripsi dari visi, misi, dan tujuan
pendidikan sebuah bangsa. Hal ini sekaligus memposisikan kurikulum sebagai sentral
muatan-muatan nilai yang akan ditransformasikan kepada peserta didik. Institusi pendidikan
ditantang untuk mengubah kurikulum secara total. Penekanan pengembangan kurikulum
tidak lagi terbatas pada content atau pengetahuan melainkan juga meliputi pengembangan
pembelajaran, kemampuan kreatif, serta penggunaan informasi baru dan teknologi
komunikasi. Pengembangan kurikulum pada hakekatnya terjadi sepanjang masa. Namun
demikian, dalam praktik dikenal adanya peninjauan dan revisi kurikulum secara berkala, pada
umumnya antara 4-5 tahun sekali. Apabila dikaitkan dengan hakekat continuous
improvement maka pengembangan kurikulum perlu dirancang melalui program monitoring &
evaluation sejalan dengan dilaksanakannya kurikulum. Dengan demikian apabila
pengembangan kurikulum dilakukan setiap 4-5 tahun sekali maka proses pengembangan
tidak akan mengalami hambatan yang berarti karena sudah ada perencanaan dan data yang
mendukungnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah makalah ini ialah sebagai
berikut :

1. Bagaimana pengembangan kurikulum 2004 (KBK)?


2. Bagaimana pengembangan kurikulum 2006 (KTSP)?
3. Bagaimana pengembangan kurikulum 2013?
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang kurikulum 2004 (KBK).


2. Untuk mengetahui dan memahami tentang kurikulum 2006 (KTSP.
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum 2004
Pengembangan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 atau biasa disebut
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diharapkan mampu mengantisipasi
persoalanpersoalan yang mempunyai kemungkinan besar sudah/atau akan terjadi serta
untuk meningkatkan standar pendidikan secara nasional. Standar pendidikan yang
lebih tinggi sangat diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai,
terbuka, berdemokrasi, dan mampu bersaing sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan semua warga Indonesia. Kurikulum berbasis kompetensi disusun
dengan pertimbangan agar setiap lulusan sudah dapat diukur seberapa jauh siswa
memiliki pengetahuan, penguasaan dan kompetensi minimal terhadap suatu bidang
ilmu, pengetahuan dan ketrampilan. Kurukulum berbasis kompetensi merupakan
suatu format yang menetapkan apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dalam setiap
tingkatan. Setiap kompetensi menggambarkan langkah kemajuan siswa menuju
kompetensi pada tingkat yang lebih tinggi. Kompetensi adalah suatu pernyataan
tentang apa yang sepantasnya dapat dilakukan siswa secara terus menerus (tetap)
dalam suatu kajian atau mata pelajaran pada suatu tingkat tertentu. Dengan demikian
kurikulum berbasis kompetensi merupakan pergeseran penekanan dari isi (apa yang
tertuang) ke kompetensi (bagaimana harus berfikir, belajar, dan melakukan) dalam
kurikulum. Oleh karena itu siswa dan guru diharapkan harus dapat mengetahui apa
yang harus dicapai dan sejauhmana efektifitas belajar telah dicapai. Contoh,
kurikulum berbasis isi, menetapkan apa yang harus diajarkan dalam membelajarkan
prinsip ekonomi, sementara kurikulum berbasis kompetensi menyatakan berperilaku
seperti apa, siswa dapat dikatakan berperilaku berdasarkan prinsip ekonomi. Sejak
dulu telah banyak ahli yang menaruh perhatian pada buku teks/bahan ajar. Buku
teks/bahan ajar adalah rekaman pikiran yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan
instruksional (Hall Quest, 1985). Ahli lain mengatakan bahwa buku teks/bahan ajar
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 2 Nomor 3, Mei 2005 34 adalah buku yang
dirancang biat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para
pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yang sesuai dan serasi (Bacon, 11935).
Menurut Greene dan Petty (1971), buku teks memiliki beberapa
fungsi/peranan sebagai berikut.
1. Mencerminkan suatu sudut pandangan yang tangguh dan modern mengenai
pengajaran serta mendemontrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang
disajikan.
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah yang kaya, mudah dibaca dan
bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa, sebagai dasar
bagi program-program kegiatan yang disarankan dimana ketrampilan-ketrampilan
ekspresional diperoleh dibawah kondisi-kondisi yang menyerupai kehidupan yang
sebenarnya.
3. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenaai
ketrampilan-ketrampilan ekpresional yang mengemban masalah pokok dalam
komunikasi
4. Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya, metode-
metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para siswa.
5. Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga sebagai
penunjang bagi latihanlatihan dan tugas-tugas praktis.
6. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat guna.

B. Kurikulum 2006 ( KTSP )

Salah satu rujukan dalam pengembangan kurikulum di Indonesia adalah


kurikulum KTSP. Pencapaian kompetensi adalah orientasi dari KTSP, maka dari itu
KTSP sering di sebut dengan KBK yang disempurnakan. Unsur standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang melekat pada KBK serta adanya prinsip yang sama dalam
pengelolaan kurikulum yakni yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Sekolah
(KBS).

KTSP mempunyai karakteristik yang sama dengan KBK yaitu guru bebas
untuk melakukan perubahan, revisi dan penambahan dari standar yang sudah di buat
pemerintah, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban
belajar, kalender pendidikan sampai pengembangan silabus.

Badan standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah membuat Standar


Kompetensi dan kompetensi dasar, yang diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), yang di jadikan rujukan harus dari kompetensi inti dan Standar kelulusan
sedangkan yang menjadi prinsip pengembangan adalah KBS yang dirancang untuk
memberdayakan daerah dan sekolah dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengelola serta menilai proses dan hasil pembelajaran sesuai dengan daerahnya
masing-masing. KTSP lahir dari semangat dari daerah-daerah bahwasannya
pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat saja melainkan
juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, oleh sebab itu dilihat dari pola atau
model kurikulum pengembangannya KTSP merupakan salah satu model kurikulum
bersifat desentralisasi.

a. Landasan Penyusunan Kurikulum KTSP


1) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2) PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3) Permendiud Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi
4) Permendikbud Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensis Lulusan
5) Permendikbud Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006
6) Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan33F34
b. Konsep Dasar KTSP dan Karakteristik Kegiatan Pembelajarannya
Konsep dasar KTSP meliputi 3 aspek yang saling berkaitan yaitu :
 Kegiatan pembelajran
 Penilaian
 Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah

Menurut Kunandar dalam bukunya Abdullah Idi karakteristik pembelajaran dalam


KTSP adalah sebagai berikut :

1) KTSP menuntun siswa untuk mengembangkan ilmu pengetahun, minat, bakat yang
akhirnya akan membentuk siswa yang mempunyai kemandirian dan ketrampilan
2) KTSP berorientasi pada hasil belajar dan keberagamaan
3) Strategi pembelajaran yang digunakan beraneka ragam
4) Sumber belajar bukan hanya guru namun bisa teman sekelasnya, buku-buku film yang
mengandung edukasi
5) Penilaian dilihat dari proses han hasilnya pada suatu targer pencapaian kompetensi
Dalam Undang-undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
pada Bab 11 Pasal 3 dijelaskan bahwa “Pendidik-an nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis, serta bertanggung jawab”.

Mengacu pada undang-undang tersebut, KTSP dikembangkan berdasarkan pada


prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) berpusat pada potensi, perkembangan, ke-butuhan, dan kepentingan peserta didik;


2) beragam dan terpadu;
3) tanggap terhadap perkembangan IPTEKS;
4) relevan dengan kebutuhan kehidupan;
5) komprehensif dan ber-kesinambungan;
6) belajar sepanjang hayat (life long education);
7) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Komponen-komponen KTSP meliputi:

a) tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan;


b) struktur dan muatan kurikulum; dan
c) kalender pendidikan.

Pada tataran implementasi kurikulum, implementasi KTSP (kurikulum 2006) pada


dasarnya adalah pengem-bangan silabus, pelaksanaan proses pembelajaran, sistem
penilaiannya.

a. Silabus merupakan rencana dan pedoman untuk melaksanakan pembelajaran.


b. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan me-nerapkan prinsip-prinsip pembelajaran
dan standar proses pendidikan yang disarankan oleh Badan Nasional Sstandar
Nasional (BNSP). Sedangkan
c. sistem penilaian mencakup jenis ujian, bentuk soal dan pelaksanaannya. Tingkat
keberhasilan yang dicapai peserta didik dilihat pada kemampuannya dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang harus dikuasai sesuai dengan standar kompetensi dan
prosedur tertentu.
Langkah yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum 2006 (KTSP)
adalah rambu-rambu pembelajarannya. Misalnya pembelajaran ditujukan untuk apa,
diarahkan ke mana, tema yang digunakan untuk mencapai sasarannya ba-gaimana, bobot
pembelajaran seperti apa, dan bagaimana memilih gradasi (tingkatan) bahan agar sesuai
dengan tema yang dipilih, dan lain sebagainya. Prinsip dasar dalam penentuan rambu-
rambu pembelajaran, se-baiknya diatur sefleksibel mungkin sehingga memung-kinkan
setiap peserta didik maupun guru sebagai pengelola pembelajaran bisa berkreativitas.

C. Kurikulum 2013

Menurut Mirnasulistyawati, Armelia dan Afdal (2020) mengatakan bahwa


Kurikulum 2013 yang disingkat K-13 merupakan perwujudan dari upaya pemerintah
untuk terus melakukan penyesuaian kurikulum telah mengamanatkan bahwa kurikulum
pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Dalam rangka itulah,
maka peranan guru menjadi sangat penting. Guru adalah bagian utama dari sistem
pembelajaran yang berperan mengembangkan kurikulum. sesuai amanat undang-undang.
Kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan
masyarakat.

Fadlillah (dalam lestari, 2018 : 72), mengenai tujuan kurikulum 2013, secara
khusus dapat penulis uraikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills dan soft skills
melalui kemampuan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam rangka mengahdapi
tantangan global yang terus berkembang.
2. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif dan
inovatif sebagai modal pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
3. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaian materi dan menyiapkan
administrasi mengajar, sebab pemerintah telah menyiapkan semua komponen
kurikulum beserta buku teks yang digunakan dalam pembelajaran.
4. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga masyarakat secara
seimbang dalam menentukan dan mengendalikan kualitas dalam pelaksanaan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
5. Meningkatkan persiangan yang sehat antar-satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai. Sebab sekolah diberikan keluasan untuk
mengembangkan Kurikulum 2013 sesuai dengan satuan pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan potensi daerah.

Anshori (2019) mengemukakan bahwa, terdapat 3 faktor yang saling


mempengaruhi pada penerapan kurikulum antara lain:

1. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk


Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar
Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan
dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran diimplementasikan
dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dikembangkan
dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya
mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidikpada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
3. Penilaian Pembelajaran Penilaian pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Menurut Sudirman (2019), perubahan Kurikulum 2006 ke kurikulum 2013


menyangkut empat elemen perubahan kurikulum yaitu:

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yaitu Adanya peningkatan dan keseimbangan


soft skills dan hards skills dengan mengasah 3 aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
2. Standar Isi (SI), yaitu pada perubahan SI dimana pada KTSP 2006 kompetensi
diturunkan dari mata pelajaran, pada kurikulum 2013 mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi. Sedangkan pendekatannya sama-sama dilakukan melalui pendekatan
mata pelajaran.
3. Standar Proses, yaituyang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi,
pada kurikulum 2013 dilengkapi dengan pendekatan scientificyaitu mengamati
(observing), menanya (questioning),mengeksplorasi(eksploring), mengasosiasi
(associating),dan mengkomunikasikan(communicating). Proses belajar tidak hanya
terjadi di ruang kelas saja, tetapi juga di lingkungan sekolah, alam, dan masyarakat.
Posisi guru bukan satu-satunya sumber belajar, dan pembelajaran dimensi sikap tidak
diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan guru.
4. Standar Penilaian.Penilaian yang dilakukan adalah berbasis kompetensi yaitu
pergeseran dari penilaian melalui tes—mengukurkompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja—menuju penilaian otentik yaitu mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.Memperkuat
model penilaian PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). Dan
mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan
kurikulum pada hakekatnya terjadi sepanjang masa. Namun demikian, dalam praktik
dikenal adanya peninjauan dan revisi kurikulum secara berkala, pada umumnya antara
4-5 tahun sekali. Pengembangan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004 atau biasa
disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diharapkan mampu
mengantisipasi persoalanpersoalan yang mempunyai kemungkinan besar sudah/atau
akan terjadi serta untuk meningkatkan standar pendidikan secara nasional.
Kompetensi adalah suatu pernyataan tentang apa yang sepantasnya dapat dilakukan
siswa secara terus menerus (tetap) dalam suatu kajian atau mata pelajaran pada suatu
tingkat tertentu. KTSP mempunyai karakteristik yang sama dengan KBK yaitu guru
bebas untuk melakukan perubahan, revisi dan penambahan dari standar yang sudah di
buat pemerintah, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban
belajar, kalender pendidikan sampai pengembangan silabus. Menurut
Mirnasulistyawati, Armelia dan Afdal (2020) mengatakan bahwa Kurikulum 2013
yang disingkat K-13 merupakan perwujudan dari upaya pemerintah untuk terus
melakukan penyesuaian kurikulum telah mengamanatkan bahwa kurikulum pada
semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

B. Saran
Kurikulum selalu dinamis dan senantiasa akan berubah dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan dalam faktor yang mendasarinya. Maka dari itu kita sebagai
mahasiswa terlebih calon pendidik wajib tahu perkembangan dan pengembangan
kurikulum, sehingga ini menjadi bekal pengajaran kita kedepan nanti. Perbanyaklah
membaca agar ilmu pngetahuan dan wawasan kita bertambah banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, F. R. (2019). Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 01 Batu.

Journal of Chemical Information and Modeling Vol. 59(9), 1689-1699.

Aziz. (2019). Evaluasi Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah

Menengah Atas. Inovasi Kurikulum Vol.6(2).

Insani, F. D. (2019). Sejarah Perkembangan Kurikulum Di Indonesia Sejak Awal

Kemerdekaan Hingga Saat Ini. As-salam Vol. 8(1).

Lestari, N. D. (2018). Analisis Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran Ekonomi Di SMA Negeri Se-Kota Palembang. Jurnal Neraca Vol.2(1),

68-79.

Mulyani, E. (t.t). Kurikulum 2004 Penerapannya Dalam Bahan Ajar Dan LKS. Jurnal

Ekonomi & Pendidikan Vol.2(3).

Sudirman. (2019). Strategi Implementasi Kurikulum: Suatu Kajian Perspektif Teori Di

Sekolah Dasar. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 9(2), 936-951.

Anda mungkin juga menyukai