Anda di halaman 1dari 15

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 2006

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Pengembangan Kurikulum PAI”

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Nur Ahid, M. Ag.

Disusun oleh :

Kelompok 4 :

1. Amalia Syafira Rahmadini 932121119


2. Eka Rofita sari 932120519
3. Rahmat Ardy hamzah 932120319

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia Nya kepada kami, sehingga karya tulis
yang berjudul “KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 2006” ini
dapat terselesaikan dengan baik dapat di presentasikan dengan tepat waktu.

Karya tulis ini kami buat untuk memenuhi tugas kuliah kami, khususnya pada
mata kuliah kita “pengembangan Kurikulum PAI”. Dalam proses penulisan dan
penyelesaiannya kami banyak meemiliki berbagai kendala dan banyak menemui banyak
kesulitan. Oleh karena itu, kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengantar Mata
Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI kami, bapak Prof. Dr. H. Nur Ahid, M. Ag. yang
telah membimbing dan membantu kami dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Tak lupa juga kami sampaikan terima kasih kepada teman-teman dan setiap pihak yang
telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa karya tulis yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna, namun kami telah berupaya semaksimal mungkin agar mencapai hasil yang
sebaik-baiknya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan khususnya kepada
para pembaca. Kritik dan saran, serta masukan yang membangun akan kami terima
seluas-luasnya untuk perbaikan karya ilmiah yang akan kami susun selanjutnya.

Kediri, 07 April 2021

Tim penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

BAB I ........................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II.......................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) .............................. 3

B. Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ............ 4

C. Tujuan pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan ................................................ 5

D. Karakteristik KTSP ......................................................................................... 5

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum .................................................................. 7

BAB III ...................................................................................................................... 10

PENUTUP ................................................................................................................. 10

A. Kesimpulan......................................................................................................... 10

B. Saran................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan zaman yang demikian cepat, menuntut kita untuk
menyesuaikan diri termasuk dalam bidang pendidikan. Dalam Iingkungan
pendidikan tidak terlepas dengan kurikulum sebagai salah satu faktor yang dapat
menentukan keberhasilan proses pembelajaran siswa.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan. Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut,
yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkankurikulum.
Tahun pelajaran 2006-2007 pemerintah Republik Indonesia melalui
Departemen Pendidikan Nasional mulal memberlakukan kurikulum baru, dengan
kurikulum 2006. KTSP dirancang untuk menggantikan kurikulum sebelumnya

1
yaitu kurikulum 2004, yang sebenarnya Iebih tepat sebagai penyempumaan dan
pengembangan daripada penggantian.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dengan mengacu
pada Standar Isi dan (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Penyusunan KTSP berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain yang
menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005.
Perubahan kurikulum di masa mendatang akan lebih dititikberatkan pada
penetapan kompetensi dasar peserta didik sehingga apapun bentuk kurikulum
pada satuan pendidikan, ukuran yang terpenting dan prestasi peserta didik adalah
penguasaan mereka terhadap standar kompetensi yang dituntut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP)?
2. Bagaimana landasan penyusunan dari Kurikulum Satuan Pendidikan
(KTSP)?
3. Bagaimana tujuan dari Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) ?
4. Bagaimana karakteristik Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP)?
5. Bagaimana prinsip pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui gambaran Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP).
2. Untuk menjelaskan tentang Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP).
3. Untuk menjelaskan karakteristik Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau yang dikenal juga
dengan Kurikulum 2006 adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. 1
Pengertian lain dari KTSP dalam jurnal karya Nuraini KTSP merupakan
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. Pengembangan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu
pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi(SI), proses,
kompetensi lulusan(SKL), tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.
Implementasinya adalah bagaimana menyampaikan pesan-pesan
kurikulum kepada peserta didik untuk karakteristik dan kemampuan masing-
masing. Tugas gurulah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik,
agar mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi
perubahan perilaku sesuai dengan yang dikemukakkan dalam standar isi (SI) dan
Standar kompetensi lulusan (SKL). 2

1
Yusuf Hadijaya, Perubahan “Kurikulum dan Penelitian Tindakan Kelas Serta Pembelajarab Efektif:
Antara Proses, Dampak, dan Hasilnya”, Jurnal Tarbiyah, Vol. XXIV No. 1, Januari 2017, hal. 5.
2
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan, (Jakarta: Kencana,
2011), hal. 65.

3
B. Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Sebagai landasannya, KTSP disusun berdasarkan landasan filosofis dan
landasan yuridis. Landasan filosofis pada KTSP, bahwa sekolah dasar sebagai
pusat pengembangan lanjutan yang menitikberatkan budaya yang tidak terlepas
dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa.
Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber pada
pancasila, sebagai falsafat hidup berbangsa dan bernegara. sehingga nilai-nilai ini
dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum di setiap sekolah
khususnya di sekolah dasar.
Beberapa landasan atau pertimbangan yuridis yang mendasari kurikulum
tingkat satuan pendidikan antara lain:
1. Amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah .
4. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. 3

3
Baedhowi, “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): Kebijakan dan Harapan”, Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 13 No.065, Maret 2007, hal. 173.

4
C. Tujuan pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan tingkat satuan pendidikan dasar menengah dirumuskan dengan


mengacu kepada tujuan umum pendidikan sebagai berikut:
a. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan, untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.

b. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruan
nya. 4

D. Karakteristik KTSP
KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam
konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan
wawasan baru terhadap system yang sedang berjalan salama ini. Karakteristik
KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan
dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar,
profesionalisme tenaga kependidikan, serta system penilaian.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan beberapa karakteristik
KTSP sebagai berikut:
1. Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah dan Satuan Pendidikan
KTSP memberikan otonomi luas kepada sekolah dan satuan
pendidikan, disertai seperangkat tanggungjawab untuk mengembangakan
kurikulum sesuai dengan kondisi setempat. Selain itu sekolah dan satuan

4
Ibid, Baedhowi, hal 178.

5
pendidikan juga diberkan kewenangan untuk mengali dan engelola
sumber dana sesuai dengan prioritas kebutuhan.
2. Partisipasi Masyarakat dan Orangtua yang Tunggi
Dalam KTSP, pelaksanaan kurikulum didukung oleh partisipasi
masyarakat dan orangtua peserta didik yang tinggi, bukan hanya
mendukung sekolah melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite
sekolah dan dewan pendidikan merumuskan serta
mengembangkan program-program yagn dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. 5
3. Kepemimpinan yang Demokratis dan Profesional
Dalam KTSP, pengembangan danpelaksanaan kurikulum
didukung oleh adanya kepemimpinan sekolah yang demokratis dan
professional. Kepala sekolah dan guru-guru sebagai tenaga pelaksana
kurikulum merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan dan
integritas professional. Kepala sekolah adalah manajer pendidikan
professional yang direkrut komite sekolah untuk mengelola segala
kegiatan sekolah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan.
4. Tim-Kerja yang Kompak dan Transparan
Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan
pemelajaran didukung oleh kinerja team yang kompak dan transparan
dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan. Dalam dewan
pendidikan dan komite sekolah misalnya, pihak-pihak yang terlibat
bekerja sama secara harmonis sesuaidengan posisinya masing-masing
utnuk mewujudkan suatu “sekolah yang dapat dibanggakan” oleh semua
pihak.

5
Nizam Wahzudik,” Kendala dan Rekomendasi Perbaikan Penegmbangan Kurikulum di Sekolah
Menengah Kejuruan”, Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technologi Studies, 2018, Vol.
6 No. 2, hal.88.

6
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Menurut Azis KTSP dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuham, dan kepentingam peserta
didik.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan IPTEKS
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Komprehensif dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat (life long education).
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 6

Sedangkan menurut Hernawan di sudrajat menyarankan 5 prinsip dalam


pengembangan kurikulum, yaitu:
a. Prinsip Relevansi

Secara Internal, kurikulum memiliki relevansi antara komponen


kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi, dan evaluasi). Sedangkan
secara eksternal komponen itu memiliki relevansi dengan tuntutan sains
dan potensi siswa (relevansi, sosiologis), Maka dalam membuat kurikulum
harus memperhatikan kebutuhan lingkungan masyarakat dan siswa di
sekitarnya, sehingga nantinya akan bermanfaat bagi siswa untuk
berkompetisi di dunia kerja yang akan datang.
b. Prinsip fleksibilitas

Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya fleksibel, dalam


implementasinya, memungkinkan penyesuaian berdasarkan situasi dan
kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan
latar belakang siswa, peran kurikulum disini sangat penting terhadap

6
Azis Mahfuddin, “ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Atas (SMA),
Allemania, Januari 2013, ,Vol. 2 No. 2, hal. 154.

7
perkembangan siswa untuk itu prinsip fleksibel ini harus benar-benar
diperhatikan sebagai penunjang untuk peningkatan mutu pendidikan.
Kurikulum harus menyediakan ruang untuk memberikan kebebasan
bagi pendidik untuk mengembangkan program pembelajaran. pendidik
dalam hal ini memiliki kewenangan dalam mengembangkan kurikulum
yang sesuai dengan minat, kebutuhan siswa dan kebutuhan bidang
lingkungan mereka.
c. Prinsip Kontinutas

Yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal,


maupun secara horizontal. Pengalam belajar yang disediakan kurikulum
harus memperhatikan kesinambungan, baik yang didalam tingkat kelas,
antar jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan.

Makna kontunitas disini adalah berhubungan, yaitu adanya nilai


keterkaitan antara kurikulum dari berbagai tingkat pendidikan. Sehingga
tidak terjadi pengulangan atau disharmonisasi bahan pembelajaran yang
berakibat jenuh atu membosankan baik yang mengajarkan maupun yang
belajar.
d. Prinsip Efiensi

Peran kurikulum dalam ranah pendidikan adalah sangat penting


dan bahkan vital dalam proses pembelajaran, ia mencakup segala hal dalam
perencanaan pembelajaran agar lebih optimal dan efektif. Salah satu
pengembangan kurikulum yang dipakai oleh pemerintah Indonesia untuk
mencapai sebuah cita-cita bangsa yaitu, mengoptimalkan kecerdasan anak-
anak generasi penerus bangsa untuk memiliki akhlak mulia dan berbudi
pekerti yang luhur. Efesiensi adalah salah satu prinsip yang perlu
diperhatikan dalam apa yang telah direncanakan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai. Sehingga siswa dapat mengimplemasikan program
pembelajan lain karena upaya itu diperlukan agar dalam pengembangan

8
kurikulum dapat memanfaatkan sumber daya pendidikan yang ada secara
optimal, cermat, dan tepat sehingga hasilnya memasdai.
e. Prinsip Efektivitas

Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu mempertimbangkan


prinsip efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas disini adalah sejauh
mana rencana program pembelajaran dicapai ataudi implemasikan. Dalam
prinsip ini ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas
mengajar guru dan efektivitas belajar siswa. Dalam aspek mengajar jika
masih kurang efektif dalam mengajar bahan ajar atau program, maka itu
menjadi bahan dalam mengembangkan kurikulum di masa depan, yaitu
dengan mengadakan pelatihan, workshop dll. 7

7
Yunita Hariyanti/Edureligia,” Peran Penting Psikologi terhadap Peserta Didik Sd Melalui Pembelajaran
Tematik Terpad”, Jurnal Pendidikan Agama Islam Edureligia , Vol. 2, No. 2, 2018, hal. 143.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar
kompetensi dan kompetansi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Pengambangan KTSP deserahkan kepada para pelaksana
pendidikan (guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan sekolah)untuk
mengembangkan berbagai kompetensi pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan
sikap) pada setiap satuan pendidikan di sekolah dan daerah masing-masing.
KTSP merupakan batu loncatan kemajuan pendidikan. Dengan kebijakan baru
mi, sekolah hisa membuat silabus, kurikulum. dan indikator—indikatornya sendiri.
Mesti menentukan silahusnya sendiri namun standar kompetensi dan isinya harus sesuai
dengan yang telab ditetapkan pemerintah.
KTSP merupakan pengembangan dan penyempurnaan dan kurikulum
sebelumnya yaitu kurikWum 2004 (KBK), yang dikembangkan oleb satuan pendidikan
berdasarkan standar isi (SI), dan standar Kompetensi Lululsan (SKL) yang terdapat pada
KBK.
KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan, desentralisasi di bidang
pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi
peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan dating
dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global dengan
semangat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

B. Saran
Penerapari KTSP dalam aktivitas KBM, diperlukan latihan-latihan, bimbingan
dan pengembangan kurikulum sekolah. Jika tidak. malah akan merugikan sekolah. yang
perlu dipahami. selama mi guru tidak disiapkan untuk menjadi pengembang kurikulum.
Karenanya penting sekali diberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Tanpa bimbingan

10
akan muncul musibah, yakni sekolah pada tataran menengah atau pas-pasan. Jangan
sampai sekolah menjadi katak dalam tempurung.
Impelementasi KTSP membutuhkan penciptaan iklim pendidikan yang
memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru.
Diharapkan guru dapat melakukan inovasi-inovasi kreaitif dalam bentuk penelitian
tindakan terhadap berbagai teknik atau model pengelolaan pembelajaran yang mampu
menghasilkan lulusan yang kompoten. Untuk menjamin mutu KTSP, perlu adanya
strategi operasional penjaminan mutu KTSP. Di masa mendatang perlu diadakan audit
mutu ke sekolah-sekolah pasca diterapkannya KTSP.
Dalam menentukan arah pendidikannya, sekolah perlu melakukan kajian-kajian
dan penyempurnaan sesuai dengan antisipasi berbagai perkembangan dan
perubahan.diharapkan sekolah dan komite sekolah atau forum orang tua murid mampu
mengembangkan KTSP berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan yang disusun sendiri berdasarkan kebutuhan sekolah dan murid.

11
DAFTAR PUSTAKA

Baedhowi. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) : Kebijakan dan


Harapan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 13.
Hadijaya, Y. (2017). Kurikulim dan Penelitian Tindakan Kelas Serta Pembelajaran
Efektif: Antara Proses Dampak, dan Hasilnya. Jurnal Pendidikan, XXIV.
Harianti, Y. (2018). Peran Penting Psikologi terhadap Peserta Didik Sd Melalui
Pembelajaran Tematik Terpadu. Jurnal Pendidikan Agama Islam Edureligia,
Vol. 2.
Kemendikbud. (2007). Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Vol. 4.
Mahfuddin, A. (2013). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah
Menengah Atas (SMA) . Allemania, Vol. 02.
Sanjaya, W. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan .
Jakarta: Kencana.
Wahzudik, N. (2018). Kendala dan Rekomendasi Perbaikan Pengembangan Kurikulum
di Sekolah Menengah Kejuruan. Indonesian Journal Of Curriculum and
Education Technologi Studies, Vol. 6.
Wina, S. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran : Teori Pengembangan. Jakarta:
Kencana.

12

Anda mungkin juga menyukai