Anda di halaman 1dari 14

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK), 2004

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah:

“Perkembangan Kurikulum PAI”

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Nur Ahid, M. Ag

Disusun Oleh:

1. Diska Munasari (22201158)


2. Moh. Sofyan Asfiya’ (22201159)
3. Qodhifa Mudli’atuzzahro (22201160)
4. Moh. Zaim Safruddin (22201161)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kehadiran Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat,
taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya, makalah ini akan sedikit membahas tentang “Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK), 2004.” dan makalah ini disusun agar para
pembaca megetahui tentang pengertian dan praktik materi tentang perencanaan.

Pada kesempatan kali ini kami juga turut mengucapkan terima kasih
kepada dosen mata kuliah “Perkembangan Kurikulum PAI” yakni Bapak Prof.
Dr. H. Nur Ahid M. Ag. yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah
ini selesai tepat waktu. Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu menyelesaikan makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan yang


belum kami ketahui, maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang membantu
untuk dapat Menyusun makalah ini menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhir kata kami
ucapkan terima kasih.

Kediri, 26 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi...........................................................3


B. Latar Belakang Kurikulum Berbasis Kompetensi....................................................3
C. Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi................................................................4
D. Komponen Utama Kurikulum Berbasis Kompetensi...............................................5
E. Kelebihan dan kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi..................................6

BAB III PENUTUP......................................................................................................9

A. Kesimpulan...............................................................................................................9
B. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah fondasi utama dalam pembentukan masa depan suatu


bangsa. Dalam era globalisasi yang terus berubah, tuntutan terhadap sistem
pendidikan semakin berkembang, mengharuskan kita untuk merevisi
pendekatan dan metodologi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Salah
satu evolusi penting dalam dunia pendidikan adalah adopsi Kurikulum
Berbasis Kompetensi.

Kurikulum Berbasis Kompetensi bukanlah sekedar pendekatan pendidikan


baru, ia merupakan refleksi dari perubahan mendasar dalam pemahaman kita
tentang apa yang harus dipelajari dan bagaimana hal tersebut harus diajarkan.
Pendekatan ini menempatkan penekanan kuat pada pengembangan
keterampilan dan kemampuan praktis yang relevan dengan kebutuhan nyata,
menggeser focus dari pengetahuan semata ke aplikasi pengetahuan dalam
situasi sehari-hari.

Makalah ini akan mengulas pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi


(KBK), latar belakang, ciri-ciri, komponen utama, juga kelebihan dan
kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dengan pemahaman yang lebih
mendalam tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi, kita dapat mengapresiasi

1
peran pentingnya dalam transformasi pendidikan modern. Dengan demikian,
makalah ini akan memberikan wawasan yang berharga bagaimana sistem
pendidikan dapat menjadi lebih lebih relevan, adaptif, responsif terhadap
perubahan global yang tak kenal lelah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan latar belakang Kurikulum Berbasis Kompetensi?
2. Apa saja ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi?
3. Apa komponen utama Kurikulum Berbasis Kompetensi?
4. Apa kelebihan dan kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dan latar belakang Kurikulum Berbasis
Kompetensi
2. Untuk mengetahui ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi
3. Untuk mengetahui komponen utama Kurikulum Berbasis Kompetensi
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Kurikulum adalah seperangkat aturan dan tata cara dalam melakukan


pendidikan atau dalam arti luas mengandung arti hal yang berkaitan dengan
tujuan isi pendidikan serta sarana untuk mencapai tujuan tersebut.1 Menurut
UU No. 20 Tahun 2003 tentang SNP, kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi, dan bahan Pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan belajar mengajar (KBM).

Sedangkan kopetensi adalah pengetahuan (kognitif) yang telah dimiliki


seseorang kemudian diwujudkan dengan bertindak (psikomotorik) dan
bersikap aktif (afektif). Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai-nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Menurut Crungkilton, kompetensi adalah Sebagian
penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang
diperlukan untuk menunjang keberhasilan.2

Dengan demikian, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapat diartikan


sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan peserta didik dalam melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan
standart performance tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta
didik yang berupa penguasaan terhadap perangkat kopetensi tertentu.3

B. Latar Belakang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


Penerapan kurikulum 2004 yang dikembangkan dari “hulu” kurikulum
berbasis kompetensi dan kurikulum tegnologis relative lebih banyak
mengundang kontroversi dari berbagai kalangan. Misalnya dari para ahli
1
Andes S.A dan Iwan Junaedi, “Trend Kurikulum dalam Pendidikan Matematika”, Jurnal Sekolah
Dasar Vol.2 No. 1 2017, 1
2
E Mulyasa, “Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasinya
(Bandung;Pemaja Rosdakarya, 2004), 10
3
Ida Mawaddah, “Trend Kurikulum dalam Pendidikan Sekolah di Indonesia”, Jurnal Ilmu Sosial
dan Pendidikan Vol. 3 No. 3 2019, 295

3
kurikulum, di awal sosialisasi mereka banyak mengecam penamaan dengan
label kurikulum berbasis kompetensi dengan alasan terlalu “gegabah”. Para
praktisi pendidik, terutama guru, menentang karena sering gonta-ganti
kurikulum. Sedangkan pihak dari pihak Masyarakat banyak mengkritisi dari
sudut pandang politis “ganti materi ganti kurikulum”. Orang tua murid bahkan
merasa was-was jangan-jangan anaknya adi korban “uji coba” kurikulum dan
berakibat gagal masuk di perguruan tinggi negri yang terbaik. Semua itu
sebagai bukti adanya masalah yang krusial dalam pelaksanaan pendidikan
Indonesia.4
Ketika kurikulum berbasis kopetensi ditetapkan di beberapa sekolah atau
madrasahsejak 2004 dan bahkan ada sekolah atau madrasah yang sudah mulai
menerapkannya, sejak 2003 kurikulum ini masih dalam taraf uji coba
(eksperimen) dan belum ditetapkan dalam bentuk peraturan pemerintah.
Meskipun demikian, pemerintah menghargai sekolah atau madrasah yang
telah melaksanakan eksperimen KBK tersebut hingga di dalam peraturan
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 20/2005 tentang Ujian Nasional Tahun
Ajaran 2005/2006 (pasal 8) dinyatakan bahwa; “bahan ujian nasional disusun
berdasarkan kurikulum 1994 atau standar kompetensi kelulusan kurikulum
2004”. Dengan kata lain, satuan pendidikan dapat memilih diantara dua
kurikulum tersebut. Bagi sekolah atau madrasah yang menerapkan kurikulum
2004, bahan ujian disesuaikan dengan kurikulum 2004.5

C. Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

1. Fokus pada kompetensi: kurikulum ini berorientasi pada


pengembangan kompetensi atau keterampilan tertentu yang diharapkan
siswa kuasai.
2. Pembelajaran aktif: guru lebih berperan sebagai fasilitator daripada
pengajar utama, dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran mereka.

4
Muhammedi, Perubahan Kurikulum di Indonesia Study Kritis Tentang Upaya Menemukan
Kurikulum Pendidikan Islam yang Ideal”, Jurnal Raudha Vol. IV No. 1 2016, ISSN: 2338-2164
5
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), 41-42

4
3. Berpusat pada siswa: kurikulum ini mempertimbangkan kebutuhan dan
minatsiswa, serta mendorong pembelajaran yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari mereka.
4. Integrasi mata Pelajaran: lebih dari sekadar pembelajaran berdasarkan
mata Pelajaran, kurikulum berbasis kompetensi.
5. Penilaian berbasis kinerja: penilaian didasarkan pada pencapaian
kompetensi yang telah dicapai oleh siswa melalui tugas, proyek, atau
ujian yang relevan.6

D. Komponen Utama Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Kurikulum Berbasis Kompetensi atau sering disingkat dengan KBK ini


memiliki empat komponen utama yang terdapat di dalam kurikulum tersebut
diantaranya:

1. Kurikulum Hasil Belajar


Hasil belajar memuat perencanaan pengembangan siswa yang perlu
dicapai secara keseluruhan, mulai dari kompetensi, hasil belajar, indikator
keberhasilan. Komponen ini akan bermanfaat bagi guru untuk menentukan
pembelajaraan yang akan dipelajari siswa. Sebagaimana guru
mengevaluasi atau susunan pembelajaran.7
2. Penilaian Berbasis kelas
Komponen ini merupakan kegiatan pengumpulan informasi
mengenai proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru
tersebut. Informasi ini digunakan sebagai “alat ukur” mengenai
pembelajaran siswa. Penilaian ini bisa diambil dari kerja siswa, hasil
karya, penugasan, unjuk kerja, dan tes tulis. Dan kemudian akan diberikan
kepada para wali siswa berupa laporan sebagai bentuk komunnikasi antara
wali dan sekolah.

3. Kegiatan Belajar Mengajar

6
https://www.universitas123.com/news/karakteristik-kurikulum-berbasis-kompetensi-dan-ciri-
cirinya
7
Dwi Rahdiyanta, “Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),” t.t., 10.

5
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses antara guru dan siswa
untuk mengembangkan pengetahuan siswa menjadi tahu dan mampu untuk
melakukan sesuatu. Memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran
dan pengajarann untuk mencapai kompetensi yang sudah ditentukan.
Prinsip dasarnya adalah memberdayakan semua potensi yang dimiliki
siswa sehingga mereka mampu meningkatkan kajian ilmu dengan
kemampuan untuk berpikir secara logis, kritis, dan kreatif.

4. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah


Komponen ini memuat berbagai bentuk pemberdayaan tenaga
pendidikan dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan mutu
pendidikan hasil belajar. Bentuk ini dilengkapi dengan gagasan
pembentukan jaringan kurikulum, pengembangan perangkat kurikulum,
pembinaan keprofesionalan tenaga pendidik, dan pengembangan sistem
informasi kurikulum.
Dengan adannya komponen ini, maka banyak pihak/instasi yang
akan berperan dan bertanggung jawab dalam melaksanakannya, seperti
sekolah, kepala sekolah, dinas pendidikan daerah, dan dinas pendidikan
nasional.8

E. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


1. Kelebihan KBK
a. Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek
mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata
pelajaran itu sendiri.
b. Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
oriented). Siswa dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan
memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh
serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, siswa
dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara
dan mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta

8
Depdiknas, "Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 "(Jakarta: Depdiknas, 2003). 13

6
belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-
pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan mengindra,
mengingat, berpikir, merasa,berimajinasi, menyimpulkan, dan
menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
c. Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing sesuai
mata pelajaran yang diajarkan.
d. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari
suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap
kekurangan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
e. Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan
penilaian yang terfokus pada konten.9
f. KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan
bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai
kompetensi sesuai dengan potensinya masing- masing. Dalam hal ini
peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung
secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan
standar kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan (transfer of
knowledge).
g. Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan- kemampuan lain. Penguasaan ilmu
pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek
kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar
kompetensi tertentu.
h. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.

9
Murti Sari, Dasar-dasar kurikulum, (Padang: UNP, 2016), hlm. 8

7
2. Kekurangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
a. Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal
indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling
mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan.
b. Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan
standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru
untuk secara merancang pembelajaran berkelanjutan.
c. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented.
d. Memandang kompetensi sebagai sebuah entitas yang bersifat tunggal,
padahal kompetensi merupakan "a complex combination of knowledge,
attitudes, skills and values displayed in the context of task
performance" yaitu kombinasi kompleks dari pengetahuan, sikap,
keterampilan dan nilai-nilai yang ditampilkan dalam konteks kinerja
tugas ( Gonczi, 1997).10

BAB III

10
Muhammad Muqorrobin dkk, KURIKULUM 2004 / KBK (KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI), Jurnal Hasil Penelitian Studi Kepustakaan, Penilaian, Penerapan Teori Dan
Kajian Analisis Di Bidang Pendidikan Bahasa Arab Vol. 2 No. 1 2018, hlm. 15-16

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu
konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan
peserta didik dalam melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standart
performance tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik
yang berupa penguasaan terhadap perangkat kopetensi tertentu.
Ketika kurikulum berbasis kopetensi ditetapkan di beberapa sekolah
atau madrasahsejak 2004 dan bahkan ada sekolah atau madrasah yang
sudah mulai menerapkannya, sejak 2003 kurikulum ini masih dalam taraf
uji coba (eksperimen) dan belum ditetapkan dalam bentuk peraturan
pemerintah. Meskipun demikian, pemerintah menghargai sekolah atau
madrasah yang telah melaksanakan eksperimen KBK tersebut hingga di
dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 20/2005 tentang
Ujian Nasional Tahun Ajaran 2005/2006 (pasal 8) dinyatakan bahwa;
“bahan ujian nasional disusun berdasarkan kurikulum 1994 atau standar
kompetensi kelulusan kurikulum 2004”. Dengan kata lain, satuan
pendidikan dapat memilih diantara dua kurikulum tersebut. Bagi sekolah
atau madrasah yang menerapkan kurikulum 2004, bahan ujian disesuaikan
dengan kurikulum 2004.
Kemudian ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi diantaranya;
1. Fokus pada Kompetensi
2. Pembelajaran aktif
3. Berpusat pada siswa
4. Integrasi mata Pelajaran
5. Penilaian berbasis kinerja.

Kurikulum Berbasis Kompetensi atau sering disingkat dengan


KBK ini memiliki empat komponen utama yang terdapat di dalam
kurikulum tersebut;

1. Kurikulum dan hasil belajar

9
2. Penilaian berbasis kelas
3. Kegiatan belajar mengajar
4. Pengelolaan berbasis sekolah.

Kelebihan dari Kurikulum berbasis Kompetensi antara lain yaitu;

1. Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata


Pelajaran
2. Mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa
3. Guru diberikan kewenangan untuk Menyusun silabus yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi di sekolah sesuai mata Pelajaran diajarkan, dan
lain-lain.

Kekurangan dari kurikulum Berbasis Kompetensi anatra lain yaitu;

1. Dalam kurikulum dari hasil belajar indikator sudah disusun, padahal


indikator sebaiknya disusun oleh guru karena guru yang paling
mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan
2. Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented
3. Memandang kompetensi sebagai sebuah entitas bersifat Tunggal, padahal
kompetensi merupakan “a complex combination of knowledge, attitudes,
skills, and values displayed in the context of task performance”.
B. Saran
Kami sebagai pembuat makalah bukanlah makhluk yang sempurna.
Apabila ada kalimat yang tidak berkenan pada tempatnya, kami berharap
kritik dan saran dari Bapak dosen dan mahasiswa/mahasiswi sekalian,
yang bersifat membangun agar kami bisa membuat makalah yang lebih
baik lagi kedepanya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Rahdiyanta, “Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),” T.T., 10.

Idi Abdullah (2011), Pengembangan Kurikulum: Teori Dan Praktik, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,), 41-42
Junaedi Iwan, Dkk,( 2017) “Trend Kurikulum Dalam Pendidikan Matematika”, Jurnal Sekolah Dasar No. 1

Mawaddah Ida, (2019)“Trend Kurikulum Dalam Pendidikan Sekolah Di Indonesia”, Jurnal Ilmu Sosial Dan
Pendidikan

Mulyasa E (2004), “Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan Implementasinya


(Bandung;Pemaja Rosdakarya,), 10

Muhammedi, Perubahan Kurikulum Di Indonesia Study Kritis Tentang Upaya Menemukan Kurikulum Pendidikan
Islam Yang Ideal”, Jurnal Raudha

Muqorrobin Muhammad (2018) Dkk, KURIKULUM 2004 / KBK (KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI),
Jurnal Hasil Penelitian Studi Kepustakaan, Penilaian, Penerapan Teori Dan Kajian Analisis Di Bidang
Pendidikan Bahasa Arab 15-16

Sari Murti (2016), Dasar-Dasar Kurikulum, (Padang: UNP,), Hlm. 8

Https://Www.Universitas123.Com/News/Karakteristik-Kurikulum-Berbasis-Kompetensi-Dan-Ciri-Cirinya

11

Anda mungkin juga menyukai