Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERENCANAAN KURIKULUM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada
Mata Kuliah Manajemen Kurikulum

Disusun Oleh Kelompok VI:

NAMA : A. PUTRA ANGGARA


JURUSAN : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER : III

Dosen Pembimbing : ALWIZRA , M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


YAYASAN PERGURUAN TINGGI PASAMAN
STAI-YAPTIP KAMPUS II UJUNG GADING
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT , yang memberikan nikmat-Nya


sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat
dan salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, karena berkat
beliaulah kita dapat merasakan pendidikan seperti sekarang ini.
Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini penulis tidak terlepas
dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama dosen pembimbing.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau dan
terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang terlibat dalam
penyelesaian makalah ini.
Mudah-mudahan segala bantuan dan dorongan yang diberikan
mendapat imbalan dari Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua dan juga penulis.

Ujung Gading, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen dan Perencanaan Kurikulum........................2
B. Perencanaan Manajemen Kurikulum............................................2

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................8
B. Saran........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah semua pengalaman yang telah direncanakan untuk
mempersiapkan peserta didik mencapai tujuan pendidikan baik yang
diperoleh dari dalam maupun luar lembaga yang telah direncanakan secara
sistematis dan terpadu. Manajemen dalam perencanaan kurikulum dapat
diartikan sebagai keahlian atau kemampuan merencanakan dan
mengorganisasi kurikulum. Pokok kegiatan utama studi manajemen
kurikulum meliputi bidang perencanaan dan pengembangan kurikulum,
pelaksanaan dan perbaikan kurikulum. Manajemen perencanaan dan
pengembangan kurikulum berdasarakn asumsi bahwa telah tersedia
informasi dan data tentang masalah-masalah dan kebutuhan yang mendasari
disusunnya perencanaa secara tepat.

B. Rumusan Masalah
1. J elaskan Pengertian Manajemen dan Perencanaan Kurikulum !
2. Jelaskan tentang Perencanaan Manajemen Kurikulum!
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Manajemen dan Perencananaan Kurukulum.
2. Mengetahui Perencanaan Manajemen Kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen dan Perencanaan Kurikulum


Manajemen Kurikulum1
Manajemen kurikulum adalah upaya untuk mengurus, mengatur, dan
mengelola perangkat mata pelajaran yang akan diajarkan pada lembaga
pendidikan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu atau Manajemen kurikulum adalah
suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, sistemik, dan
sistematis dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Perencanaan Kurikulum
Menurut Saidiharjo (2008), perencanaan kurikulum adalah sebuah
proses di mana para perencana mengambil bagian pada berbagai level
pembuat keputusan mengenai tujuan pembelajaran yang seharusnya, bagaimana
tujuan dapat direalisasikan melalui proses belajar-mengajar, dan apakah
tujuan tersebut memang tepat dan efektif.Sehingga kurikulum sangat
penting dalam dunia pendidikan, kurikulum disusun untuk mewujudkan
tujuan pendidikan yang harus dicapai serta pengalaman belajar yang harus
didapatkan oleh para peserta didik. Dengan demikian dalam merumuskan
kurikulum harus memperhatikan beberapa faktor penting, misalnya faktor
perkembangan dan psikologi peserta didik, lingkungan sekitar, serta
teknologi di masing – masing jenjang pendidikan.
Mengingat objek dalam pendidikan adalah manusia yang memiliki
rasa serta pengetahuan teknologi yang terus mengalami kemajuan, maka
tidak salah jika rumusan kurikulum sebagaimana yang dikemukakan oleh
para ahli pendidikan selalu menunjukkan kecenderungan untuk berubah.

B. Perencanaan Manajemen Kurikulum


1. Organisasi Kurikulum.
Orgaisasi kurikulum adalah pola atau bentuk penyusunan bahan
pelajaran yang akan disampaikan kepada murid – murid. Organisasi
kurikulum ini sangat erat kaitannya dengan pencapaian tujuan pendidikan,
karena kurikulum memuat aturan – aturan dalam proses belajar mengajar
untuk mencapai tujuan trsebut.

1http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/134-pengertian-kurikulum-
lengkap.html (diakses tanggal 06 Nopember2015)
Menurut Suryosobroto pola pengorganisasian kurikulum ada 3 macam :
a. Separated Subject Curriculum
Kurikulum model ini menyajikan segala bahan pelajaran dalam
berbagai macam mata pelajaran (subjects) yang trpisah – pisah satu sama
lain, seakan – akan ada batas pemisah antara mata pelajaran yang satu
sama lain, juga antara suatu kelas dengan kelas lain.
b. Correlated Curriculum
Pada dasarnya organisasi kurikulum ini menghendaki agar mata
pelajaran satu sama lain ada hubungan, bersangkut paut (Correlated)
walaupun mungkin batas – batas yang satu dengan yang lain, masih
dipertahankan.
c. Integrated Curriculum
Kurikulum ini meniadakan batas – batas antara berbagai mata
pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau
keseluruhan.

2. Model Perencanaan Kurikulum


Perencanaan kurikulum merupakan kegiatan yang komplek yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan.
Adapun model – model dalam perencanaan kurikulum yang disebutkan oleh
Oemar hamalik adalah :
a. Model Perencanaan Rasional Deduktif atau Rasional Tyler
Menitik beratkan logika dalam merancang program kurikulum dan
bertitik tolak dari spesifikasi tujuan (Goals and Objectives). Model ini
dapat diterapkan pada semua tingkat pembuatan keputusan namun lebih
cocok digunakan untuk sistem pendidikan yang sentralistik yang
menitikberatkan pada sistem perencanaan pusat, dimana kurikulum
dianggap sebagai suatu alat untuk mengembangkan atau mencapai
tujuan di bidang sosial ekonomi.
b. Model Interaktif Rasional (The rasional-interactive model)
Memandang rasional sebagai tuntutan kesepakatan antara pendapat –
pendapat yang berbeda, yang tidak mengikuti urutan logik. Model ini
seringkali dinamakan model situasional, asumsi
rasionalitasnya ,menekankan pada respons fleksibel kurikulum yang
tidak memuaskan dan inisiatif pada tingkat sekolahan atau tingkat
lokal.
c. The Disciplines Model,
Perencanaan ini menitikberatkan pada guru – guru, mereka sendiri yang
merencanakan kurukilum berdasarkan pertimbangan sistematik tentang
relevasi pengetahuan filosofis, sosiologi dan psikologi.
d. Model tanpa perencanaan (non planning model),
Adalah suatu model berdasarkan pertimbangan – pertimbangan intuitif
guru – guru didalam runag kelas sebagai bentuk pembuatan keputusan.
Secara umum dalam sebuah perencanaan kurukulum dapat
mengandung keempat type diatas, namun untuk membedakannya antara
satu dengan yang lain, diperlukan analisis variabel kebermaknaan bagi
praktek perencanaan.

3. Proses atau Langkah – Langkah Perencanaan Kurikulum2


Ada beberapa ahli yang merumuskan proses atau langkah dalam
merencanakan sesuatu, diantaranya:
a Menentukan tujuan
b. Memilih pengalaman – pengalaman pendidikan (belajar)
c. Menentukan materi pelajaran
d. Organisasi dan Intregasi point (b) dan (c)
e. Evaluasi terhadap efektifitas langkah – langkan perencanaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.

4. Kegiatan – Kegiatan Manajemen Kurikulum


a. Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru, Kegiatan ini
meliputi :
1. Pembagian tugas mengajar
2. Pembagian tugas / tanggung jawab dalam membina ekstra kurikuler.
3. Koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
b. Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar, meliputi:
1. Menyusun jadwal pelajaran
2. Penyusunan program (rencana) berdasarkan satuan waktu tertentu.
3. Pengisian daftar kemajuan murid.
4. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
5. Laporan hasil evaluasi.
6. Kegiatan bimbingan penyuluhan.

2 (http://anan-nur.blogspot.com/2011/08/manajemen-perencanaan-
pengembangan.html ,diakses 06 Nopember 2015)
5. Asas – Asas Perencanaan Kurikulum
Ada beberapa asas yang dijadikan dasar dalam perencanaan
kurikulum, yaitu :
a. Objektivitas
Perencanaan kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan spesifik
berdasarkan tujuan pendidikan nasional, data input yang nyata sesuai
dengan kebutuhan.
b. Keterpaduan
Perencanaan kurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua
disiplin ilmu, keterpaduan sekolah dan masyarakat, keterpaduan internal,
serta keterpaduan dalam proses penyampaian.
c. Manfaat
Perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan dan
keterampilan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan
tindakan, serta bermanfaat sebagai acuan strategis dalam penyelenggaraan
pendidikan.
d. Efisiensi dan Efektivitas3
Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan prinsip efisiensi dana,
tenaga, dan waktu dalam mencapai tujuan dan hasil pendidikan.
e. Kesesuaian
Perencanaan kurikulum disesuaikan dengan sasaran peserta didik,
kemampuan tenaga kependidikan, kemajuan IPTEK, dan
perubahan/perkembangan masyarakat.
f. Keseimbangan
Perencanaan kurikulum memperhatikan keseimbangan antara jenis
bidang studi, sumber yang tersedia, serta antara kemampuan dan program
yang akan dilaksanakan.
g. Kemudahan
Perencanaan kurikulum memberikan kemudahan bagi para pemakainya
yang membutuhkan pedoman berupa bahan kajian dan metode untuk
melaksanakan proses pembelajaran.
h. Berkesinambungan
Perencanaan kurikulum ditata secara berkesinambungan sejalan dengan
tahapan, jenis, dan jenjang satuan pendidikan.
i. Pembakuan
3Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2006
Perencanaan kurikulum dibakukan sesuai dengan jenjang dan jenis satuan
pendidikan, sejak dari pusat sampai daerah.
j. Mutu
Perencanaan kurikulum memuat perangkat pembelajaran yang bermutu,
sehingga turut meningkatkan mutu proses belajar dan kualitas lulusan secara
keseluruhan.

6. Sifat Perencanaan Kurikulum

1. Bersifat stategis, karena merupakan instrumen yang sangat penting


untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
2. Bersifat komprehensif, yang mencakup keseluruhan aspek – aspek
kehidupan dan penghidupan masyarakat.
3. Bersifat integratif, yang mengintegrasikan rencana yang luas, mencakup
pengembangan dimensi kualitas dan kuantitas.
4. Bersifat realistik, berdasarkan kebutuhan nyata peserta didik dan
kebutuhan masyarakat.
5. Bersifat humanistik, menitikberatkan pada pengembangan sumber daya
manusia, baik kuantitatif maupun kualitatif.
6. Bersifat futuralistik, mengacu jauh ke depan dalam merencanakan
masyarakat yang maju.
7. Bersifat desentralistik, karena dikembangkan oleh daerah sesuai
dengan kondisi dan potensi daerah.4

7. Fungsi Perencanaan Kurikulum.

1.Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau alat manajemen,


yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber belajar, media, bahan ajar,
jenjang pendidikan, biaya dan sarana yang diperlukan, serta sistem kontrol
dan evaluasi untuk mencapai tujuan managemen yang telah dirancang
sebelumnya.
2. Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai alat atau penggerak roda
organisasi dan tata laksana untuk menciptakan perubahan dalam masyarakat
sesuai dengan tujuan organisasi. Oleh karenanya perumusan kurikulum
perlu memuat informasi kebijakan yang relevan antara seni kepemimpinan
dan pengetahuan yang telah dimiliki.

4 Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004)


3.Perencanaan kurikulum berfungsi sebagai motivasi untuk melaksanakan
sistem pendidikan sehingga mencapai hasil optimal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kurikulum merupakan suatu ilmu atau seni untuk
merumuskan pedoman dalam peyelengaraan kegiatan belajar, baik diluar
maupun didalam kelas. Yang didalamnya didukung dengan berbagai sarana
prasarana. Untuk merumuskan suatu kurikulum diperlukan perencaan yang
matang, dimana perencanaan tersebut merupakan kegiatan awal dalam suatu
manajemen.Proses perencanaan dalam manajemen kurikulum memiliki
beberapa faktor-faktor perencanaan yang diatas perlu di pertimbangkan
sedemikian rupa hingga akan terciptanya seperangkat pembelajaran yang
sesuai dengan keberadaan dalam suatu ruang lingkup pendidikan lebih
tepatnya dalam sektor sekolah-sekolah.

B. Saran
Untuk itu kami mengharapkan masukan kepada pembaca demi
perbaikan penyusunan selanjutnya. Dan semoga dengan makalah ini dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya untuk membantu kelancaran
perkuliahan
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2006
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/16/134-pengertian-kurikulum-
lengkap.html (diakses tanggal 06 Nopember2015)
(http://anan-nur.blogspot.com/2011/08/manajemen-perencanaan-
pengembangan.html ,diakses 06 Nopember 2015)
Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2004)

Anda mungkin juga menyukai