TENTANG
INOVASI MONGOL
DOSEN PEMBIMBING :
Dr.Siti Aisyah, S.Ag.,MM
DISUSUN OLEH :
NAMA : AHMAD SYAROFA
NIM : 2115060003
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt. yang telah
memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang
sehingga makalah Sejarah Peradaban Islam yang berjudul “Invasi
Mongol” ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada
junjungan alam nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
umatnya dari alam yang berliku-liku menuju alam yang lurus. Aamiin
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam Penulisan
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun dari pembaca
untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Penulis
i
KATA PENGANTAR
Kata pengantar...............................................................................................i
Daftar isi........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bangsa Mongol............................................................3
B. Faktor-faktor Inovasi Mongol....................................................................5
C. Dampak invasi Mongol terhadap Dinasti Abbasiyah................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................12
Daftar Pustaka.............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai umat manusia yang beragama, kita memiliki peran penting
dalam menjalani kehidupan di Muka bumi sebagai Pemimpin (Khalifah fil Ard)
yang mengharuskan kita untuk menjadi pribadi yang berakhlak dan berbudi
pekerti luhur. Sepanjang sejarah umat manusia, kita melihat banyak kerajaan
atau kekaisaran yang berkuasa dan melakukan berbagai penyerangan serta
pengambilalihan kekuasaan terhadap kekaisaran yang lain. Salah satu yang
terkenal adalah Kekaisaran dari Bangsa Mongol.
Sejarah dunia mencatat, bahwasanya Bangsa Mongol mulai muncul pada
penghujung abad Ke-12 atau awal Abad Ke-13 M. Awalnya mereka merupakan
sebuah kumpulan masyarakat yang mendiami daerah antara gurun pasir Gobi
dan Danau Baikal. Kehidupan mereka dikenal dengan kehidupan Bar-bar; tidak
mengenal kebersihan dan memakan semua daging binatang. Mereka menyembah
benda-benda alam Seperti matahari, Sungai, dan berbagai peristiwa alam
lainnya.
Terlepas dari karakteristik bangsa Mongol tersebut, mereka juga
melakukan Ekspansi ke berbagai daerah dari mulai Asia hingga ke Timur tengah
termasuk Kerajaan-kerajaan Islam. Kisah Ekspansi bangsa Mongol ke Kerajaan-
kerajaan Islam merupakan sebuah kisah yang menyedihkan khususnya bagi umat
Islam pada masa tersebut. Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang
asal usul dari Bangsa Mongol, masa kekuasaan, invasi terhadap Kerajaan Islam,
serta dampaknya terhadap Kerajaan Islam khususnya pada masa pemerintahan
Dinasti Abbasiyah.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana gambaran umum bangsa Mongol?
2. Faktor apa saja yang memengaruhi invasi Bangsa Mongol?
3. Bagaimana dampak invasi Bangsa Mongol terhadap dinasti Abbasiyyah?
1
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui gambaran umum bangsa Mongol
2. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi invasi Bangsa Mongol
3. Mengetahui dampak invasi Bangsa Mongol terhadap dinasti Abbasiyyah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ajaran yang dianut oleh bangsa mongol dinamakan ajaran Agama Syamaniyah,
yakni menyembah Benda alam seperti bintang dan matahari. Adapun agama
samawi sampai ke mereka karena invasi yang dilakukan oleh mereka sendiri.
Dalam banyak catatan sejarah barat maupun Islam, kesan yang muncul
ketika membaca tentang bangsa mongol adalah tentang kekejaman yang
dilakukannya pada masa lampau. Misalnya ketika penyerangan mereka ke kota
Baghdad yang merupakan pusat peradaban dinasti Abbasiyah sekaligus simbol
pusat kekuasaan dan peradaban Islam, mereka meluluhlantakkan dan
membumiratakan kota Baghdad. Bahkan akibat kekejamannya pasukan mereka
membuat Sungai Tigris dan Eufrat yang mengapit kota Baghdad berubah
menjadi warna merah kehitaman, warna merah akibat dari darah dan hitam
akibat dari Tinta yang berasal dari kitab-kitab berisi berbagai pengetahuan umat
Islam dibuang ke kedua sungai tersebut. Sejarah juga mencatat bahwa setelah
beberapa penghancuran yang telah dilakukan oleh bangsa mongol, peradabannya
mengalami perubahan drastis. Bangsa Mongol yang semula barbar telah berubah
menjadi bangsa yang mencintai dan mampu membangun kembali peradaban
yang dulu pernah dihancurkannya, yakni peradaban Islam. Salah satu bukti
nyatanya adalah Taj Mahal, salah satu keajaiban dunia yang merupakan karya
agung dari dinasti Mughal (Mongol) di India.
Penaklukan kota Baghdad oleh tentara Mongol pada tahun 1258, dikenal
sebagai titik balik kejadian yang mengubah wajah peradaban Islam hingga hari
ini. Ironisnya, durasi penaklukan ini hanya berlangsung selama 13 hari, dari
tanggal 29 Januari sampai 10 Februari 1258 M. Dikabarkan, selama berhari-hari
pasukan Mongol menyiksa, memperkosa, dan menganiaya penduduk Baghdad
tanpa henti. Tidak jelas tepatnya jumlah korban dalam agresi ini. Namun para
ahli memperkirakan, 90.000 sampai 1 juta rakyat Baghdad meregang nyawa.
Aroma cendana dari perabotan berkualitas tinggi dan naskah-naskah akademik
yang terbakar menyeruak seantero Baghdad selama berhari-hari. Sekitar 3000
bangsawan kekhalifahan Abbasiyah di hukum mati. Dan Al-Musta’sim, Khalifah
ke-37 Bani Abbas, dibiarkan hidup sambil menyaksikan kekejaman ini selama
4
berhari-hari, hingga ia akhirnya ikut dieksekusi dengan cara yang tragis.2
5
Keberhasilan bangsa Mongol, sejak masa kepemimpinan Jenghis
Khan, Hulagu Khan sampai masa Timur Lenk menguasai dan menduduki
wilayah- wilayah Islam didorong oleh ambisi untuk menjadikan mereka satu-
satunya penguasa di muka bumi. C.G.E. Von Grunebau menyatakan “The
Mongol under Jenghis Khan were seeking to realize the ideology of the world
state: one god in heaven, one ruler of hearth”.4 Sebagai ambisinya, Timur
Lenk menyusun rencana menaklukan daerah-daerah yang pernah diambil alih
oleh Jenghis Khan. Ia pernah menyatakan bahwa jika di alam ini hanya ada
satu tuhan, di bumi ini pun seharusnya hanya ada satu raja.5
6
Jumlah penduduk yang besar dan harapan hidup yang akan nomaden
dan hanya mengandalkan hidup dari berburu jelas tidak akan cukup. Untuk
menutupi kebutuhan sehari-hari yang sangat besar, upaya menjadi tentara
yang terlibat dalam peperangan sudah menjadi tuntutan. Harapan mereka,
dengan bergabung menjadi tentara, orang-orang Mongol akan banyak
mendapatkan ghanimah atau harta rampasan perang. Oleh karena itu menjadi
seorang tentara merupakan suatu kebanggaan bagi orang-orang Mongol.
Dengan kata lain, dengan menjadi tentara, kehidupannya akan terangkat.
7
melawan negara tetangganya, dengan merampas kekayaan dan menawan
kaum wanita dan anak-anak.10
8
berbagai khazanah ilmu pengetahuan yang ada di sana juga ikut lenyap.46
9
cukup menjadikan para pedagang merasa nyaman untuk melakukan aktivitas
perdagangan mereka. Di jalan-jalan yang biasa dilalui oleh para pedagang
banyak dibangun sumur dan tempat istirahat, keamanan juga diperkuat untuk
melindungi armada dari bajak laut yang sering berkeliaran di sungai Tigris
maupun Eufrat. Dengan begitu, kota Baghdad merupakan salah satu pusat dari
perdagangan dunia. Namun semua kemajuan tersebut hancur setelah dinasti
Abbasiyah mengalami krisis dan serangan tentara mongol di bawah pimpinan
Khulagu Khan tepatnya pada tahun 1258 M. Serbuan bangsa mongol
membuat semuanya lumpuh total dan membuat Dinasti Abbasiyah mengalami
masa-masa ekonomi yang sulit dan membuat kesejahteraan sosial hilang.48
b. Dampak Positif
Dari sekian banyak dampak negatif dan kerusakan yang dibuat oleh
bangsa mongol terhadap peradaban Islam, terdapat beberapa dampak positif
yang dihasilkan antara lain; karena disebabkan mereka berasimilasi dan
bergaul dengan masyarakat muslim dalam jangka waktu yang panjang, seperti
yang dilakukan oleh Gazan Khan (1295-1304) yang menjadikan Islam
sebagai agama resmi kerajaannya, walaupun ia pada mulanya beragama
Budha. Rupanya, ia telah mempelajari agama-agama sebelum menetapkan
keislamannya, dan yang lebih mendorongnya masuk Islam ialah pengaruh
seorang menterinya Rasyiduddin yang terpelajar dan ahli sejarah yang
terkemuka yang selalu dialog dengannya, dan Nawruz, seorang gubernurnya
untuk beberapa provinsi Syria. Ia menyuruh kaum Kristen dan Yahudi untuk
membayar jizyah dan memerintahkan mencetak uang yang bercirikan Islam,
melarang riba, menyuruh para pemimpinnya menggunakan sorban. Ia
meninggal ketika masih berumur 32 tahun, karena tekanan batin yang berat
sehingga ia sakit dan menyebabkan kematiannya ketika pasukannya kalah di
Syria dan munculnya sebuah komplotan yang berusaha untuk mengusirnya
dari kekuasaannya.
10
dibangun dengan arsitektur khas II Khaniyah. Banyak koloni dagang Italia
terdapat di Tabriz dan II Khaniyah menjadi pusat perdagangan yang
menghubungkan antara dunia barat dan India serta Timur Jauh. Namun,
perselisihan dalam keluarga Dinasti II Khaniyah menyebabkan runtuhnya
kekuasaan mereka.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Jika dikaitkan dengan masa sekarang, kemunduran Islam dapat kembali
terjadi jika faktor diatas masih dapat terasa, meskipun dalam bentuk yang
berbeda. Pertikaian diantara golongan masyarakat Islam, kurangnya rasa
persatuan dan kesatuan di sesama masyarakat Muslim yang majemuk, serta
kecenderungan masyarakat Muslim dalam mengesampingkan syariat Islam,
dapat memicu kemunduran peradaban Islam dimasa sekarang. Oleh karena itu,
semangat persatuan dan kesatuan diantara semua Muslim dirasa sangat perlu
disertai dengan menjalankan syariat Islam dengan benar-benar bagi seluruh
12
lapisan masyarakat Islam.
DAFTAR PUSTAKA
13
Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam. 2008. Bandung: Pustaka Setia
Yatim , Badri. Sejarah peradaban islam. 1997. Jakarta: Raja grafindo
persada
14