Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Sejatah Peradaban Islam Prodi Pendidikan Bahasa Arab
Pada Fakultas Tarbiyah Kelompok 1
IAIN Bone
Oleh :
Kelompok V
Mutiara Kwalfia Anugra
880042021002
Nurul Amaliah
880042021006
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Makalah ini masih banyak kekurangan karena sumber yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 01
A. Latar Belakang................................................................................ 01
B. Rumusan Masalah........................................................................... 02
C. Tujuan............................................................................................. 02
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 03
A. Asal – Usul Bangsa Mongol........................................................... 03
B. Serangan Bangsa Mongol Yang Terkenal...................................... 05
C. Penyebab Terjadinya Penyerangan Bangsa Mongol...................... 07
D. Awal Islamisasi Bangsa Mongol .................................................. 9
E. Dinasti Bangsa Mongol Islam ....................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
yang sangat luas dibagi kepada empat anaknya, yaitu Jisi/Jochi, Chaghtai,
Oghtai, dan Toluy/Touli. Oghtai diangkat sebagai Khan Agung. 5 Pada
masa kepemimpinan Oghtai, keponakan Oghtai, Batu (pada tahun 1237
M) berhasil merampas dan menghancurkan daerah Rusia seperti Moskow,
Kiyev, Bladimor, Cremia, Polandia, dan Hungaria.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal – usul Bangsa Mongol ?
2. Apa saja serangan Bangsa Mongol yang terkenal ?
3. Apa saja penyebab terjadinya penyerangan Bangsa Mongol ?
4. Bagaimana awal islamisasi Bangsa Mongol ?
5. Bagaimana Dinasti Bangsa Mongol Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asal – usul Bangsa Mongol ?
2. Untuk mengetahui serangan Bangsa Mongol yang terkenal ?
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya penyerangan Bangsa
Mongol ?
4. Untuk mengetahui awal islamisasi Bangsa Mongol ?
5. Untuk mengetahui Dinasti Bangsa Mongol Islam ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal – Usul Bangsa Mongol
Suku bangsa Mongol hidup di wilayah bagian tengah benua Asia,
tepatnya di antara sungai Sayhoun/Seihun (Syr Darya) dan sungai Jayhoun
(Amu Darya) dari sisi Barat hingga perbatasan China dan dari sisi Timur,
wilayah Mongol terbentang hingga ujung Timur Laut benua Asia. Adapula
sejarawan yang menyatakan bahwa batas wilayah Mongol hingga laut
Adriatik. Sementara untuk dataran tinggi, bangsa Mongol sering
menempati pegunungan Tian Shan, pegunungan Altai, dan juga bukit-
bukit disekitarnya. Begitu juga dengan bagian Padang Pasir di daerah
gurun Selatan, serta di sekitar danau Baikal dan jajaran sungai-sungai di
daerah tersebut. 1 Sebagian besar ahli sejarah menamakan mereka dengan
Mongol adalah atas dasar asal mereka tinggal, yakni di Mongolia.
Tempat tinggal utama bagi suku bangsa Mongol kala itu
tergantung dengan musimnya, untuk musim dingin mereka tinggal di
daerah bukit di bawah pegunungan agar mendapatkan kehangatan bagi diri
mereka sendiri dan juga hewan ternak mereka. Sedangkan untuk musim
panas, mereka biasanya tinggal lebih ke atas, yaitu di puncak gunung
untuk menetap hingga dua sampai tiga bulan agar mereka mendapatkan air
yang cukup banyak dan udara yang lebih dingin.2
Sejarawan China beranggapan bahwa nama Mongol berasal dari
bahasa China dengan suku kata Mong yang berarti pemberani. Hampir
semua sejarawan mengakui dan memastikan, mereka bangsa Mongol
muncul bersamaan dengan bangsa Hun (suku nomad dari Asia Tengah
yang pindah dan tinggal di Eropa pada sekitar abad ke 4 dan 5 Masehi). Di
Asia Tengah, Mongol dikenal dengan bangsa Tartar. Pendapat lain
mengatakan bahwa dahulu di Asia tengah terdapat bangsa Tartar selain
1
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Bangkit Dan Runtuhnya Bangsa Mongol, Terj. Dodi Rosyadi, Lc
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015), h. 35
2
M. Abdul Karim, Islam Di Asia Tengah, h. 28
3
dari bangsa Mongol, mereka menempati wilayah yang cukup luas dan
terjadi persaingan yang ketat antara bangsa Tartar dengan bangsa Mongol.
Seiring dengan perkembangan zaman, kedua bangsa ini melebur menjadi
satu menjadi bangsa Mongol.
Pada dasarnya bangsa Mongol terbagi antara dua kelompok etnik.
Pertama etnik Turki, terbagi atas suku Turki (menjuluki pemimpin mereka
dengan Khan dan tinggal di bagian Barat Mongolia), suku Kyrgyz (suku
yang menetap di sekitar sungai Yenisei yang menjuluki pemimpin mereka
dengan julukan Khagan), suku Oghuz/Tagazguz (berasal dari sepuluh
keturunan yang kemudian bergabung menjadi suku, merupakan suku asal
dinasti Seljuk yang terbentang dari Turkistan hingga perbatasan Mesir),
selanjutnya adalah suku Karluk (suku ini mulai diperhitungkan setelah
runtuhnya kekaisaran Khagan, mereka menempati sungai Jaw di bagian
Barat Turki, julukan untuk pemimpin mereka dengan Yabgu).3
Etnik selanjutnya adalah etnik non-Turki, terbagi atas suku Khitai
(sebutan untuk kepala suku mereka adalah Kur Khan, suku ini menempati
wilayah Timur Mongolia, mereka termasuk pada keturunan China, dengan
agresinya mereka berhasil menduduki wilayah Utara China, wilayah
Selatan China, wilayah Utara Manchuria, wilayah Kyrgyz yaitu sungai
Yenisei mulai dari bagian Utara hingga Selatan, di bagian Barat mereka
dapat menguasai Khawarizmia, dan di bagian Timur mereka menguasai
Uighur), suku Tatar (suku ini tinggal di bagian Barat Daya danau Baikal
hingga ke sungai Kerulen, secara garis besar suku ini terbagi menjadi tiga
yaitu Tatar Putih, Tatar Hitam, dan Tatar Hutan. Tak lama setelah
penahlukan Chengis Khan nama Tatar pun sirna melebur menjadi bangsa
Mongol), suku Khereit (suku ini menempati wilayah yang terbentang dari
sungai Arkoun, gunung Kantari, hingga tembok China, pada 1007-1009 M
suku ini bertransformasi menjadi Nestorian/menganut agama
Nestorianisme), suku Naiman (suku ini tinggal di wilayah Barat suku
Khereit, dan luasnya hingga mencapai sungai Irtysh, mereka menganut
3
Ali Muhammad Ash-Shallabi, Bangkit Dan Runtuhnya Bangsa Mongol, h. 37-38
4
agama Shamanisme, namun agama Nestorianisme juga terserap diantara
mereka), selanjutnya adalah suku Bergqin Mongolia (dari suku ini Chengis
Khan bernasab, suku ini tinggal di sekitar sungai Tula, Arnon, dan
Kerulen).4
5
putranya, Jalaludin yang kemudian melarikan diri ke India karena terdesak
dalam pertempuran di dekat Attock pada tahun 1224 M. Dari sana pasukan
Mongol melaju ke Azerbaijan. Di setiap daerah yang dilaluinya,
pembunuhan besar-besaran terjadi. Bangunan dihancurkan sehingga tidak
berbentuk lagi, demikian juga isi bangunan bernilai sejarah dihabisi,
sekolah, masjid dan gedung lainnya pun dibakar.
6
Siberia, dan Turkistan, termasuk di Crimea, Astrakahan, Qazan, Kosimov,
Tiumen, Bukhara dan Khiva. Syaibaniyah atau Ozbeg, salah satu cabang
keturunan Juchi berkuasa di Khawarizm dan Transoxania pada abad 15
dan 16 M.
7
Tampaknya, Sultan Alauddin terbujuk, sehingga memerintahkan untuk
membunuh seluruh delegasi pengusaha tersebut dan merampas hartanya.
Tindakan ini menjadi dasar legal bagi Genghis Khan untuk penyerbuan.
8
D. Awal Islamisasi Bangsa Mongol
9
jumlah orang etnik Mongol dalam angkatan bersenjata yang menyerang
Persia. Mereka membawa serta kereta-kereta, keluarga, dan sekawanan
kuda serta domba yang dapat memberikan makanan kepada mereka
sepanjang jalan melalui Khurasan dan ke arah Barat sepanjang
Pegunungan Alburz, sampai ke daerah penggembalaan yang lebat
rumputnya di Azerbaijan. Sekalipun banyak dari para penyerang Turki
telah masuk agama Islam aliran Sunnah pada abad-abad sebelumnya
akibat hasil hubungan mereka dengan para pedagang urban dan para
penyiar agama di Khurasan, mereka tetap bergairah bergabung dengan
masyarakat Persia yang sedang hancur dan bersikap bermusuhan itu.
7
Ross E. Dunn, Petualangan Ibnu Battuta, h. 114-115
10
dengan gelar Sultan. Nicolas atau Nikodar Khan atau Ahmad Khan, ia
adalah pemimpin muslim pertama pada dinasti Ilkhan yang memeluk
Islam dengan cara yang sangat sederhana dan penuh kedamaian. Ia
memeluk agama Islam dengan keyakinan hatinya bahwa Islam dapat
membantunya memimpin Ilkhan serta dengan segala sistemnya dapat
diterapkan untuk kejayaan dinasti yang dipimpinnya.
11
meninggal di tepi sungai Chali, Mongolia (1227 M). Sebelum meninggal,
Chengis Khan telah menunjuk putranya Oghtay sebagai penggantinya
(Khan Agung).
12
berhasil ditaklukkan. Khawarizm masih harus dikalahkan, pangeran-
pangeran Rusia, meskipun pernah diserang tapi belum dilumpuhkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah kejayaan dan keemasan Islam dibumihanguskan dalam
masa kurang lebih 5tahun. Hal ini ditandai dengan adanya serangan yang
dilakukan oleh Hulagu Khan sejak 1253ke wilayah Baghdad (pusat
pemerintahan bani Abbasiyah) hingga 1258. Serangan Mongol(Jenghis
Khan) bermula dari perampasan dan pembunuhan oleh Gubernur Utrar
terhadap para pedagang bangsa Tartar pada 615 H./1219 M. dengan
tuduhan mata-mata Mongol.Disamping memang sudah menjadi tabiat
orang Mongol yang suka berperang ditambah lagidengan dorongan faktor
ekonomi. Sehingga perluasan wilayah pun dilakukan oleh Mongol.Dan
sampai akhir masa Jenghis Khan (1162-1227) wilayah kekuasaan Mongol
meliputi;Tiongkok, Asia Tengah, Persia, dan Mongolia
B. Saran
Dalam makalah ini penulis ingin memberikan saran kepada
pembaca. Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan baik bentuk maupun isinya.
Adapun saran yang ingin disampaikan penulis yaitu, penulis menyarankan
kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana pembaca
mempelajari materi makalah ini. Semoga dengan makalah ini penulis serta
pembaca dapat menambah ilmu pengetahuannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 1994),
h. 113.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
cet.VII, 1998
Harun, Maidir & Firdaus.Sejarah Peradaban Islam. Padang: IAIN-IB Press, jld.2,
2002.
14