Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam pemakalah hadiahkan kepada Rasulullah SAW,
sang junjungan seluruh umat, yang telah membawa kita dari alam yang sangat
gelap kepada alam yang sangat terang benderang yang selalu disinari dengan
iman, islam, dan ihsan. Sebelumnya kami meminta maaf apabila dalam penulisan
makalah ini banyak sekali kesalahannya, baik dari segi penulisan ataupun
pengertiannya. Kami sadar bahwasannya makalah kami ini jauh dari kata
sempurna, jadi kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca, supaya dapat memperbaiki makalah selanjutnya. Dan sebelum dan
sesudahnya pemakalah ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 2
A. Kesimpulan......................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 1250-1500 M, merupakan babak di mana umat Islam yang berada di
sekitar Timur Tengah mendapat berbagai cobaan baik dari dalam maupun dari
luar. Dari luar misalnya serangan dari Timur Lenk dan juga Hulagu Khan yang
kesemuanya merupakan satu keturunan yaitu bangsa Mongol. Dari dalam atau
intern yaitu merupakan masa disintegrasi, konflik antara sunni dan syi’ah yang
semakin menajam serta munculnya gerakan-gerakan fanatik terhadap bangsa
Arab.
Akan tetapi berlainan dengan apa yang terjadi di kawasan Afrika Utara atau
Mesir, Dinasti Mamalik yang berkuasa di sana berhasil berhasil selamat dari
serangan-serangan dari bangsa Mongol. Sehingga peradaban Islam yang mungkin
terputus karena saat itu Baghdad yang merupakan pusat peradaban Islam telah
dihancurkan oleh bangsa Mongol, dapat terus berkembang walaupun di tempat
yang berbeda. Penyebabnya adalah banyak ilmuwan yang melarikan diri ke Mesir
dan di sana pemerintah yang berkuasa juga memperhatikan perkembangan ilmu
pengtahuan dan sebagainya. Dengan demikian perkembangan peradaban dari
masa periode klasik tidak terputus dan terus berlanjut oleh dinasti Mamluk di
Mesir
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Disebut masa kemunduran karena masa-masa ini dunia Islam dalam proses
penghancuran oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskan dan
keturunannya serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa Mongol.
Bangsa Mongol ini berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang
dari Asia tengah sampai ke Siberia utara, Tibet selatan dan Manchuria barat serta
Turkistan timur. Mereka mempunyai watak yang kasar, suka berperang,
pengembara dan berani menghadapi maut untuk mencapai keinginannya, dan
kebringasannya dalam menentang musuh-musuhnya. Jengiskhan menganut agama
Syamaniah, menyembah bintang-bintang dan sujud kepada Matahari yang sedang
terbit. Raja-raja keturunannya yang masih menganut agama Syamaniyah ialah
Hulagukhan sampai raja yang ke VI.Sedangkan mulai dari raja yang VII
(Mahmud Ghazan) sampai raja-raja selanjutnya adalah pemeluk Islam. Dinasti
Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti Ilkhan, yaitu gelar yang diberikan kepada
Hulagukhan.
Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara Asia
kecil di barat dan India di timur.Kedatangannya ke dunia Islam diawali dengan
ditaklukkannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm 1219 M;
kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M, Azarbaizan pada tahun 1223 M. Dan Saljuk
di Asia kecil pada tahun 1243 M. Kota Bagdad sendiri dihancurkan rata dengan
tanah, sebagaimana kota-kota lain yang dilalui tentara Mongolia tersebut.
Pada tahun 1258 M inilah kota Baghdad jatuh ke tangan bangsa Mongol dan
mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, juga merupakan awal kemuduran politik
dan peradaban Islam. Karena pada masa itu Baghdad merupakan pusat
kebudayaan dan merupakan kawasan yang kaya akan khsanah ilmu pengetahuan
itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin
Hulagu Khan tersebut.
Kejatuhan Baghdad ini tidak semata-mata karena faktor ekstern, tetapi juga karena
faktor intern yang telah meruntuhkan khilafah Abbasiyah di sana. Faktor intern itu
antara lain adanya perpecahan yang ditandai dengan lepasnya daerah kekuasaan
yang kemudian membentuk kerajaan kecil-kecil, hal tersebut berdampak pada
lemahnya kekuatan ekonomi yang juga timbul karena adanya korupsi dan
keinginan untuk hidup mewah dikalangan penguasa, dan faktor-faktor lainnya.
Demikianlah kondisi dunia arab, terutama Baghdad dan sebagian besar derah-
daerah kerajan Islam lainnya dikuasai oleh bangsa Mongolia selama kurang lebih
85 tahun dibawah perintah dinasti Ilkhan, yang tentunya kehadiran mereka lebih
banyak membawa kehancuran dan kemunduran dunia Islam.
Dari sekian banyak penguasa dinasti Ilkhan ada yang peduli terhadap
pembangunan kembali peradaban yang telah diahncurkannya itu. Diantaranya
adalah Mahmud Ghazan (683-703 /1295-1304), raja Ilkhan pertama yang
beragama Islam. Dia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra. Ia amat
menggemari kesenian terutama arsitektur dan ilmu pengetahuan alam, seperti
astronomi, kimia, mineralogy, Metalurogi dan botani.[3] Ia membangun semacam
biara, perguruan tinggi untuk mazhab Syafi’i dan Hanafi, sebuah perpustakaan ,
observatorium, dan gedung-gedung umum lainnya.
Belum sempat bangkit dari kejatuhan, seabad kemudian malapetaka yang tidak
kalah dahsyatnya kembali terjadi. Penyerangan kali ini yang dipimpin oleh Timur
Lenk atau Timur si Pincang ke dunia Islam tidak kurang membawa kehancuran ,
bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskan atrau Hulagukhan. Berbeda dengan
Jengiskan atau Hulagukhan yang masih menganut kepercayaan Syamaniah, Timur
Lenk ini sudah menganut agama “Islam.”
Banyak bangunan, seperti sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin
Zanky dari Ayyubi dihancurkan. Demikian pula Damaskus dikuasainya, sehingga
masjid Umayah yang bersejarah mengalami kerusakan berat. Setelah itu serangan
diteruskan ke Baghdad, dan membantai 20000 penduduknya. Dari mayat-mayat
tersebut ia membuat 120 menara sebagai tanda kemenangan. Timur lenk
berambisi juga untuk menguasai kerajaan Usmani di Turki, karena kerajaan ini
banyak menguasai daerah-daerah bekas imperium Jengiskan dan Hulagukhan.
Pada tahun 1402 M. Terjadi pertempuran yang sangat hebat di Ankara. Tentara
Usmani mengalami kekalahan. Sultan Usmani (Bayazid I) sendiri tertawan dan
mati dalam tawanan. Setelah itu Timur Lenk kembali ke Samarkhand. Ia
berencana mengadakan invasi ke Cina, Namun di tengah perjalanan ia menderita
sakit yang membawa kepada kematiannya pada usia 71 tahun. Tepatnya tahun
1404 M. Dan mayatnya di bawa ke samarkhand.
Sekalipun Timur Lenk ini terkenal sangat ganas dan kejam, tetapi Timur Lenk
adalah sosok yang bisa dibilang saleh ia sempat memperhatikan pengembangan
Islam. Konon ia penganut Syi’ah yang ta’at dan menyukai tarekat
Naqsyabandiyah. Dalam setiap perjalanannya ia selalu mengikutsertakan para
ulama, sastrawan dan seniman. Ia sangat menghormati para ulama. Walaupun
terkadang ia memaksakan suatu fatwa kepada ulama agar memperbolehkan apa
yang dilakukannya.
Dinasti Mamluk di Mesir
1. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu Khalikan, Ibnu
Taghribardi, dan Ibnu Khaldun.
3. Dalam bidang kedokteran: Abu Hasan ‘Ali al-Nafis penemu susunan dan
peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi seorang
dokter hewan, dan al- Razi, perintis psykoterapi.
Kerajaan Mamluk ini berakhir tahun 1517 disebabkan banyaknya panguasa yang
bermoral rendah, suka berfoya-foya dan ditambah dengan datangnya musim
kemarau panjang dan berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak munculnya
kekuatan baru, yaitu kerajaan Turki Usmani yang kemudian dapat memenangkan
perang melawan tentara Mamluk . Kemudian Mesir ini dijadikan salahsatu
propinsi kerajaan Usmani di Turki.
3. Spanyol
Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah
dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di
Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini.
Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M,
Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen
pada tahun 1492 M.
Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama
orang-orang Istana dalam memperebutkan kekuasaan. Dilain pihak umat Kristen
berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai khalifah terakhir tidak
mampu lagi membendung serangan-serangan kristen yang dipimpin oleh
Ferdinand dan Isabella, dan akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah
ke Afrika utara.
3. Kesulitan Ekonomi
Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat “serius”, sehingga lalai
membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat
memberatkan dan menpengaruhi kondisi politik dan militer
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan, karena
inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk al-Thawaif muncul. Granada
yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ke tangan
Ferdinand dan Isabella, diantaranya juga disebabkan permasalahan ini.
5. Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu berjuang
sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian,
tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan Kristen di
sana.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan keterbatasan
kami. Maka dari itu, kritik dan saran selalu kami tunggu demi perbaikan. Dan
semoga makalah ini mudah difahami dan bermanfaat di masa yang akan datang.