Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MASA KEMUNDURAN ISLAM 1(1250 – 1500 M)


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam pemakalah hadiahkan kepada Rasulullah SAW,
sang junjungan seluruh umat, yang telah membawa kita dari alam yang sangat
gelap kepada alam yang sangat terang benderang yang selalu disinari dengan
iman, islam, dan ihsan. Sebelumnya kami meminta maaf apabila dalam penulisan
makalah ini banyak sekali kesalahannya, baik dari segi penulisan ataupun
pengertiannya. Kami sadar bahwasannya makalah kami ini jauh dari kata
sempurna, jadi kami harapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
pembaca, supaya dapat memperbaiki makalah selanjutnya. Dan sebelum dan
sesudahnya pemakalah ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii

DAFTAR............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 2

A. Fase-fase Kemunduran Islam............................................................. 2

B. Penyebab kemunduran dan kehancuran Islam................................... 8

BAB III PENUTUP........................................................................................... 10

A. Kesimpulan......................................................................................... 10

B. Saran................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada tahun 1250-1500 M, merupakan babak di mana umat Islam yang berada di
sekitar Timur Tengah mendapat berbagai cobaan baik dari dalam maupun dari
luar. Dari luar misalnya serangan dari Timur Lenk dan juga Hulagu Khan yang
kesemuanya merupakan satu keturunan yaitu bangsa Mongol. Dari dalam atau
intern yaitu merupakan masa disintegrasi, konflik antara sunni dan syi’ah yang
semakin menajam serta munculnya gerakan-gerakan fanatik terhadap bangsa
Arab.

Akan tetapi berlainan dengan apa yang terjadi di kawasan Afrika Utara atau
Mesir, Dinasti Mamalik yang berkuasa di sana berhasil berhasil selamat dari
serangan-serangan dari bangsa Mongol. Sehingga peradaban Islam yang mungkin
terputus karena saat itu Baghdad yang merupakan pusat peradaban Islam telah
dihancurkan oleh bangsa Mongol, dapat terus berkembang walaupun di tempat
yang berbeda. Penyebabnya adalah banyak ilmuwan yang melarikan diri ke Mesir
dan di sana pemerintah yang berkuasa juga memperhatikan perkembangan ilmu
pengtahuan dan sebagainya. Dengan demikian perkembangan peradaban dari
masa periode klasik tidak terputus dan terus berlanjut oleh dinasti Mamluk di
Mesir

B. Rumusan masalah

Dari paparan diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah

1. Fase-fase kemunduran Islam


2. Penyebab kemunduran dan kehancuran Islam

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Fase-fase kemunduran Islam

2. Untuk Mengetahui Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Fase-Fase Kemunduran Islam

Disebut masa kemunduran karena masa-masa ini dunia Islam dalam proses
penghancuran oleh bangsa Mongol dibawah pimpinan Jengiskan dan
keturunannya serta Timur Lenk yang juga masih keturunan bangsa Mongol.

Masa kemunduran ini dapat dibagi ke beberapa fase lagi, yaitu:

1. Serangan Mongol oleh Dinasti Jengiskhan

Bangsa Mongol ini berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang
dari Asia tengah sampai ke Siberia utara, Tibet selatan dan Manchuria barat serta
Turkistan timur. Mereka mempunyai watak yang kasar, suka berperang,
pengembara dan berani menghadapi maut untuk mencapai keinginannya, dan
kebringasannya dalam menentang musuh-musuhnya. Jengiskhan menganut agama
Syamaniah, menyembah bintang-bintang dan sujud kepada Matahari yang sedang
terbit. Raja-raja keturunannya yang masih menganut agama Syamaniyah ialah
Hulagukhan sampai raja yang ke VI.Sedangkan mulai dari raja yang VII
(Mahmud Ghazan) sampai raja-raja selanjutnya adalah pemeluk Islam. Dinasti
Jengiskhan ini dikenal dengan dinasti Ilkhan, yaitu gelar yang diberikan kepada
Hulagukhan.
Daerah-daerah yang dikuasai dinasti ini adalah daerah yang terletak antara Asia
kecil di barat dan India di timur.Kedatangannya ke dunia Islam diawali dengan
ditaklukkannya wilayah-wilayah kerajaan Transoxania dan Khawarizm 1219 M;
kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M, Azarbaizan pada tahun 1223 M. Dan Saljuk
di Asia kecil pada tahun 1243 M. Kota Bagdad sendiri dihancurkan rata dengan
tanah, sebagaimana kota-kota lain yang dilalui tentara Mongolia tersebut.

Pada tahun 1258 M inilah kota Baghdad jatuh ke tangan bangsa Mongol dan
mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, juga merupakan awal kemuduran politik
dan peradaban Islam. Karena pada masa itu Baghdad merupakan pusat
kebudayaan dan merupakan kawasan yang kaya akan khsanah ilmu pengetahuan
itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin
Hulagu Khan tersebut.

Kejatuhan Baghdad ini tidak semata-mata karena faktor ekstern, tetapi juga karena
faktor intern yang telah meruntuhkan khilafah Abbasiyah di sana. Faktor intern itu
antara lain adanya perpecahan yang ditandai dengan lepasnya daerah kekuasaan
yang kemudian membentuk kerajaan kecil-kecil, hal tersebut berdampak pada
lemahnya kekuatan ekonomi yang juga timbul karena adanya korupsi dan
keinginan untuk hidup mewah dikalangan penguasa, dan faktor-faktor lainnya.

Dari Bagdad pasukan Mongolia menyebrangi sungai Eufrat menuju Syria,


kemudian melintasi Sinai. Pada tahun 1260 M. Mereka berhasil menduduki
Nablus dan Gaza. Begitu pula daerah-daerah lain yang dilaluinya dapat
ditaklukkan kecuali Mesir. Tentara Kerajaan Mamluk yang saat itu sedang
berkuasa di Mesir dapat memukul mundur pasukan Mongolia dalam sebuah
pertempuran di ‘Ain Jalut tanggal 13 September 1260 M.

Demikianlah kondisi dunia arab, terutama Baghdad dan sebagian besar derah-
daerah kerajan Islam lainnya dikuasai oleh bangsa Mongolia selama kurang lebih
85 tahun dibawah perintah dinasti Ilkhan, yang tentunya kehadiran mereka lebih
banyak membawa kehancuran dan kemunduran dunia Islam.
Dari sekian banyak penguasa dinasti Ilkhan ada yang peduli terhadap
pembangunan kembali peradaban yang telah diahncurkannya itu. Diantaranya
adalah Mahmud Ghazan (683-703 /1295-1304), raja Ilkhan pertama yang
beragama Islam. Dia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra. Ia amat
menggemari kesenian terutama arsitektur dan ilmu pengetahuan alam, seperti
astronomi, kimia, mineralogy, Metalurogi dan botani.[3] Ia membangun semacam
biara, perguruan tinggi untuk mazhab Syafi’i dan Hanafi, sebuah perpustakaan ,
observatorium, dan gedung-gedung umum lainnya.

Mahmud Ghazan diganti oleh Muhammad Khudabanda Uljeitu (1304-1317 M)


seorang penganut syi’ah yang ekstrim. Ia mendirikan kota raja Sulthaniyah dekat
Zanjan. Pada masa pemerintahan Abu Sa’id (1317-1335 M) pengganti Muhamad
Khudabanda, terjadi bencana kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan
disertai hujan es yang mendatangkan malapetaka. Kerajaan Ilkhan sepeninggal
Abu Sa’id menjadi terpecah belah. Masing-masing pecahan saling memerangi .
Akhirnya mereka semua ditaklukkan oleh Timur Lenk.

2. Serangan Dinasti Timur Lenk

Belum sempat bangkit dari kejatuhan, seabad kemudian malapetaka yang tidak
kalah dahsyatnya kembali terjadi. Penyerangan kali ini yang dipimpin oleh Timur
Lenk atau Timur si Pincang ke dunia Islam tidak kurang membawa kehancuran ,
bahkan ia lebih kejam daripada Jengiskan atrau Hulagukhan. Berbeda dengan
Jengiskan atau Hulagukhan yang masih menganut kepercayaan Syamaniah, Timur
Lenk ini sudah menganut agama “Islam.”

Pada tanggal 10 April 1370 M. Timur Lenk memproklamirkan diri sebagai


penguasa tunggal di Tranxosiana. Ia berencana untuk menaklukkan daerah-daerah
yang pernah dikuasai oleh Jengiskhan. Ia berkata : “Sebagaiamana hanya ada satu
Tuhan di alam ini , maka di bumi seharusnya hanya ada seorang raja.”Pada tahun
1381 M, ia menaklukkan Khurasan, terus ke Afganistan, Persia, Fars dan
Kurdistan.
Di setiap negeri yang ditaklukkannya ia mengadakan pembantaian besar-
besaran terhadap siapa saja yang menghalangi rencananya, misalnya di Afganistan
ia membangun menara yang disusun dari 2000 mayat yang dibalut dengan batu
dan tanah liat; Di Iran ia membangun menara dari 70000 kepala manusia yang
sudah dipisahkan dari badannya; Di India ia membantai lebih dari 80000 tawanan;
Di Sivas, Anatolia sekitar 4000 tentara Armenia dikubur hidup-hidup.Pada tahun
1401 M. Ia memasuki daerah Syria bagian utara. Tiga hari lamanya Aleppo
dihancurleburkan. Kepala dari 20000 penduduk dibuat Pyramid setinggi 10 hasta
dan kelilingnya 20 hasta dengan wajah mayat menghadap ke luar.

Banyak bangunan, seperti sekolah dan masjid yang berasal dari zaman Nuruddin
Zanky dari Ayyubi dihancurkan. Demikian pula Damaskus dikuasainya, sehingga
masjid Umayah yang bersejarah mengalami kerusakan berat. Setelah itu serangan
diteruskan ke Baghdad, dan membantai 20000 penduduknya. Dari mayat-mayat
tersebut ia membuat 120 menara sebagai tanda kemenangan. Timur lenk
berambisi juga untuk menguasai kerajaan Usmani di Turki, karena kerajaan ini
banyak menguasai daerah-daerah bekas imperium Jengiskan dan Hulagukhan.

Pada tahun 1402 M. Terjadi pertempuran yang sangat hebat di Ankara. Tentara
Usmani mengalami kekalahan. Sultan Usmani (Bayazid I) sendiri tertawan dan
mati dalam tawanan. Setelah itu Timur Lenk kembali ke Samarkhand. Ia
berencana mengadakan invasi ke Cina, Namun di tengah perjalanan ia menderita
sakit yang membawa kepada kematiannya pada usia 71 tahun. Tepatnya tahun
1404 M. Dan mayatnya di bawa ke samarkhand.

Sekalipun Timur Lenk ini terkenal sangat ganas dan kejam, tetapi Timur Lenk
adalah sosok yang bisa dibilang saleh ia sempat memperhatikan pengembangan
Islam. Konon ia penganut Syi’ah yang ta’at dan menyukai tarekat
Naqsyabandiyah. Dalam setiap perjalanannya ia selalu mengikutsertakan para
ulama, sastrawan dan seniman. Ia sangat menghormati para ulama. Walaupun
terkadang ia memaksakan suatu fatwa kepada ulama agar memperbolehkan apa
yang dilakukannya.
Dinasti Mamluk di Mesir

Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara Mongolia


(Hulagukhan) ialah tentara Mamluk yang saat itu sedang berkuasa di Mesir
dibawah pimpinan Sulthan Baybars (1260-1277) sebagai Sulthan yang terbesar
dan termasyhur serta dipandang sebagai pembangun hakiki dinasti Mamluk di
Mesir.

Dinasti Mamluk berkuasa sejak tahun 1250 M. Menggantikan dinasti Al


Ayyubi dan berakhir tahun 1517 M. Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan,
Mesir terhindar dari penghancuran, sebagaimana dialami di dunia Islam lain yang
ditaklukkan oleh Hulagu.Dinasti Mamluk ini mengalami kemajuan diberbagai
bidang. Kemenangannya terhadap tentara Mongolia menjadi modal dasar untuk
mengusai daerah-daerah sekitarnya. Banyak penguasa-penguasa kecil menyatakan
setia kepada dinasti ini. Dinasti ini juga dapat melumpuhkan tentara Salib di
sepanjang laut tengah.

Di bidang politik atau pemerintahan, pemerintahan dinasti ini bersifat


oligarki militer, kecuali dalam waktu yang singkat ketika Qalawun (1280-1290
M) menerapkan pergantian sultan secara turun temurun. Anak Qalawun berkuasa
hanya empat tahun, karena kekuasaannya direbut oleh Kitbugha (1295- 1297 M).
Sistem pemerintahan oligarki ini banyak mendatangkan kemajuan di Mesir.
Kedudukan amir menjadi sangat penting. Para amir berkompetisi dalam prestasi,
karena mereka merupakan kandidat sultan.

Dalam bidang ekonomi, ia membuka hubungan dagang dengan Perancis dan


Italia, terutama setelah kejatuhan Baghdad oleh tentara Timur Lenk, membuat
Kairo menjadi kota yang sangat penting yang menghubungkan jalur perdagangan
antara Laut merah dan laut tengah dengan Eropah. Hasil pertanian juga
meningkat.

Di bidang ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan


asal Baghdad dari serangan tentara Mongolia. Karena itu ilmu-ilmu banyak
berkembang di Mesir, seperti sejarah, kedokteran,astronomi,matematika, dan ilmu
agama.

1. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu Khalikan, Ibnu
Taghribardi, dan Ibnu Khaldun.

2. Di bidang astronomi dikenal nama Nasir al-Din al –Tusi. Di bidang


matematika Abu al Faraj al –‘Ibry.

3. Dalam bidang kedokteran: Abu Hasan ‘Ali al-Nafis penemu susunan dan
peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi seorang
dokter hewan, dan al- Razi, perintis psykoterapi.

4. Dalam bidang Opthalmologi dikenal nama Salah al-Din Ibnu Yusuf.

5. Dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor nama Ibnu Taimiyah, seorang


pemikir reformis dalam Islam, al Sayuthi yang menguasai banyak ilmu
keagamaan, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ilmu Hadits dan lain-lain.

6. Dalam bidan arsitektur. Mereka membangun bangunan-bangunan yang


megah seperti sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah sakit, museum,
perpustakaan, villa-villa, kubah dan menara masjid.

Kerajaan Mamluk ini berakhir tahun 1517 disebabkan banyaknya panguasa yang
bermoral rendah, suka berfoya-foya dan ditambah dengan datangnya musim
kemarau panjang dan berjangkitnya wabah penyakit. Dilain pihak munculnya
kekuatan baru, yaitu kerajaan Turki Usmani yang kemudian dapat memenangkan
perang melawan tentara Mamluk . Kemudian Mesir ini dijadikan salahsatu
propinsi kerajaan Usmani di Turki.

3. Spanyol

Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, dibawah
dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam terakhir di
Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai wilayah ini.
Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada tahun 1238 M,
Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga jatuh ke tangan Kristen
pada tahun 1492 M.

Hal ini disebabkan karena terjadinya perpecahan diantara umat Islam terutama
orang-orang Istana dalam memperebutkan kekuasaan. Dilain pihak umat Kristen
berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah sebagai khalifah terakhir tidak
mampu lagi membendung serangan-serangan kristen yang dipimpin oleh
Ferdinand dan Isabella, dan akhirnya dia menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah
ke Afrika utara.

Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat Islam setelah


itu, dihadapkan kepada dua pilihan, masuk keristen atau pergi meninggalkan
Spanyol. Pada tahun 1609 M. Boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah
ini. Dunia Islam mengalami kehancuran setelah Khalifah Abbasiyah di Baghdad
runtuh, dan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan
berkembangnya tiga kerajaan besar, yaitu: Usmani di Turki, Mughal di India dan
Safawi di Persia yang akan dibahas pada makalah selanjutnya.

B. Penyebab Kemunduran dan Kehancuran Islam

Beberapa penyebab kemunduran dan kehancuran Umat Islam di Spanyol di


antaranya konflik Islam dengan Kristen, tidak adanya ideologi pemersatu,
kesulitan ekonomi, tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan, dan keterpencilan.

1. Konflik Islam dengan Kristen

Para penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Mereka


sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen
taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat mereka,
termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata. Namun
demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang
Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak
pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen. Pada abad ke-11 M
umat Kristen memperoleh kemajuan pesat, sementara umat Islam sedang
mengalami kemunduran.

2. Tidak Adanya Ideologi Pemersatu

Kalau di tempat-tempat lain para muallaf diperlakukan sebagai orang Islam


yang sederajat, di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di
Damaskus, orang-orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi.
Setidak-tidaknya sampai abad ke-10 M, mereka masih memberi istilah ‘ibad dan
muwalladun kepada para muallaf itu, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan.
Akibatnya, kelompok-kelompok etnis non Arab yang ada sering menggerogoti
dan merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap sejarah
sosio-ekonomi negeri tersebut. Hal ini menunjukkan tidak adanya ideologi yang
dapat memberi makna persatuan, disamping kurangnya figur yang dapat menjadi
personifikasi ideologi itu.

3. Kesulitan Ekonomi

Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat “serius”, sehingga lalai
membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat
memberatkan dan menpengaruhi kondisi politik dan militer

4. Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan

Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan, karena
inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk al-Thawaif muncul. Granada
yang merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ke tangan
Ferdinand dan Isabella, diantaranya juga disebabkan permasalahan ini.

5. Keterpencilan

Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu berjuang
sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian,
tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan Kristen di
sana.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ada banyak perilaku yang patut diterapkan sebagai cerminan penghayatan


terhadap sejarah perkembangan Islam di abad pertengahan khususnya pada masa
kemunduran,yakni:

1. Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku


atau perbuatan kaum muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia
lainnya menderita tidqak terulang lagi. Lemahnya persatuan umat Islam dapat
dijadikan celah pihak lain untuk memundurkan peran kaum muslim, baik dari
kancah perekonomian maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya
mampu mengubah tata kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi
dan ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan wawasan keislamannya melalui
rujukan Al Qur’an dan Hadis.
2. Umat Islam harus mengambil pelajaran dari negara barat. Mereka semula
jauh tertinggal dibandingkan dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan
umat Islam, tetapi kemudian mereka dapat mengejar kemajuan peradaban dan
ilmu pengetahuan umat islam

3. Keberadaan cendekiawan pada masa perkembangan Islam abad pertengahan


seperti Ibnu Sina, Al Farabi, dan Ibnu Rusyd haurs menjadi inspirasi dan inovasi
bagi uamt Islam untuk terus mempelajari berbagai disiplin ilmu demi melanjutkan
cita-cita perjuangan tokoh-tokoh muslim pada abad pertengahan tersebut sehingga
Islam mampu membawa rahmat bagi seluruh dunia.

B. Saran

Demikian makalah ini kami susun dengan segala kemampuan dan keterbatasan
kami. Maka dari itu, kritik dan saran selalu kami tunggu demi perbaikan. Dan
semoga makalah ini mudah difahami dan bermanfaat di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai