Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA

KERAJAAN TURKI USTMANI


Dosen Pengampu :

Dr. Awaliah Musgamy, S.Ag.,M.Ag.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

Al Malik Fahd. IR (20200123056)

Muhammad Nizar Fasari Ramadhan (20200123039)

Muhammad Taufiq Akbar (20200123050)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. Yang
telah Memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis,
sehingga dapat Menyelesaikan makalah ini. Adapun yang menjadi judul makalah
adalah
“Dinasti Bani Umayyah” yang di dalamnya Memuat tentang sejarah
berdirinya,kemajuan,dan keruntuhan Dinasti Bani Umayyah. Makalah ini penulis
buat untuk memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah sejarah Peradaban
islam,di samping itu sebagai salah satu interaksi penulis dalam menyediakan
bahan Perkuliahan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu Kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun,selalu penulis harapkan demi Kesempurnaan karya tulis ini.semoga
Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa meridhoi usaha Kita.Amin.

Gowa, 01 November 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................iii

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................2

C. Tujuan..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4

A. Pengaruh Letak Geografis Turki......................................................5

B. Asal Mula Kerajaan Turki Ustamani...............................................6

C. Peradaban Pada Masa Kerajaan Turki Sebelum Tanzimat..............7

D. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Kemunduran Dan Kejatuhan Turki

Utsmani..............................................................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................9

A. Kesimpulan.....................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Abad pertengahan di Eropa sering disebut zaman kemunduran jika dibandingkan
dengan zaman klasik (Yunani-Romawi). Sebaliknya Negara-negara Arab pada abad
pertengahan mengalami kemajuan, namun akhirnya negeri itu sedikit demisedikit mengalami
kemerosotan. Dalam bidang kebudayaan dan kekuasaan.
Setelah perang maladki pada tahun 463 H / 1071 M, yang dimenengkan oleh
orangorang saljuk dengan kemenangan yang paling gemilang atas Romawi, pengaruh
kemenangan ini terus meluas ke negeri analotia dan kemudian jatuh ketangan
mongolia.bersamaan lemahnya Mongolia, pemerintahan saljuk Romawi terpecah menjadi
beberapa pemerintahan dengan kondisi yang lemah dan saling bertikai. Pemerintahan
Usmaniyah lalu menguasainya pada waktu yang berbeda, kemudian menyatukan wilayah ini
dibawah benderanya.
Rentang sejarah antara tahun 923-1342 H dari sejarah Islam merupakan masa
Usmaniyah. Hal ini karena kekuasaan Usmaniyah merupakan periode terpanjang dari
halaman sejarah Islam. Selama 5 abad pemerintahan Usmaniyah telah memainkan peran yang
pertama dan satu-satunya dalam menjaga dan melindungi kaum muslim. Usmaniyah
merupakan pusat khalifah Islam yang terkuat pada masa itu, bahkan merupakan Negara
paling besar di dunia.
Sekalipun telah muncul pada tahun 699 H / 1299 M, namun pemerintahan ini belum
menjadi khalifah. Orang-orang Usmaniyah belum mengumumkan kekhalifahan mereka,
hingga akhirnya khalifah Abbasiyah di kairo menyerahkan kepada mereka kekhalifahannya
pada tahun 923 H / 1517 M.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana pengaruh letak geografis Turki?


2. Bagaimana proses munculnya kerajaan Turki Utsmani?
3. Bagaimana perkembangan peradaban Islam pada masa kerajaan Turki
Utsmani?
4. Apa saja faktor-faktor runtuhnya kerajaan Turki Utsmani?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengaruh letak geografis Turki.


2. Mengetahui asal mula kerajaan Turki Utsmani.
3. Mengetahui perkembangan peradaban Islam pada masa kerajaan Turki
Utsmani.

1
4. Mengetahui faktor-faktor runtuhnya kerajaan Turki Utsmani.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Letak Geografis Turki


Negara Turki adalah negara di dua benua. Dengan luas wilayah sekitar 814.578
kilometer persegi, 97% (790.200 km persegi) wilayahnya terletak di benua Asia dan sisanya
sekitar 3% (24.378 km persegi) terletak di benua Eropa. Posisi geografi yang strategis itu
menjadikan Turki jembatan antara Timur dan Barat. Bangsa Turki diperkirakan berasal dari
Asia Tengah. Secara historis, bangsa Turki mewarisi peradaban Romawi di Anatolia,
peradaban Islam, Arab dan Persia sebagai warisan dari Imperium Usmani dan pengaruh
negara-negara Barat Modern. Hingga saat ini bangunan-bangunan bersejarah masa Bizantium
masih banyak ditemukan di Istanbul dan kota-kota lainnya di Turki. Yang paling terkenal
adalah Aya Sofya, suatu gereja di masa Bizantium yang berubah fungsinya menjadi masjid
pada masa Khalifah Usmani dan sejak pemerintahan Mustafa Kemal hingga kini dijadikan
museum.
Perkembangan selanjutnya memperlihatkan pengaruh yang kuat kedua peradaban
tersebut ke dalam kebudayaan bangsa Turki. Kondisi ini menimbulkan kekeliruan pada
masyarakat awam yang sering menganggap bahwa bangsa Turki sama dengan bangsa Arab.
Suatu anggapan yang keliru yang selalu ingin diluruskan oleh bangsa Turki sejak tumbuhnya
nasionalisme pada abad ke-19. Selanjutnya arah modernisasi yang berkiblat ke Barat telah
menyerap unsur-unsur budaya Barat yang dianggap modern. Campuran peradaban Turki,
Islam dan Barat, inilah yang telah mewarnai identitas masyarakat Turki.
Masyarakat Indonesia mengenal Turki sebagai suatu negara berpenduduk mayoritas
Muslim. Kita juga mengenal Turki sebagai bangsa yang pernah memimpin dunia Islam
selama tujuh ratus tahun, dari permulaan abad ke-13 hingga jatuhnya Kekhalifahan Usmani
pada awal abad ke-20. Fenomena kehidupan masyarakat Turki menjadi menarik ketika negara
Turki yang berdiri tahun 1923 menyatakan sebagai sebuah negara sekuler, di mana Islam
yang telah berfungsi sebagai agama dan sistem hidup bermasyarakat dan bernegara selama
lebih dari tujuh abad, dijauhkan peranannya dan digantikan oleh sistem Barat.

B. Asal Mula Kerajaan Turki Ustmani


Bangsa Turki mempunyai dua dinasti yang berhasil mengukir sejarah dunia. Pertama,
dinasti turki saluk dan kedua dinasti turki utsmani. Namun akhirnya kerajaan turki saljuk
hancur oleh seragan pasukan mongol, yang nantinya merupakan moment terbentuknya dinasti
turki utsmani.
Kerajaan Turki Usmani muncul di pentas sejarah Islam pada periode pertengahan.
Masa kemajuan Dinasti ini dihitung dari mulai digerakkannya ekspansi ke wilayah baru yang
belum ditundukkan oleh pendahulu mereka. Keberhasilan mereka dalam memperluas wilayah

2
kekuasaan serta terjadinya peristiwa-peristiwa penting merupakan suatu indikasi yang dapat
dijadikan ukuran untuk menentukan kemajuan tersebut.
Pendiri dari kerajaan Turki ini adalah bangsa Turki dari kabilah Qayigh Oghus salah
satu anak suku Turki yang mendiami sebelah barat gurun Gobi, atau daerah Mongol dan
daerah utara negeri Cina, yang dipimpin oleh Sulaiman. Dia mengajak anggota sukunya
untuk menghindari serbuan bangsa mongol yang menyerang dunia Islam yang berada di
bawah kekuasaan Dinasti Khawarizm pada tahun 1219-1220. Sulaiman dan anggota sukunya
lari ke arah Barat dan meminta perlindungan kepada Jalaluddin, pemimpin terakhir Dinasti
Khawarizm di Transoxiana (maa wara al-Nahr). Jalaluddin menyuruh Sulaiman agar pergi
kearah Barat (Asia Kecil). Kemudian mereka menetap di sana dan pindah ke Syam dalam
rangka menghindari serangan mongol Pada abad ke-13 saat Chengis Khan mengusir
orangorang Turki dan Khurasan dan sekitarnya. Kakeknya Usman, yang bernama Sulaeman
bersama pengikutnya bermukim di Asia Kecil. Setelah reda serangan Mongol terhadap
mereka, Sulaeman menyeberangi Sungai Efrat (dekat Allepo). Namun, ia tenggelam empat
putera Sulaeman yang bernama, Shunkur, Gundogdur, al-Thugril, dan Dundar. Dua puteranya
yang pertama kembali ke tanah air mereka. Sementara dua yang terakhir bermukim didaerah
Asia Kecil.
Dalam hal ini, Syafiqa. Mughni membagi sejarah kekuasaan Turki Usmani menjadi
lima periode, yaitu:

1. Periode pertama (1299-1402), yang dimulai dari berdirinya kerajaan, ekspansi


pertama sampai kehancuran sementara oleh serangan timur yaitu dari pemerintahan
Usman I sampai pemerintahan Bayazid.
2. Periode kedua (1402-1566), ditandai dengan restorasi kerajaan dan cepatnya
pertumbuhan sampai ekspansinya yang terbesar. Dari masa Muhammad I sampai
Sulaiman I.
3. Periode ketiga (1566-1699), periode ini ditandai dengan kemampuan Usmani untuk
mempertahankan wilayahnya. Sampai lepasnya Honggaria. Namun kemunduran
segera terjadi dari masa pemerintahan Salim II sampai Mustafa II.
4. Periode keempat (1699-1838), periode ini ditandai degan berangsur-angsur surutnya
kekuatan kerajaan dan pecahnya wilayah yang di tangan para penguasa wilayah, dari
masa pemerintahan Ahmad III sampai Mahmud II.
5. Periode kelima (1839-1922) periode ini ditandai dengan kebangkitan kultural dan
administrasi dari negara di bawah pengaruh ide-ide barat, dari masa pemerintahan
Sultan A. Majid I sampai A Majid II.

3
C. Peradaban Pada Masa Kerajaan Turki Sebelum Tanzimat
A. Bidang Pendidikan
Sebagai diketahui Kerajaan Turki Usmani dikepalai oleh seorang Sultan yang
mempunyai kekuasaan temporal atau dunia dan kekuasaan spritual atau rohani. Sebagai
penguasa duniawi ia memakai titel Sultan dan sebagai kepala rohani umat Islam ia memakai
gelar Khalifah. Dengan demikian Raja Usmani mempunyai dua bentuk kekuasaan, kekuasaan
memerintah negara dan kekuasaan menyiarkan dan membela Islam.
Dalam melaksanakan kedua kekuasaan di atas Sultan dibantu oleh dua pegawai tinggi
sadrazam untuk urusan pemerintahan dan syaikh al-Islam untuk urusan keagamaan.
Keduanya tidak mempunyai banayak suara dalam soal pemerintahan dan hanya
melaksanakan perintah Sultan. Dikala Sultan berhalangan atau berpergian ia digantikan
sadrazam dalam menjalankan pemerintahan. Syaikh al-Islam yang mengurus bidang
keagamaan dibantu oleh qadhi askar al-rumali yang membawahi qadhi-qadhi wilayah
Usamniyah bagian Eropa, sedang qadhi askar andulymembawahi qadhi-qadhi wilayah
Utsmaniyah di Asia dan Mesir. Dalam melaksanakan tugasnya para qadhi tersebut merujuk
kepada mazhab Hanafi. Hal ini yang disebabkan mazhab yang dipakai oleh Sultan adalah
mazhab Hanafi. Bentuk-bentuk peradilan pada masa ini:
1.Mahkamah Biasa/Rendah (al-Juziyat), yang bertugas menyelesaikan perkaraperkara
pidana dan perdata.
2.Mahkamah Banding (Mahkamah al-Isti’naf), yang bertugas meneliti dan mengkaji
perkara yang berlaku.
3.Mahkamah Tinggi (Mahkamah al-Tamayz au al-Naqd wa al-Ibram), yang bertugas
memecat para qadhi yang terbukti melakukan kesalahan dalam menetapkan hukum.
4.Mahkamah Agung (Mahkamah al-Isti’naf al-Ulya), yang langsung di bawah
pengawasan Sultan.
Agaknya keadaan masyarakat ini juga mempengaruhi munculnya pembaharuan
lebihlebih lapisan modernisme dan reformasi. Realisasi pembaharuan ini dimulai dengan
diumumkannya Piagam Gulhane (Khatt-i Syarif Gulhane) pada tanggal 3 Nopember 1839 M,
kemudian ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Piagam Humayun (Khatt-i Syarif
alHumayun) pada tahun 1856 M. Gerakan ini terjadi pada masa Sultan Abdul Majid
(18391861 M) putra Sultan Mahmud II. Piagam Gulhane berisikan berbagai bentuk
perubahan yang pada masa permulaan kerajan Turki Usmani, syari’at Islam dan Undang-
undang Negara dipatuhi, sehingga negara menjadi kokoh dan kuat. Untuk kembali pada masa
tersebut, maka perlu diadakan perubahan-perubahan yang membawa kepada pemerintahan
yang baik, yaitu:

1. Terjaminnya ketentraman hidup, harta kehormatan dan warga negara.


2. Peraturan mengenai pemungutan pajak.

4
3. Peraturan mengenai kewajiban dan lamanya dinas meliter. A. Bidang Pendidikan
Akibat kegigihan dan ketangguhan yang dimiliki oleh para pemimpin dalam
mempertahankan Turki Usmani membawa dampak yang baik sehingga kemajuan-kemajuan
dalam perkembangan wilayah Turki Usmani dapat diraihnya dengan cepat. Dengan cara atau
taktik yang dimainkan oleh beberapa penguasa Turki seperi Sultan Muhammad yang
mengadakan perbaikan-perbaikan dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negerinya
yang kemudian diteruskan oleh Murad II (1421-1451M).
Sehingga Turki Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa Muhammad II (1451-
1484 M). Usaha ini di tindak lanjuti oleh raja-raja berikutnya, sehingga dikembangkan oleh
Sultan Sulaiman al-Qonuni. Ia tidak mengarahkan ekspansinya kesalah satu arah timur dan
Barat, tetapi seluruh wilayah yang berada disekitar Turki Usmani itu, sehingga Sulaiman
berhasil menguasai wilayah Asia kecil.
Kemajuan dan perkembangan wilayah kerajaan Usmani yang luas berlangsung
dengan cepat dan diikuti oleh kemajuan-kemajuan dalam bidang-bidang kehidupan lain yang
penting, diantaranya dalam bidang pendidikan.
Salah satu lembaga yang maju pada masa turki usmani adalah madrasah, didorong
dengan mempelajari beragam ilmu pengetahuan. Lembaga pendidikan berserak saat
berlangsungnya pemerintahan Turki Usmani. Salah satunya adalah madrasah. Bukan hanya
kuantitas bangunan yang menjadi perhatian, juga kualitas pendidikan. Terobosan bermakna
dalam hal ini adalah perumusan kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan di madrasah
berkembang secara dinamis menuju ke arah lebih baik. Salah satu hal yang berlaku dalam
proses pengajaran di madrasah Turki Usmani adalah mendorong para siswa untuk mengakses
sebanyak mungkin buku yang membahas beragam bidang ilmu.

B. Bidang kemiliteran
Para pemimpin kerajaan Usmani pada masa-masa pertama adalah orang-orang yang
kuat sehingga dapat melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Kemajuan kerajaan Usmani
tidak semata mata karena keunggulan politik para pemimpinnya. Faktor-faktor tersebut
adalah keberanian, keterampilan, ketangguhan dan kekuatan militernya yang sanggup
bertempur kapan dan dimana saja.

Strategi yang dilakukan diantaranya adalah:

1. Kekuatan militer diorganisasi dengan baik dan teratur. Untuk pertama kali dilakukan
ketika terjadi kontak senjata dengan Eropa yang mencapai kemenangan. Ekspansi
kerajaan ini pertama kalinya lebih banyak ditujukan ke Eropa Timuryang belum
masuk dalam wilayah kekuasaan dan agama islam.
2. Mengadakan perombakan besar-besaran dalam tubuh militer. Hal ini dilakukan
Orkhan ketika kesadaran prajuritnya menurun.
3. Pembaharuan dalam tubuh organisasi militer oleh Orkhan tidak hanya dalam bentuk
mutasi personil-personil pimpinan, tetapi juga diadakan perombakan dalam
keanggotaan. Bangsa-bangsa non-Turki dimasukkan sebagai anggota, anak-anak
Kristen yang masih kecil diasramakan dan dibimbing dalam suasana Islam untuk
dijadikan prajurit.

5
4. Disamping Jenissari, ada lagi prajurit dari tentara kaum feudalyang dikirim kepada
pemerintah pusat yaitu kelompok militer Thaujiah. Kelompok ini mempunyai peranan
yang besar dalam perjalanan Tuki Usmani terutama dalam pembenahan Angkatan
laut. Sehingga pada abad ke-16 angkatan laut Turki Usmani mencapai puncak
kejayaannya.
5. Tabiat bangsa turki yang bersifat militer, berdisiplin, dan patuh terhadap peraturan
yang diwarisi dari nenek moyangnya di Asia Tengah menyebabkan fokus kegiatan
mereka juga lebih menonjol dalam bidang militer.
6. Pasukan Turki terus diperbesar dengan merekrut pendatang-pendatang baru
orangorang Turkmen dari timur, yang ingin menjadi ghazi atau prajurit iman melawan
orang Kristen, dan dari ghazi-ghazi inilah dinasti Usmnaniyyah mendapatkan tradisi
militer dan semangat yang member jalan baginya untuk berkembang dan maju dan
akhirnya mencaplok semua kesultanan Turki lainnya yang lebih statis. C. Bidang
Budaya dan Sosial
Adapun mengenai budaya sosial, budaya Turki Usmani sangat di pengaruhi oleh tiga
budaya. Dari kebudayaan persia mereka mengambil ajaran tentang etika dan tata krama
dalam istana. Ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi , sosial, kemasyarakatan, dan keilmuan
mereka mengambil dari Bangsa Arab. Sedangkan pemerintahan dan organisasi kemiliteran
mereka banyak dapat dari Bizantium. Dalam menjalankan ilmu pemerintahan, pemimpin
turki Usmani menggunakan dua gelar sekaligus yaitu khalifah dan sultan. Khalifah sebagai
simbol penguasa dunia dan khalifah juga symbol sebagai penguasa spritual (agama). Secara
praktis, pemimpin turki Usmani memiliki dua pembantu utama.

1. Mufti atau Syaykh al-Islam yang berwenang mewakili pemimpin turki Usmani dalam
melaksanakan wewenang spiritual.
2. Shadhr al- A’zham (perdana mentri) yang berwenang mewakili pemimpin Turki
Usmani dalam melaksanakan duniawi.

Ulama dan sejumlah karyanya yang dihasilkan pada masa Turki Usmani adalah:

1. Mustafa Ali (1541-1599), ahli sejarah. Diantara karyanya adalah Kunh al-Akhbar,
yang berisi sejarah dunia dari Adam As sampai Yesus, sejarah Islam awal hingga
Turki Usmani.
2. Evliya Chelebi (1614-1682), ahli ilmu sosial. Diantara karyanya adalah Seyabat
Name (buku pedoman perjalan) yang berisi tentang masyarakat dan Turki Usmani.
3. Arifi (1561), sejatawan istana. Diantara karyanya adalah Shah-name –I al-Osman
yang berisi cerita tentang keluarga raja-raja Usmani.
Selain meninggalkan buku-buku sebagai kekayaan sejarah, Turki Usmani juga
meninggalkan sejumlah bangunan yang memperlihatkan keunggulan penguasaan teknologi
pada zamannya. Masjid Aya Sophia, Masjid Agung Sultan Muhammad Al-Fatih, masjid Abu
Ayub Al-Anshari, masjid Byazid dan masjid Sulaiman al-Qanuni, merupakan masjid yang
berasitektur tinggi dengan menggunakan “kubah batu” yang menggambarkan persaingan
antara Islam dengan Kristen.

D. Bidang Keagamaan

6
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam lapangan
sosial dan politik. Masyarakat di golongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat
terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Oleh karena itru,
ajaran ajaran thorikot berkembang dan juga mengalami kemajuan di Turki Usmani.

1) Adanya jabatan Mufti sebagai Pejabat urusan agama tertinggi,


yang memiliki kuasa legitimasi dalam hukum kerajaan.
2) Dalam bidang Tasauf berkembang tiga tarekat besar yang
memberikan dukungan kuat bagi kerajaan:
a) Tarekat Baktasyi, Tarekat ini dibawa oleh Ahmad Yasawi (1169
M) dan pengikutnya pernah menjadi tentara yang sangat
tangguh dalam berbagai penaklukan yang dilakukan oleh
kerajaan Turki Usmani.
b) Tarekat Maulawiyah, tarekat ini dibawa oleh Jalaluddin Rumi
(1273 M), ia memperkenalkan sama’, sebuah tarian untuk
mendekatkan diri kepada Allah dengan zikir tertentu.
c) Tarekat Naqsabandiyah, tarekat ini memperkenalkan zikir khafi
(diam/tidak bersuara) dan masih berkembang sampai saat ini.
E. Bidang Ekonomi
Tercatat beberapa kota yang maju dalam bidang industri pada waktu itu di antaranya:
Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun. Anatoli selain sebagai pusat produksi
bahan tekstil dan kawasan pertanian yang subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia pada
saat itu.

1) Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun.


2) Anatoli selain sebagai pusat produksi bahan tekstil dan kawasan
pertanian yang subur, juga menjadi pusat perdagangan dunia pada
saat itu.

7
D. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Kemunduran Dan Kejatuhan Turki Utsmani

1. Wilayah kekuasaan yang terlalu luas


Perluasan wilayah yang begitu cepat yang terjadi pada kerajaan Usmani,
menyebabkan pemerintahan merasa kesulitan dalam melakukan administrasi pemerintahan,
terutama pasca pemerintahan Sultan Sulaiman.

2. Heterogenitas penduduk
Sebagai kerajaan besar, yang merupakan hasil ekspansi dari berbagai kerajaan,
mencakup Asia kecil, Armenia, Irak, Siria dan negara lain, maka di kerajaan Turki terjadi
heterogenitas penduduk.

3. Kelemahan para penguasa


Penguasa yang tidak cakap Setelah sultan Sulaiman II al-Qanuni. Kelemahan ini lebih
disebabkan masuknya sikap hedonisme di kalangan istana, seperti suka bermewah-mewahan,
minum-minuman kras, dan wanita penghibur, hal ini menimbulkan perselisihan dilingkungan
istana.

4. Budaya Pungli
Budaya ini telah meraja lela yang mengakibatkan dekadensi moral terutama
dikalangan pejabat yang sedang memperebutkan kekuasaan (jabatan).

5. Pemberontakan-Pemberotakan Tentara Jenissari


Pemberontakan Jenissari terjadi sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1525 M, 1632
M, 1727 M dan 1826 M.

6. Merosotnya Ekonomi
Akibat peperangan yang terjadi secara terus menerus maka biaya pun semakin
membengkak, sementara belanja negara pun sangat besar, sehingga perekonomian kerajaan
Turki pun merosot

7. Kurang berkembangnya ilmu pengetahuan


Ilmu dan Teknologi selalu berjalan beriringan sehingga keduanya sangat dibutuhkan
dalam kehidupan.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kerajaan turki utsmani merupakan kerajaan yang dipimpin oleh 40 sultan. Pada abad
pertengahan memang masa yang paling bersejarah bagi bangsa arab, bahkan kemunduran
bagi bangsa barat, dalam segi pandang kerajaan, kekuasaan wilayah adalah yang terpenting.
Turki utsmani yang memimpin selama kurang lebih 6 abad memberikan bukti kejayaannya
sampai ke Eropa, akan tetapi dari stagnanisasi bangsa utsmani mereka lebih memajukan
kemiliteran mereka dari pada pendidikannya, bagi mereka kemiliterannya adalah satu hal
yang terpenting yang harus dimiliki oleh seorang pemimin, dengan orientasi penalukan
konstantinopel, membuat mereka menjadi bersemangat untuk menjadikan kerajaan turki
utsmani menjadi symbol kejayaan islam.
Penyimpangan orientasi mereka ini membuat terlena dengan keluasan wilayah
sehingga membuat mereka meninggalkan perkembangan pendidikan mereka. Berbeda dengan
bangsa Eropa yang telah mengugguli mereka, kemunduran kerajaan turki utsmani ini terlihat
dari bagian bagian wilayah yang dikuasai oleh turki utsmani ini mulai tergerak ingin merubah
hidupnya menjadi yang lebih baik dan muncul paham kapitalisme individual sehingga
sebagian mereka ingin melepaskan diri. Tampaknya pengaruh barat mulai mendapatkan hasil
dengan kelemahan kerajaan turki ini, dan terlahir paham-paham yang ingin membebaskan,
sehingga paham turki sendiri tidak dapat menghalangi mereka.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan

https://www.zilfaroni.web.id/2023/02/abad-kemajuan-kerajaan-turki-usmani.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah

10

Anda mungkin juga menyukai