Disusun oleh :
Kelompok 12 Kelas 1C
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana masa kemajuan dan kemunduran kerajaan Turki
Usmani, Safawi, dan Mughal ?
4. Bagaimana sistem hukum dan pendidikan kerajaan Turki Usmani,
Safawi, dan Mughal ?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembentukan dan kepemimpinan pada
masa kerajaan Turki Usmani, Safawi, dan Mughal.
2. Untuk mengetahui masa kemajuan dan kemunduran kerajaan Turki
Usmani, Safawi, dan Mughal ?
3. Untuk mengetahui bagaimana sistem hukum dan pendidikan
kerajaan Turki Usmani, Safawi, dan Mughal ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
(tentara ireguler) yang digaji pada saat mendapatkan harta rampasan
perang (Mal al-Ghanimah).Ketiga, tentara Jenisari direkrut pada saat
berumur 12 tahun, kebanyakan adalah anak-anak Kristen yang dibimbing
Islam dan disiplin yang kuat.[3] Pada masa pemerintahan Orkhan (1326-
1359 M) Turki Usmani dapat menaklukkan Azumia (1327), Tasasyani
(1330 M), Uskandar (1328 M), Ankara (1354 M), Gallipoli (1356 M).
daerah ini adalah bagian bumi Eropa yang pertama kali diduduki
Kerajaan Usmani. Turki Usmani mencapai kegemilangannya pada saat
kerajaan ini dapat menaklukkan pusat peradaban dan pusat agama
Nasrani di Bizantium, yaitu Konstantinopel.Sultan Muhammad II yang
dikenal dengan Sultan Muhammad AlFatih (1451-1484 M) dapat
mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel pada tahun
1453 M. Dengan terbukanya kota Konstantinopel sebagai benteng
pertahanan terkuat Kerajaan Bizantium, lebih memudahkan arus ekspansi
Turki Usmani ke benua Eropa.
Dan wilayah Eropa bagian timur semakin terancam oleh Turki Usmani
karena ekspansi Turki Usmani juga dilakukan ke wilayah ini, bahkan
sampai ke pintu gerbang kota Wina, Austria. Luas wilayah Turki Usmani
pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni mencakup Asia Kecil, Armenia,
Irak, Syiria, Hijaz, dan Yaman di Asia, Mesir, Libia, Tunis dan Aljazair
di Afrika, Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan
Rumania di Eropa.Setelah Sultan Sulaiman meninggal dunia, terjadilah
perebutan kekuasaan antara putra-putranya, yang menyebabkan Kerajaan
Turki Usmani mundur.Akan tetapi, meskipun mengalami kemunduran,
kerajaan ini untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara
yang kuat, terutama dalam bidang militer. Kerajaan Turki Usmani yang
memerintah hampir tujuh abad lamanya (1299-1924 M), diperintah oleh
38 Sultan.Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan Turki Usmani
yang demikian luas dan berlangsung dengan cepat itu diikuti pula oleh
kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam aspek
peradabannya.
4
Usmani sehingga mencapai masa keemasannya itu, bukan semata-
mata karena keunggulan politik para pemimpinnya. Masih banyak
factor lain yang mendukung keberhasilan ekspansi itu. Yang
terpenting di antaranya adalah keberanian, keterampilan,
ketangguhan dan kekuatan militernya yang sanggup bertempur kapan
saja. Kekuatan militer kerajaan ini mulai diorganisasi dengan baik
dan teratur ketika terjadi kontak senjata dengan
Eropa.Pengorganisasian yang baik dan strategi tempur militer
Usmani berlangsung dengan baik.Pembaruan dalam tubuh organisasi
militer oleh Orkhan sangat berarti bagi pembaruan militer
Turki.Bangsa-bangsa non-Turki dimasukkan sebagai anggota, bahkan
anak-anak Kristen yang masih kecil diasramakan dan dibimbing
dalam suasana Islam untuk dijadikan prajurit. Kemajuan dalam
bidang kemiliteran dan pemerintahan ini membawa Dinasti Turki
Usmani mampu membawa Turki Usmani menjadi sebuah Negara
yang cukup disegani pada masa kejayaannya.
b. Bidang Kebudayaan
Dinasti Usmani di Turki, telah membawa peradaban Islam menjadi
peradaban yang cukup maju pada zaman kemajuannya. Dalam bidang
kebudayaan Turki Usmani banyak muncul tokoh-tokoh penting.
Dalam bidang sastra prosa Kerajaan Usmani melahirkan dua tokoh
terkemuka, yaitu Katip Celebi dan Evliya Celebi. Yang terbesar dari
semua penulis adalahMustafa bin Abdullah, yang dikenal dengan
Katip Celebi atau Haji Halife (1609-1657 M). Salah seorang penyair
diwan yang paling terkenal adalah Muhammad Esat Efendi yang
dikenal dengan Galip Dede atau Syah Galip (1757-1799 M).adapun
di bidang pengembangan seni arsitektur Islam, pengaruh Turki sangat
dominan, misalnya bangunan-bangunan masjid yang indah. Dalam
hal pembangunan dan seni arsitek, Turki Usmani telah menghasilkan
keindahan-keindahan yang tinggi nilainya, dan bercorak khusus
sehingga membedakan dengan peradaban dan kebudayaan daulah
Islam lainnya.
c. Bidang Keagamaan
Dalam tradisi masyarakat Turki, agama merupakan sebuah factor
pentng dalam transformasi sosial dan politik seluruh
masyarakat.Masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan
kerajaan sendiri sangat terikat dengan syari’at sehingga fatwa ulama
menjadi hokum yang berlaku.Ulama memiliki peranan penting dalam
kerajaan dan masyarakat.Mufti sebagai pejabat urusan agama
tertinggi berwenang memberi fatwa resmi terhadap problema
5
keagamaan yang dihadapi masyarakat.Tanpa legitimasi mufti,
keputusan hokum kerajaan bisa tidak berjalan. Kehidupan keagamaan
pada masyarakat Turki Usmani mengalami kemajuan, termasuk
dalam hal ini adalah kehidupan tarekat.Tarekat yang berkembang
ialah tarekat Bektasyi, dan tarekat Maulawi.Kedua tarekat ini banyak
dianut oleh kalangan sipilndan militer.Tarekat Bektasyi memiliki
pengaruh yang sangat dominan dikalangan Yeniseri, sehingga
mereka sering disebut tentara Bektasyi.Sementara tarekat Maulawi
mendapat dukungan dari para penguasa dalam mengimbangi
Yenisseri Bektasyi.
6
penduduk yang beragam, baik dari segi agama, ras, etni, maupun adat
istiadat.Untuk mengatur penduduk yang beragam dan tersebar di
wilayah yang luas itu, diperlukan suatu organisasi pemerintahan yang
teratur.
7
tidak begitu menonjol. Karena itulah dalam khazanah intelektual Islam
kita tidak menemukan ilmuwan terkemuka dari Turki Usmani.
Kemajuan peradaban di masa Dinasti Turki Usmani juga terlihat
dari segi hukum. Menurut John L. Esposito dalam buku The Oxford
Encyclopedia of the Modern Islamic World, Khalifah Sulaiman yang
berkuasa antara 1520 sampai 1566 menjadi salah satu figur penting
kepemimpinan Dinasti Turki Usmani karena berhasil membuat produk
perundang-undangan yang menjadi panduan bagi kalangan seterusnya.
Maka dari itu dia Sulaiman diberi gelar Al-Qanuni.
Produk hukum yang disebut qanun itu mencakup aturan soal sistem
pajak, kriminal, aturan penyelaras adat masyarakat, pemerintahan, sistem
peradilan, keluarga para penguasa hingga persoalan keamanan negara.
Dalam sistem peradilan, Dinasti Turki Usmani menerapkan sistem
syariat Islam yang disebut qadhi, dan hukum di luar syariat Islam yang
disebut syurthah.
Akan tetapi, perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlalu pesat di masa
Dinasti Turki Usmani. Sebab, selama masa pemerintahan mereka diliputi
oleh peperangan.
8
Safi al Din Al Ardabily adalah keturunan dari Imam Syi’ah yang
Ketujuh . Al-Khazim. Oleh karena itu dia masih keturunan Rasulullah
darigaris puterinya Siti fatimah. Kerajaan Safawi secara resmi berdiri di
Persia pada1501 M/907, tatkala Syah Ismail memproklamasikan dirinya
sebagai raja atausyah di Tabriz, demikian pendapat CE Bosworth dan
menjadikan Syiah sebagai ideologi negara. Namun event sejarah yang
penting ini tidaklah berdiri sendiri. Peristiwa itu berkaitan dengan
peristiwa-peristiwa sebelumnya dalam rentang waktu yang cukup
panjang yakni kurang lebih dua abad . Sejak Safi Al Din mulai
memimpin tarekat safawiyah sampai kepada Syah Ismail
memproklamirkanberdirinya kerajaan safawi pada tahun 1501,
tarekatsafawi mengalami dua fase dalam perjuangannya.Pada masa
1301-1447 M (700-850 H), gerakan safawi masih murni
gerakankeagamaan (kultural) dengan tarekat safawiyah sebagai sarana.
Pengikutnya menyebar dari Persia, Syiria dan Anatolia.Pada masa 1447-
1501 M tarekat safawi berubah menjadi gerakan politik(struktural),
dengan pemimpinnya Junaid bin Ali. Perubahan ambisi politik pada diri
Junaid. Karena Junaid seorang pemimpin tarekat, maka pengikutnya pun
dijadikan pasukan yang diberi nama Qizilbas (surban merah yang
berumbai dua belas sebagai simbol Syiah Imamah Dua Belas). Tapi
usaha Junaid masih mengalami kegagalan dalam karena selalu gagal
dalam menaklukkan beberapa daerah seperti Ardabil dan Chircasia,
bahkan dalam tahun 1460 M mati terbunuh.Kemudian digantikan
anaknya yang bernama Haidar, tapi belum berhasil juga. Sebelum
meninggal, Haidar menunjuk adiknya yang paling kecil bernama Ismail.
Setelah berhasil menaklukkan kota Tabriz, Ismail kenudian
memproklamirkan berdirinya kerajaan Safawi, dengan Syiah Itsna
asyariah sebagai ideologi negara pada tahun 1501 M.
• Isma’il I ( 1501-1524M)
• Tahmasp( 1524-1576)
• Isma’il II (1576-1577 M)
• Muhammad Khudabanda (1577-1587 M)
• Abbas I (1587-1628 M)
• Safi Mirza (1628-1642 M)
• Abbas II (1642-1667 M)
• Sulaiman (1667-1694 M)
• Husein I (1694-1722 M)
• Tahmasp II (1722-1732 M)
• Abbas III (1732-1736 M)
9
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kerajaan Safawi.
Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu
stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa
wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz,
Sirwan dan sebagainya, yang sebelumnya lepas direbut oleh kerajaan
Usmani.
Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di
bidang politik, melainkan bidang lainnya juga mangalami kemajuan.
Kemajuan-kemajaun itu antara lain:
10
sangat besar sebagai peletak pondasi bagi kemajuan Safawi di kemudian
hari. Dia telah memberikan corak yang khas bagi Safawi dengan
menetapkan Syiah sebagai mazhab negara. Syah Ismail juga telah
memberikan dua karya besar bagi negaranya, yaitu perluasan wilayah
dan penyusunan struktur pemerintahan yang unik pada masanya
Faktor Eksternal
Adanya konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan
Usmaniyyah.Berdirinya kerajaan Safawiyyah yang beraliran Syi’ah
merupakan ancaman bagi wilayah keuasaan Usmaniyyah sehingga tak
pernah ada perdamaian antara keduanya, meskipun pernah sempat
tercapai perdamaian pada massa Syaikh Abbas I , namun taka lama
kemudian Abbas I melanjutkan konflik tesebut.
11
Selain itu ada juga Bahauddin al-’Amali bukan saja seorang ahli teolog
dan sufi, tapi ia juga ahli matematika, arsitek, ahli kimia yang terkenal. Ia
menghidupkan kembali studi matematika dan menulis naskah tentang
matematika dan astronomiuntuk menyimpulkan ahli-ahli terdahulu.Ia
ahli agama terhir dalam idlam yang juga ahli matematika ternama. Dalam
bidang ilmu pengetahuan , kerajaaan Safawi dapat dikatakan lebih maju
dibanding Mughal dan Usmani.
Berdasarkan data diatas maka ada beberapa fakta pendidikan pada saat
itu, yaitu:
1.Banyak kaum terpelajar pada saat itu.
2. Pada masa syah Abas I, telah mengembangkan keilmuan dan
pendidikan. Seperti dibangunnya 162 Masjid dan 48 pusat pendidikan,
dalam data versi lain menyebutkan 162 masjid dan 446 sekolah.
3. Pada saat itu juga lembaga pendidikan bukan hanya dibangun oleh
para kerabat kerajaan namun para hartawan ikut dalam membangun
lembaga pendidikan, seperti Zinat Begum mendirika madrasah Nim
Advard (1705).Izzat khanum mendirikan madrasah Mirza Husain (1687)
4. Pendidikan pada saat itu digunakan sebagai sarana pengembangan
paham syiah, oleh sebab itu para penguasa pada waktu itu mendatangkan
para pengajar dan buku-buku sertakurikulum yang mempropagandakan
paham syiah dari libanon dan daerah syiah lainnya.
pendidikan pada masa disasti safawi, didominasi oleh tiga jenis
pendidikan, pertama pendidikan indoktrinatif sebagai kurikulum inti
untuk menetapkan paham syiah. Kedua pendidikan estetika dan
penekananya pada seni karya yang diharapkan mampu mendukung sector
industry dan perdangan dinasti safawi. Dan ketiga yaitu pendidikan
militer dan menejemen pemerintahan, ditujukan untuk memperkuat
armada perang untuk keperluan pertahanan pemerintah dan
profesionalisme pengelolaan administrasi pemerintahan.
12
Kabul, ibu kota Afghanistan, dan segera memusatkan perhatiannya pada
India. Kala itu, India dikuasai oleh Ibrahim Lodi dari Kesultanan Delhi
yang pemerintahannya sedang tidak stabil. Babur kemudian memimpin
bala tentaranya menuju Delhi dan terjadilah Pertempuran Panipat I pada
21 April 1526 M. Ibrahim Lodi bersama ribuan pasukannya meninggal
dalam serangan itu, dan tidak lama kemudian Babur mendirikan
Kesultanan Mughal.
Sepeninggal Babur, tahta kerajaan Mughol diteruskan anaknya
yang bernama Humayun. Sekalipun Babur berhasil menegakkan Mughol
dari serangan musuh, namun Humayun tetap saja menghadapi banyak
rintangan. Ia berhasil mengalahkan pemberontakan Bahadur di Syah,
penguasa Gujarat yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Pada
tahun 1450 Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang
dilancarkan oleh Sher Khan dari Afganistan. Ia melarikan diri ke Persia.
Di pengasingan ini ia menyusun kekuatannya selama 15 tahun. Pada saat
itu Persia dipimpin oleh Tahmasp. Humayun berhasil menegakkan
Mughol kembali pada tahun 1555 M. Setahun kemudian, yakni tahun
1556 ia meninggal.
Sepeninggal Humayun, tahta Mughol dijabat putranya yaitu Akbar
(1556-1603 M) ketika itu ia berusia 14 tahun, sehingga seluruh urusan
pemerintahan dipercayakan kepada Bairam Khan, seorang penganut
Syi'ah. Diantara musuh Akbar yang paling besar adalah kekuatan Hemu
yang telah menguasai Agra dan Gwalior, pasukan Hemu ini berusaha
memasuki kota Delhi. Bairam Khan mengerahkan pasukan yang besar.
Pertempuran ini dikenal sebagai pertempuran Panipat II, terjadi tahun
1556. dalam peperangan ini, Bairam Khan menang sehingga wilayah
Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh. Ketika dewasa, Akbar berusaha
menyingkirkan Bairam Khan karena terlalu memaksakan paham Syi'ah.
Bairam mengadakan pemberontakan yang segera dapat dipadamkan oleh
Akbar dalam pertempuran di Jullandur tahun 1561 M. Keberhasilan
ekspansi militer Akbar menadai berdirinya Mughol sebagai sebuah
kerajaan besar. Dua gerbang India yakni kota Kabul sebagai gerbang ke
arah Turkistan, dan kota Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia,
dikuasai oleh Mughol.
Keberhasilan Akbar mengawali masa kemajuan Mughol di India.
Beberapa kebijakan yang ditempuh Akbar antara lain membntuk sistem
pemerintahab Militeristik. Ia mempercayakan pemerintahan daerah
kepada Sipah Salar (kepala komandan), sedang wilayah distrik
dipercayakan pada kepemimpinan faudjar (komandan). Seluruh pejabat
sipil diwajibkan mengikuti latihan kemiliteran. Selain itu, Akbar
menempuh kebijakan politik sulakhul (toleransi universal). Politik ini
mengandung ajaran bahwa semua rakyat India sama kedudukannya.
13
Secara umum, politik sulakhul ini berhasil menciptakan kerukunan
masyarakat India yang sangat beragam suku dan keyakinannya.
Kemajuan Akbar dipertahankan oleh penerusnya yakni Jehangir
(1605-1627) dan Syah Jihan (1628-1658), dan Aurangzeb (1659-1707).
ketiganya merupakan raja-raja besar Mughol yang didukung oleh
kekuatan militer yang besar. Pada masa Syiah Jihan kaum pendatang
Portugis yang bermukim di Hugli Bengala menyalahgunakan
kepercayaan yang diberikan mereka dengan menarik pajak besar dari
para pedagang setempat. Selain itu mereka dicurigai menyebarkan ajaran
Kristen kepada anak-anak. Pada tahub 1632 Syah Jihan segera
mengeluarkan perintah pengepungan wilayah ini dan mengusir orang-
orang portugis keluar dari Bengala.
Sepeninggal Syah Jihan tahun 1658, terjadilah perebutan
kekuasaan tahta kerajaan di kalangan istana. Murad menobatkan diri
sebagai raja di Ahmadabad. Di Bengala terdapat Shuja yang mengklaim
sebagai raja. Ia bergerak memasuki pusat pemerintahan Delhi. Pasukan
kerajaan yang dipimpin Aurangzeb berhasil mengalahkan dalam
peperangan di Bahadurpur tahun 1658. selanjutnya Aurangzeb
memerangi pasukan Murad dan ia berhasil mengalahkan Murad. Setelah
itu, Aurangzeb secara resmi dinobatkan sebagai raja Mughol pada bulam
Mei 1959 dengan gelar Abul Muzaffar Muhyiddin Muhammad
Aurangzeb Alamgir Padshah Ghazi. Ia mengawali kebijakan dengan
menghapuskan sejumlah pajak, menurunkan harga makanan dan
berjuang keras memberantas tindak korupsi. Sebagai seorang
cendekiawan yang berkuasa, ia merancang penyusunan sebuah buku
risalah hukum Islam untuk diberlakukan di wilayah India. Risalah hukum
Islam ini dinamakannya Fattawa Alamgiri. Ia juga seorang pejuang dan
jenderal yang cakap yang tidak pernah mengalami kekalahan dalam
pertempuran. Ia meninggal pada tahun 1707 di Ahmadnagar.
14
Daulah (Shah Jahan II) (1719 M)
Roshan Akhtar (Muhammad Shah) (1719-1748 M)
Ahmad Shah Bahadur (1748-1754 M)
Azizuddin (Alamgir II) (1754-1759 M)
Muhi-ul-Millat (Shah Jahan III) (1759-1760 M)
Ali Gauhar (Shah Alam II) (1760-1788 M)
Bidar Bakht (Jahan Shah IV) (1788 M)
Mirza Akbar (Akbar Shah II) (1806-1837 M)
Abu Zafar Sirajuddin Muhammad (Bahadur Shah II) (1837-1857
M)
15
gubahan para penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun
berbahasa India. Penyair India yang terkenal adalah Muhammad
Jayazi, seorang sastrawan sufi yang menghasilkan karya besar yang
berjudul Padmayat berisi tentang kebajikan jiwa manusia. Pada masa
Aurangzeb muncul seorang sejarawan bernama Abu Fadl dengan
karyanya Aini Akhbari berisi tentang sejarah kerajaan Mughal
berdasarkan pimpinannya. Seni arsitektur merupakan bidang yang
mencapai kemajuan terbesar kerajaan Mughol. Sejumlah bangunan
peninggalan Mughol yang indah dan mengagumkan masih dapat
disaksikan hingga sekarang. Misalnya Istana Fatpur Sikri di Sikri,
Villa, dan sejumlah masjid indah yang dibangun Akbar, masjid
berlapiskan mutiara dan Tajmahal di Agra yang dibangun oleh Syekh
Jihan, Masjid Agung Delhi dan istana di Lahore.
16
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kehancuran Daulah
Mughal, di antaranya sultan-sultan yang diangkat setelah Sultan
Aurangzeb adalah orang-orang lemah yang tidak mampu membenahi
pemerintahan, ditambah lagi kemerosotan moral, hidup bermewah-
mewah di kalangan elit politik yang mengakibatkan pemborosan dalam
pengeluaran uang negara. Selain itu adanya penjajahan dari negara
Inggris yang dapat menjatuhkan Bahadur II dan Dinasti Mughal.
17
pihak kerajaan juga telah menyediakan madrasah-madrasah
khusus. Pendidikan atau sekolah khusus ini juga disediakan
bagi orang Hindu yang disebut Pat Shala. Namun demikian,
disamping sekolah khusus bagi kelompok agama tertentu
pihak kerajaan juga menyediakan sekolah tempat anak-anak
muslim dan Hindu belajar bersama.
c. Pendidikan tinggi atau universitas.
Bidang ilmu yang dipelajari adalah ilmu profesi. Dalam
perkembangannya, masjid raya telah berkembang menjadi
sebuah universitas. Universitas untuk kekhususan ilmu seperti
ilmu tafsir dan hadits, fiqh berbagai madzhab, ilmu
kedokteran dan falsafah, ilmu pasti, ilmu music dan ilmu
eksak lainnya. Di masa Syah Jahan didirikan perguruan tinggi
di Delhi. Aurangzeb mendirikan pusat pendidikan di
Lucknow sehingga banyak ilmuan yang belajar di India.
Sedangkan Aurangzeb dikenal banyak orang sebagai lelaki
yang shaleh, adil, keras dan energik yang menjadi teladan
kerajaan Islam. Hidupnya ditandai kesederhanaan dan tenaga
yang tak terbatas. Dialah yang paling terpelajar di antara
semua penguasa Mughal.
2) Perpustakaan
Selain itu, pihak dinasti juga menyediakan perpustakaan yang
bisa dimanfaatkan oleh siapa saja. Akbar dikenal sebagai raja
yang gemar membaca dan mengoleksi buku. Pada era ini juga
banyak buku-buku terjemahan yang diterbitkan.
3) Khanqah (Pesantren)
Pencetus Khanqah atau pesantren yang dipimpin oleh ulama atau
wali. Khanqah pada era ini merupakan pusat studi Islam yang
dinilai baik. Di Khanqah diajarkan berbagai ilmu pengetahuan
seperti matematika, mantik atau logika, filsafat, tafsir Qur’an,
Hadits, Fiqih, sejarah, dan geografi. Bahasa Persia pada masa itu
merupakan Bahasa pengantar dalam kegiatan pendidikan dan
pengajaran agama Islam.
18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tiga kerajaan Islam penting diciptakan pada akhir abad 15 dan awal abad
16: Kerajaan Usmani di Turki, Kerajaan Syafawiyyah di Persia, dan
Kerajaan Mughal di India. Tiga Kerajaan penting tersebut tampak lebih
memusatkan pandangan mereka pada tradisi demokratis Islam, dan
membangun imperium absolute. Hampir setiap segi kehidupan umum
dijalankan dengan ketepatan sistematis dan birokratis dan berbagai kerajaan
mengembangkan sebuah administrasi yang rumit.
3.2. Saran
Makalah ini tentunya banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kririk dan sarannya dari berbagai pihak
manapun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya pada pembaca.
19
DAFTAR PUSTAKA
Sewang, Anwar. (2017). “Sejarah Peradaban Islam”,
http://repository.stainparepare.ac.id/1058/1/Sejarah%20Peradaban%20Islam.pdf
http://digilib.uinsby.ac.id/366/4/Bab%201.pdf
https://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/legitimasi/article/download/338/317
20
REKAM DISKUSI
21
Jadi
- Faktor kegagalan Babur menaklukan Samarkand pada tahun 1496 M =
Adanya penundaan untuk direncanakan penaklukan di tahun depan.
- Faktor kemajuan Babur menaklukan Samarkand pada tahun 1497 M =
Telah dimilikinya perencanaan yang matang bersama Sultan Ali untuk
menaklukan Samarkand.
22