Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA TIGA KERAJAAN BESAR

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas matakuliah Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu;
Ujang Zaenal, M. Ag

Disusun Oleh
Rangga Rustandi (119.202.0029)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYYAH


BALEENDAH
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan dan
karunianya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Makalah ini bertujuan untuk membahas tentang Peradaban Islam Pada Masa
Tiga Kerajaan Besar dalam mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Dengan adanya
amakalah ini kami berharap pembaca akan mengetahui sejauh mana pengetahuannya
tentang isi makalah ini.

sekalipun kami sudah berusaha menyusun makalah ini dengan baik, kami
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengarapkan
saran pembaca sekalian.

Demikianlah, semoga makalah ini dapat bermanafaat bagi pembaca dan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.

Bandung, Juli 2022

Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
Latar Belakang...........................................................................................................4
Rumusan Masalah......................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
Kerajaan Utsmani di Turki.........................................................................................6
Asal-usul Kerajaan Utsmani...................................................................................6
Perkembangan Kerajaan Utsmani..........................................................................7
Kemajuan Kerajaan Utsmani.................................................................................8
Kerajaan Syafawi di Persia........................................................................................9
Asal-usul Kerajaan Safawi.....................................................................................9
Perkembangan Kerajaan Safawi...........................................................................10
Kemajuan Kerajaan Safawi..................................................................................12
Kerajaam Mughal India...........................................................................................13
Asal-usul Kerajaan Mughal..................................................................................13
Perkembangan Kerajaan Mughal.........................................................................14
Kemajuan Kerajaan Mughala...............................................................................14
Perbedaan kemajuan peradaban pada masa ini dengan era klasik...........................15
BAB III........................................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................17
Kesimpulan..............................................................................................................17
Saran........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara
Mongol, kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah
kekukasaannya tercabik-cabikdalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain
bahkan saling memerangi dan menjatuhkan untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih
luas lagi. Beberapa peninggalan budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur
akibat serangan bangsa Mongol itu. Tentara Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk
juga mengahancurkan pusat-pusat kekuasaan Islam yang lain dan membakar habis
ribuan buku ilmiah karya sarjana muslim. Keadaan politik umat Islam secara
keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya
tiga kerajaan besar Islam, yaitu Utsmani di Turki, Mughaldi India, dan Syafawi di
Persia. Kerajaan Utsmani, disamping yang pertama berdiri, juga yang terbesar dan
paling lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Utsmani di Turki?
2. Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Syafawi di persia?
3. Bagaimana sejarah tentang Kerajaan Mughal India?
BAB II

PEMBAHASAN
A. Kerajaan Utsmani di Turki
1. Asal-usul Kerajaan Utsmani
Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang
mendiami daerahmongol dan daerah utara negeri China. Dalam jangka waktu
kira-kira 3 abad, mereka pindahke Turkistan kemudian Persia dan Irak.
Mereka masuk Islam sekitar abad ke 9/10 M ketika mereka menetap di Asia
Tengah.

Pada abad ke-13 M, mereka mendapat serangan dan tekanan dari


Mongol, akhirnya mereka melarikan diri ke Barat dan mencari perlindungan
di antara saudara-saudaranya yaitu orang-orang Turki Seljuk, di dataran tinggi
Asia kecil. Dibawah pimpinan Ertoghrol, mereka mengabdikan diri kepada
Sultan Alaudin II yang sedang berperang melawan Bizantium.Karena bantuan
mereka inilah, Bizantium dapat dikalahkan. Kemudian Sultan Alauddin
memberi imbalan tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan Bizantium.
Sejak itu merekat erus membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud
sebagai ibu kota. Ertoghrol meninggal dunia tahun 1289 M.
Kepemimpinannya dilanjutkan oleh putranya,yaitu Utsman. Utsman
memerintah antara tahun 1290– 1326 M. Sebagaimana ayahnya, ia banyak
berjasa kepada Sultan Alaudin II dengan keberhasilannya menduduki benteng-
benteng Bizantium yang berdekatan dengan kota Broessa. Pada tahun 1300 M,
bangsa Mongol menyerang kerajaan Saljuk dan sultan Alaudin ll terbunuh.
Kerajaan Saljuk Rum ini kemudian terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan
kecil. Utsman-pun mengantikan Sultan Alaudin ll dan menyatakan
kemerdekannya dan berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya. Sejak
itulah kerajaan Utsmani dinyatakan berdiri. Penguasa pertamanya adalah
Utsman yang sering disebut Utsman I
2. Perkembangan Kerajaan Utsmani
Setelah Usman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al-Usmani
(Raja besar keluarga Usman) pada tahun 699 H (1300 M), wilayah kerajaan
dapat diperluasnya. Ia menyerang daerah perbatasan Byzantium dan
menaklukkan Broessa tahun 1317 M, kemudian pada tahun1326 M dijadikan
sebagai ibu kota kerajaan. Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Turki
Utsmani ini dapat menaklukkan Azmir, Thawasyanli, Uskandar, Ankara dan
Gallipoli. Selain memantapkan keamanan dalam negeri, ia melakukan
perluasan daerah ke benua Eropa.Merasa cemas terhadap ekspansi kerajaan ke
Eropa, Paus mengobarkan semangat perang.Sejumlah besar pasukan sekutu
Eropa disiapkan untuk memukul mundur Turki Utsmani, namun Sultan
Bayazid I (1389-1403 M), dapat menghancurkan pasukan sekutu Eropa
tersebut. Ekspansi Bayazid I sempat berhenti karena adanya tekanan dan
serangan dari pasukkan Timur Lenk ke Asia kecil. Pertempuran hebat terjadi
antara tahun 1402 M dan pasukan Turki mengalami kekalahan. Kekalahan
tersebut membawa dampak yang buruk bagi Kerajaan Utsmani yaitu
banyaknya penguasa-penguasa Seljuk di Asia kecil yang melepaskan diri.
Begitu pula dengan Bulgaria dan Serbia, tetapi hal itu dapat diatasi oleh
Sultan Muhammad I(1403-1421 M). Usaha beliau yang pertama yaitu
meletakkan dasar-dasar keamanan dan perbaikan-perbaikan dalam negeri.

Usaha beliau kemudian diteruskan oleh Sultan Murad II (1421-1451).Turki


Utsmani mengalami kemajuannya pada masa Sultan Muhammad II (1451-
1484 M) atau Muhammad Al-Fatah. Beliau mengalahkan Bizantium dan
menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453M yang merupakan kekuatan
terakhir Imperium Romawi Timur. putra Sultan Salim I, yaitu Sulaiman I
(1520-1526 M) dan berhasil menaklukkan Irak, Belgaro,kepulauan Rhodes,
Tunisdan Yaman. Masa beliau ini merupakan puncak keemasan dari kerajaan
Turki Utsmani. Sebab,setelah Sultan Sulaiman I meninggal dunia, terjadilah
perebutan kekuasaan antara putera- puteranya dan itu menyebabkan kerajaan
Utsmani mulai mengalami kemunduran. Akan tetapi, meskipun terus
mengalami kemunduran, kerajaan ini untuk masa beberapa abad masih
dipandang sebagai negara yang kuat, terutama dalam bidang militer

3. Kemajuan Kerajaan Utsmani


Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan Utsmani yang
demikian luas dan berlangsung dengan cepat itu diikuti pula oleh kemajuan-
kemajuan dalam bidang-bidang kehidupan yang lain. Yang terpenting
diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Bidang Militer dan Pemerintahan

Kekuatan militer kerajaan ini mulai diorganisasi dengan baik dan teratur pada
masa pemerintahan Sultan Murad l. Tahap selanjutnya Orkhan mengadakan
perombakan dalam tubuh organisai militer dalam bentuk mutasi personil
pimpinan dan perombakan dalam keanggotaan. Bangsa-bangsa non Turki
dimasukkan sebagai anggota. Progam ini ternyata berhasil dengan
terbentuknya kelompok militer baru yang disebut jenissari dan inkisyariyah.
Pasukan ini yang dapat mengubah Negara Utsmani menjadi mesin perang
yang paling kuat dan memberikan dorongan yang amat besar dalam
penakhlukan negeri non muslim. Factor utama yang mendorong kemajuan ini
ialah tabiat bangsa turki itu sendiri yang bersifat militer, berdisiplin, dan patuh
terhadap peraturan.

Keberhasilan ekspansi tersebut dibarengi pula dengan terciptanya jaringan


pemeritahan yang teratur. Untuk mengatur pemerintahan Negara, dimasa
Sultan Sulaiman l. disusun sebuahkitab undang-undang (qanun). Kitab
tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi
kerajaan Turki Utsmani sampai datangnya reformasi pada abad 19
b) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya

Turki Utsmani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang


militer, sementara dalam ilmu pengetahuan mereka tidak begitu kelihatan
menonjol. Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam pembangunan
yang indah seperti Masjid Jami’ Sultan Muhammad Al-Fatih.

Ada juga Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub al-Anshari.Dan Aya
Sophia merupakan masjid yang terkenal karena keindahan kaligrafinya yang
asalnya adalah gereja kristen Pada masa Sulaiman di kota-kota lainnya juga
banyak dibangun masjid,sekolah, rumah sakit, makam, jembatan, saluran air,
vila dan pemandian umum. Disebutkan bahwa 235 buah bangunan itu
dibangun dibawah coordinator Sinan, seorang arsitek asal Anatolia.

c) Bidang Keagamaan

Agama dalam tradisi masyarakat turki mempunyai peranan besar dalam sosial
politik. Masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri
sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang
berlaku.

B. Kerajaan Syafawi di Persia


1. Asal-usul Kerajaan Safawi
Kerajaan Safawi ini berasal dari gerakan Tarekat di Ardabil sebuah
kota di Azerbeijan (wilayah Rusia) yang berdiri hampir bersamaan dengan
berdirinya kerajaan Utsmani di Turki. Nama Safawiyah diambil dari nama
pendirinya Safi Al-Din (1252-1334M). Kerajaan Safawiyah menganut aliran
syi’ah dan ditetapkan sebagai madzhab negaranya. Safi al-Din keturunan dari
imam syi’ah yang keenam Musa al-Kazhim. Dalam waktu yang tidak lama
tarekat ini berkembang pesat di Persia, Syiria, dan Asia kecil.

Kecenderungan memasuki dunia politik, hal itu mendapat wujud


konkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460). Dinasti Syafawi
memperluas gerakannya dengan menambahkan kegiatan politik selain
kegiatan keagamaan. Perluasan kegiatan keagamaan ini menimbulkan konflik
antara Juneid dengan penguasa Kara Koyunlu (Domba Hitam), salah satu
suku bangsa Turki yang berkuasa di wilayah itu. Dalam konflik tersebut,
Juneid kalah dan diasingkan ke suatu tempat. Dari tempat baru ini ia
mendapat perlindungan dari penguasa DiyarBaki, Ak-Koyunlu, juga salah
satu suku bangsa Turki. Ia tinggal di istana Uzun Hasan, yang ketika itu
menguasai sebagian besar Persia. Pada tahun 1460 M, ia mencoba merebut
Sircassia tetapi pasukan pimpinannya dihadang oleh tentara Sirwan dan ia
terbunuh dalam pertempuran tersebut. Ketika itu anak Juneid, Haidar masih
kecil dan dalam pengasuhan Uzun Hasan. Ketika itu kepemimpinan gerakan
Syafawi baru bisa diserahkan kepadanya secara resmi. Pada tahun 1470 M.
Hubungan Haidar dengan Uzun hasan semakin erat setelah Haidar mengawini
salah seorang putri Uzun Hasan. Dari perkawinan ini lahirlah Ismail yang di
kemudian hari menjadi pendiri kerajaan Syafawi di Persia.

2. Perkembangan Kerajaan Safawi


Di bawah pimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukan Qizilbash
(Baret Merah) menyerang dan mengalahkan Ak-Koyunlu di Sharur, dekat
Nakhchivan. Pasukan ini terus berusaha memasuki dan menakhlukkan Tabriz,
Ibu Kota Ak-Koyunlu dan berhasil merebut serta mendudukinya. Di kota ini
Ismail memproklamasikan dirinya sebagai raja pertama Dinasti Syafawi. Ia
disebut juga Ismail I.

Ismail I berkuasa sekitar 23 tahun (1501-1524 M). Pada sepuluh tahun


pertama ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya. Ia dapat
menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Ak-Koyunludi Hamadan (1503 M),
menguasai propinsi kaspia si Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1505-1507 M)
Baghdad dan daerah barat daya Persia (1508 M), Sirwan (1509 M), dan
Khurasan (1510 M). Hanya dalam waktu sepuluh tahun itu wilayah
kekuasaannya sudah meliputi seluruh Persia dan bagian timur Bulan Sabit
Subur (Fortile Crescent). Peperangan dengan Turki Utsmani terjadi pada
tahun 1514 M di Chaldiran, dekat Tabriz. Karena keunggulan organisasi
militer kerajaan Utsmani, dalam peperangan ini Ismail l mengalami
kekalahan, malah Turki Utsmani di bawah pimpinan Sultan Salim dapat
menduduki Tabriz. Kerajaan Syafawi terselamatkan dengan pulangnya Sultan
Utsmani ke Turki karena terjadi perpecahan dikalangan militer Turki di
negerinya. Rasa permusuhan dengan kerajaan Utsmani terus berlangsung
sepeninggal Ismail. Peperangan antara dua kerajaan besar Islam ini terjadi
beberapa kali pada zaman pemerintahan Tahmasp I (1524 - 1576 M), Ismail II
(1576 - 1577 M) dan Muhammad Khudabanda (1577 -15873 M). Pada masa
tiga raja tersebut, kerajaan Syafawi dalam keadaan lemah. Disamping karena
sering terjadi peperangan melawan kerajaan Utsmani yang lebih kuat, juga
karena sering terjasi pertentangan antara kelompok-kelompok di dalam negeri.

Kondisi memprihatinkan ini baru bisa diatasi setelah raja Syafawi


kelima, yaitu Abbas I naik tahta (1588 - 1628 M). Langkah-langkah yang
ditempuh oleh Abbas I untuk memulihkan politik kerajaan Syafawi adalah
sebagai berikut:

Pertama, mengurangi dominasi pasukan Qizilbash denan cara


membentuk pasukan baruyan direkrut dari budak tawanan peran bangsa
Georgia, Armenia, Sircassia. Kedua, mengadakan perjanjian damai dengan
Turki Utsmani, yaitu ia rela melepaskan wilayah Azerbaijan, Georgia, dan
sebagian wilayah lainnya. Dia juga berjanji tidak akan menghina Abu Bakar,
Umar, Utsman. Sebagai jaminan atas perjanjian itu, ia menyerahkan saudara
sepupunya Haidar Mirza sebagai sandera di Istanbul.

Langkah-langkah yang dilakukan Abbas l tersebut berhasil membuat


kerajaan Safawi menjadi kuat kembali. Ia kembali melirik wilayah-wilayahya
dulu yang sempat lepas. Kemudian Abbas l menyusun kembali kekuatan
militer yang kuat. Setelah kekuatan militer terbina dengan baik, ia berusaha
merebut kembali wilayah kekuasaannya dari Turki Utsmani. Pada tahun 1602
M, disaat Tuki Utsmani berada dibawah kepemimpinan Sultan Muhammad ll,
Abbas l menyerang dan berhasil menguasai Tabriz, Sirwan, dan Baghdad.
Sedangkan kota-kota Nakchivan, Erivan, Ganja, dan Tiflis dapat dikuasai
tahun 1605-1606 M. Selanjutnya padatahun 1622 M pasukan Abbas l berhasil
merebut kepulauan Hurmuz dan mengubah pelabuhanGumrun menjadi
pelabuhan Bandar Abbas.

3. Kemajuan Kerajaan Safawi


Kemajuan Kerajaan Safawi Masa kekuasaan Abbas l merupakan
puncak kejayaan kerajaan Safawi. Secara politik ia mampu mengatasi
berbagai kemelut didalam negeri yang mengganggu stabilitas Negara dan
berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaannya yang sebelumnya
lepas tersebut oleh kerajaan Utsmani. Selain itu kerajaan Safawi juga
mengalami kemajuan dalam beberapa bidang, antara lain:
a) Kemajuan bidang ekonomi
Bukti nyata perkembangan perekonomian Safawi adalah dikuasainya
kepulauan hurmuzdan pelabuhan Gumrun kemudian diubah menjadi Bandar
Abbas pada masa Abbas l. Maka salah satu jalur dagang yang
menghubungkan antara timur dan berat sepeenuhnya menjadi milik kerajaan
Safawi. Selain itu kerajaan Safawi juga mengalami kemajuan di sector
pertanian terutama di daerah Buan Sabit Subur (fortile crescent).
b) Kemajuan bidang ilmu pengetahuan
Bangsa Persia dalam sejarah Islam dianggap berjasa besar dalam
perkembangan ilmu pengetahuan. Maka tidaklah heran apabila kondisi
tersebut terus berlanjut, sehingga muncul ilmuan seperti Baha al-Din asy-
Syaerozi, Sadar al-Din asy-Syaerozi, Muhammad al-baqir al-Din ibn
Muhammad damad, masing-masing ilmuan dibidang filsafat sejarah, teologi
dan ilmuumum.
c) Kemajuan bidang seni dan pembangunan fisik
Kemajuan seni arsitektur ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan
megah yang memperindah ibukota kerajaan ini. Sejumlah sekolah, masjid,
rumah sakit, jembatan yang memanjang diatas Zenderud dan istana
Chihisutun. Kota Isfahan juga diperindah dengan kebunwisata

C. Kerajaam Mughal India


1. Asal-usul Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughol berdiri seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan
safawi. Kerajaan ini termasuk dari tiga kerajaan besar Islam dan kerajaan
inilah yang termuda. Awal kekuasaan Islam di India terjadi pada masa
khalifah Al-walid dari Dinasti Bani Umayah, di bawah pimpinan Muhammad
Ibnu Qosim.
Kerajaan Mughol di India dengan Delhi sebagai ibu kotanya, di
dirikan oleh Zahirrudin Babur ( 1482-1530 M ) salah satu dari cucu Timur
lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza, penguasa Ferghana. Babaur mewarisi
daerah Ferghana dari orang tuanya pada Usia 11 tahun.Karena dari kecil di
didik sebagai seorang panglima, ia bertekad dan berambisi akan menaklukan
kota terpenting di Asia Tengah yaitu Samarkand. Pada mulanya Babur
mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi kala
itu yaitu Ismail I, akhirnya berhasil menaklukan Samarkand (1494 M). Pada
tahun 1504 M, ia menduduki Kabul (Afganistan).
Babur juga mampu menguasai Punjab (1525 M), kemudian menguasai
Delhi setelah bertempur di Panipat sebagai pemenang. Dengan demikian,
Babur dapat menegakkan pemerintahannya di sana, maka berdirilah kerajaan
Mughol di India (1525M).

2. Perkembangan Kerajaan Mughal


Sepeninggalan babur tahun 1530 M, tahta kerajaan Mughal diteruskan
oleh anaknya yang bernama Humayun. Walaupun Babur telah berhasil
menegakkan Mughal dari serangan musuh, namun Humayun tetap saja
menghadapi tantangan. Selama roda kepemimpinannya, kondisi pemerintahan
tidak pernah stabil. Selain banyak menghadapi peperangan, ia harus
menghadapi gerakan pemberontakan Bahadur Syah penguasa Gujarat dan
pertempuran besar dengan SherKhan di Kanauj pada tahun 1540 M. dan pada
tahun 1556 M, Humayun meninggal dunia. Selanjutnya Humayun digantikan
anaknya yaitu Akbar yang berusia 14 tahun, karena ia masih muda maka
urusan kekeuasaan diserahkan pada Bairam Khan, seorang Syi’i. Pada masa
Akbar inilah kerajaan Mughal mencapai keemasannya.
Setelah Akbar dewasa, Akbar berusaha menyingkirkan Bairam Khan
yang sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan
aliran Syi’ah. Dan bairam mengarakan pemberontakan pada tahun 1561 M,
tetapi tetap bisa dikalahkan oleh Akbar. Keberhasilan ekspansi militer Akbar
menandai berdirinya Mughal sebagai kerajaan yang besar, karena dua gerbang
India yaitu Abul dan kota kandahar dikuasai oleh Akbar. Kemajuanyang telah
dicapai oleh Akbar dapat dipertahankan oleh tiga sultan berikutnya, yaitu
Jhangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M) dan Aurangzeb (1658-
1707 M). Ketiganya merupakan raja-raja besar Mughal yang didukung oleh
kekuatan militer yang sangat besar.
3. Kemajuan Kerajaan Mughala.
a) Bidang Ekonomi
Kerajaan Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan,
dan perdagangan. Di sektor pertanian, komunikasi antara pemerintah dan
petani diatur dengan baik. Hasil pertanian yang terpenting adalah biji-bijian,
padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila, dan
bahan-bahan celupan.
b) Bidang Seni
1) Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana,
baik yang berbahasa Persia maupun India. Penyair yang terkenal
adalah Malik Muhammad Jayazi.
2) Karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan antara lain:
a. Istana Fatpur Sikri di Sikri, Cila dan Masjid-masjid yang indah pada
masaAkbar.
b. Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan Istana Indah di Lahore
padamasa Syah Jehan.

c) Bidang Ilmu Pengetahuan


Pada masa Shah Jehan didirikan sebuah perguruan tinggi di Delhi.
Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintahan dipegang oleh Aurangzeb.
Dibidang ilmu agama berhasil dikodifikasikan hukum Islam yang dikenal
dengan sebutan Fatawa– i-Alamgiri.

D. Perbedaan kemajuan peradaban pada masa ini dengan era klasik


Pada masa kejayaan tiga kerajaan besar, umat Islam kembali
mengalami kemajuan. Akan tetapi kemajuan yang dicapai berbeda dengan
kemajuan yang dicapai pada masa klasik Islam.kemajuan pada masa klasik
jauh lebih kompleks. Di bidang intelektual, kemajuan pada masatiga kerajaan
tidak sebanding dengan kemajuan di zaman klasik. Bidang ilmu pengetahuan,
umat Islam sudah mulai taklid pada imam besar yang lahir pada masa klasik
islam. beberapas sains yang berkembang pada masa klasik ada yang tidak
berkembang lagi, bahkan ada yang dilupakan. Filsafat dianggap bid’ah. Kalau
pada masa klasik, umat Islam maju dalam bidang politik, peradaban, dan
kebudayaan, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan dan pemikiran filsafat.
Beberapa alasan mengapa kemajuan yang dicapai itu tidak setingkat
dengan kemajuan yang dicapai pada masa klasik:
1. Metode berfikir dalam bidang teologi yang berkembang pada masa ini adalah
metode berpikir tradisional, sehingga cara berfikir ini mempengaruhi
perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan.
2. Pada masa klasik Islam, kebebasan berfikir berkembang dengan masuknya
pemikiranfilsafat Yunani.
3. Al-Ghazali bukan hanya menyerang pemikiran filsafat pada masanya, tetapi
juga menghidupkan ajaran tasawuf dalam Islam.
4. Sarana-sarana untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran yang
disediakanmasa klasik, seperti perpustakaan, karya-karya ilmiah dan lain
sebagainya banyak yanghancur dan hilang akibat serangan bangsa Mongol ke
beberapa pusat peradaban dan kebudayaan Islam.
5. Kekuasaan Islam pada masa tiga kerajaan besar di pegang oleh bangsa Turki
dan mongol yang lebih dikenal sebagai bangsa yang suka perang ketimbang
bangsa yang suka ilmu.
6. Pusat-pusat kekuasaan Islam pada masa ini tidak berada di wilayah Arab dan
tidak pulaoleh bangsa Arab. Di safawi berkembang bahasa Persia, di Turki
bahasa Turki, dan diIndia bahasa Urdu. Akibatnya, bahasa Arab yang sudah
merupakan bahasa persatuan dan bahasa Ilmiah pada masa sebelumnya tidak
berkembang lagi dan bahkan menurun
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kerajaan Utsmani berasal dari suku bangsa pengembara Qoyigh
Oghuz, beribukota di Syukud. Kerajaan Utsmani dinyatakan berdiri
(1300 - 1924 M). Penguasa pertamanya adalah Utsman yang sering
disebut Utsman I. Dinasti Utsmani berkuasa kurang lebih selama tujuh
abad, dengan sekitar 36 sultan selama kekuasaannya. Pasukan
Janissary bentukan Orkhan yang terkenal tangguh merupakan pasukan
pertama yang berhasi lmenaklukkan beberapa wilayah sehingga daerah
kekuasaan Utsmani semakin luas. Peradaban yang dihasilkan meliputi
bidang militer, pemerintahan, ilmu pengetahun dan budaya.
2. Kerajaan Syafawi berdiri sejak 1501-1722 M. Kerajaan Syafawi
berasal dari sebuah gerakan tarekat Syafawiyah, yang didirikan di
Ardabil. Nama Syafawiyah diambil dari nama pendirinya, Syafi al-
Din. Nama Syafawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi
gerakan politik, bahkan hingga gerakan ini berhasil mendirikan
kerajaan. Hasil peradaban kerajaan Syafawi meliputi bidang ekonomi,
ilmu pengetahuan, bagunan fisik dan seni.
3. Kerajaan Mughal berdiri sejak (1526 - 1858 M) didirikan oleh
Zahirudin Babur (1526- 1530 M). Dan Peradaban yang diukir oleh
kerajaan Mughal yakni pada bidang ekonomi, seni, dan ilmu
pengetahuan

B. Saran
Demikianlah makalah Sejarah Pendidikan Islam ini kami buat, mudah-
mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kritikan dan saran yang membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
 Syukur, Fatah. Sejarah Peradaban Islam. PT. Pustaka Rizki
Putra.Semarang
 Yatim, Badri 2011. Sejarah Peradaban Islam. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai