Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas matakuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu;
Ujang Zaenal, M. Ag
Disusun Oleh
Aprizal Daffa Faishal (119.202.0025)
Makalah ini bertujuan untuk membahas tentang Peradaban Islam Pada Masa
Tiga Kerajaan Besar dalam mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Dengan adanya
amakalah ini kami berharap pembaca akan mengetahui sejauh mana pengetahuannya
tentang isi makalah ini.
Sekalipun kami sudah berusaha menyusun makalah ini dengan baik, kami
menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengarapkan
saran pembaca sekalian.
Demikianlah, semoga makalah ini dapat bermanafaat bagi pembaca dan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2) Jamaluddin Al-Afghani
Jamaluddin al-Afghani adalah salah seorang tokoh penting penggerak pembaruan dan
kebangkitan Islam abad ke-19. Ia dilahirkan pada 1838 M. Ayahnya bernama Sayyid
Syafdar, seorang penganut mazhab Hanafi. Menuru L. Stoddard,Jamaluddin dilahirkan di
Asadabad dekat Hamazan di Persia, namun ia berkebangsaan Afganistan, bukan Persia
seperti dinyatakan dalam namanya.
Sejak kecil, Jamaluddin telah menekuni berbagai cabang ilmu keislaman,seperti tafsir,
Hadits, tasawuf, dan filsafat Islam. Ia juga belajar bahasa Arab danPersia. Sejak remaja ia
mulai menekuni filsafat dan ilmu eksakta menurut sistem pelajaran Eropa modern
.Dalam sebuah konspirasi, Inggris berhasil menghasut penguasa Mesir untukmengusir al-
Afghani. Akhirnya ia dibuang ke India dan ditahan di sana pada 1879.Dari India ia
menjalani kehidupan yang mobile, seperti di London, Paris, Tcheran. Dan Istanbul.
Jamaluddin wafat pada usia 59 tahun pada 9 Maret karena penyakit kanker
3) Muhammad Abduh
Muhammad Abduh dilahirkan pada 1849 M di sebuah desa pertanian dilembah Sungai
Nil. Ayahnya, Abdul Hasan Khairullah, adalah seorang keturunanTurki yang telah lama
menetap di Mesir. Adapun ibunya dalah seorang Arab yangmasih mempunyai hubungan
dengan keluarga Umar ibn al-Khattab, khalifah keduadalam Islam setelah Nabi
Muhammad saw wafat.
Pendidikan dasar Abduh ditangani langsung oleh ayahnya yang mengajarkan membaca
dan menulis setra ilmu-ilmu keislaman. Selanjutnya, ia belajar menghafal Al-Quran di
bawah bimbingan seorang hafiz. Selama dua tahun, Abduh berhasil menghafal Al-Quran
dengan sempurna. Selanjutnya, dalam usia lima belas tahun ia dikirim ayahnya ke
Madrasah al-Ahmadi di Thantha untuk belajar ilmu agama. Pada usia 16 tahun, ayahnya
menikahkannya. Namun pendidikan masih tetap berlanjut hingga ia menyelesaikan
studinya di al-Azhar pada 1877.Selanjutnya, ia mengembangka ilmunya dengan mengajar
di Dar al-`Ulum, disamping juga mengajar di rumahnya sendiri. Di rumahnya, ia
mengajarkan buku tentang akhlak berjudul Tahdzib al-Akhlaq karangan Ibn Miskawaih,
yang sudah diterjemahkan oleh al-Thanthawi
Abduh wafat pada 11 Juli 1905. Jenazahnya diiringi oleh ribuan orang yang
mencintainya. Bukan hanya orang Muslim, orang-orang Yahudi dan Nasrani punikut
berbondong-bondong memberi penghormatan terakhir kepada tokoh penggerak
pembaruan islam masa kini.
4) Muhammad Rasyid Rida
Nama lengkapnya adalah Muhammad Rasyid bin Ali Rida bin MuhammadSyamsuddin
bin Muhammmad Baharudin bin Mulla Ali Kalifa. Ia lahr di al-Qalamun,sebuah desa
dekat Tripoli di tepi Pantai Mediteranian sebelah utaraLebanon (Syiria),pada tanggal 27
Jumadil Ula 1282 H /23 september 1865 M danmeninggal pada 23 Jumadil Ula 1354
H/22 Agustus 1935. Secara geneologis, iamasih memeliki pertalian darah dengan al-
Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu NabiMuhammad dari garis Fatimah. Pendidikannya
dimulai pada kuttab di Qalamun, lalu kesekolah nasional Usmani, sekolah nasional Islam
Tripoli (al-madrasah al-Wataniah al-Islamiah) tahun 1882, dan Sekolah Agama di
Tropoli.
Pemikiran pembaharuan Muhammad Rasyid Rida secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu;
1. Keagamaan, menurut Rasyid Rida bahwa kemunduran yang diderita umatislam karena
mereka tidak mengamalkan ajaran Islam yang sebenarnya, mereka telah menyeleweng
dari ajaran tersebut. Untuk itu, umat Islam harus dikembalikan pada ajarn iIslam yang
semestinya, bebas dari segala bid’ah, sederhana dalam ibadah dan muamalah. Ia juga
menganjurkan pembaharuan dalam bidang hukum yakni penyatuan madzhab
2. Pendidikan, Rasyid Rida mengajukan pengajaran ilmu-ilmu pengetahuanumum dengan
ilmu-ilmu agama Islam di sekolah-sekolah. Maka kurikulumyang ada perlu dimasukkan
teologi,pendidikan moral, sosiologi, ilmu bumi,sejarah, ekonomi, ilmu hitung, ilmu
kesehatan, bahasa asing, dan ilmukesejahteraan keluarga, disamping ilmu-ilmu agama
seperti tfsir, fikih,hadis, dan sebagainya yang biasa diajarkan di sekolah-sekolah
tradisional
3. Politik, menurut Rasyid Ridha bahwa faham nasionalisme bertentangan dengan ajaran
peersaudaraan seluruh umat islam.persaudaraan dalam Islam. Persaudaraan dalam islam
tidak mengenal adanya perbedaan bahasa, tanah air dan bangsa.
Ia mulai mencoba menjalankan ide-ide pembaharuan itu ketika masih berada di suria.
Tetapi usaha-usahanya mendapat tantangan dari pihak kerajaan Usmani. Ia merasa terikat
dan tidak bebas dan oleh karena itu memutuskan pindah ke Mesir, dekat dengan
Muhammad Abduh. Pada bulan januari 1898 ia sampai di negeri gurunya ini.
Beberapa bulan kemudian ia mulai menerbitkan majalah termasyhur, Al-Manar. Didalam
nomor pertama dijelaskan bahwa tujuan al-manar antar lainmengadakan pembaharuan
dalam bidang agama, social dan ekonomi, memberantas tahayul dan bid’ah yang masuk
kedalam tubuh Islam, menghilangkan faham fatalism yang terdapat dalam kalangan umat
islam, serta faham-faham salah yangdibaw tarekat-tarekat tasawuf, meningkatkan mutu
pendidikan dan membela umatislam terhadap permainan politik negara-negara barat.
5) Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal lahir di Sialkot pada tahun 1876. Ia berasal dari keluargaKasta
Brahmana Khasmir. Ayahnya bernama Nur Muhammad yang terkenal salehadalah guru
pertamanya. Untuk meneruskan studinya ia kemudian pergi ke Lahoredan belajar disana
sampai memperoleh gelar kesarjanaan M.A.
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Bilamana dalam makalah ini terdapat kekeliruan maka saran dari pembaca sangat
diharapkan agar karya ini dapat dijadikan suatu bahan informasi sesuai dengan tujuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Moch. Sya’roni Hasan jurnal “Upaya Pembaruan Oleh Para Modernis Islam Pada
Bidang Agama, Pendidikan, Politik Dan Ekonomi”