PERADABAN ISLAH
Dosen Pengampu :
Mukhyidin, S.Ag., M. Pd
Disusun Oleh :
Hanaa Nabila
FAKULTAS TARBIYAH
Alhamdulillaah puja dan puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
Ta’ala yang telah memberi taufik , rahmat serta hidayah-Nya, shalawat dan salam kepada
Nabi kita Muhammad Salaullahu Alayhi Wassallaam, kepada keluarga, para sahabatnya, para
tabi’in/tabi’at, dan yang mengikutinya dengan baik hingga hari pembalasan. Aamiin.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pembimbing bapak Mukhyidin,S.Ag,M.Pd yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Dalam tulisan makalah ini, kami sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun, selalu kami harapan untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan peninggalan berbagai macam peristiwa. Dan peninggalan tersebut dapat
disebut sebagai sejarah. Dalam bahasa arab sejarah dapat disebut sajaratun (Sajaroh),
artinya pohon dan keturunan.' Dalam perjalanan, sejarah mengalami pasang naik dan
pasang surut dalam interval yang berbeda-beda. Sejarah dalam bahasa arab juga dapat
disebut tarikh, yang menurut etimologi artinya ketentuan masa. Sedang secara
terminologi ialah "keterangan yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah
lampau atau pada masa yang masih ada.
Disamping itu, mempelajari sejarah yang sudah berjalan cukup lama akan
mengalami kesuliatan apabila tidak dibagi dalam beberapa tahapan dimana disetiap
tahapan merupakan suatu komponen yang mempunyai ciri ciri khusus dan merupakan
suatu kebulatan untuk satu jangka waktu. Rangkaian dari tahapan sejarah yang termuat
dalam satu kerangka inilah yang disebut periodesasi sejarah, (Nourouzzman
zhiddiqie,1983).
Periodesasi peradaban Islam merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang mengkaji
peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan tolak ukur yang bermacam-macam.
Ada beberapa pendapat lain yang tolak ukurnya adalah sistem politik, hal ini biasanya
digunakan pada sejarah konvensional. Tolak ukurnya pada persoalan ekonomi (maju
mundumya ekonomi) dalam sebuah negara. Peradaban dan kebudayaan suatu bangsa
adalah pada masuk dan berkembangnya suatu agama. Jadi, periodesasi peradaban Islam
adalah ilmu sejarah atau tahapan sejarah yang mengkaji perkembangan peradan Islam
dalam konteks dan tempat dengan tolak ukur tertentu, (Nourouzzman zhiddiqie,1983).
Dalam sejarah, proses tukar menukar dan interaksi dengan kebudayaan lain
memang kerap terjadi dan tidak bisa dihindari. Seperti yang terjadi antara peradaban
Islam dengan Kebudayaan barat. Namun dalam kondisi dimana suatu kebudayaan itu
lebih kuat dibandingkan yang lain terhadap dominasi yang kuat terhadap yang lemah.
Istilah Ibnu Khaldun, "masyarakat yang ditaklukan, cenderung meniru penakluknya".
Hal demikan terjadi pada peradaban Islam ketika Islam menjadi kuat dan dominan pada
abad pertengahan, masyarakat Eropa cenderung meniru "berkiblat ke dunia Islam".
Tetapi ketika kebudayaan Barat yang kuat dan dominan maka proses peniruan itu juga
terjadi. Terbukti ketika kebangkitan Barat dan melemahnya politik Islam, para ilmuwan
Muslim belajar berbagai disiplin ilmu ke Barat.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu peradaban Islam?
2. Apa saja Dasar-dasar Peradaban Islam?
3. Apa itu Periodisasi Perkembangan Peradaban Islam?
C. Tujuan masalah
1. Dapat mengetahui apa itu peradaban Islam
2. Dapat mengetahui apa saja Dasar-dasar Peradaban Islam
3. Dapat mengetahui apa itu periodisasi perkembangan peradaban Islam
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peradaban Islam
Peradaban Islam Sejarah dalam bahasa arab dapat disebut dengan tarikh atau
sirah, serta juga dapat disebut dengan istilah sajaratun (Sajaroh), artinya pohon dan
keturunan atau history dalam bahasa Inggris, adalah cabang ilmu pengetahuan yang
berkenaan dengan kronologi berbagai peristiwa. Sedangkan menurut menurut pengertian
al-tarikh berarti: "sejumlah keadaan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau,
dan benar-benar terjadi pada diri individu atau masyarakat, sebagaimana benar-benar
terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia".
Dasar-dasar peradaban Islam pertama kali ditetapkan oleh Nabi Muhammad saw.
Tujuannya adalah untuk memperkokoh masyarakat dan negara baru. Beliau menetapkan
dasar-dasar tersebut pada saat beliau berada di Yastrib atau yang sekarang dikenal dengan
nama Madinah. Berbeda halnya dengan di Mekah, di Madinah Allah swt banyak
menurunkan wahyu yang berhungungan dengan kehidupan masyarakat. Nabi Muhammad
saw mempunyai kedudukan, tidak hanya sebagai pemimpin Agama, tetapi juga sebagai
kepala Negara, (Badri, 1997). Dengan kata lain nabi Muhammad saw memilki dua
kekuasaan sekaligus, yaitu kekuasaan spiritual dan kekuasan sekuler yang dimana
keduanya dapat berjalan seimbang atas berkat bimbingan Allah swt melalui wahyu yang
diturunkan kepada beliau." dasar-dasar peradaban Islam tersebut diantaranya adalah:
1. Pembangunan Masjid
Masjid merupakan sesuatu yang paling fundamental yang pertama beliau lakukan.
Karena masjid menjadi pusat pemerintahan dan pusat spiritual. Masjid juga digunakan
untuk mempersatukan kaum Muslim dan mempertalikan jiwa diantara mereka." Masjid
merupakan tempat pembinaan dan tempat memakmurkan umat serta membimbing umat
supaya taat beribadah. Berbagai masalah yang dihadapi umat Islam, di diskusikan di
masjid. Baik itu persoalan Individual maupun Sosial. Masjid juga digunakan untuk
tempat menerima serta menjamu tamu negara yang berkunjung ke kaum muslim. Bahkan
juga digunakan sebagai penginapan bagi para musyafir dan juga tempat perawatan bagi
pejuang-pejuang yang luka di medan jihad.
Istilah kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha. Makna ukhuwah menurut Imam
Hasan Al Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain
dengan ikatan aqidah."Makna realitas dari Ukhuwah Islamiyah adalah ketika itu Nabi
Muhammad saw mempersaudarakan atara golongan Muhajirin dengan golongan Anshar.
Dengan demikian Diharapkan terjalin persaudaraan dan rasa kekeluargaan yang tinggi
dikalangan kaum muslimin. Persaudaraan tersebut terjalin berdasarkan agama atau
ideologi yang mengantikan persaudaraan sedarah atau biologis. Diantara unsur-unsur
pokok dari Ukhuwah adalah rasa cinta dan kasih sayang. Dari tingkatan cinta yang
terendah ditunjukan dengan husnudzon yang menggambarkan bersihnya hati dari sifat
hasad benci, dan dengki.
Ketika menjadi kepala negara di Madinah. Rasulullah saw tidak hanya memimpin
kaumnya sendiri yang beragama Islam. Tetapi disana juga terdapat kaum Yahudi dan
orang arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka. Stabilitas negara sanggat
dibutuhkan disituasi seperti itu. Beliau mengadakan ikatan perjanjian dengan mereka.
Yaitu dengan dibuatnya piagam yang menjamin kebebasan beragama bagi orang-orang
selain Islam serta dijamin keselamatanya. Setiap masyarakat memiliki hak tertentu dalam
bidang politik dan keagamaan." Kemerdekaan setiap golonganpun terjamin dengan
diadakan perjanjian tersebut. Mereka diwajibkan bersama-sama untuk saling menjaga
negeri Madinah dari ancaman atau serangan dari luar. Ini yang disebut dengan
kemerdekaan dan keadilan dalam pemerintahan yang sebenarnya. Ini semua dapat.
terwujud dikarenakan datangnya Islam sebagai Agama yang rahmatal lil'alamin.
2. Periode Sejarah Rasulullah saw (570-632 M) Yang dimulai dari tahun 52 sebelum
hijriyah hingga tahun 11 H (570 M-632 M). Di dalamnya diungkapkan tentang
berdirinya negara Islam yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw, yang
menjadikan Madinah al-Munawwarah sebagai pusat awal dari semua aktivitas negara
yang kemudian meliputi semua jazirah Arabia. Sejarah pada periode ini merupakan
sejarah yang demikian indah yang seharusnya dijadikan contoh dan suri teladan oleh
kaum muslimin baik penguasa maupun rakyat biasa.
3. Periode Sejarah Khulafa' Rasyidin (632-661 M) Periode ini dimulai sejak tahun 11
H hingga 41 H (632-661 M). Pada masa itu terjadi penaklukan- penaklukan Islam di
Persia, Syam (Syiria), Mesir, dan lain-lain. Pada periode sejarah Khulafa' Rasyidin
manusia betul-betul berada dalam manhaj Islam yang benar.
4. Periode Pemerintahan Bani Umayyah (661-749 M) Periode ini dimulai sejak tahun
41 H hingga 132 H (661-749 M). pada masa ini pemerintahan Islam mengalami
perluasan yang demikian signifikan. Hanya ada satu khalifah dalam pemerintahan
Islam yang demikian luasnya itu. Sayangnya, komitmen kepada syariat Islam
mengalami sedikit kemerosotan daripada periode sebelumnya.
5. Periode Pemerintahan Bani Abbasiyah (749-1258 M) Masa ini dimulai sejak tahun
132 H-656 H (749-1258 M). Periode ini merupakan masa kejayaan bagi pendidikan
Islam meskipun pada fase yang kedua terdapat beberapa pemerintahan dan kerajaan
yang independen, namun sebagiannya telah memberikan kontribusi yang besar
terhadap Islam. Misalnya pemerintahan Saljuk, pemerintahan keturunan Zanki,
pemerintahan bani Ayyub, Ghazni, dan Murabithun. Pada masa ini pula muncul
gerakan perang salib yang dilakukan oleh negara-negara Eropa yang menaruh
kebencian dan dendam pada negara-negara Islam di kawasan Timur. Pemerintahan
Abbasiyah hancur bersamaan dengan penyerbuan orang-orang Mongolia yang
melumatkan pemerintahan bani Abbasiyah ini.
8. Periode Dunia Islam Kontemporer (1922-2000 M) Periode ini dimulai sejak tahun
1342-1420 H (1922-2000 M). Periode ini merupakan masa sejarah umat Islam sejak
berakhirnya masa Dinasti Turki Usmani hingga perjalanan sejarah umat Islam pada
masa sekarang.Sedangkan menurut Harun Nasution dan Nourouzaman Shidiqi
membagi sejarah Islam menjadi tiga periode, yaitu: Periode Klasik (650-1250 M).
Periode Pertengahan (1250-1800 M), dan Periode Modern (1800-sekarang).
Periode Klasik (650-1250) Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islam yang
dibagi ke dalam dua fase, yaitu: fase ekspansi(perluasan wilayah), integrasi, (650-
1000),dan fase disintegrasi (perpecahan wilayah atau kelompok) (1000-1250).
Sejumlah ulama besar bermunculan di fase ini, yaitu Imam Malik, Imam Abu
Anifah, Imam Syafi’i, dan Imam Ibn Hambal dalam bidang fikih. Adapun dalam
bidang teologi muncul Imam alAsya’ri, Imam al-Maturidi, Wasil ibn ‘Ata’, Abu
Huzail, Al-Nazzam, dan Al-Jubba’i. Pada masa ini, perubahan bahasa administrasi
dari bahasa Yunani dan bahasa Pahlawi ke Bahasa Arab dimulai oleh Abdul Malik.
Orang-orang bukan Arab pada waktu itu telah mulai pandai berbahasa Arab. Untuk
menyempurnakan pengetahuan mereka tentang bahasa Arab, terutama pengetahuan
pemeluk-pemeluk Islam baru dari bangsa-bangsa bukan Arab, perhatian kepada
bahasa Arab, terutama tata bahasanya mulai diperhatikan. Inilah yang mendorong
Imam Sibawaih untuk menyusun al–Kitab, yang selanjutnya menjadi pegangan dalam
masalah tata bahasa Arab.
Pada fase ini juga dunia Islam terbagi dua. Bagian Arab yang berpusat di
Mesir terdiri atas Arabia, Irak, Suriah, Palestina, Mesir dan Afrika Utara. Sementara
bagian Persia yang berpusat di Iran terdiri atas Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia
tengah. Pada fase tiga kerajaan besar (1500 M-1700 M), perhatian terhadap ilmu
pengetahuan sangat kurang. Hasilnya, umat Islam semakin mundur saat tiga kerajaan
besar mendapat banyak tekanan. Kekuatan militer dan politik pun menurun. Kerajaan
Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan bangsa Afghan, Kerajaan Mughal
diserang raja-raja India, Kerajaan Usmani terpukul di Eropa, sementara Mesir
dikalahkan oleh Napoleon Bonaparte dari Prancis.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sejarah peradaban Islam
adalah kemajuan dan tingkat intelektual serta spiritual yang menjadikan suatu masyarakat
madani. Peradaban Islam dimulai dari periodesasi Nabi Muhammad saw. hingga
perkembangan Islam sampai saat ini. Periodesasi peradaban Islam merupakan ciri bagi
sejarah yang mengkaji peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan tolak ukur yang
bermacam- macam periodesasi sejarah peradaban Islam menurut Ahmad Al-Usairy
terbagi menjadi beberapa periode yaitu periode klasik, periode, sejarah rasulullah, periode
sejarah khulafaurrasyidin, periode pemerintahan Bani Umayyah, periode pemerintahan
Bani Abbasiyah, periode pemerintahan Mamluk, periode pemerintahan Usmani, periode
Dunia Islam Kontemporer. Sedangkan menurut Prof. Dr. Harun Nasution di bagi ke
dalam tiga periode yaitu periode klasik, periode pertengahan dan periode modern.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Armai, (2002), Pengantar ilmu dan metodologi pendidikan islam. Ciputat Pers, 2002.
Yakub, Muhammad, dkk, (2015), Sejarah peradaban Islam: pendekatan periodesasi, Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Yatim (Placeholder1), Badri, (2003). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.