PERTENGAHAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Dosen Pengampuh
Sufriansyah Pasaribu S, Pd.I., M. Pd, I
Disusun Oleh
Erna Elvyda Rosa
Puji syukur kehadirat Allah SWT, sumber segala nikmat dan karunia yang tiada
SAW, manusia pilihan yang telah memerikan cahaya kepada manusia dan alam
Berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, akhirnya makalah ini dapat
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam
kekurangan untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Latar Belakang.......................................................................................................1
Tujuan Pembahasan...............................................................................................1
Model Pemikiran Hukum Pada Masa Abad Pertengahan.....................................2
Sejarah Dan Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan..................................3
Prinsip-Prinsip Kalam Yang Dipegangi Masyarakat Islam ..................................12
Rendahnya Perhatian Muslim Terhadap Sains Pada Masa Abad Pertengahan.....13
Pengaruh Sejarah Perkembangan Islam Abad Pertengahan terhadap Umat Islam di
Indonesia................................................................................................................14
Kesimpulan............................................................................................................15
Daftar Pustaka.......................................................................................................16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa klasik umat Islam telah mengukir prestasi yang gemilang. Mereka
telah berhasil mencapai kejayaan diberbagai bidang peradaban. Kejayaan ini
memantulkan sinarnya ke seantero dunia yang berasal dari Timur dan Barat. Poros
Timur berpusat di Baghdad sedangkan poros Barat berpusat di Cordiva Spanyol.
Kedua poros itu meskipun berasal dari dua dinasti yang berseteru yaitu Abbasiyah
di Timur dan Umayyah di Barat, namun keduanya memiliki komitmen yang tinggi
untuk memajukan peradaban Islam.
Memasuki masa pertengahan pada fase kemunduran dan fase tiga kerajaan
besar inilah terjadi kemunduran umat Islam dalam berbagai bidang.
B. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui dunia Islam pada abad pertengahan
2. Untuk mengetehui perkembangan ajaran Islam pada abad pertengahan.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pengethuan pada abad pertengahan.
1
PEMBAHASAN
Hukum islam adalah hukum agama yang bersumber pada wahyu. Wahyu
yang datang dari Tuhan Yang Maha Benar bersifat absolut dan mutlak benar.
Yang bersifat absolut dan multak benar tidak berubah dan tidak boleh diubah. Ini
melahirkan anggapan bahwa hukum islam adalah statis, tidak dapat mengalami
perubahan. Dengan kata lain, hukum islam yang disusun belasan abad yang lalu
sudah ketinggalan zaman1.
Sejak abad ke-10, kaum Muslim telah memiliki kerangka yang semestinya
memberdayakan mereka untuk maju dalam berbagai telaah dan mengembangkan
keahlian untuk membekali masyarakat dengan jawaban-jawaban tepat atas
berbagai pertanyaan. Ilmu-ilmu ini dan tipologinya seharusnya menjadi fondasi,
yang hidup untuk pengkajian lebih lanjut. Sayangnya, kerangka ini sering menjadi
seperti dinding-dinding penjara intelektual yang mencegah ulama untuk
memberikan atau memperkirakan solusi Islam yang orisinal dan akurat untuk
problem kontemporer. Selama lebih dari tujuh abad, meskipun ada upaya dari
para ulama terkemuka secara terus-menerus, kaum Muslim mengikuti jalan
mengikuti jalan peniruan (taqlid) secara membuta tanpa dapat menemukan lagi
pesan sejati dan dinamis yang tergantung dalam Al-Qur’an dan Sunnah2.
1
Harun Nasution, Islam Rasional, (Bandung,: Mizan, 1996), hlm.195
2
Tariq Ramadan, Teologi Dialog Islam Barat, (Bandung: Mizan, 2002), Hlm. 65.
2
Dengan demikian keadaan hukum islam, hanya sebagian kecil yang
bersifat absolut (Al qur’an dan hadis mutawatir), sedangkan sebagian besar
lainnya disebut relative, hasil ijtihad para ulama. Di dalamnya sering dijumpai
perbedaan pemikiran antara satu ulama dengan ulama lainnya. Dan perbedaan
inilah yang menimbulkan mazhab-mazhab hukum islam. Berbicara tentang
mazhab, dikalangan sunni ada emapat mazhab yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’I,
Hambali, dan masih banyak mazhab lain yang bukan dari kalangan Sunni3.
Dapat dilihat bahwa tidaklah benar anggapan kalau hukum islam bersifat
statis. Tidak bisa berkembang sesuai dengan perkembangan yang terjadi dalam
masyarakat. Hakikat hukum islam tidaklah menghendaki keadaan statis, tapi
sebaliknya, menghendaki perkembangan. Pada masa lampau hukum Islam
memang berkembang. Hanya pernah terjadi dalam sejarah bahwa ijtihad sebagai
sumber ketiga yang menjadi pendorong bagi perkembangannya hukum dalam
islam, pintunya di anggap tertutup pada abad ketiga belas Masehi. Anggapan
inilah yang membuat hukum untuk sementara waktu menjadi statis4.
1. Spanyol
Pada abad pertengahan ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada,
dibawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M) yang merupakan kekuatan Islam
terakhir di Spanyol seteleh kurang lebih 7 abad setengah lamanya menguasai
wilayah ini. Kota-kota lain seperti Cordova telah jatuh ke tangan Kristen pada
tahun 1238 M, Sevilla lepas pada tahun 1248 dan akhirnya Granada juga jatuh ke
tangan Kristen pada tahun 1492 M. Hal ini disebabkan karena terjadinya
perpecahan diantara umat Islam terutama orang-orang Istana dalam
memperebutkan kekuasaan.
Dilain pihak umat Kristen berhasil mempersatukan diri. Abu Abdullah
sebagai khalipah terakhir tidak mampu lagi membendung serangan-serangan
keristen yang dipimpin oleh Ferdinand dan Isabella, dan akhirnya dia
3
Namanya berasal dari kata sunnah, yakni meneladani apa yang telah diajarkan Nabi Islam
Muhammad
4
Harun Nasution, Islam Rasional..., hlm.194-198
3
menyerahkan diri, dan dia sendiri hijrah ke Afrika utara. Dengan demikian
berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol. Umat Islam setelah itu, dihadapkan
kepada dua pilihan, masuk keristen atau pergi meninggalkan Spanyol. Pada tahun
1609 M. boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini. Dunia Islam
mengalami kehancuran setelah Khalipah Abbasiyah di Bghdad runtuh, dan baru
mengalami kemajuan kembali setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan
besar, yaitu: Usmani di Turki, Mughal di India dan Safawi di Persia.
2. Kerajaan Turki Usmani
4
Pada abad ke-13 M, mereka mendapat serangan dan tekanan dari Mongol,
akhirnya mereka melarikan diri ke Barat dan mencari perlindungan di antara
saudara-saudaranya yaitu orang-orang Turki Seljuk, di dataran tinggi Asia kecil.
Dibawah pimpinan Orthogul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin II
yang sedang berperang melawan Bizantium. Karena bantuan mereka inilah,
Bizantium dapat dikalahkan. Kemudian Sultan Alauddin memberi imbalan tanah
di Asia kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak itu mereka terus membina
wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai ibukota7.
7
Yatim, 2003:130
5
saudaranya yang gagah berani meneruskan perjuangan sang ayah dan demi
kokohnya kekuasaan nenek moyangnya.
6
Turki Usmani mengalami kemajuannya pada masa Sultan Muhammad II
(1451-1484 M) atau Muhammad Al-Fatah. Beliau mengalahkan Bizantium dan
menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M yang merupakan kekuatan
terakhir Imperium Romawi Timur. Pada masa Sultan Salim I (1512-1520 M),
ekspansi dialihkan ke Timur, Persia, Syiria dan Mesir berhasil ditaklukkannya.
Ekspansi tersebut dilanjutkan oleh putranya Sulaiman I (1520-1526 M) dan
berhasil menaklukkam Irak, Belgaro,kepulauan Rhodes, Tunis dan Yaman. Masa
beliau merupakan puncak keemasan dari kerajaan Turki Usmani, karena dibawah
pemerintahannya berhasil menyatukan wilayah yang meliputi Afrika Utara, Mesir,
Hijaz, Irak, Armenia, Asia Kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia,
Hongaria, Rumania sampai 8batas sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu laut
Merah, laut Tengah dan laut Hitam.
8
Ambari, 1993:211
7
kehidupan masyarakat
- Bidang Keagamaan
8
mengalami kemunduran kerajaan ini untuk masa beberapa abad masih dipandang
sebagai militer yang tangguh. Kerajaan ini memang masih bertahan lima abad lagi
setelah sepeninggalnya Sultan Sulaiman 1566 M.
9
Pemerintahan Turki, masa pasca Sulaiman banyak terjadi kekacauan-
kekacauan yang menyebabkan kemunduran dalam mempertahankan Turki
Usmani (kerajaan Usmani). Hal ini dikarenakan benyaknya berganti pemimpin
atau penguasa yang hanya meperebutkan jabatan tanpa memikirkan langkah-
langkah selanjutnya yang lebih terarah pada tegaknya kerajaan Usmani. Sifat dari
pada para pemimpin juga mempengaruhi keadaan kerajaan Usmani, seperti halnya
sifat jelek yang dilakukan Sultan Murad III (1574-1595 M) yakni yang selalu
menuruti hawa nafsunya sehingga kehidupan moral Sultan Murad yang jelek itu
menyebabkan timbulnya kekacauan dalam negeri Usmani itu sendiri.
10
Kerajaan Mughal letaknya di India dan Delhi sebagai Ibukotanya. Berdiri
seperempat abad sesudah berdirinya kerajaan safawi. Didirikan oleh Zahiruddin
Babur (1482-1530 M), salahsatu dari cucu Timur Lenk. Ia bertekad ingin
menguasai Samarkhan yang menjadi kota penting di Asia Tengah pada masa itu.
Maka pada tahun 1494 ia berhasil menaklukkannya berkat bantuan raja Ismail I,
raja safawi. Pada tahun 1504 M ia juga dapat menaklukkan Kabul, ibukota
Afganistan. Kerajaan-kerajaan Hindu di India juga dapat ditaklukkannya.
Babur meningal pada tahun 1530 M. diagnti oleh anaknya Humayun.
(1530-1556 M) dapat menggabungkan Malwa dan Gujarat ke daerah-daerah yang
telah dikuasainya. Humayun meninggal karena terjatuh di tangga perpustakaannya
(1556 M), diganti oleh anaknya, Akbar.Akbar (1556-1606 M) dapat menaklukkan
raja-raja India yang masih ada pada waktu itu, dan juga Bengal. Dalam soal
agama, Akbar mempunyai pendapat yang libral dan ingin menyatukan semua
agama dalam satu bentuk agama baru yang diberi nama Din Ilahi. Akbar juga
menerapkan politik Sulakhul (toleransi Universal), sehingga semua rakyat
dipandangnya sama, tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Sultan-
sultan yang besar setelah Akbar antara lain Jehangir (1605-1627 M) dengan
permaisurinya Nur Jehan, Syah Jehan (1628-1658 M) dan Aurangzeb (1659-1707
M).
Sesudah Aurangzeb adalah Sultan-sultan yang lemah yang tidak dapat
mempertahankan kelanjutan kerajaan MughalBeberapa kemajuan kerajaan
Mughal antara lain dalam bidang pertanian, yaitu berupa biji-bijian, padi, kacang,
tebu, sayuran, rempah-rempah, tembakau, kapas, nila dan bahan-bahan
celupan.Hasil karya seni kerajaan Mughal yang masih dapat dinikmati sampai saat
ini adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan misalnya
bangunan Masjid berlapiskan mutiara, dan Tajmahal di Agra, Mesjid Raya Delhi
dan Istana indah di Lahore.Selain kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh kerajaan
Mughal, ada beberapa faktor kelemahannya yang menyebabkan kehancurannya
pada tahun1858 antara lain:
a. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kemiliteran sehingga tidak bisa
memantau gerak langkah tentara Inggris di wilayah-wilayah pantai. Begitu
11
kekuatan pasukan daratnya semakin kurang handal, terutama
dalam mengoperasikan persenjataan buatannya sendiri
b. Dekadensi moral dan hidup mewah di kalangan pembesar Kerajaan
yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang.
c. Terlampau kasarnya sikap Aurangzeb dalam melaksanakan ide-idenya
yang menyebabkan terjadinya konflik antara agama, misalnya aliran Syikh, Syi’ah
dan sunni.
d. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir kekuasaan adalah
orang-orang yang lemah dalam bidang kepemimpinan
Metode berfikir dalam bidang teologi yang berkembang pada masa ini
adalah metode berfikir tradisional. Cara berfikir ini tampaknya, mempengaruhi
perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan. Metode berfikir rasional yang
dikembangkan oleh aliran teologi Mu’tazilah sudah lama padam. Yang ada adalah
metode berfikir tradisional yang dikembangkan oleh aliran teologi Asy’ariyah.
Walaupun Asy’ariyah berusaha mendamaikan pemikiran qadariyah yang dinamis
dengan jabariyah yang fatalis, tetapi aliran ini tetap terjerumus ke dalam
pemikiran jabariyah. Dalam pemikiran Asy’ariyah, perbuatan manusia tidak
dipandang efektif, perkembangan sejarah lebih ditentukan oleh perbuatan dan
kemahakuasaan Tuhan. Aliran ini berkembang cepat dan dianut oleh mayoritas
umat Islam sehingga paham fatalisme dalam Islam menjadi berkembang.
Perkembangan metode berfikir seperti ini menyebabkan dinamika umat islam
yang terjadi pada masa lalu menurun, digantikan dengan fatalisme. Paham
kemerdekaan manusia ditolak dan kepercayaan kepada akal manusia tidak ada
lagi9.
Pada zaman pertengahan yang merupakan zaman kemunduran, teologi
sunnatullah dengan pemikiran rasional, filosofis dan ilmiahnya itu hilang dari
9
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajagrafindoPersada, 2008), hlm. 152.
12
dunia islam dan digantikan oleh teologi kehendak mutlak Tuhan (jabariyah atau
fatalisme), yang besar pengaruhnya pada umat islam di dunia. Mulai dari
pertengahan abad ke 12 sampai zaman kita sekarang ini.10
10
Harun Nasution, Islam Rasional..., hlm.116.
11
M. UmerChapra, Peradaban Muslim, (Jakarta: AMZAH, 2010), hlm.132.
12
Mujadil Qomar, Merintis Kejayaan..., hlm. 65-66.
13
untuk menanggung beban ini, pemaksaan kaum rasionalis untuk memasukkan
pandangan-pandangan mereka yang bertentangan dengan pandangan masyarakat,
dibarengi dengan reaksi balik atasnya, telah menceraikan sains dari sekolah-
sekolah agama13.
PENUTUP
13
M. Umer Chapra, Peradaban Muslim..., hlm.133
14
Kesimpulan
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase
kemunduran. Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai
dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sains mengalami kemajuan dan
penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 –
1500 M yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi
kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah.
Pada zaman pertengahan yang merupakan zaman kemunduran, teologi
sunnatullah dengan pemikiran rasional, filosofis dan ilmiahnya itu hilang dari
dunia islam dan digantikan oleh teologi kehendak mutlak Tuhan (jabariyah atau
fatalisme), yang besar pengaruhnya pada umat islam di dunia. Mulai dari
pertengahan abad ke 12 sampai zaman kita sekarang ini
Kebanyakan umat Islam Abad ini tidak tertarik untuk mendalami ilmu
pengetahuan, mereka lebih tertarik mengejar kekuasaan dan harta sebanyak-
banyaknya. Sementara itu, para penguasa di negara-negara Muslim juga tidak
menghargai terhadap para ilmuan, mereka lebih menghargai para olahragawan
dan artis. Mereka tidak lagi meniru sikap para khalifah pada zaman kejayaan
Islam yang mendorong dan menghargai dengan penghargaan besar terhadap para
ilmuan yang menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
15
Chapra, M. Umer. "Peradaban Muslim." Jakarta: AMZAH, 2010.
https://multazam-einstein.blogspot.com/2014/06/pemikiran-islam-masa-
pertengahan-1250.html
https://ourpos.blogspot.com/2014/09/contoh-makalah-perkembangan-islam-
pada.html
16