Anda di halaman 1dari 15

Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Abbasiyah

Tahun Ajaran 2022/2023

Dibuat Oleh:
1. Astriana Carriza/6 (Penyaji)
2. Givensky Aulya Haryono/15 (Notulen)
3. Intan Dwi Cahyani /19 (Penyaji)
4. Kayla Nabih Serafina/20 (Penyusun)
5. Salsabila Noviana A/30 (Penyusun)

SMP NEGERI 1 BONDOWOSO


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatdan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas PAI bab 13

yang berjudul “Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan pada Masa Abbasiyah”

ini. Shalawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah berjasa dalam mengajarkan dan menyebarkan agamaislam serta
pengetahuan umum lainnya.Melalui kata pengantar ini kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihakyang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, terutama kepada guru MataPelajaran Pendidikan Agaman Islam
dan Budi Pekerti.

Mungkin dalam pembuatan artikel ini terdapat kesalahan penulisan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon kritik dan sarannya dari ibu guru dan
teman teman.

Bondowoso, Selasa, 23 Mei


2023
DAFTAR ISI
Halaman
Judul .......................................................................................................... i

Kata
Pengantar .......................................................................................................... ii

Daftar
Isi ................................................................................................................... iii

BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1Latar Belakang Masalah ....................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
Pemerintahan Daulah Abbasiyah ...................................................................... 22.2

Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah ................... 22.3

Tokoh Ilmuwan Muslim dan Perannya sampai Masa Abbasiyah ............... 42.4

Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah ................................ 6

BAB III
PENUTUP................................................................................................ 83.1

Kesimpulan ........................................................................................................
83.2

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam sejarah terungkap bahwa Islam bukan hanya sebagai konsepsi


ajaransemata akan tetapi Islam telah menjadi peradaban besar. Dunia
intelektualmengakui bahwa peradaban yang tinggi tersebut ternyata banyak
memberikankonstribusi yang begitu besar terhadap lajunya perkembangan
ilmu pengetahuan.Pada saat Eropa atau peradaban barat tengah mengalami
kegelapan atauketumpulan ilmu, di daerah Islam telah berada pada kemajuan
ilmu pengetahuanyang cukup pesat seperti pada masa pemerintahan Daulah
Abbasiyah.Terbentuknya Daulah Abbasiyah ini adalah kelanjutan dari
Daulah BaniUmaiyyah. Dinamakan Khilafah Abbasiyah karena para pendiri
dan penguasaDinasti ini adalah keturunan Al-Abbas, paman Nabi
Muhammad saw. DaulahAbbasiyah ini didirikan oleh Abdullah Al-Saffah
Ibnu Muhammad bin Ali IbnuAbdullah Ibnu Al-Abbas, dan berkuasa dalam
rentang waktu yang cukup lamayakni dari tahun 132 H. / 750 M

656 H. / 1258 M.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah dalam


penulisan makalah ini adalah:

1.Bagaimana sejarah pada masa daulah abbasiyah?

2.Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan pada masa abbasiyah?


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemerintahan Daulah Abbasiyah

Pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan


sebelumnya dari Bani Umayyah. Pendiri dari Daulah Abbasiyah iniadalah
Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. Pola
pemerintahan yang diterapkan oleh Daulah Abbasiyah berbeda-beda sesuai
dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Kekuasaannya berlangsung dalam
rentangwaktu yang cukup panjang, dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H (1258
M).Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan
biasanya membagi masa pemerintahan Daulah Abbas menjadi lima periode:

1.Periode Pertama (132 -232 H / 750-847 M), disebut periode pengaruh Arab
danPersia pertama.2.

2.Periode Kedua (232- 334 H /847-945 M), disebut periode pengaruh Turki
pertama.3.

3.Periode Ketiga (334- 447 H / 945-1055 M), masa kekuasaan dinasti


BaniBuwaih dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut

4. juga masa pengaruh Persia kedua.

5.Periode Keempat (447- 590 H / 1055-l194 M), masa kekuasaan daulah


BaniSeljuk dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga
denganmasa pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk
Raya(salajiqah al-Kubra/Seljuk Agung).

6.Periode Kelima (590- 656 H / 1194-1258 M), masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota
Bagdaddan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.

2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah

Salah satu aspek dari kebudayaan adalah mengembangkan ilmu pengetahuan.


Kalau masa Nabi dan Khulafau ar-Rasyidin perhatian terpusat pada usaha untuk
memahami Al-Qur'an dan Hadits Nabi untuk memperdalam pengajaran akidah,
akhlak, ibadah, muamalah dan kisah kisah Al-Qur'an, maka perhatian sesudah
itu, sesuai dengan kebutuhan zaman, tertuju pada ilmu-ilmu yang diwariskan
oleh bangsa-bangsa sebelum munculnya Islam.

Pada masa Daulah Abbasiyah merupakan masa keemasan (The GoldenAge)


bagi umat Islam. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncakkemuliaan,
baik dalam bidang ekonomi, peradaban, dan kekuasaan. Selain itu jugatelah
berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan
banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab.

Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendekiawan- cendekiawan besar


yangmenghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Adapuncendekiawan-cendekiawan Islam pada masa Daulah Abasiyah antara
lain:

1.Bidang ilmu FilsafatTokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat ini


adalah Abu Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan yang dikenal
dengan al-Farabi,Abu Yusuf bin Ishak yang dikenal dengan al-Kindi, Ibnu Sina,
al-Ghazali, IbnuRusd, Ibnu Bajah dan Ibnu Tufail.

2.Bidang ilmu KedokteranTokoh cendekiawan Islam di bidang kedokteran ini


adalah Jabir binHayyan yang dikenal sebagai bapak ilmu kimia, Hunaian bin
Ishak yangdikenal sebagai ahli penerjemah buku-buku asing, Ibnu Sahal, ar-
Razi (ahli penyakit campak dan cacar), dan Thabit Ibnu Qurra.

3.Bidang ilmu MatematikaTokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu


matematika ini adalahMuhammad bin Musa al-Khawarizmi (penemu huruf nol)
yang dengan bukunya Algebra, Geometri Ilmu Matematika, Umar bin Farukhan
(bukunyaQuadripartitum), Banu Musa (ilmu mengukur permukaan, datar, dan
bulat).

4.Bidang ilmu FalakTokoh cendekiawan Islam dibidang ilmu Falak ini adalah
Abu Masyaral- Falaky (bukunya Isbatul Ulum dan Haiatul Falak), Jabir Batany
(membuatteropong bintang), Raihan Bairuny (bukunya al-

Afarul Bagiyah’ainil Khaliyah, Istikhrajul Autad dan lain-lain).

5.Bidang ilmu AstronomiTokoh cendekiawan Islam di bidang Astronomi adalah


al-Farazi(pencipta Astro Lobe), al-Gattani/Albetagnius, al-Farghoni atau
Alfragenius.
6.Bidang ilmu TafsirTokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Tafsir ini adalah
Ibnu Jarirat-abary, Ibnu Atiyah al-Andalusy, as-Suda, Mupatil bin
Sulaiman,Muhammad bin Ishak dan lain-lain.

7.Bidang ilmu HadisTokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Hadis ini adalah
ImamBukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, at-Tarmidzi, dan lain-
lain.

8.Bidang ilmu Kalam (tauhid)Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Kalam


ini adalah Wasil bin Atha’, Abu Huzail al-Allaf, ad-Dhaam, Abu Hasan al-
Asy’ary, Hujjatul Islam Imam al-Gazali. Pembahasan ilmu tauhid semakin luas
dibandingkan denganzaman sebelumnya.

9.Bidang ilmu Tasawuf (ilmu mendekatkan diri pada Allah Swt.)Tokoh


cendekiawan Islam di bidang ilmu Tasawuf ini adalah al-Qusyairy dengan
karyanya ar-RiŚalatul Qusyairiyah, Syahabuddin dengankaryanya Awariful
Ma’arif, Imam al-Gazali dengan karyanya al-Bashut, al-Wajiz, dan lain-lain.

10.Para imam Fuqaha (ahli fiqh)Tokoh cendekiawan Islam para iman Fuqaha
ini adalah Imam Abu Hanifah, Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin
Hambali, dan paraImam Syi’ah.

2.3 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Perannya sampai Masa Abbasiyah

Pengaruh lain dari ilmuwan-ilmuwan yang beragama Kristen adalah


penyusunan ilmu pengetahuan secara lebih sistematis. Didikan ulama-ulama
yang dikirim oleh khalifah Umar pada masa pemerin- tahannya menghasilkan
ulama ahli ilmu dalam jumlah yang lebih besar dan lebih menjurus sesuai
dengan lingkungan di mana mereka berada. Selain itu berubah pula dari sistem
hafalan kepada sistem tulisan menurut aturan-aturan ilmu pengetahuan yang
berlaku. Pendukung ilmu tidak lagi bangsa Arab asli tapi didukung pula oleh
golongan non-Arab. Justru golongan inilah yang mengubah sistem ilmu
pengetahuan ini. Telaahnya pun sudah meluas sehingga terjadi pembidangan
ilmu pengetahuan sebagai berikut:

A. Ilmu pengetahuan bidang agama yaitu, segala ilmu yang bersumber dari Al-
Qur'an dan hadits.
B. Ilmu pengetahuan bidang sejarah yaitu, segala ilmu yang membahas tentang
perjalanan hidup, kisah, dan riwayat.

C. Ilmu pengetahuan bidang bahasa yaitu, segala ilmu yang mempelajari


bahasa, nahwu, sharaf, dan lain- lain.

D. Ilmu pengetahuan bidang filsafat yaitu, segala ilmu yang pada umumnya
berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantiq, kedokteran, kimia, astronomi,
ilmu hitung, dan ilmu lain yang berhubungan dengan ilmu itu.

Empat bidang ilmu ini saling bahu-membahu. Ahli ilmu agama dalam ajarannya
memerlukan filsafat dan sejarah; ahli tafsir, ahli hadits, dan ahli fiqih
memerlukan syair-syair dan adab dalam memahami ayat Al-Qur'an dan Hadits;
ahli sejarah dan tukang kisah memerlukan bahan yang terdapat dalam Al-Qur'an
dan Hadits; demikian juga ahli filsafat memerlukan Al- Qur'an, Hadits, dan
sejarah.

Dari umat Islam munculah beberapa tokoh yang ahli di beberapa bidangailmu
pengetahuan, seperti di bidang kedokteran, matematika, biologi, dan sejarah.

1. Kedokteran

(1)Ibnu Sina

Ibnu Sina mempunyai nama lengkap Abu Ali Al-Husaini binAbdullah bin Sina.
Beliau dibesarkan di lembah Sungai Dajlat dan Furat,di tepi selatan Laut
Kaspia. Ketika masih kecil beliau telah hafal Al-Qur’an, menguasai bahasa
Arab, serta mendalami ilmu fikih. Ia belajar ilmu Mantik pada seorang guru
filsafat, bahkan gurunya terkejut karena kecerdasannya. Pada usia 17 tahun ia
telah memahami ilmu kedokteran melebihi siapa pun. Oleh karena itu, beliau
diangkat manjadi penasihat para dokter pada masa itu.

(2) Ibnu Rusyd

Nama asli Ibnu Rusyd adalah Abdul Walid Muhammad binAhmad bin Rusyd.
Beliau lahir diujung barat negeri Islam, yaitu Kordoba,Spanyol. Beliau
dibesarkan dalam keluarga yang teguh menegakkanagama dan berpengetahuan
luas. Ketika beliau muda, beliau belajarmatematika,

astronomi, filsafat, dan kedokteran. Di Barat beliau dikenalsebagai ahli dan


tokoh dibnidang kedokteran dengan karyanya Al-Kulliyyat yang telah
diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Ataskepandaiannya inilah maka pada
tahun1182 ia diangkat sebagai dokter pribadi khalifah di Maroko.

(3)Ar-Razi

Ar-Razi bernama lengkap abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Didunia
Barat dikenal dengan nama Rhazes. Beliau Lahir di Ray,dekat Teheran pada
tahun 251 H dan wafat apada tahun 320 H. Beliauterkenal sebagai dokter
pertama dalam pengobatan secara ilmu jiwa, yakni pengobatan yang dilakukan
dengan memberi sugesti bagi para penderita psikomatis.

2. Materi/Geometri

(1)Al-Khawarizm

iAl-Khawarizmi hidup dari tahun 780–850 M. Beliau adalah peletak dasar ilmu
matematika dengan karyanya yang terkenal Al-Jabruwal Muqabbala. Dari buku
itu kita mengenal ilmu aljabar yang dikenalkandiseluruh dunia, yang kini
diubah menjadi matematika.

(2)Jamsyid Giatsuddin

Al-KasyiJamsyid hidup pada abad ke-7 di kota Samarkand, salah satu provinsi
di Uzbekistan. Jamsyid adalah ulama yang sangat pandai dalam bidang agama
dan ilmu pengetahuan. Beliau seorang profesor dalam bidang matematika dan
astronomi di Universitas Samarkand. Beliaulah peletak dasar aritmatik yang
dilakukan atas dasar slide rule yang dianggapsebagai penemuan ilmiah paling
penting dalam matematika.

3. Biologi

1) As-Simay adalah seoranmg ahli bologi. Salah satu buku hasil karya
beliauyang terkenal adalah Kitabun Nabati wasy Syujjar. Buku ini
mengupasmasalah biologi, terutama bidang tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.

(2)Ibnul Awwan adalah seorang yang ahli dalam bidang biologi, khususnya
bidang pertanian. Bukunya yang terkenal adalah Al-Fallah.
(3)Al-Jahiz seorang yang ahli dalam bidang biologi, khususnya bidang
ilmuhewan. Karyanya yang terkenal adalah Al-Hayawan.

4. Sejarah/sosiologi

1)Abu Abdillah Al-Qazwaini dilahirkan pada abad ke-7 hijriah. Beliauterkenal


sebagai seorang ulama dan ahli dalam bidang sejarah. Kitab yangdikarangnya
merupakan kitab terbaik pada masanya dengan judul, AsarulBilad wa Akhbarul
Ibad. Beliau meniliti sesuai dengan judul kitabnya,yaitu tabiat Negara atau
daerah dan apa yang terkenal, disampingmenyelidiki keadaan penduduk dan
kehidupannya. Al-Qazwaini juga telahmendahului ilmu modern dalam rincian
ilomiahnya dalam kitabnya itu.

(2)Abu Ar-Raihan Al-Bairuni.

Al-Bairuni dilahirkan pada tahun 364 m danhidup 75 tahun. Beliau telah


menyusun kitab Al-Atsar Al-Baqiah yangmerupakan kitab pertama didunia
yang meniliti tentang sejarah, perbedaan bulan, tahun, penanggalan, sebab, dan
cara mengistinbatkannya.

2.4 Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah

Daerah kekuasaannya, selain yang diwariskan oleh Khulafau ar-Rasyidin, telah


pula menguasai Andalus, Afrika Utara, Syam, Irak, Iran, Khurosan, terus ke
Timur sampai ke benteng Tiongkok. Dalam daerah kekuasaannya terdapat kota-
kota pusat kebudayaan seperti: Yunani, Iskandariyah, Antiokia, Harran, Yunde
Sahpur,2 yang dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan beragama Yahudi,
Nasrani dari Zoroaster. Setelah masuk Islam para ilmuwan itu tetap memelihara
ilmu-ilmu peninggalan Yunani itu, bahkan mendapat perlin- dungan. Di antara
mereka ada yang mendapat jabatan tinggi di istana khalifah. Ada yang menjadi
dokter pribadi, bendaharawan, atau wazir, sehingga kehadiran mereka, sedikit
banyak, memengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan.

Khalid bin Yazid, cucu Muawiyah, sangat tertarik pada ilmu kimia dan ilmu
kedokteran. Ia menyediakan sejumlah harta dan memerintahkan para sarjana
Yunani yang bermukim di Mesir untuk menerjemahkan buku- buku kimia dan
kedokteran ke dalam bahasa Arab. Usaha ini menjadi terjemahan pertama dalam
sejarah³. Al Walid bin Abdul Malik memberikan perhatian kepada bimaristan,
yaitu rumah sakit sebagai tempat berobat dan perawatan orang-orang sakit.

Pada masa daulah Abbasiyah berkali-kali terjadi perubahan corak kebudayaan


Islam sesuai dengan terjadinya perubahan di bidang politik ekonomi dan sosial:

1. Masa Abbasy I; semenjak lahirnya daulah Abbasiyah tahun 132 H/1750 M


sampai mening- galnya khalifah Al-Wasiq tahun 232 H/847 M.

2. Masa Abbasy II tahun 232 - 334 H/847-946 M mulai khalifah Al-Mutawakkil


sampai berdirinya daulah Buwaihi di Baghdad.

3. Masa Abbasy III tahun 334 -447 H/946-1055 M, dari berdirinya daulah
Buwaihi sampai masuknya kaum Saljuk ke Baghdad.

4. Masa Abbasy IV Tahun 447-656 H/1055-1258 M dari masuknya orang-orang


Saljuk ke Baghdad sampai jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Tartar di bawah
pimpinan Hulagu.

Pusat peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah adalah:

1.Kota Bagdad, merupakan ibu kota negara Kerajaan Abbasiyah yang didirikan
oleh Khalifah Abu Ja’far al-Mansur (754 – 775 M) pada tahun 762 M. Kota
initerletak di tepian Sungai Tigris. Masa keemasan Kota Bagdad terjadi pada
pemerintahan Khalifah Harun ar-Rasyid (786– 809M) dan anaknya al-Ma’mun
(813 – 833M).

2.Kota Samarra, letaknya di sebelah timur Sungai Tigris yang berjarak


kuranglebih 60 km dari Kota Bagdad. Di kota ini terdapat 17 istana mungil
yangmenjadi contoh seni bangunan Islam di kota-kota lain. Kemajuan yang
dicapai tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga peradaban di
semua.

Aspek kehidupan, seperti: administrasi pemerintahan dengan biro-bironya,


sistem organisasi militer, administrasi wilayah pemerintahan, pertanian,
perdagangan, dan industri, Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang
kedokteran, astronomi, matematika, geografi, historiografi, filsafat
Islam,teologi, hukum (fiqh), dan etika Islam, sastra, seni, dan penerjemahan
serta pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan dasar (kuttab),
menengah,dan perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media tulis, seni
rupa, senimusik, dan arsitek.Ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah
tumbuh dan berkembangdengan suburnya disebabkan oleh empat faktor :

1.Terjadinya asimilasi budaya antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain


sepertiPersia, Yunani, India, yang sudah maju Iptek-nya. Di masa ini banyak
bangsanon Arab yang masuk Islam dan sangat besar sahamnya dalam
perkembanganIptek. Bangsa Persia berjasa dalam ilmu pemerintahan, filsafat
dan sastra.Pengaruh bangsa India terlihat pada ilmu kedokteran, matematika
danastronomi. Pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan berbagai
bidang ilmu, terutama filsafat.

2.Gerakan penterjemahanBerjalan melalui 3 fase:

(1)Fase pertama, pada masa Al-Manshur sampai Harun Al-Rasyid,


penterjemahan terfokus pada ilmu astronomi dan logika (mantiq).

(2)Fase kedua, pada masa Al-Makmun hingga tahun 300 H, terfokus padailmu
kedokteran dan filsafat. Dan

(3)Fase ketiga, setelah tahun 300 H, bidang ilmu yang diterjemahkan


semakinluas.

3.Perkembangan Bidang Ilmu NaqliPerkembangan bidang ilmu naqqli pada


masa ini antara lain pada bidang ilmu:

(1)Ilmu Hadis

(2)Ilmu Tafsir

(3)Ilmu Fiqih

(4)llmu Akhlak dan Tasawuf

(5)Ilmu Kalam (Teologi Islam)


BAB III PENUTUP
Kesimpulan

Umayyah yang telah hancur di Damaskus. Kemajuan dan perkembangan pada


periode Bani Abbasiyah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal
(dariajaran agama Islam) dan faktor eksternal (proses sejarah umat Islam
dalamkehidupannya). Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani
Abbasiyah padamasa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan bagi umat
Islam atau yang sering

disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’. Pusat peradapan Islam pada masa
Daulah Abasiyah adalah: di Kota Bagdaddan Kota Samarra. Kemajuan yang
dicapai tidak hanya mencakup kepentingansosial saja, tetapi juga aspek
peradaban dalam semua aspek kehidupan, seperti:administrasi pemerintahan
dengan biro-bironya, sistem organisasi militer,administrasi wilayah
pemerintahan, pertanian, perdagangan, dan industry,Islamisasi pemerintahan,
kajian dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika,geografi, historiografi,
filsafat Islam, teologi, hukum (fiqh), dan etika Islam, sastra,seni, dan
penerjemahan serta pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi pendidikandasar
(kuttab), menengah, dan perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku,
mediatulis, seni rupa, seni musik, dan arsitek.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A, 2016, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode
Klasik (Abad VII -XII M)

Prof. Dr. Hj. Musyfirah Sumanto, 2003, Sejarah Islam Klasik, Bogor

Anda mungkin juga menyukai