Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

"PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN


PADA MASA ABBASIYAH"

DISUSUN OLEH:
Nama : 1.Abhyasa w.p
2. Reza A.S.P
3. Khafi R.M
4. Zeika.R
5. Beby D.M
Kelas : VIII G
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Guru Mata Pelajaran: Aan, S.Pd.I
Pemerintah KABUPATEN JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN dan kebudayaan
SMP NEGERI 1 TRENGGALEK
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Pertumbuhan Ilmu
Pengetahuan pada Masa Abbasiyah” ini. Shalawat serta salam kami curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah berjasa dalam mengajarkan dan menyebarkan agama
islam serta pengetahuan umum lainnya.
Melalui kata pengantar ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada guru Mata
Pelajaran Pendidikan Agaman Islam dan Budi Pekerti.
Kami menyadari bahwa hasil tugas ini bukanlah hasil karya yang sempurna, baik
dari segi penulisan, isi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ........................................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2


2.1 Pemerintahan Daulah Abbasiyah ....................................................................... 2
2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah ......................... 2
2.3 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Perannya sampai Masa Abbasiyah ...................... 4
2.4 Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah ................................. 6
.............................................................................................................................

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 8


3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 8
3.2 Saran ................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam sejarah terungkap bahwa Islam bukan hanya sebagai konsepsi ajaran
semata akan tetapi Islam telah menjadi peradaban besar. Dunia intelektual
mengakui bahwa peradaban yang tinggi tersebut ternyata banyak memberikan
konstribusi yang begitu besar terhadap lajunya perkembangan ilmu pengetahuan.
Pada saat Eropa atau peradaban barat tengah mengalami kegelapan atau
ketumpulan ilmu, di daerah Islam telah berada pada kemajuan ilmu pengetahuan
yang cukup pesat seperti pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah.
Terbentuknya Daulah Abbasiyah ini adalah kelanjutan dari Daulah Bani
Umaiyyah. Dinamakan Khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa
Dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas, paman Nabi Muhammad saw. Daulah
Abbasiyah ini didirikan oleh Abdullah Al-Saffah Ibnu Muhammad bin Ali Ibnu
Abdullah Ibnu Al-Abbas, dan berkuasa dalam rentang waktu yang cukup lama
yakni dari tahun 132 H. / 750 M – 656 H. / 1258 M.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah dalam
penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah pada masa daulah abbasiyah?
2. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan pada masa abbasiyah?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun makalah ini dibuat adalah untuk:
1. Untuk mengetahui sejarah pada masa daulah abbasiyah.
2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan pada masa abbasiyah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemerintahan Daulah Abbasiyah


Pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari
pemerintahan sebelumnya dari Bani Umayyah. Pendiri dari Daulah Abbasiyah ini
adalah Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. Pola
pemerintahan yang diterapkan oleh Daulah Abbasiyah berbeda-beda sesuai dengan
perubahan politik, sosial, dan budaya. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang
waktu yang cukup panjang, dari tahun 132 H (750 M) s.d. 656 H (1258 M).
Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan
biasanya membagi masa pemerintahan Daulah Abbas menjadi lima periode:
1. Periode Pertama (132 -232 H / 750-847 M), disebut periode pengaruh Arab dan
Persia pertama.
2. Periode Kedua (232- 334 H /847-945 M), disebut periode pengaruh Turki
pertama.
3. Periode Ketiga (334- 447 H / 945-1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani
Buwaih dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut
4. juga masa pengaruh Persia kedua.
5. Periode Keempat (447- 590 H / 1055-l194 M), masa kekuasaan daulah Bani
Seljuk dalam pemerintahan Khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan
masa pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk Raya
(salajiqah al-Kubra/Seljuk Agung).
6. Periode Kelima (590- 656 H / 1194-1258 M), masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad
dan diakhiri oleh invasi dari bangsa Mongol.

2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah


Pada masa Daulah Abbasiyah merupakan masa keemasan (The Golden
Age) bagi umat Islam. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak
kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban, dan kekuasaan. Selain itu juga
telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan
banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab.

2
Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendekiawan- cendekiawan besar yang
menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Adapun
cendekiawan-cendekiawan Islam pada masa Daulah Abasiyah antara lain:
1. Bidang ilmu Filsafat
Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu filsafat ini adalah Abu
Nasyar Muhammad bin Muhammad bin Tarhan yang dikenal dengan al-Farabi,
Abu Yusuf bin Ishak yang dikenal dengan al-Kindi, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu
Rusd, Ibnu Bajah dan Ibnu Tufail.
2. Bidang ilmu Kedokteran
Tokoh cendekiawan Islam di bidang kedokteran ini adalah Jabir bin
Hayyan yang dikenal sebagai bapak ilmu kimia, Hunaian bin Ishak yang
dikenal sebagai ahli penerjemah buku-buku asing, Ibnu Sahal, ar-Razi (ahli
penyakit campak dan cacar), dan Thabit Ibnu Qurra.
3. Bidang ilmu Matematika
Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu matematika ini adalah
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (penemu huruf nol) yang dengan
bukunya Algebra, Geometri Ilmu Matematika, Umar bin Farukhan (bukunya
Quadripartitum), Banu Musa (ilmu mengukur permukaan, datar, dan bulat).
4. Bidang ilmu Falak
Tokoh cendekiawan Islam dibidang ilmu Falak ini adalah Abu Masyar
al- Falaky (bukunya Isbatul Ulum dan Haiatul Falak), Jabir Batany (membuat
teropong bintang), Raihan Bairuny (bukunya al-Afarul Bagiyah’ainil Khaliyah,
Istikhrajul Autad dan lain-lain).
5. Bidang ilmu Astronomi
Tokoh cendekiawan Islam di bidang Astronomi adalah al-Farazi
(pencipta Astro Lobe), al-Gattani/Albetagnius, al-Farghoni atau Alfragenius.
6. Bidang ilmu Tafsir
Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Tafsir ini adalah Ibnu Jarir
at-abary, Ibnu Atiyah al-Andalusy, as-Suda, Mupatil bin Sulaiman,
Muhammad bin Ishak dan lain-lain.

3
7. Bidang ilmu Hadis
Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Hadis ini adalah Imam
Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, at-Tarmidzi, dan lain-lain.
8. Bidang ilmu Kalam (tauhid)
Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Kalam ini adalah Wasil bin
Atha’, Abu Huzail al-Allaf, ad-Dhaam, Abu Hasan al-Asy’ary, Hujjatul Islam
Imam al-Gazali. Pembahasan ilmu tauhid semakin luas dibandingkan dengan
zaman sebelumnya.
9. Bidang ilmu Tasawuf (ilmu mendekatkan diri pada Allah Swt.)
Tokoh cendekiawan Islam di bidang ilmu Tasawuf ini adalah al-
Qusyairy dengan karyanya ar-RiŚalatul Qusyairiyah, Syahabuddin dengan
karyanya Awariful Ma’arif, Imam al-Gazali dengan karyanya al-Bashut, al-
Wajiz, dan lain-lain.
10. Para imam Fuqaha (ahli fiqh)
Tokoh cendekiawan Islam para iman Fuqaha ini adalah Imam Abu
Hanifah, Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hambali, dan para
Imam Syi’ah.

2.3 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Perannya sampai Masa Abbasiyah


Dari umat Islam munculah beberapa tokoh yang ahli di beberapa bidanga
ilmu pengetahuan, seperti di bidang kedokteran, matematika, biologi, dan sejarah.
1. Kedokteran
(1) Ibnu Sina
Ibnu Sina mempunyai nama lengkap Abu Ali Al-Husaini bin
Abdullah bin Sina. Beliau dibesarkan di lembah Sungai Dajlat dan Furat,
di tepi selatan Laut Kaspia. Ketika masih kecil beliau telah hafal Al-
Qur’an, menguasai bahasa Arab, serta mendalami ilmu fikih. Ia belajar
ilmu Mantik pada seorang guru filsafat, bahkan gurunya terkejut karena
kecerdasannya. Pada usia 17 tahun ia telah memahami ilmu kedokteran
melebihi siapa pun. Oleh karena itu, beliau diangkat manjadi penasihat
para dokter pada masa itu.

4
(2) Ibnu Rusyd
Nama asli Ibnu Rusyd adalah Abdul Walid Muhammad bin
Ahmad bin Rusyd. Beliau lahir diujung barat negeri Islam, yaitu Kordoba,
Spanyol. Beliau dibesarkan dalam keluarga yang teguh menegakkan
agama dan berpengetahuan luas. Ketika beliau muda, beliau belajar
matematika, astronomi, filsafat, dan kedokteran. Di Barat beliau dikenal
sebagai ahli dan tokoh dibnidang kedokteran dengan karyanya Al-
Kulliyyat yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Atas
kepandaiannya inilah maka pada tahun1182 ia diangkat sebagai dokter
pribadi khalifah di Maroko.
(3) Ar-Razi
Ar-Razi bernama lengkap abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-
Razi. Didunia Barat dikenal dengan nama Rhazes. Beliau Lahir di Ray,
dekat Teheran pada tahun 251 H dan wafat apada tahun 320 H. Beliau
terkenal sebagai dokter pertama dalam pengobatan secara ilmu jiwa, yakni
pengobatan yang dilakukan dengan memberi sugesti bagi para penderita
psikomatis.
2. Matematika/Geometri
(1) Al-Khawarizmi
Al-Khawarizmi hidup dari tahun 780 – 850 M. Beliau adalah
peletak dasar ilmu matematika dengan karyanya yang terkenal Al-Jabru
wal Muqabbala. Dari buku itu kita mengenal ilmu aljabar yang dikenalkan
diseluruh dunia, yang kini diubah menjadi matematika.
(2) Jamsyid Giatsuddin Al-Kasyi
Jamsyid hidup pada abad ke-7 di kota Samarkand, salah satu
provinsi di Uzbekistan. Jamsyid adalah ulama yang sangat pandai dalam
bidang agama dan ilmu pengetahuan. Beliau seorang profesor dalam
bidang matematika dan astronomi di Universitas Samarkand. Beliaulah
peletak dasar aritmatik yang dilakukan atas dasar slide rule yang dianggap
sebagai penemuan ilmiah paling penting dalam matematika.

5
3. Biologi
(1) As-Simay adalah seoranmg ahli bologi. Salah satu buku hasil karya beliau
yang terkenal adalah Kitabun Nabati wasy Syujjar. Buku ini mengupas
masalah biologi, terutama bidang tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.
(2) Ibnul Awwan adalah seorang yang ahli dalam bidang biologi, khususnya
bidang pertanian. Bukunya yang terkenal adalah Al-Fallah.
(3) Al-Jahiz seorang yang ahli dalam bidang biologi, khususnya bidang ilmu
hewan. Karyanya yang terkenal adalah Al-Hayawan.
4. Sejarah/Sosiologi
(1) Abu Abdillah Al-Qazwaini dilahirkan pada abad ke-7 hijriah. Beliau
terkenal sebagai seorang ulama dan ahli dalam bidang sejarah. Kitab yang
dikarangnya merupakan kitab terbaik pada masanya dengan judul, Asarul
Bilad wa Akhbarul Ibad. Beliau meniliti sesuai dengan judul kitabnya,
yaitu tabiat Negara atau daerah dan apa yang terkenal, disamping
menyelidiki keadaan penduduk dan kehidupannya. Al-Qazwaini juga telah
mendahului ilmu modern dalam rincian ilomiahnya dalam kitabnya itu.
(2) Abu Ar-Raihan Al-Bairuni. Al-Bairuni dilahirkan pada tahun 364 m dan
hidup 75 tahun. Beliau telah menyusun kitab Al-Atsar Al-Baqiah yang
merupakan kitab pertama didunia yang meniliti tentang sejarah, perbedaan
bulan, tahun, penanggalan, sebab, dan cara mengistinbatkannya.

2.4 Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Abbasiyah


Pusat peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyah adalah:
1. Kota Bagdad, merupakan ibu kota negara Kerajaan Abbasiyah yang didirikan
oleh Khalifah Abu Ja’far al-Mansur (754 – 775 M) pada tahun 762 M. Kota ini
terletak di tepian Sungai Tigris. Masa keemasan Kota Bagdad terjadi pada
pemerintahan Khalifah Harun ar-Rasyid (786 – 809 M) dan anaknya al-
Ma’mun (813 – 833M).
2. Kota Samarra, letaknya di sebelah timur Sungai Tigris yang berjarak kurang
lebih 60 km dari Kota Bagdad. Di kota ini terdapat 17 istana mungil yang
menjadi contoh seni bangunan Islam di kota-kota lain. Kemajuan yang dicapai
tidak hanya mencakup kepentingan sosial saja, tetapi juga peradaban di semua

6
aspek kehidupan, seperti: administrasipemerintahan dengan biro-bironya,
sistem organisasi militer, administrasi wilayah pemerintahan, pertanian,
perdagangan, dan industri, Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang
kedokteran, astronomi, matematika, geografi, historiografi, filsafat Islam,
teologi, hukum (fiqh), dan etika Islam, sastra, seni, dan penerjemahan serta
pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan dasar (kuttab), menengah,
dan perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media tulis, seni rupa, seni
musik, dan arsitek.
Ilmu pengetahuan pada masa Bani Abbasiyah tumbuh dan berkembang
dengan suburnya disebabkan  oleh empat faktor :
1. Terjadinya asimilasi budaya antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain seperti
Persia, Yunani, India, yang sudah maju Iptek-nya. Di masa ini banyak bangsa
non Arab yang masuk Islam dan sangat besar sahamnya dalam perkembangan
Iptek. Bangsa Persia berjasa dalam ilmu pemerintahan, filsafat dan sastra.
Pengaruh bangsa India terlihat pada ilmu kedokteran, matematika dan
astronomi. Pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan berbagai
bidang ilmu, terutama filsafat.
2. Gerakan penterjemahan 
Berjalan melalui 3 fase:
(1) Fase pertama, pada masa Al-Manshur sampai Harun Al-
Rasyid, penterjemahan terfokus pada ilmu astronomi dan logika (mantiq).
(2) Fase kedua, pada masa Al-Makmun hingga tahun 300 H, terfokus pada
ilmu kedokteran dan filsafat. Dan
(3) Fase ketiga, setelah tahun 300 H, bidang ilmu yang diterjemahkan semakin
luas.
3. Perkembangan Bidang Ilmu Naqli
Perkembangan bidang ilmu naqqli pada masa ini antara lain pada bidang ilmu:
(1) Ilmu Hadis
(2) Ilmu Tafsir
(3) Ilmu Fiqih
(4) Ilmu Akhlak dan Tasawuf
(5) Ilmu Kalam (Teologi Islam)

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Daulah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan Daulah
Umayyah yang telah hancur di Damaskus. Kemajuan dan perkembangan pada
periode Bani Abbasiyah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal (dari
ajaran agama Islam) dan faktor eksternal (proses sejarah umat Islam dalam
kehidupannya). Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Abbasiyah pada
masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan bagi umat Islam atau yang sering
disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’.
Pusat peradapan Islam pada masa Daulah Abasiyah adalah: di Kota Bagdad
dan Kota Samarra. Kemajuan yang dicapai tidak hanya mencakup kepentingan
sosial saja, tetapi juga aspek peradaban dalam semua aspek kehidupan, seperti:
administrasi pemerintahan dengan biro-bironya, sistem organisasi militer,
administrasi wilayah pemerintahan, pertanian, perdagangan, dan industry,
Islamisasi pemerintahan, kajian dalam bidang kedokteran, astronomi, matematika,
geografi, historiografi, filsafat Islam, teologi, hukum (fiqh), dan etika Islam, sastra,
seni, dan penerjemahan serta pendidikan, kesenian, arsitektur, meliputi pendidikan
dasar (kuttab), menengah, dan perguruan tinggi, perpustakaan dan toko buku, media
tulis, seni rupa, seni musik, dan arsitek.
Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan Ilmu pada masa Daulah
Abbasiyah: meningkatkan keimanan kepada Allah SWT., dengan melaksanakan
segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, menumbuhkan semangat
menuntut ilmu baik ilmu agama maupun ilmu dunia seperti yang telah dicontohkan
oleh para cendekiawan Islam.

3.2 Saran
Dengan uraian tersebut, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para
pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.terketik.com/2018/07/mengenal-homo-wajakensis-sejarah-dan-cirinya.html
diakses tanggal 15 Maret 2019

https://slideplayer.info/slide/11817878/ diakses tanggal 15 Maret 2019

http://jacklinnurulislami.blogspot.com/ diakses tanggal 15 Maret 2019

http://ropi-komala.blogspot.com/2018/04/makalah-perkembangan-ilmu-
pengetahuan.html diakses tanggal 15 Maret 2019

http://makalahkampus15.blogspot.com/2017/11/makalah-proses-perkembangan-
ilmu.html diakses tanggal 15 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai