Makalah
Oleh:
Kelompok 7
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena atas keagungan
dan kemurahan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Hembusan angin yang tidak ternilai harganya semoga dapat mengantarkan salam
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Ahiruddin, S.Pd, M.Pd. Sebagai
dosen pengampu mata kuliah “ Sejarah Peradaban Islam III ” yang telah memberikan
arahan materi yang sangat bermanfaat terlebih dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan makalah ini. Harapan saya
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................. i
A. Kesimpulan ................................................................................ 14
B. Implikasi .................................................................................... 14
iii
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam literatur sejarah Islam, Baghdad dikenal sebagai pusat peradaban Islam,
baik dalam bidang sains, budaya dan sastra. Kemajuan peradaban ini menghadirkan
Baghdad sebagai kota para intelektual, tidak hanya orang arab yang hadir, bangsa
Eropa, Persia, Cina, India serta Afrika turut hadir mengisi atmosfer pengetahuan disini.
Masa kekhalifahan Abbasiyah ini lah yang dikenal berkembang pesatnya pengetahuan.
Pada masa ini banyak sekali bermunculan intelektual-intelektual muslim baik dalam
bidang ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Dalam masa kekhalifahan Abbasiyah
keadaaan sosial ekonomi pun berkembang dengan baik. Seperti halnya dalam bidang
pertanian maupun perdagangan. Masyarakat pada masa itu mampu mengatur tatanan
kehidupannya dengan baik, hingga dikenal sebagai negeri masyhur dan makmur. Pada
Masyarakat dibagi atas dua kelompok yaitu kelompok khusus dan kelompok
umum, kelompok umum terdiri dari Seniman, ulama, fuqoha, pujangga, saudagar,
pengusaha kaum buruh, dan para petani sedangkan kelompok khusus terdiri dari
tersebut, terlihat dari banyaknya buku-buku bahasa asing yang diterjemahkan kedalam
bahasa arab, dan lahirnya para kaum intelektual. Untuk lebih lanjut kami akan
B. Rumusan Masalah
3
maka pokok masalah yang menjadi pembahasan adalah “Kemajuan Yang Dicapai
Dinasti Abbasiyah”. Untuk terarahnya pembahasan makalah ini, maka pokok masalah
tersebut di atas akan dianalisis secara teoretis dan empiris ke dalam beberapa sub
masalah, yaitu:
C. Tujuan Pembahasan
PEMBAHASAN
SAW Abbas bin Abdul Mutholib karena para pendiri dan khalifahnya merupakan
keturunan darinya. Khalifah yang pertama kali menduduki jabatan adalah Abdul Abbas
Asy Syafah yang berkuasa pada tahun 132-136 H/750-753 M. Dinasti Abbasiyah
Khalifah yang terakhir adalah Al Mu’tazim yang berkuasa pada tahun 124
H/1258 M dan mati terbunuh oleh pasukan Mongol pimpinan Hulogu Khan. Hulogu
Watsik. Mereka adalah para khalifah yang telah menghantarkan ke puncak masa
kejayaan dan keemasan daulah Dinasti Abbasiyah. Setelah itu hampir tidak ada
khalifah yang besar lagi. Hal ini dikarenakan mereka lebih banyak disibukkan dengan
berdirinya hingga sampai pada masa pemerintahan Khalifah Al Watsik Billah tahun
4
5
232 H/879 M. Masa tersebut merupakan masa yang gemilang, bahkan dapat dikatakan
masa keemasan dan kejayaan bagi umat Islam hampir di segala bidang terutama bidang
di kota Bagdad dan sekaligus dijadikan sebagai ibukota negara. Dari sinilah segala
kegiatan baik politik, sosial, ekonomi, kekuasaan, pengetahuan, kebudayaan, dan lain-
lain dijalankan.
Kota Bagdad dijadikan sebagai kota pintu terbuka, artinya siapapun boleh
memasuki dan tinggal di kota tersebut. Akibatnya semua bangsa yang menganut
berbagai agama dan keyakinan diijinkan bermukim di dalamnya. Bagdad pun menjadi
kota internasional yang sangat ramai dan di dalamnya berkumpul berbagai unsur,
kedua Islam setelah masa Khulafaur Rasyidin. Bani Abbasiyah berkuasa mulai tahun
750 M sampa 1258 M setelah merebut kekuasaan dari Bani Umayyah dan
menundukkan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Nama Abbasiyah merujuk kepada
keturunan dari paman Nabi Muhammad SAW yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul
Harun Al-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Pada masa Harun Al-Rasyid Baghdad
mulai menjadi pusat peradaban dunia dengan tingkat kemakmuran dan peran
Kemajuan Islam pada masa Bani Abbasiyah dapat diuraikan sebagai berikut
bangunan dan arsitektur, baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota dan lain
sebagainya, contohnya seperti pada istana Qashrul Dzahabi, dan Qashrul Khuldi,
sementara bangunan kota seperti pembangunan kota Baghdad, Samarra dan lain-
lainnya. Kemajuan juga terjadi pada bidang sastra bahasa dan seni musik dengan
munculnya sastrawan dan budayawan terkenal, seperti Abu Nawas, Abu Athahiyah, Al
Mutanabby, Abdullah bin Muqaffa dan lain-lainnya, dan munculnya tokoh terkenal
dalam bidang musik seperti Yunus bin Sulaiman, Khalil bin Ahmad, pencipta teori
musik Islam, Al farabi dan lain-lainnya. Selain itu kemajuan juga terlihat dalam bidang
Agar semua kebijakan militer terkoordinasi dan berjalan dengan baik, maka
pemerintah Dinasti Abbasiyah membentuk departemen pertahanan dan keamanan,
yang disebut Diwanul Jundi, yang mengatur semua yang berkaitan dengan kemiliteran
Bani Abbasiyah terhadap masayarakat non Arab yang memiliki tradisi intelektual dan
budaya riset yang sudah lama melingkupi kehidupan mereka. Mereka diberikan
7
fasilitas berupa materi atau finansial dan tempat untuk terus melakukan berbagai kajian
ilmu pengetahuan malalui bahan-bahan rujukan yang pernah ditulis atau dikaji oleh
masyarakat sebelumnya. Dari kebijakan ini muncullah banyak ahli dalam ilmu
pengetahuan seperti filsafat, sejarah, ilmu bumi, astronomi, kedokteran dan lainnya.
Ilmuwan terkenal di masa Bani Abbasiyah di antaranya ibnu Sina, Ar-Razi, Al-
Khawarismi, Wafiq Al-Andalusi, Al-Battani, Muhammad bin Ishaq, Abu Nasr Al-
Kemajuan dalam bidang ilmu agama terkait erat dengan peran serta para ulama
dan pemerintah yang memberi dukungan kuat, baik dukungan moral, material dan
finansial, kepada para ulama. Perhatian yang serius dari pemerintah ini membuat para
ulama yang ingin mengembangkan ilmu ini mendapat motivasi yang kuat, sehingga
mereka berusaha keras untuk mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan
perdaban Islam.
Diantara ilmu pengetahuan agama Islam yang berkembang dan maju adalah
ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu fiqih dan tasawuf, dengan ulama-ulama terkenal seperti
Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hambal, Imam
Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, At Tarmidzi, Imam Ghazali, dan lain-
lain
Abbasiyah sangat pesat, sehingga lahir beberapa ilmu dalam agama Islam, antara lain
sebagai berikut.
8
1. Ilmu Hadis
Ilmu hadis adalah ilmu yang mempelajari tentang hadis dari sunat, perawinya, isi, dll.
Pada masa itu bermunculan ahli-ahli hadis yang besar dan terkenal beserta hasil
b. Imam Muslim wafat tahun 216 H di Naisabur. Kitabnya Jami’us dan terkenal
2. Ilmu Tafsir
Ilmu tafsir adalah ilmu yang menjelaskan tentang makna/kandungan ayat Al-Qur’an.
3. Ilmu Fikih
Ilmu fikih yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum Islam (segala sesuatu
yang diwajibkan, dimakruhkan, dibolehkan, dan yang diharamkan oleh agama Islam).
4. Filsafat Islam
9
Filsafat Islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala sesuatu yang ada, sebab asal hukumnya atau ketentuan-ketentuannya
berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Manfaat filsafat Islam adalah untuk menemukan
hakikat segala sesuatu sebagai ciptaan Allah dan merupakan bukti kebesaran-Nya.
Allah swt. berfirman: Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang
5. Ilmu Tasawuf
pikiran, dan ucapan dari sifat yang tercela sehingga tumbuh rasa taqwa dan dekat
kepada Allah swt. Untuk dapat mencapai kebahagiaan abadi (bersih lahir dan batin).
6. Sejarah
Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa lampau yang
meliputi waktu dan tempat peristiwa itu terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun
Yusuf/12: 111
اب َما َكا َن َح يديْثًا يُّ ْف َ َٰتى َوٰلكي ْن ص يهم يع ْْبةٌ ِيّلُ يوِل ْاّلَلْب ِۗي
لََق ْد َكا َن يِف قَص ي
َ َ ْ َ ْ
صْي َل ُك يِل َش ْي ٍء َّوُه ًدى َّوَر ْْحَةً لِيَق ْوٍم يُّ ْؤيمنُ ْو َن تَص يديق الَّ يذي بْي ي َدي يه وتَ ْف ي
َ ْ َ َ َْ ْ َ ْ ْ
Terjemahnya:
10
Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang
mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan
(sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
7. Kedokteran
8. Matematika
menemukan angka nol (0). Angka 1-9 berasal dari Hindu, yang telah
b. Umar Khayam. Buku karyanya adalah Treatise On Algebra dan buku ini telah
9. Astronomi
Astronomi ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan, dan bintang-
Al-Kindi (185-252 H/805-873 M), terkenal dengan sebutan ‘Filosof Arab’, beliau
dikajinya, terutama filsafat. Al-Kindi bukan hanya filosof, tetapi juga ahli ilmu
dalam bahasa Arab. Al Farabi banyak menulis buku mengenai logika, matematika,
fisika, metafisika, kimia, etika, dan sebagainya. Filsafatnya mengenai logika antara lain
dalam bukunya “Syakh Kitab al Ibarah Li Aristo”, menjelaskan logika adalah ilmu
tentang pedoman yang dapat menegakkan pikiran dan dapat menunjukkannya kepada
kebenaran. Dia diberi gelar guru besar kedua, setelah Aristoteles yang menjadi guru
Ibnu Sina (Abdullah bin Sina) (370 - 480H/980 - 1060 M). Di Eropa dikenal dengan
nama Avicena. Sejak kecil ia telah belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, teolog
Islam, ilmu-ilmu kedokteran dan Islam. Beliau seorang dokter di kota Hamazan, Persia,
yang aktif mengadakan penelitian tentang berbagai macam jenis penyakit. Beliau juga
terkenal dengan idenya mengenai faham serba wujud atau wahdatul wujud, juga ahli
fisika dan ahli jiwa. Pada usia 17 tahun ia sangat terkenal. Karangan Ibnu Sina
berjumlah lebih dari dua ratus buku, yang terkenal antara lain: 1. Asy Syifa, buku ini
adalah buku filsafat, terdiri atas empat bagian yaitu logika, fisika, matematika, dan
barat, buku ini pernah diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan pernah menjadi buku
Ibnu Rusyd. Dilahirkan di Cardova pada tahun 250 H/1126 M dan meninggal dunia
tahun 675 H/1198 M. Dia dikenal di Eropa dengan nama Averoes. Dia adalah ahli
filsafat yang dikenal dengan sebutan bapak Rasionalisme. Dia juga ahli ilmu hayat,
ilmu fisika, ilmu falak, ilmu akhlak dan juga ilmu kedokteran, ilmu fikih. Karyanya
antara lain: a. Fasul Maqal fima Baina al Hikmati Wasyari’at Minal Ittisal. b. Bidayatul
Mujtahid c. Tahafutut Tahafud d. Fikih. Karangan beliau hingga kini masih banyak
Hunain Ibnu Iskak, lahir pada tahun 809 M dan meninggal pada tahun 874 M. Beliau
adalah dokter spesialis mata, karyanya adalah buku-buku tentang berbagai penyakit,
bahasa Arab.
Ibnu Sina, di samping filosof juga sebagai tokoh kedokteran, bukunya yang sangat
3. Ahli Sejarah
Ibnu Qutaibah (828 M – 889 M) dengan hasil karyanya Uyun Al Akhbar yang berisi
sejarah para rasul dan raja-raja. Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M) hasil karyanya Al
4. Ahli Fikih
13
a. Imam Abu Hanifah (80 – 150 H/700 – 767 M) beliau menyusun madzhabnya
b. Imam Malik Bin Anas, lahir di Madinah tahun 93 H/788 M dan meninggal di
c. Imam Syafii nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin Syafi’i (150 – 204
H/767 – 802 M), sewaktu berumur 7 tahun sudah hafal Al Quran dan menyusun
praktis dalam syariat Islam sehingga umat Islam dengan mudah melaksanakannya.
5. Ahli Tasawuf
dinamakan ‘Mahabbah’.
b. Abu Hamid bin Muhammad bin ahmad Ghozali (1059– 111 M) - hasil
PENUTUP
A. Kesimpulan
paman Nabi Muhammad SAW Abbas bin Abdul Mutholib karena para pendiri dan
jabatan adalah Abdul Abbas Asy Syafah yang berkuasa pada tahun 132-136 H/750-
Harun Al-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Pada masa Harun Al-Rasyid Baghdad
mulai menjadi pusat peradaban dunia dengan tingkat kemakmuran dan peran
B. Implikasi
14
15
diketahui oleh orang orang sekitar, tujuannya untuk meningkatkan pula rasa keimanan
Saran dan kritik yang bersifat membangun dari dari berbagai pihak sangat
diharapkan demi kelengkapan isi dari makalah ini, atas perhatianya kami mengucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’a>n al-Kari>m
Kementerian Agama RI. al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta Timur: Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, 2019.
Nunzairina, dinasti abbasiyah : Kemajuan peradaban islam, pendidikan, dan
kebanbgkitan kaum intelektual (Jurnal Kependidikan), Vol. III No. 2 2020)
http://e-learningsmp2demak.com/index.php/kabar-berita/544-rangkuman-materi-
perkembangan-ilmu-pengetahuan-pada-masa-bani-
abbasiyah#:~:text=Sejarah%20Singkat%20Dinasti%2FDaulah%20Abbasiyyah,berpin
dah%20ke%20tangan%20Dinasti%20Abbasiyah .
https://brainly.co.id/tugas/17819697
16