Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KEEMASAN”


Memenuhi Tugas Mata Kuliah
yang dibina oleh Dosen Pembimbing : Moh. Syafi’e M.Pdi

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


 Ambi Rahma
 Moh. Lutfi
 Rahma
 Rahim
 Rahmat Ilahi
 Saida
 Nurjannah
 Anita
 Nimawati
 Nunung. E

YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH


SEKOLAH TINGGI ILMU KEISLAMAN AL-HIDAYAH
STIKA ALHIDAYAH ARJASA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, besarta

sahabat, keluarga dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman. Sehingga

penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kejayaan Pendidikan

Islam pada Masa keemasan”.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini tentunya

masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat kami harapkan demi perbaikan kami di masa yang akan

datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Arjasa, Oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................5

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Awal Berdirinya Bani Abbasiyah.........................................................................6

2.2 Pendidikan Islam Pada Masa Keemasan..............................................................6

2.3 Bidang Perkembangan/Keemasan Islam Pada Zaman Abbasiyah....................8

2.3.1. Perkembangan Intelektual..............................................................................8

2.3.2. Perkembangan Peradaban di Bidang Fisik....................................................10

2.3.3. Perkembangan peradaban di bidang politik dan pemerintahan..................10

2.3.4. Bidang Militer................................................................................................11

2.3.5. Sistem pendidikan islam pada masa kejayaan............................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13

3.2 Saran.....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan Islam kedua yang berkuasa
di Baghdad (sekarang ibu kota Irak). Kekhalifahan ini berkembang pesat dan
menjadikan dunia Islam sebagai pusat ilmu pengetahuan. Kekhalifahan ini
berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menundukkan semua
wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah adalah keturunan paman Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul
Muththalib.
Islam mengalami masa keemasannya pada masa pemerintahan daulah
Abbasiyah. Masa keemasan Islam yang juga dinilai sebagai fase perkembangan
terpenting bagi pendidikan Islam dan perkembangan ilmu umum ini terjadi pada
kurun waktu abad ketiga sampai kelima hijriah.
Dengan berkembangnya luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam,
madrasah-masradah dan universitas-uiversitas yang merupakan pusat-pusat
pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam. Tumbuh dan
berkembangnnya ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam yang sangat cepat ,
merupakan ciri pendidikan Islam masa ini.
Mengkaji sejarah pendidikan Islam pada masa masa keemasan dan
kejayaan, Bidang perkembagan Pendidikan Islam pada Masa Keemasan, dan
Sistem pendidikan Islam pada masa kejayaan, merupakan salah satu bentuk hal
yang bisa membuat kita termotivasi dalam memajukan pendidikan, khususnya
pendidikan Islam. Kita dapat mengetahui tentang keemasan dan kejayaan umat
Islam dalam pendidikan sebagai cerminan bahwa umat Islam juga pernah
mengalami kejayaan dalam bidang pendidikan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan disajikan tentang awal berdirinya
dinasti Abbasiyah, perkembangan pendidikan Islam pada masa keemasan dan
masa kejayaan, sistem pendidikan Islam pada masa kejayaan.
1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana awal Berdirinya Dinasti Abbasiyah ?
2.      Bagaimana Pendidikan Islam Pada Masa Keemasan ?
3.      Bagaimana Bidang Perkembangan/Keemasan Islam Pada Zaman Abbasiyah ?
4.      Apa sajakah Sistem pendidikan islam pada masa kejayaan ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.      Untuk mengetahui kapan Awal berdirinya Dinasti Abbasiyah
2.      Untuk mengetahui pendidikan islam pada masa keemasan.
3.      Untuk mengetahui bidang perkembangan /keemasan islam pada zaman
abbasiyah.
4.      Untuk mengetahui sistem pendidikan islam pada masa kejayaan.

1.4 Manfaat Penulisan


1.      Manfaat bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan dalam membuat
makalah.
2.      Dengan mempelajari makalah ini kita dapat mengetahui Pendidikan Islam pada
masa Keemasan dan Kejayaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Awal Berdirinya Bani Abbasiyah


Kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan Dinasti
Bani Umayyah. Dinamakan Daulah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa
Dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti
Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn
Abdullah ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia
dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awal 132 H.1[1]
Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan diseluruh negeri. Pasukan
Marwan ibn Muammad (pasukan Dinasti Umayyah) melawan pasukan Abdul
Abbas. Pemberontakan tersebut terjadi akibat ketidak puasan mereka tehadap
khalifah-khalifah sebelumnya. Dan akhirnya di menangkan oleh pasukan Abbas.
Pasukan pemberontak terdiri dari kalangan Khawarij, Syi’ah, Mawali, dan Bani
Abbas.
Para Mawali bekerja sama dengan Bani Abbas, komando tertinggi gerakan
Bani Abbas tidak menyisakan keluaga Umayah, karena perburuannya terhadap
keluarga Umayyah itu, ia dijuluki dengan As-Safah yang berarti”yang
menumpahka darah”.
Abu Abbas kemudian didaulat menjadi khalifah pertama Bani Abbasiyah.
Tahun 750 M diproklamasikan berdirinya pemerintahan Bani Abbasiyah di
Kufah. Khalifah petamanya adalah Abu Abbas Ash Shaffah yang di baiat di
Masjid Kufah.2[2]
2.2 Pendidikan Islam Pada Masa Keemasan
Masa Bani Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut
dengan istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai

2
puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain
itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi
dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab.
Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang
menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.3[3]
Pemerintah Bani Abbasiyah berkuasa selama 5 abad, yaitu dari tahun 750-
1258 M. Pada awalnya pusat pemerintahan di kota kufah kemudian pindah ke
Hira lalu ke Abar (Hasyimiyah) dan akhirnya ke Baghdad. Baghdad adalah ibu
kota pemerintah Bani Abbasiyah yang paling strategis, kota ini di bangun oleh
Abu ja’far al Mansur dengan bentuk bulat, arsitek pembangunan adalah Hajjaj bin
Art dan Amron bi Wahdah. Baghdad menjadi kota internasional dan disebut
sebagai kota seribu malam.
Ahli sejarah membagi pemerintahan bani Abbasiyah menjadi 5 priode yang
didasarkan pada kondisi politik pemerintahan.
1.      Periode Pertama (tahun 750 – 847 M)
Pada periode ini terdapat pengaruh persia yaitu masuknya keluarga Barmak
dalam pemerintahan Bani Abbasiyah dan dalam bidang ilmu pengetahuan. Puncak
kejayaan terjadi pada periode ini yaitu ketika di pinpin oleh khalifah Harun Al
Rasyid. Semua sektor perekonomian maju, ilmu pengetehuan berkembang pesat
sehingga rakyat menjadi sejahtera.
2.      Periode kedua (tahun 874 – 945 M)
Bangsa Turki yang menjadi tentara mulai mendominasi pemerintahan Bani
Abbasiyah. Mereka memilih dan menentukan khalifah sesuai dengan
kehendaknya. Pada masa ini Bani Abbasiyah mulai mengalami kemunduran.
3.      Periode ketiga (tahun 945 – 1055 M)
Pada masa Bani Abbasiyah di bawah kekuasaan Bani Buwaihi. Khalifah
posisinya makin lemah hanya seperti pegawai yang digaji saja karena Bani
Buwaihi berpaham Syi’ah sedangkan Bani Abbasiyah berpaham Sunni.
4.      Periode keempat (tahun 1055 – 1199 M)
Periode ini ditandai dengan masuknya Bani Saljuk dalam pemerintahan Bani
Abbasiyah karena telah mengalahkan Bani Buwaihi. Keadaan khalifah mulai

3
membaik terutama bidang agama karena Bani Saljuk dengan Bani Abbasiyah
sama-sama sepaham Sunni.
5.      Periode kelima (tahun 1199 – 1258 M)
Pemerintahan Bani Abbasiyah tidak berada di bawah kekuasaan siapapun
tetapi wilayah kekuasaannya hanya tinggal Baghdad dan sekitarnya. Pada tahun
1258 M, tentara Mongol dipinpin oleh Hulagu Khan masuk kota Baghdad
menghancurleburkan kota Baghdad dan isinya, sehingga berakhirlah Bani
Abbasiyah.4[4]
Sebenarnya zaman keemasan Bani Abbasiyah telah dimulai sejak
pemerintahan pengganti Khalifah Abu Jakfar Al-Mansur yaitu pada masa
Khalifah Al-Mahdi (775-785 M) dan mencapai puncaknya di masa pemerintahan
Khalifah Harun Al-Rasyid. Di masa-masa itu para Khalifah mengembangkan
berbagai jenis Kesenian, terutama kesusastraan pada khususnya dan kebudayaan
pada umumnya. Berbagai buku bermutu diterjemahkan dari peradaban India
maupun Yunani. Dari India misalnya, berhasil diterjemahkan buku-buku Kalilah
dan Dimnah maupun berbagai cerita Fabel yang bersifat anonim.
Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya pada bidang sastra dan seni
saja juga berkembang Ilmu-ilmu Naqli dan Ilmu Aqli. Perkembangan ini
memunculkan tokoh-tokoh besar dalam sejarah ilmu pengetahuan, dalam ilmu
bahasa muncul antara lain Ibnu Malik At-Thai seorang pengarang buku nahwu
yang sangat terkenal Alfiyah Ibnu malik, dalam bidang sejarah muncul sejarawan
besar Ibnu Khaldun serta tokoh-tokoh besar lainnya yang memiliki pengaruh yang
besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.5[5]

2.3 Bidang Perkembangan/Keemasan Islam Pada Zaman Abbasiyah.


2.3.1. Perkembangan Intelektual.
Secara garis besar Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi
mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid. Hal ini
dapat dilihat dari adanya gerakan penerjemahan buku dari berbagai bangsa dan
bahasa. Sehingga dengan gerakan penerjemahan buku tersebut, lahirlah para tokoh
Islam sesuai dengan keahliannya.
4

5
a. Ilmu Umum
1) Ilmu Filsafat
Ø  Al-Kindi atau Abu Yusuf Ya’qub Bin Ishak ( 809-873 M), seorang filsuf bangsa
Arab.
Ø  Al Farabi (wafat tahun 916 M) dalam usia 80 tahun.
Ø  Ibnu Maskawai (wafat tahun 523 H).
Ø  Ibnu Shina ( 980-1037 M). Karangan-karangan yang terkenal antara lain: Shafa,
Najat, Qoman, Saddiya dan lain-lain
Ø  Al Ghazali (1085-1101 M). Dikenal sebagai Hujjatul Islam, karangannya: Al-
Munqizh Minadl-Dlalal ,Tahafutul Falasifah, Mizanul Amal, Ihya Ulumuddin,
dan lain-lain.
Ø  Ibnu Rusd (1126-1198 M). Karangannya: Kulliyaat, Tafsir Urjuza, Kasful Afillah,
dan lain-lain.
b. Bidang Kedokteran
Ø  Ali bin Rabban At Torabi. Merupaka dokter pribadi khalifah Al Mutawakkil yang
menulis buku Firdaus.
Ø  Ali bin Abbas Al Majusi, salah satu karyanya adalah Al kitab Al Maliki.
Ø  Ibnu Sina, ia disebut oleh kaum muslimin sebagai pangeran dokter.
Ø  Ar Razi atau Razes (809-873 M). Karangan yang terkenal mengenai cacar dan
campak yang diterjemahkan dalam bahasa latin.6[6]
c. Bidang Matematika
Ø  Umar Al Farukhan: Insinyur Arsitek Pembangunan kota Baghdad.
Ø  Al Khawarizmi: Pengarang kitab Al Gebra (Al Jabar), penemu angka (0).
d. Bidang Astronomi
Berkembang subur di kalangan umat Islam, sehingga banyak para ahli yang
terkenal dalam perbintangan ini seperti :
Ø  Al Farazi : pencipta Astro lobe
Ø  Al Gattani/Al Betagnius
Ø  Abul wafat : menemukan jalan ketiga dari bulan
Ø  Al Farghoni atau Al Fragenius.

6
2.3.2. Perkembangan Peradaban di Bidang Fisik
Perkembangan peradaban pada masa daulah Bani Abbasiyah sangat maju
pesat, karena upaya-upaya dilakukan oleh para Khalifah di bidang fisik. Hal ini
dapat kita lihat dari bangunan – bangunan yang berupa:
a)      Kuttab
b)      Majlis Muhadharah,yaitu tempat pertemuan para ulama, sarjana,ahli pikir dan
pujangga untuk membahas masalah-masalah ilmiah.
c)      Darul Hikmah, Adalah perpustakaan yang didirikan oleh Harun Ar-Rasyid. Ini
merupakan perpustakaan terbesar yang di dalamnya juga disediakan tempat
ruangan belajar.
d)     Masjid
e)      Pada masa Daulah Bani Abbassiyah, peradaban di bidang fisik seperti
kehidupan ekonomi: pertanian, perindustrian, perdagangan berhasil
dikembangkan oleh Khalifah Mansyur.

2.3.3. Perkembangan peradaban di bidang politik dan pemerintahan


Dalam menjalankan roda pemerintahan Khalifah Dinasti Abbasiyah
mengangkat menteri (wasir) dan membentuk kementrian (wizarat). Menteri adalah
pembantu utama khalifah, ia berhak mengangkat dan memecat pegawai. Khalifah
juga mengangkat hakim yang bertugas menyelesaikan masalah muamalah. Untuk
membantu lancarnya kepemerintahan dibentuklah Diwanul Kitabah (Sekertariat
Negara) dengan dibantu oleh : katibur Rasail, katibul Kharraj, katibul Jund,
katibul Syurthan, katibul Qada’.
Selain itu, juga dibentuk departemen-departemen yang dikepalai oleh
menteri, departemen-departemen itu antara lain : diwan al kharraj, diwan az-
Ziman, diwan al jund, diwan barid, diwan ar Rasail. Dalam pemerintahan dinasti
Umayyah ada juga yang disebut hajib, yang bertugas mengawasi dan memberikan
persetujuan terhadap program kerja menteri. Wilayah Dinasti Abbasiyah dibagi
menjadi beberapa provinsi yang dinamakan imarat, gubernurnya bergelar Amir.
2.3.4. Bidang Militer
Militer Dinasti Abbasiyah terdiri atas tiga bagian, yaitu pasukan pemanah,
pasukan infanteri, dan pasukan berkuda/kavaleri. Pasukan pemanah bersentakan
anak panah dan busurnya, tugas pasukan ini adalah mengacaukan musuh dari
jarak jauh. Pasukan invanteri bersenjatakan pedang, tombak, helm, dan tamengya.
Mereka bertugas memukul mundur pasukan musuh pada pertempuran jarak dekat.
Pasukan berkuda bersenjatakan pedang dan lembing, mereka bertugas mengobrak-
abrik pertahanan lawan melalui depan, samping, dan belakang. Selain pasukan-
pasukan di atas ada lagi pasukan pengawal khalifah, mereka ini pasukan elite yang
bergaji tinggi.
Angkatan bersenjata Dinasti Abbasiyah didominasi oleh orang Arabdan
Persiah pada awalnya, namun pada tahun-tahun selanjutnya didominasi oleh Arab,
Turki, dan persiah. Dan masa sebelum berakhir daulat ini pasukan bersenjatanya
didominasi oleh Persiah dan Turki.7[7]

2.3.5. Sistem pendidikan islam pada masa kejayaan


Masa kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang pesatnya
kebudayaan Islam yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga
pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal serta universitas dalam berbagai
pusat kebudayaan Islam. Pendidikan tersebut sangat berpengaruh dalam
membentuk pola kehidupan, budaya dan menghasilkan pembentukan dan
perkembangan dalam berbagai aspek budaya kaum muslimin.8[8]
Adapun sistem pendidikan Islam pada masa kejayaan meliputi :
1. Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
dipelajari oleh siswa. Lebih luas lagi, kurikulum bukan hanya sekedar rencana
pelajaran, tetapi semua yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan di
sekolah.
Kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam pada mulanya berkisar pada
bidang studi tertentu. Namun seiring perkembangan sosial dan cultural, materi
kurikulum semakin luas. Pada masa kejayaan Islam, mata pelajaran bagi
7

8
kurikulum sekolah tingkat rendah adalah al-Quran dan agama, membaca, menulis,
dan berenang. Sedangkan untuk anak-anak amir dan penguasa,
Kurikulum tingat rendah sedikit berbeda. Di istana-istana biasanya
ditegaskan pentingnya pengajaran ,ilmu sejarah, cerita perang, cara-cara
pergaulan, disamping ilmu-ilmu pokok seperti al-Quran, syair, dan fiqih. Setelah
usai menempuh pendidikan rendah, siswa bebas memilih bidang studi yang ingin
ia dalami di tingkat tinggi.
Ilmu-ilmu agama mendominasi kurikulum di lembaga-lembaga pendidikan
formal, seperti masjid, dengan al-Quran sebagai intinya. Ilmu-ilmu agama harus
dikuasai agar dapat memahami dan menjelaskan secara terperinci makna al-Quran
yang berfungsi sebagai fokus pengajaran.
2. Metode Pengajaran
Dalam proses belajar mengajar, metode pengajaran merupakan salah satu
aspek pengajaran yang penting untuk mentransfer pengetahuan atau kebudayaan
dari seorang guru kepada para pelajar. Metode pengajaran yang dipakai dapat
dikelompokkan ke dalam tiga macam, yaitu lisan, hafalan, dan tulisan. Metode
lisan bisa berupa dikte, ceramah, dan diskusi. Metode menghafal merupakan ciri
umum dalam sistem pendidikan Islam pada masa ini. Untuk dapat menghafal
suatu pelajaran, murid-murid harus membaca berulang-ulang sehingga pelajaran
melekat di benak mereka. Sedangkan metode tulisan adalah pengkopian karya-
karya ulama.
3. Rihlah Ilmiyah
Salah satu ciri yang paling menarik dalam pendidikan Islam di masa itu
adalah sistem Rihlah Ilmiyah, yaitu pengembaraan atau perjalanan jauh untuk
mencari ilmu9[9].

BAB III
PENUTUP

9
3.1 Kesimpulan
Adapun yang dapat saya simpulkan dari makalah ini, yaitu:
1.      Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali
ibn Abdullah ibn al-Abbass. Dia dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia
dilantik menjadi Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal 132 H, Setelah
mengalahkan pasukan Marwan ibn Muhammad(pasukan Dinasti Umayyah).
2.      Masa Bani Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan
istilah ‘’The Golden Age’’. Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak
kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga
telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan
banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Fenomena
ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang
menghasilkan berbagai inovasi baru di berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
3.      Bidang Perkembangan/Keemasan Islam Pada Zaman Abbasiyah, terdiri dari
a. perkembangan intelektual. b. perkembangan peradaban dibidang
fisik,didalamnya terdapat bangunan-bangunan yang dipakai untuk menuntut
ilmu.seperti:kuttab,darul hikmah,masjid,dll. c. perkembangan peadaban dibidang
politik dan pemerintahan, dengan mengangkat menteri-menteri dan nenbentuk
kementerian, dan juga membentuk departemen-departemen yng di kepalai oleh
menteri. d. bidang militer,terdiri dari:pasukan pemanah, pasukan infanteri,dan
pasukan berkuda
4.      Masa kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang pesatnya
kebudayaan Islam yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga
pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal serta universitas dalam berbagai
pusat kebudayaan Islam. Pendidikan tersebut sangat berpengaruh dalam
membentuk pola kehidupan, budaya dan menghasilkan pembentukan dan
perkembangan dalam berbagai aspek budaya kaum muslimin.kebudayaan itu
dipengaruhi oleh dua faktor,yakni faktor intern(yang dibawa dari ajaran Islam itu
sendiri) dan faktor ekstern(yang dibawah luar ajaran Islam.
5.      Sistem pendidikan Islam terdiri atas tiga bagian,yaitu petama,Kurikulum
adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari oleh
siswa.kedua, metode pengajaran, merupakan salah satu aspek pengajaran yang
penting untuk mentransfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru
kepada para pelajar. Ketiga, Rihlah Ilmiyah, yaitu pengembaraan atau perjalanan
jauh untuk mencari ilmu.

3.2 Saran
Demikianlah makalah ini, semoga menjadi bahan yang bermanfaat serta
dapat menjadi bahan pelajaran bagi kita semua. Untuk lebih memahami semua
materi tentang Sejarah Pendidikan Islam, disarankan para pembaca mencari
referensi lain yang berkaitan dengan materi makalah ini. Penulis juga menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Aziz Tirbizi, E.Abdul. sejarah Perkembangan Pendidikan Islam. Tangerang :
Usaha Baru, 2007.

BadriYatim, Dr.MA. Sejarah Pendidikan Islam Pada Masa Abbasiyah. Jakarta :


PT. Grafindo Persada, 2006.

Nur Fajri, Miqdad. Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung : Pustaka Furqan, 2010.

Subki, A’la, Drs. Sejarah Kebudayaan Islam. Klaten Utara : CV. Gema Nusa,
2010.

Hasjmi, A. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta : Al- Husna Dzikra, 1997.

Anda mungkin juga menyukai