KEKUASAANNYA
DISUSUN OLEH;
MUHAMMAD HATTA RAJASA
(05220220028)
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang
telah menjadi teladan bagi umat manusia.
Makalah ini saya susun sebagai hasil dari tugas yang saya lakukan dalam rangka memenuhi
salah satu tugas mata kuliah yang saya ikuti. Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang ada. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat saya harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan tugas kepada saya
untuk penyusunan makalah ini. Terima kasih kepada dosen saya yang telah memberikan tugas
ini sehingga saya dapat memahami judul tersebut.
Akhir kata, saya berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi
salah satu sumbangan kecil saya dalam memperkaya ilmu pengetahuan. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan kemudahan serta keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil.
Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................ 3
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN........................................................................................................................ 4
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 5
A. SEJARAH PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM UMAYYAH...........................................5
B. KERUNTUHAN DAN AKHIR KEKUASAAN UMAYYAH.......................................................6
BAB III....................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
A. KESIMPULAN................................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Arsitektur
2. Militer
3. Perdagan
4. Ilmu pengetahuan dan pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan peradaban islam pada masa bani umayyah di bagi menjadi beberapa
bidang yaitu.
1.Arsitektur
Seni bangunan (arsitektur) pada zaman Umayyah bertumpu pada bangunan sipil
berupa kota-kota, dan bangunan agama berupa masjid-masjid.Pada masa Walid bin Abd al-
Malik dibangun pula masjid agung yang terkenal dengan nama “Masjid Damaskus” atas
kreasi arsitektur Abu Ubaidah bin Jarrah.57 Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga
menyediakan dana 10.000 dinar emas untuk memperluas dan menyempurnakan perbaikan
Masjid al-Haram. Begitu pula Masjid Nabawi, juga diperindah dan diperluas dengan
arsitektur Syiria di bawah pengawasan Umar bin Abdul Aziz.
2.Organisasi Militer
Pada masa Umayyah organisasi militer terdiri dari Angkatan Darat (al-Jund),
Angkatan Laut (al-Bahriyah), dan Angkatan Kepolisian (as-Syurtah).Adapun organisasi
kepolisian pada mulanya merupakan bagian dari organisasi kehakiman. Tetapi kemudian
bersifat independen, dengan tugas mengawasi dan mengurus soal-soal kejahatan. Pada masa
Hisyam bin Abdul Malik, dalam organisasi kepolisian dibentuk Nidhamal-Ahdas sistem
penangkal bahaya yang bertugas hampir serupa dengan tugas-tugas tentara.
3.Perdagangan
Setelah Dinasti Umayyah berhasil menguasai wilayah yang cukup luas, maka lalu
lintas perdagangan mendapat jaminan yang layak. Lalu lintas darat melalui jalan Sutera ke
Tiongkok guna memperlancar perdagangan sutera, keramik, obat-obatan dan wewangian.
Adapun lalu lintas di lautan ke arah negeri-negeri belahan timur untuk mencari rempah-
rempah, bumbu, anbar, kasturi, permata, logam mulia, gading, dan bulu-buluan. Keadaan
demikian membawa ibukota Bashrah di teluk Persi menjadipelabuhan dagang yang teramat
ramai dan makmur, begitu pula kota Aden. Dari kedua kota pelabuhan itu iring-iringan
kafilah dagang hampir tak pernah putus menuju Syam dan Mesir.
B.Kemunduran dan Akhir Kekuasaan Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah mengalami kemajuan yang pesat hanya pada dasawarsa pertama
kekuasaannya, sedangkan pada tahun berikutnya sudah mengalami kemunduran. Kemajuan
yang terjadi pasa masa pemerintahan Muawiyah sampai kepada Hisyam. Marwan bin
Muhammad bin Marwan, bergelar Marwan II (688-750), merupakan khalifah trakhirbani
umayyah yang berkuasa di Damaskus. Walaupun memperoleh kemenangan pada awalnya, ia
akhirnya di kalahkan secara menyakinkan oleh Abdul Abbas as-Syaffah dari Bani Abbasiyah.
Adapun beberapa faktor penyebab kemunduran dinasti umayyah adalah :
1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah suatu yang baru bagi
tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas.
Ketidakjelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan
yang tidak sehat di kalangan anggota keluarga istana.
2. Adanya gerakan oposisi dari pendukung Ali dan Khawarij baik. Yang dilakukan
secara terbuka maupun secara tertutup. Hal ini banyak menyedot perhatian
pemerintah ketika itu.
3. Timbulnya permasalahan sosial yang menyebabkan orang non Arab dan suku
Arabia Utara sehingga Dinasti Umayyah kesulitan untuk menggalang persatuan
dan kesatuan.
4. Sikap hidup mewah di kalangan keluarga istana dan perhatian terhadap masalah
keagamaan sudah berkurang.
5. Adanya kekuatan baru yang digalang oleh keturunan al Abbas ibn Abd al
Muthalib sehingga menyebabkan keruntuhan kekuasaan Dinasti Umayyah.
Gerakan ini didukung penuh Bani Hasyim dan golongan Syiah serta kaum Mawali
yang di nomor duakan ketika pemerintahan Bani Umayyah.Dengan demikian
dapat menjadi pengalaman bagi setiap pemerintahan yang tidak baik lambat atau
cepat tetap akan runtuh. Sebuah sistem yang telah dibangun dengan tidak baik
akan menghasilkan produk yang tidak baik juga.
Kesimpulan dari sub pembahasan ini adalahMarwan bin Muhammad bin Marwan, bergelar
Marwan II (688-750), merupakan khalifah trakhirbani umayyah yang berkuasa di Damaskus.
Ia akhirnya di kalahkan secara menyakinkan oleh Abdul Abbas as-Syaffah dari Bani
Abbasiyah. Terdapat terdapat beberapa faktor penyebab kemunduran dan akhir dinasti
umayyah, yaitu perubahannya sisitem kekhalifahan dari demokratis menjadi monarki, adanya
oposisi dari pendudkung ali dan khawarij, tumbuhnya masalah sosial, sikap hidup mewah
keluarga istanah, dan adanya kekuatan yang digalang oleh keturunan al-Abbas Ibn Abd al-
Muthalib.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dinasti Umayyah, melalui pencapaian monumentalnya dalam arsitektur, militer,
perdagangan, serta ilmu pengetahuan dan pendidikan, telah meletakkan dasar bagi
perkembangan peradaban Islam dan berkontribusi secara signifikan terhadap warisan budaya
dunia. Meskipun dinasti ini pada akhirnya mengalami kejatuhan, sumbangan mereka terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan, ekonomi, dan budaya tetap abadi, menginspirasi generasi masa
depan dan memperkaya dialog antar peradaban.