Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM


PADA MASA BANI UMAYYAH

Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah sistem pemerintahan Islam

Di susun oleh :
DIMAS ADI PUTRA
207310251
SISTEM PEMERINTAHAN ISLAM

FAKULTAS FISIPOL
UNIVERSITAS ISLAM RIAU

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat, berkah, dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Sejarah Peradaban Islam yang
membahas tentang“Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Bani
Umayyah” ini. Sholawat dan salam tak lupa juga penulis haturkan kepada
baginda nabi Muhammad SAW.
Dalam penulisan makalah kali ini penulis jadi mengetahui tentang
perkembangan kebudayaan islam pada masa Bani Umayyah. Meski hambatan
dan cobaan dalam pembuatan makalah ini penulis rasakan juga, tapi berkat
semangat dari teman-teman dan orang-orang terdekat, Alhamdulillah penulis
dapat menyelesaikan.
Penulis menyadari jika makalah yang penulis sajikan ini belumlah
sempurna. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang ingin belajar
tentang sejarah kebudayaan islam.
Pekanbaru,25 Desember

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penyajian Data Sejarah ............................................................. 3
1. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah ................................ 3
2. Bentuk Pemerintahan Dinasti Umayyah ........................... . 4
3. Kholifah Pada Masa Dinasti Umayyah ............................... 5
B. Peradaban Pada Masa Dinasti Umayyah ................................. 6
1. Sistem Politik dan Perluasan Wilayah ............................... 6
2. Sistem Ekonomi ................................................................. 9
3. Sistem Sosial....................................................................... 9
4. Sistem Fiskal....................................................................... 10
5. Sistem Peradilan ................................................................. 11
6. Pembangunan, Peradaban, Pengembangan Intlektual, Baha
sa dan Sastra Arab ............................................................... 11
C. Masa Kemunduran Dinasti Umayyah ...................................... 13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib mengakibatkan
lahirnya kekuasan yang berpola dinasti atau kerajaan. Pola kepemimpinan
sebelumnya (khalifah Ali) yang masih menerapkan pola keteladanan Nabi
Muhammad, yaitu pemilihan khalifah dengan proses musyawarah akan terasa
berbeda ketika memasuki pola kepemimpinan dinasti-dinasti yang
berkembang sesudahnya.
Dinasti Bani Umayyah merupakan dinasti yang berkuasa selama lebih
kurang 90 tahun (41- 132/661-750). Dinasti Umayyah merupakan kerajaan
Islam pertama yang didirikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan. Perintisan
dinasti ini dilakukannya dengan cara menolak pembantaian terhadap khalifah
Ali bin Abi Thalib, kemudian ia memilih berperang dan melakukan
perdamaian dengan pihak Ali dengan strategi politik yang sangat
menguntungkan baginya.
Jatuhnya Ali dan naiknya Muawiyah juga disebabkan keberhasilan pihak
khawarij (kelompok yang membangkang dari Ali) membunuh khalifah Ali,
meskipun kemudian tampuk kekuasaan dipegang oleh putranya Hasan,
namun tanpa dukungan yang kuat dan kondisi politik yang kacau akhirnya
kepemimpinannya pun hanya bertahan sampai beberapa bulan. Pada
akhirnya Hasan menyerahkan kepemimpinan kepada Muawiyah, namun
dengan perjanjian bahwa pemilihan kepemimpinan sesudahnya adalah
diserahkan kepada umat Islam. Perjanjian tersebut dibuat pada tahun 661 M /
41 H dan dikenal dengan am jama’ah karena perjanjian ini mempersatukan
ummat Islam menjadi satu kepemimpinan, namun secara tidak langsung
mengubah pola pemerintahan menjadi kerajaan.
Meskipun begitu, munculnya Dinasti Umayyah memberikan babak baru
dalam kemajuan peradaban Islam, hal itu dibuktikan dengan sumbangan-
sumbangannya dalam perluasan wilayah, kemajuan pendidikan, kebudayaan
dan lain sebagainya.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah?
2. Bagaimana Perkembangan Peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah?
3. Bagaimana kemunduran Dinasti Umayyah ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah.
2. Dapat mengetahui Perkembangnya Peradaban Islam pada masa Dinasti
Umayyah.
3. Dapat mengetahui kemunduran Dinasti Umayyah.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyajian Data Sejarah
1. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah
Sejarah berdirinya Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah Ibn
‘Abdi Syams Ibn ‘Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah
Quraisy pada zaman jahiliyah. Bani Umayyah baru masuk agama Islam
setelah mereka tidak menemukan jalan lain selain memasukinya, yaitu
ketika Nabi Muhammad berserta beribu-ribu pengikutnya yang benar-
benar percaya terhadap kerasulan dan kepemimpinan yang menyerbu
masuk ke dalam kota Makkah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M, banyak
sekali pertikaian politik dikalangan ummat Islam, puncaknya adalah ketika
terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib oleh Ibnu Muljam. Setelah
khalifah terbunuh, kaum muslimin diwilayah Iraq mengangkat al-Hasan
putra tertua Ali sebagai khalifah yang sah. Sementara itu Mu’awiyah
sebagi gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya
sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu’awiyah bin Abi
Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan
pemerintahannya kepada mu’awiyyah bin abi sufyan. Mu'awiyah sebagai
pendiri dinasti Umayyah adalah putra Abu Sufyan, seorang pemuka
Quraisy yang menjadi musuh Nabi Muhammad saw. Mu'awiyah dan
keluarga keturunan Bani Umayyah memeluk Islam pada saat terjadi
penaklukan kota Makkah. Nabi pernah mengangkatnya sebagai sekretaris
pribadi dan Nabi berkenan menikahi saudaranya yang perempuan yang
bernama Umi Habibah. Karier politik Mu'awiyah mulai meningkat pada
masa pemerintahan Umar Ibn Khattab. Setelah kematian Yazid Ibn Abu
Sufyan pada peperangan Yarmuk, Mu'awiyah diangkat. menjadi kepala di
sebuah kota di Syria. Karena keberhasilan kepemimpinannya, tidak lama
kemudian dia diangkat menjadi gubernur Syria oleh khalifah Umar.
Mu'awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat melancarkan
perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah kekuasaan

3
Bizantine. Pada masa pemerintahan khalifah Ali Ibn Abu Thalib,
Mu'awiyah terlibat konflik dengan khalifah Ali untuk mempertahankan
kedudukannya sebagai gubernur Syria. Sejak saat itu Mu'awiyah mulai
berambisi untuk menjadi khalifah dengan mendirikan dinasti Umayyah.
Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu'awiyah menjadi penguasa seluruh
imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa
penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya

2. Bentuk Pemerintahan Dinasti Bani Umayyah


Setelah Muawiyah memindahkan pusat pemerintahan dari kota
Madinah ke Damaskus, maka pemerintahan Muawiyah berubah bentuk
dari Theo-Demokrasi menjadi Manarchi (kerajaan/dinasti) hal ini berlaku
semenjak ia mengangkat putranya Yazid sebagai putra mahkota.
Kebajikan yang dilakukan oleh Muawiyah ini dipangaruhi oleh tradisi
yang terdapat dibekas wilayah kerajaan Bizantium yang sudah lama
dikuasai oleh Muawiyah, semenjak dia diangkat menjadi Gubernur oleh
Umur Ibn Khatab di Suriah. Setelah Muawiyah meninggal dunia orang-
orang keterunan Umayyah mengangkat Yazid bin Muawiyah menjadi
Khalifah sebagai pengganti ayahnya. semenjak itu sistim pemerintahan
Bani umayyah memakai sistim turun-temurun sampai kepada Khalifah
Marwan bin Muhammad. Marwan bin Muhammad tewas dalam
pertempuran melawan pasukan Abdul Abbas As-Safah dari Bani Abas
pada tahun 750 M. dengan demikian berakhir Dinasti Bani Umayyah dan
diganti oleh Dinasti Bani Abbas setelah memerintah lebih kurang 90
tahun.
Atas perubahan bentuk pemerintahan dari demokrasi ke munarchi,
menimbulkan pertentangan dua tokoh, yakni Husen bin Ali dengan
Abdullah bin Zuber sehingga mumbuat Husen dan Abdullah
meninggalkan kota Madinah. Adapun khalifah-khalifah terbesar Bani
Umayyah adalah Muawiyah bin Abi Sofyan (661-680 M), Abd Al-MAlik
bin Marwan (685-750 M), Al-Walid bin Abdul Malik (705-715), Umar bin
Abdul Azis (717-720 M), Hasyim bin Abdul Malik (720-743 M), puncak

4
kejayaan Dinasti Bani Umayyah terjadi pada masa Umar bin Abdul Aziz
(717-720 M), setelah itu merupakan masa keruntuhannya.
3. Kholifah Pada Masa Bani Ummayah
Dinasti Umayyah yang berkuasa hampir satu abad, selama 90
tahun mempunyai 14 khalifah. Adapun urut-urutan khalifah Umayyah
adalah sebagai berikut :
NO Nama Mulai Berakhir Lamanya Umur
1 Muawiyah bin 41H = 60 H = 19 th 3 bln 80 th
Abi Sufyan 661 M 671
M
2 Yazid bin 60 H = 64 H = 3 th 3 bln 38 th
Mu’awiyah 681 M 684 M
3 Muawiyah II bin 64 H = 64 H = 3 bln 23 thn
Yazid 684 M 684 M
4 Marwan bin al- 64 H = 65 H = 9 bln 63 thn
Hakam 684 M 684 M
5 Abdul Malik bin 65 H = 86 H = 21 thn 76 thn
Marwan 684 M 705 M
6 Walid bin Abdul 86 H = 96 H = 9 thn 7 bln 42 thn
Malik 707 M 714 M
7 Sulaiman bin 96 H = 99 H = 2 thn 8 bln 45 thn
Abdul Malik 741 M 717 M
8 Umar bin Abdul 101 H = 101 H = 2 thn 5 bln 39 thn
Aziz 721 M 720 M
9 Yazid II bin 101 H = 105 H = 4 thn 1 bln 40 thn
Abdul Malik 721 M 724 M
10 Hisyam bin Abdul 105 H = 125 H = 19 thn 9 55 thn
Malik 724 M 743 M bln
11 Walid II bin 125 H = 126 H = 1 thn 2 bln 40 thn
Yazied 743 M 744 M
12 Yazied III bin 126 H = 126 H = 6 bln 46 thn
Walied 744 M 744 M
13 Ibrahim bin Walid 126 H = 127 H = 4 bln 47 thn
744 M 744 M

5
14 Marwan II al- 127 H = 132 H = 5 thn 10 62 hn
ja’diy 744 M 750 M bln
Beberapa Khalifah Umayyah yang terbesar adalah Muawiyah, Abdul

Malik, Umar bin Abdul Aziz. Namun ada juga yang mengatakan bahwa

khalifah Umayyah terbesar adalah Muawiyah ibn Abi Sofyan, Abdul

Malik ibn Marwan, Walid ibn Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz dan

Hisyam ibn Abd Malik. Ada perbedaan dalam mengklasifikasikan khalifah

terbesar Bani Umayyah, namun demikian diperlukan bukti-bukti

kebesaran 5 khalifah tersebut1.

Khalifah-khalifah besar dinasti Bani Umayyah ini adalah Muawiyah

ibn Abi Sufyan (661-680M), Abd Al-Malik ibn Marwan (685-705M), Al

Walid ibn Abdul Malik (705-715M), Umar ibn Abd al-Aziz (717-720M),

dan Hasyim ibn Abd Al-Malik (724-743M)

B. Peradaban pada Masa Dinasti Umayyah


1. Sistem Politik Dan Perluasan Wilayah
Dijaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Disebelah timur,
Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai kesungai Oxus dan
Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-
serangan ke Ibu Kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang
dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh Khalifah Abd Al-Malik,
dia menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Baikh,
Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand. Mayoritas penduduk
dikawasan ini kaum Paganis. Pasukan islam menyerang wilayah Asia
Tengah pada tahun 41H / 661M. pada tahun 43H / 663M mereka mampu
menaklukkan Salistan dan menaklukkan sebagian wilayah Thakaristan
pada tahun 45H / 665M. Mereka sampai kewilayah Quhistan pada tahun

1 Istianah Abu Bakar. Op. Cit. hlm. 51-52

6
44H / 664M. Abdullah Bin Ziyad tiba dipegunungan Bukhari. Pada tahun
44H / 664M para tentaranya datang ke India dan dapat menguasai
Balukhistan,Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maitan.
Ekspansi kebarat secara besar-besaran dilanjutkan dijaman Al-Walid
Ibn Abd Abdul Malik (705M-714M). Masa pemerintahan Walid adalah
masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Umat islam merasa hidup
bahagia, tidak ada pemberontakan dimasa pemerintahanya. Dia memulai
kekuasaannya dengan membangun Masjid Jami’ di Damaskus. Masjid
Jami’ ini dibangun dengan sebuah arsitektur yang indah, dia juga
membangun Kubbatu Sharkah dan memperluas masjid Nabawi, disamping
itu juga melakukan pembangunan fisik dalam skala besar.
Pada masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang demikian luas,
penaklukan ini dimulai dari Afrika utara menuju wilayah barat daya, benua
eropa yaitu pada tahun 711M. Setelah Al Jazair dan Maroko dapat
ditaklukkan, Tariq Bin Ziyad pemimpin pasukan islam dengan pasukannya
menyebrangi selat yang memisahkan antara Maroko dengan Benua Eropa
dan mendarat disuatu tempat yang sekarang dikenal nama Bibraltar (Jabal
Tariq). Tentara Spanyol dapat dikalahkan, dengan demikian Spanyol
menjadi sasaran ekspansi.
Selanjutnya Ibu Kota Spanyol Kordova dengan cepatnya dapat
dikuasai, menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Sevi’e, Elvira, dan
Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya
Kordova. Pasukan islam memperoleh dukungan dari rakyat setempat yang
sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Pada masa inilah
pemerintah islam mencapai wilayah yang demikian luas dalam rentang
sejarahnya, dia wafat pada tahun 96H / 714M dan memerintah selama 10
tahun.
Di zaman Umar Ibn Ab Al-Aziz masa pemerintahannya diwarnai
dengan banyak Reformasi dan perbaikan. Dia banyak menghidupkan dan
memperbaiki tanah-tanah yang tidak produktif, menggali sumur-sumur
baru dan membangun masjid-masjid. Dia mendistribusikan sedekah dan
zakat dengan cara yang benar hingga kemiskinan tidak ada lagi

7
dijamannya. Dimasa pemerintahannya tidak ada lagi orang yang berhak
menerima zakat ataupun sedekah. Berkat ketaqwa’an dan kesalehannya, dia
dianggap sebagai salah seorang Khulafaur Rasyidin. Penaklukan dimasa
pemerintahannya pasukan islam melakukan penyerangan ke Prancis dengan
melewati pegunungan Baranese mereka sampai ke wilayah Septomania dan
Profanes, lalu melakukan pengepungan Toulan sebuah wilayah di Prancis.
Namun kaum muslimin tidak berhasil mencapai kemenangan yang berarti
di Prancis. sangat sedikit terjadi perang dimasa pemerintahan Umar.
Dakwah islam marak dengan menggunakan nasehat yang penuh hikmah
sehingga banyak orang masuk islam, masa pemerintahan Umar Bin Abd
Aziz terhitung pendek.
Dijaman Hasyim Ibn Abd Al-Malik (724-743M) pemerintahannya
dikenal dengan adanya perbaikan-perbaikan dan menjadikan tanah-tanah
produktif. Dia membangun kota Rasyafah dan membereskan tata
administrasi. Hasyim dikenal sangat jeli dalam berbagai perkara dan
pertumpahan darah. Namun dia dikenal sangat kikir dan pelit. Penaklukan
dimasa pemerintahannya yang dipimpin oleh Abdur Rahman Al-Ghafiqi. Ia
mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers, dari sana ia mencoba
menyerang Tours. Namun dalam peperangan yang terjadi diluar kota
Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Prancis
pada tahun 114H / 732M. peristiwa penyerangan ini merupakan peristiwa
yang sangat membahayakan Eropa.
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik ditimur
maupun barat. Wilayah kekuasaan islam masa Bani Umayyah ini betul-
betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika utara, Syiria,
Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia kecil, Persia, Afganistan,
daerah yang sekarang disebut Pakistan Purkmenia, Ulbek, dan Kilgis di
Asia Tengah.
Khususnya dibidang Tashri, kemajuan yang diperoleh sedikit sekali,
sebab kurangnya dukungan serta bantuan pemerintah (kerajaan) waktu itu.
Baru setelah masa khalifah Umar Bin Abd Al-Aziz kemajuan dibidang
Tashri mulai meningkat, beliau berusaha mempertahankan perkembangan

8
hadits yang hampir mengecewakan, karena para penghafal hadits sudah
meninggal sehingga Umar Bin Abd Al-Aziz berusaha untuk membukukan
Hadits.
Meskipun keberhasilan banyak dicapai dinasti ini, namun tidak berarti
bahwa politik dalam negeri dapat dianggap stabil. Muawiyah tidak mentaati
isi perjanjiannya dengan Hasan Ibn Ali ketika dia naik tahta yang
menyebutkan bahwa persoalan pergantian pemimpin setelah Muawiyah
diserahkan kepada pemilihan umat islam. Deklarasi pengangkatan anaknya
Yazid sebagai putra mahkota menyebabkan munculnya gerakan-gerakan
oposisi dikalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara
beberapa kali dan berkelanjutan.

2. Sistem Ekonomi
Bidang-bidang ekonomi yang terdapat pada jaman Bani Umayyah
terbukti berjaya membawa kemajuan kepada rakyatnya yaitu:
a. Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan terhadap
pembangunan sektor pertanian, beliau telah memperkenalkan system
pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian.
b. Dalam bidang industri pembuatan khususnya kerajinan tangan telah
menjadi nadi pertumbuhan ekonomi bagi Umayyah.
3. Sistem Sosial (Arab Malawi)
Masyarakat dunia Islam begitu luas terdiri dari pelbagai kelompok
etnis, Arab, Persia, Rusiah, Kopti, Barbar, Vandal, Gothik, Turki dan lain-
lain. Orang-orang Arab, meskipun merupakan unsur monoritas di daerah-
daerah yang ditaklukkan, tetapi mereka memengang peranan penting
dalam politik dan soaial. Orang Arab menganggap bahwa mereka lebih
mulia dari kaum muslimin bukan Arab sendiri. Kaum muslimin bukan
Arab (non-Arab) digelar dengan nama Al-Muali (asal mula Muwali), yaitu
budak-budak tawanan perang yang telah dimerdekakan. Kemudian
disebutnya Muali semua orang Islam yang bukan Arab.
Bahkan mereka menggelarkan “Mawali” dengan Al-Hamra (Si
Merah). Orang-orang Arab memandang dirinya “Sayid” (tuan) atas

9
bangsa bukan Arab, seakan-akan mereka dijadikan tuan untuk
memerintah. Oleh karena itu, orang-orang Arab dalam zaman ini hanya
bekerja dalam bidang politik dan pemerintahan melulu, sedangkan bidang
usaha-usaha lain diserahkan kepada “Mawali” seperti pertukangan dan
kerajinan. Mawali ini membayar pajak jiwa (Jiziyah) sama dengan orang
non-Islam yangf tinggal diwilayah Islam.
Akibat dari politik kasta yang dijalankan Dinasti Umayah ini, maka
banyaklah kaum Muwali yang bersikap membantu gerakan Bani Hasyim
turunan Alawiyah, bahkan juga memihak kaum Khawarij. Akhirnya kaum
Mawali menjadi berani untuk menentang kesombongan Arab dengan
kesombongan pula, dengan dalil Al-Qur’an dan Hadist, bahwa tidak ada
kelebihan orang arab atas orang ajam (Mawali) kecuali denga bertaqwa.
Di kalangan kaum Mawali lahirlah satu gerakan rahasia yang terkenal
dengan Asy-Syu’ubiyah yang bertujuan melawan paham yang
membedakan derajat kaum Muslimin yang sebetulnya mereka adalah
bersaudara.
4. Sistim Fiskal (Keuangan ).
Ada beberapa tambahan sumber uang pada zaman Dinasti Umayyah,
seperti al-Dharaaib, kewjiban yang harus dibayar oleh warga Negara.
Kepada penduduk dari negeri-negeri yang baru dilakukan, terutama yang
baru masuk Islam ditetapkan pajak-pajaak istimewa. Saluran uang keluar,
pada masa Daulah Bani Umayah pada umumnya sperti permulaan Islam.
Yaitu untuk :
a. Gaji para pegawai dan tentara, serta biaya tata usaha Negara.
b. Pembangunan pertanian, termasuk eregasi dan penggalian terusan-
terusan
c. Ongkos bagi orang-orang tawanan perang.
d. Perlengkapan perang
e. Hadiah-hadiah kepada para pujangga
f. Pada masa Umayah, Khalifah Abdull Malik mencetak mata uang kaum
muslimi secara teratur. Pembayaran diatur dengan menggunakan mata

10
uang ini, walaupun pada masa Khalifah Umar Bin Khatab sudah dicetak
mata uang, namun belum begitu teratur.
5. Sistem Peradilan
Pada masa dinasti Bani Umayah ini pengadilan dipisahkan dengan
kekuasan politi. Kehakiman pada masa ini mempunyai dua cirri khasnya,
yaitu:
a. Bahwa seorang Qadhi (Hakim) memutuskan perkara dengan ijtihadnya,
karena pada masa itu belum ada “Mazhab Yang Empat” ataupun
mazhab-mazhab lainnya. Pada masa ini para Qadhi menggali hukum
sendiri dari Al-Qur’an dan Sunnah dengan berijtihad.
b. Kehakiman belum terpengaruh dengan politik. Karena para Qadhi
bebas merdeka dengan hukumnya, tidak terpengaruh pada kehendak
orang besar yang berkuasa. Mereka bebas bertindak, dan keputusan
mereka berlaku atas penguasa dan petugas pajak.
6. Pembangunan, Peradaban, Pengembangan Intlektual, Bahasa dan
Sastra Arab.
Pada masa Bani Umayah ini merupakan peletak dasar pembangunan
peradaban Islam yang nanti pada masa Bani Abas merupakan puncak dari
peradaban Islam. Pada masa Bani Umayah Ilmu Naqliyah mulai
berkembang. Perkembangan yang lebih menonjol adalah ilmu tafsir dan
ilmu hadist. Khalifah Umar Bin Abdul Azis sangat menaruh perhatian
yang besar kepada pengumpulan Hadist. Pengumpulan hadist
dilaksanakan oleh ‘Asim al-Anshari. Pada masa ini munjul ahli-ahli hadist
seperti Abu bakar Muhammad bin Muslim bin Abdillah al-Zuhri dan
Hasan Basri. Disamping itu muncul pula ilmu tata bahasa Arab (Nahwu),
Sibaweih menyusun al-Kitab untuk mempelajari bahasa Arab bagi orang
yang tidak mengerti bahasa Arab. Ini muncul karena wilayah Islam telah
berkembang ke luar Jazirah Arab. Orang belum mengenal bahasa Arab,
apalagi kahalifah Abdul Malik mengerakkan politik Arabisasi.
Ilmu Aqliyah pada masa ini mulai dikenalkan. Khalifah Muawiyah
memerintahkan supaya diterjemahkan karya-karya bangsa Grek (Ynani)
yang mengandung bermacam-macam ilmu. Dengan demikkian orang

11
Islam pada masa ini mulai mengetahui ilmu kedokteran, ilmu Kalam, Seni
bangun dan sebagainya. Ilmu Aqliya pada maasa ini baru bertingkat
permulaan dan pengenalan. Tingkat perkembangan adalah pada masa
khalifah Abdul Malik
Dinasti Umayyah telah mampu membentuk perdaban yang
kontemporer dimasanya, baik dalam tatanan sosial, politik, ekonomi dan
teknologi. Berikut Prestasi bagi peradaban Islam dimasa kekuasaan Bani
Umayah didalam pembangunan berbagai bidang antara lain:
a. Masa kepemimpinan Muawiyah telah mendirikan dinas pos dan tempat-
tempat dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya di
sepanjang jalan.
b. Menertibkan angkatan bersenjata.
c. Pencetakan mata uang oleh Abdul Malik, mengubah mata uang
Byzantium dengan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai
Islam. Mencetak mata uang sendiri tahun 659 M dengan memakai kata
dan tulisan Arab.
d. Jabatan khusus bagi seorang Hakim ( Qodli) menjadi profesi sendiri .
e. Keberhasilan kholifah Abdul Malik melakukan pembenahan-
pembenahan administrasi pemerintahan Islam dan memberlakukan
bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
Keberhasilannya diikuti oleh putranya Al-Walid Ibnu Abdul Malik (705
– 719 M) yang berkemauan keras dan berkemampuan melaksanakan
pembangunan.
f. Membangun panti-panti untuk orang cacat. Dan semua personil yang
terlibat dalam kegiatan humanis di gaji tetap oleh Negara.
g. Membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah
dengan daerah lainnya.
h. Membangun pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan, dan masjid-
masjid yang megah.
i. Hadirnya Ilmu Bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, Balaghah, bayan, badi’,
Isti’arah dan sebagainya. Kelahiran ilmu tersebut karena adanya

12
kepentingan orang-orang Luar Arab (Ajam) dalam rangka memahami
sumber-sumber Islam (Al-qur’an dan Al-sunnah).
j. Pengembangan di ilmu-ilmu agama, karena dirasa penting bagi
penduduk luar jazirah Arab yang sangat memerlukan berbagai
penjelasan secara sistematis ataupun secara kronologis tentang Islam.
Diantara ilmu-ilmu yang berkembang yakni tafsir, hadis, fiqih, Ushul
fiqih, Ilmu Kalam dan Sirah/Tarikh.

C. Masa Kemunduran Dinasti Umayyah


Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan
membawanya kepada kemunduran . Faktor-faktor itu antara lain adalah:
1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang
baru (bid’ah) bagi tradisi Islam yang lebih menekankan aspek senioritas.
Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini
menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di kalangan anggota
keluarga istana.
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan
dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Sisa-sisa Syi'ah (para
pengikut Abdullah bin Saba’ al-Yahudi) dan Khawarij terus menjadi
gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir
maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani
Umayyah. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot
kekuatan pemerintah.
3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku
Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada
sejak zaman sebelum Islam, makin meruncing. Perselisihan ini
mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk
menggalang persatuan dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar
golongan mawali (non Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur
lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatu
inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan
pada masa Bani Umayyah.

13
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap
hidup mewah di lingkungan istana, sehingga anak-anak khalifah tidak
sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi
kekuasaan.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah
munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn
Abd al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani
Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan
Bani Umayyah.

Beberapa penyebab tersebut muncul dan menumpuk menjadi satu,sehingga


akhirnya mengakibatkan keruntuhan dinasti umayyah,di susul kemudian
berdirinya kekuasaan orang-orang bani Abbasiyah yang mengejar- ngejar dan
membunuh setiap orang dari Bani Ummayah yang di jumpai.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah berdirinya Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah Ibn
‘Abdi Syams Ibn ‘Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah
Quraisy pada zaman jahiliyah. Bani Umayyah baru masuk agama Islam
setelah mereka tidak menemukan jalan lain selain memasukinya, yaitu ketika
Nabi Muhammad berserta beribu-ribu pengikutnya yang benar-benar percaya
terhadap kerasulan dan kepemimpinan yang menyerbu masuk ke dalam kota
Makkah.
Setelah Muawiyah memindahkan pusat pemerintahan dari kota
Madinah ke Damaskus, maka pemerintahan Muawiyah berubah bentuk dari
Theo-Demokrasi menjadi Manarchi (kerajaan/dinasti) hal ini berlaku
semenjak ia mengangkat putranya Yazid sebagai putra mahkota.
Peradaban pada Masa Dinasti Umayyah
1. Sistim Sosial (Arab Malawi)
2. Sistim Fiskal (Keuangan ).
3. Sistim Peradilan
4. Pembangunan, Peradaban, Pengembangan Intlektual, Bahasa dan Sastra
Arab.
Masa Dinasti Umayyah tidak selamanya mengalami kemajuan, ada
juga masa kemunduran yang dilalui pada masa dinasti ini. Berikut ini
beberapa faktor penyabab kemunduran:
1. Sistem pergantian khalifah yang menggunakan garis keturunan dianggap
bid’ah.
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan
dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali.
3. Pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia
Selatan (Bani Kalb).
4. Lemahnya pemerintahan daulat Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap
hidup mewah di lingkungan istana.

15
DAFTAR PUSTAKA

R, Darwin. 2013. Sejarah Peradaban dan Kebudayaan Islam. Bandar Lampung


: Anugrah Utama Raharja.

Al-Usairy, Ahmad. 2007. Sejarah Islam. Jakarta : Akbar.

Sunanto, Musyrifah. 2003. Sejarah Islam Klasik ,Jakarta Timur : Fajar


Interpratama Offset.

Amin Samsul Munir. 2009. Sejarah Peradaban Islam , Jakarta : AMZAH.

Yatim, Badri. 2010. Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada.

16

Anda mungkin juga menyukai