(Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam)
Dosen Pengampu ;
Fithrotin Jamilah H.MI
Oleh Kelompok 8 :
Ahmad Muslihin
M Iqbal Pratama
M Khafit Amiruallah
Irginiawan Listanto K
1
KATA PENGANTAR
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................………2
DAFTAR ISI ...............................................................................…........................ 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................…................……….4
A. Latar Belakang .....................................................................….....................…..4
B. Rumusan Masalah….............................................................…................….........6
BAB II PEMBAHASAN .........................................................…............................. 7
A. Sejarah Berdirinya Dinasti Bani Umayyah .......................….......................… ....7
B. Bentuk Pemerintahan Dinasti Bani Umayyah. .................….........................….... 8
C. Peradaban Pada Masa Dinasti Bani Umayyah ..................…........................…....9
1. Sistem Politik dan Perluasan Wilayah………………………………………….9
2. Sistem Ekonomi……………………………….………………………….……10
3. Sistem Sosial (Arab Malawi..………………………………………….……….10
4. Sistem Fiskal…………………………………………………………..……….11
5. Sistem Pradila………………………………………………………………….12
D. Pembangunan pada dinasti Bani Umayyah…………………………….……….12
E. Masa Keemasan Dinasi Bani Umayyah…………………………………………13
F. Keruntuhan Dinasti Bani Umayyah………………………………………….….14
BAB III PENUTUP….............................................................................……......... 16
A. Kesimpulan.........................................................................................………….16
B. Saran................................................................................................……………16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................….…….17
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan
Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari
661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribu kota di
Damaskus); serta dari 756 sampai 1031 di Cordoba, Spanyol sebagai
Kekhalifahan Cordoba. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin
‘Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah,
yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadang kala disebut juga dengan
Muawiyah I.
4
Jatuhnya Ali dan naiknya Muawiyah juga disebabkan
keberhasilan pihak khawarij (kelompok yang membangkang dari Ali)
membunuh khalifah Ali, meskipun kemudian tampuk kekuasaan
dipegang oleh putranya Hasan, namun tanpa dukungan yang kuat dan
kondisi politik yang kacau akhirnya kepemimpinannya pun hanya
bertahan sampai beberapa bulan. Pada akhirnya Hasan menyerahkan
kepemimpinan kepada Muawiyah, namun dengan perjanjian bahwa
pemilihan kepemimpinan sesudahnya adalah diserahkan kepada umat
Islam. Perjanjian tersebut dibuat pada tahun 661 M / 41 H dan dikenal
dengan am jama’ah karena perjanjian ini mempersatukan umat Islam
menjadi satu kepemimpinan, namun secara tidak langsung mengubah
pola pemerintahan menjadi kerajaan.
5
B. Rumusan Masalah
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
di sebuah kota di Syria. Karena keberhasilan kepemimpinannya, tidak
lama kemudian dia diangkat menjadi gubernur Syria oleh khalifah
Umar. Muawiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat
melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan
wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan khalifah Ali
Ibn Abu Thalib, Muawiyah terlibat konflik dengan khalifah Ali untuk
mempertahankan kedudukannya sebagai gubernur Syria. Sejak saat itu
Muawiyah mulai berambisi untuk menjadi khalifah dengan
mendirikan dinasti Umayyah.
8
Umayyah adalah Muawiyah bin Abi Sofyan (661-680 M), Abd Al-
Malik bin Marwan (685-750 M), Al-Walid bin Abdul Malik (705-715),
Umar bin Abdul Azis (717-720 M), Hasyim bin Abdul Malik (720-743
M), puncak kejayaan Dinasti Bani Umayyah terjadi pada masa Umar
bin Abdul Aziz (717-720 M), setelah itu merupakan masa
keruntuhannya.
9
Pada masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang demikian
luas, penaklukan ini dimulai dari Afrika utara menuju wilayah barat
daya, benua Eropa yaitu pada tahun 711 M. Setelah Aljazair dan
Maroko dapat ditaklukkan, Tariq Bin Ziyad pemimpin pasukan Islam
dengan pasukannya menyeberangi selat yang memisahkan antara
Maroko dengan Benua Eropa dan mendarat di suatu tempat yang
sekarang dikenal nama Gibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat
dikalahkan, dengan demikian Spanyol menjadi sasaran ekspansi.
2. S is te m Ekonomi
Bidang-bidang ekonomi yang terdapat pada jaman Bani
Umayyah terbukti berjaya membawa kemajuan kepada rakyatnya yaitu:
Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan
terhadap pembangunan sektor pertanian, beliau telah memperkenalkan
sistem pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian.
Dalam bidang industri pembuatan khususnya kerajinan tangan
telah menjadi nadi pertumbuhan ekonomi bagi Umayyah.
3. S is te m S os ia l (Ara b Ma la wi)
Masyarakat dunia Islam begitu luas terdiri dari pelbagai
kelompok etnis, Arab, Persia, Rusiah, Kopti, Barbar, Vandal, Gothik,
Turki dan lain-lain. Orang-orang Arab, meskipun merupakan unsur
minoritas di daerah-daerah yang ditaklukkan, tetapi mereka memegang
peranan penting dalam politik dan sosial. Orang Arab menganggap
bahwa mereka lebih mulia dari kaum muslimin bukan Arab sendiri.
Kaum muslimin bukan Arab (non-Arab) digelar dengan nama Al-
Muali (asal mula Muwali), yaitu budak-budak tawanan perang yang
telah dimerdekakan. Kemudian disebutnya Muali semua orang Islam
yang bukan Arab.
Bahkan mereka menggelarkan “Mawali” dengan Al-Hamra (Si
Merah). Orang-orang Arab memandang dirinya “Sayid” (tuan) atas
10
bangsa bukan Arab, seakan-akan mereka dijadikan tuan untuk
memerintah. Oleh karena itu, orang-orang Arab dalam zaman ini
hanya bekerja dalam bidang politik dan pemerintahan melulu,
sedangkan bidang usaha-usaha lain diserahkan kepada “Mawali”
seperti pertukangan dan kerajinan. Mawali ini membayar pajak jiwa
(Jizyah) sama dengan orang non-Islam yang tinggal diwilayah Islam.
Akibat dari politik kasta yang dijalankan Dinasti Umayyah ini,
maka banyaklah kaum Muwali yang bersikap membantu gerakan Bani
Hasyim turunan Alawiyah, bahkan juga memihak kaum Khawarij.
Akhirnya kaum Mawali menjadi berani untuk menentang
kesombongan Arab dengan kesombongan pula, dengan dalil Al-
Qur’an dan Hadist, bahwa tidak ada kelebihan orang arab atas orang
ajam (Mawali) kecuali dengan bertakwa. Di kalangan kaum Mawali
lahirlah satu gerakan rahasia yang terkenal dengan Asy-Syu’ubiyah
yang bertujuan melawan paham yang membedakan derajat kaum
Muslimin yang sebetulnya mereka adalah bersaudara.
11
Pada masa Umayyah, Khalifah Abddul Malik mencetak mata
uang kaum muslimin secara teratur. Pembayaran diatur dengan
menggunakan mata uang ini, walaupun pada masa Khalifah Umar Bin
Khatab sudah dicetak mata uang, namun belum begitu teratur.
5. Sistem Peradilan
Pada masa dinasti Bani Umayyah ini pengadilan dipisahkan
dengan kekuasaan politik. Kehakiman pada masa ini mempunyai dua
ciri khasnya, yaitu:
Bahwa seorang Qadhi (Hakim) memutuskan perkara dengan
ijtihadnya, karena pada masa itu belum ada “Mazhab Yang Empat”
ataupun mazhab-mazhab lainnya. Pada masa ini para Qadhi menggali
hukum sendiri dari Al-Qur’an dan Sunah dengan berijtihad.
Kehakiman belum terpengaruh dengan politik. Karena para
Qadhi bebas merdeka dengan hukumnya, tidak terpengaruh pada
kehendak orang besar yang berkuasa. Mereka bebas bertindak, dan
keputusan mereka berlaku atas penguasa dan petugas pajak.
12
Ilmu Aqliyah pada masa ini mulai dikenalkan. Khalifah
Muawiyah memerintahkan supaya diterjemahkan karya-karya bangsa
Grek (Ynani) yang mengandung bermacam-macam ilmu. Dengan
demikian orang Islam pada masa ini mulai mengetahui ilmu
kedokteran, ilmu Kalam, Seni bangun dan sebagainya. Ilmu Aqliyah
pada masa ini baru bertingkat permulaan dan pengenalan. Tingkat
perkembangan adalah pada masa khalifah Abdul Malik. Dinasti
Umayyah telah mampu membentuk peradaban yang kontemporer
dimasanya, baik dalam tatanan sosial, politik, ekonomi dan teknologi.
13
sungai Oxus dan berhasil menundukkan Balkanabad, Bukhara,
Khwarezmia, Ferghana dan Samarkand.
Di zaman Umar bin Abdul-Aziz, serangan dilakukan ke Perancis
melalui pegunungan Pirenia. Serangan ini dipimpin oleh Abdurrahman
bin Abdullah al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeaux,
Poitiers. Dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun, dalam
peperangan yang terjadi di luar kota Tours, al-Ghafiqi terbunuh, dan
tentaranya mundur kembali ke Spanyol. Di samping daerah-daerah
tersebut di atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah (mediterania)
juga jatuh ke tangan Islam pada zaman Bani Umayyah ini.
14
walaupun berhasil melarikan diri ke Mesir, namun kemudian berhasil
ditangkap dan terbunuh di sana. Namun, salah satu penerus Bani
Umayyah yang bernama Abdurrahman Ad-dakhil dapat meloloskan
diri pada tahun 755 M.
Ia dapat lolos dari kejaran pasukan bani Abbasiyah dan masuk ke
Andalusia (Spanyol). Di Spanyol sebagian besar umat Islam di sana
masih setia dengan Bani Umayyah. Ia kemudian mendirikan
pemerintahan sendiri dan mengangkat dirinya sebagai amir (pemimpin)
dengan pusat kekuasaan di Cordoba. Kematian Marwan bin
Muhammad menandai berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah di timur
(Damaskus) yang digantikan oleh Daulah Abbasiyah, dan dimulailah
era baru Bani Umayyah di Al-Andalus.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daulah Umayyah berasal dari nama Umayyah Ibn ‘Abdi Syams
Ibn ‘Abdi Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy
pada zaman jahiliah. Bani Umayyah baru masuk agama Islam setelah
mereka tidak menemukan jalan lain selain memasukinya, yaitu ketika
Nabi Muhammad berserta beribu-ribu pengikutnya yang benar-benar
percaya terhadap kerasulan dan kepemimpinan yang menyerbu masuk
ke dalam kota Makkah. Pada masa Bani Umayyah ini merupakan
peletak dasar pembangunan peradaban Islam yang nanti pada masa
Bani Abas merupakan puncak dari peradaban Islam. Pada masa Bani
Umayyah Ilmu Naqliyah mulai berkembang. Perkembangan yang
lebih menonjol adalah ilmu tafsir dan ilmu hadist.
Masa ke-Khilafahan Bani Umayyah hanya berumur 90 tahun
yaitu dimulai pada masa kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan, yaitu
setelah terbunuhnya Ali bin Abi Thalib, dan kemudian orang-orang
Madinah membaiat Hasan bin Ali namun Hasan bin Ali menyerahkan
jabatan kekhalifahan ini kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan dalam
rangka mendamaikan kaum muslimin yang pada masa itu sedang
dilanda bermacam fitnah yang dimulai sejak terbunuhnya Utsman bin
Affan, pertempuran Shiffin, perang Jamal, terbunuhnya Ali bin Abi
Thalib, serta pengkhianatan dari orang-orang Khawarij dan Syi’ah.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan dan
kesempurnaan di masa mendatang.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekhalifahan_Umayyah
17