Disusun Oleh:
1444 H/ 2023 M
1
KATA PENGANTAR
Oleh karena itu, saya menyampaikan terima kasih kepada semua yang telah
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.Dengan terselesaikannya
penyusunan makalah ini semoga dapat bermanfaat. Saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
perbaikan makalah di masa yang akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN....................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
BAB III.................................................................................................................. 11
PENUTUP............................................................................................................. 11
A. Kesimpulan....................................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
Jika dilihat dari perspektif sejarah peradaban Islam, pemerintahan Bani
Umaiyyah yang berkuasa selama hampir satu abad ini telah mengukir sejarah baru
dalam pemerintahan Islam. Sejarah baru tersebut melahirkan peradaban dan juga
konsep-konsep pemikiran serta sistem pemerintahan yang mana pada
kekhalifahan Bani Umayyah inilah lahir sistem pemerintahan monarki atau
kerajaan turun temurun. Walaupun sistem pemerintahan yang diterapkan sangat
berbeda dari sistem pemerintahan Islam sebelumnya, namun Bani Umayyah
mampu mencapai masa keemasan kejayaan pemerintahan Islam. Melihat
pentingnya pembelajaran mengenai peradaban di masa pemerintahan Bani
Umaiyyah, maka pada makalah kali ini penulis akan menguraikan penjelasan
mengenai konsep pemikiran dan peradaban pada masa kepemimpinan Bani
Umayyah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Peradaban Islam Masa Daulah Bani Umayyah
Dalam peristiwa tahkim itu, khalifah Ali telah tertipu oleh siasat Muawiyah
yang pada akhirnya ia mengalami kekalahan dalam segi politis. Sehingga
Mu‟awwiyah berhasil mendapat kesempatan untuk menobatkan dirinya sebagai
sebagai khalifah sekaligus raja.
5
a. Bani Umayah yang didirikan oleh Mu‟awiyah bin Abu Sufyan yang
berpusat di kota Damaskus, Syiria. Fase ini berlangsung sekitar
hampir 1 abad, yaitu sekitar 90 tahun, dan mengubah sistem
pemerintahan dari khilafah menjadi monarki atau kerajaan.
b. Bani Umayah di Andalusia (Spanyol) yang pada awalnya merupakan
wilayah taklukan Umayyah yang dipimpin oleh Gubernur pada
zaman Walid bin Abdul Malik, kemudian diubah menjadi kerajaan
yang terpisah dari kekuasaan Dinasti Bani Abbas setelah berhasil
menaklukan Bani Umayah di Damaskus.
6
BizantiumPersia. Perpaduan ini ternyata membawa kemajuan bagi Islam yang
mana hal tersebut merupakan sebuah prestasi yang mampu dicapai oleh Bani
Umayyah, dan dapat juga dikatakan Bani Umayyah ini mampu menanamkan dan
memadukan Chauvimisme dan militerisme dalam aspek pemerintahan.
Kecakapannya dalam bidang politik dan militer sangat luar biasa, militer dan
tentara bani Umayyah dikenal sebagai tentara yang paling disiplin dalam sejarah
peperangan Islam.
Dengan demikian politik dan strategi yang diterapkan oleh pendiri Bani
Umayyah memberikan masukan yang besar dalam penguasaan wilayah-wilayah
baru. 8 Yang menjadi catatan sejarah adalah sistem pemerintahan yang berubah
dari sistem “Bai‟at–Formatur” menjadi bentuk kerajaan.
a. Perluasan Wilayah
b. Bidang Pemerintahan.
7
Dalam hal administrasi pemerintahan, Bani Umayyah membentuk beberapa
Diwan (depertemen) yang terdiri dari:
d. Bidang Kemiliteran
e. Bidang Ekonomi
8
emas dalam setahun. Kemakmuran masyarakat Bani Umayyah juga terlihat pada
masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Kemiskinan dan kemelaratan telah
dapat diatasi pada masa pemerintahan khalifah ini. Kebijakan yang dilakukan oleh
Umar bin Abdul Aziz dalam implikasinya dengan perekonomian yaitu membuat
aturanaturan mengenai takaran dan timbangan, dengan tujuan agar dapat
membasmi pemalsuan dan kecurangan dalam pemakaian alat-alat tersebut.
9
membaca tulisan berbahasa Arab. Selain itu juga pada aspek kosakata,
sehingga muncul istilah-istilah berbahasa Arab yang cukup memadai yang
bisa digunakan dalam bidang hukum, tata negara, retorika, tata bahasa, dan
lain sebagainya. Namun sayangnya belum merambah pada bidang
kedokteran, filsafat, dan ilmu sains.
10
d. Kelemahan dan ketidakmampuan beberapa Khalifah Bani
Umayyah dalam memimpin pemerintahan, kemudian ditambah lagi
dengan pola hidup yang mewah, boros, mabuk-mabukan dan
perilaku yang tidak mencerminkan seorang pemimpin. Sehingga
golongan tokoh agama sangat kecewa karena perhatian penguasa
terhadap agama sangat kurang.
e. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Dinasti Umayyah
adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan
al-‟Abbas bin „Abdul Mutalib. Gerakan ini mendapat dukungan
dari Bani Hasyim, golongan Syi‟ah, dan kaum Mawalli yang
sangat kecewa dengan sistem pemerintahan Bani Umayyah.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bani Umayyah merupakan penguasa Islam yang telah merubah sistem
pemerintahan yang mulanya demokratis menjadi monarki atau sistem
pemerintahan yang berbentuk kerajaan. Kerajaan Bani Umayyah tidak diperoleh
melalui pemilihan atau suara terbanyak sebagaimana dilakukan oleh pemimpin
sebelumnya, yaitu khulafaur rasyidin. Meskipun Bani Umayyah tetap
menggunakan istilah Khalifah, namun mereka memberikan interpretasi tersendiri
untuk mengagungkan jabatannya. Mereka menyebutnya sebagai “Khalifah Allah”
dalam pengertian “penguasa” yang diangkat oleh Allah.
B. Saran
Menurut pendapat kami sebagai penulis makalah ini, kami ingin kita
sebagai mahasiswa memperdalam ajaran-ajaran islam baik dari segi agama,
kebudayaan- kebudayaan islam, dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
telah ditemukan oleh penemu-penemu islam serta menyebarkn ajara-ajaran islam.
Sehingga, islam kembali bangkit dan berjaya. Dengan kita (mahasiswa) sebagai
modal utama dalam menyebarkannya merangkul individu atau kelompok yang
berpotensi dapat menyebarkan dan memperluas penyebaran ajaran-ajaran islam
sehingga dapat terwujud islam bangkit dan berjaya lagi.
Saya menyadari bahwa makalah diatas masih memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu besar harapan saya agar pembaca
makalah dapat memberikan kritik/saran guna perbaikan dimasa yang akan
datang, terimakasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
13