Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM DINASTI

UMAYYAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban
Islam

DOSEN PENGAMPU:
Abu Lubaba, ME

Disusun oleh:

1. Efa Liyana Halim NIM: 2023.2.12.1.02303


2. Muhammad Roykhannul Arif NIM: 2023.2.12.1.02362

PROGRAM STUDI EKOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas rahmat dan
anugrah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
kelompok ini dengan baik dan tanpa kendala apapun.
Pada kesematan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah
ini, terutama dosen pengajar Abu Lubaba, M.E., kedua orang tua, serta teman-
teman.
Makalah berjudul “Sejarah Peradaban Islam Dinasti Umayyah” ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Kami memohon
maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik secara
materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Kami juga menerima kritik
serta saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di
kesempatan berikutnya. Kami harap, makalah ini memberikan manfaat dan
dampak perubahan besar sehingga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.

Cirebon, 25 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
A. Latar Belakang Peradaban Islam Dinasti Umayyah..................................
B. Genealogi Bani Umayyah..........................................................................
C. Masa Keemasan Bani Umayyah................................................................
D. Penyebab Kemunduran Bani Umayyah....................................................
E. Aliran-aliran yang Muncul pada Masa Dinasti Umayyah.........................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
Kesimpulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam sebagai agama yang lahir di Jazirah Arab, mengalami perkembangan
pesat di masa Nabi Muhammad Saw. Selepas beliau wafat, kepemimpinan dilanjutkan
oleh Khulafaur Rasyidin, yang meletakkan pondasi awal negara Islam.
Sejarah Islam diwarnai oleh berbagai dinasti yang mewariskan kontribusi
berharga bagi perkembangannya. Salah satu dinasti yang memegang peran krusial
adalah Dinasti Umayyah. Berkuasa selama kurang lebih 90 tahun. Dinasti Umayyah
telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam ranah politik, militer, sosial,
ekenomi, dan intelektual peradaban Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang melatarbelakangi Peradaban Islam Dinasti Umayyah?
2. Bagaimana genealogi Bani Umayyah?
3. Bagaimana masa keemasan Bani Umayyah?
4. Apa penyebab kemunduran Bani Umayyah?
5. Apa saja aliran-aliran yang muncul pada masa Dinasti Umayyah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang Peradaban Islam Dinasti Umayyah.
2. Untuk mengetahui genealogi Bani Umayyah.
3. Untuk mengetahui masa keemasan pada masa dinasti umayyah.
4. Untuk mengetahui pengertian penyebab kemunduran Bani Umayyah.
5. Untuk mengetahui aliran-aliran yang muncul pada masa Dinasti Umayyah.

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Peradaban Islam Dinasti Umayyah


Pendirian Dinasti Umayyah Berawal dari akhir masa pemerintahan Khalifaur
Rasyidin. Setelah Utsman wafat karena dibunuh, akhirnya sahabat ali
menggantikannya untuk menjadi pemimpin selanjutnya. Namun pada masa
pemerintahannya banyak kekacauan yang terjadi.
Muawiyah termasuk orang yang mendesak agar pembunuh Utsman segera
ditemukan. Namun, bagi Khalifah Ali hal tersebut bukan suatu yang mudah
ditemukan saat ini. Hingga terjadilah konflik antar keduanya yang menyebabkan
terjadinya Perang Shiffin.
Perang Shifffin diakhiri dengan adanya kesepakatan atau Tahkim. Sayangnya
hal ini malah membuat terpecahnya beberapa kubu seperti Khawarij, Syi’ah, dan
Muawiyah. Tak lama dari peristiwa ini, Khalifah Ali juga terbunuh dan inilah tanda
berakhirnya kepemimpinan Khulfaur Rasyidin.
Setelah Khalifah Ali wafat, kepemimpinan dilanjutkan oleh anaknya yaitu,
Hasan. Namun untuk menyelesaikan perseteruan antar kubu, akhirnya Hasan memilih
mundur dan menyerahkan kepemimpinan ke Muawiyah. Inilah awal terbentuknya
Dinasti Umayyah dengan pemimpin pertamanya Muawiyyah.
Dinasti Bani Umayyah lahir pada tahun 14 H atau 661 M. Adapun pendiri dari
dinasti ini adalah Muawiyyah bin Abi Sufyan. Muawiyyah memiliki julukan yang
terkenal yaitu Abu Abdurrahman dan Al Quraisy Al Umawi Al Makki.

B. Genealogi Bani Umayyah

C. Masa Keemasan Dinasti Umayyah


Daulah Bani Umayyah berdiri pada tahun 661 M/41 oleh Umayah Bin Abu
Sufyan. Umayyah Bin Abu Sufyan berasal dari Mekah suku Qurasy yang merupakan
keturunan Bani Umayyah, Bani Umayyah diambil dari kakek Abu Sufyan yaitu
Umayyah bin Abd al-Syam.
Berdirinya Dinasti Umayyah diawali dari peristiwa tafkhim setelah terjadinya
perang Shiffin, di Daumatul Jandal, dengan Khalifah kaum muslimin yang sah yaitu
Hasan bin Ali, penyerahan kekuasan tersebut dilakukan demi memadamkan
pemberontakan yang dilakukan oleh Umayah Bin Abu Sufyan dan menghindari
jatuhnya korban. Isi perjanjian antara Hasan bin Ali dan Umayah bin Abu Sufyan
adalah sebagai berikut:
1. Muawiyah bin Abu Sufyan akan menyerahkan harta Baitul Mal kepada Hasan
bin Ali.
2. Muawiyah bin Abu Sufyan tidak lagi melakukan caci maki dan penghujatan
terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib beserta keluarganya

3
3. Muawiyah bin Abi Sufyan diharuskan menyerahkan pajak bumi dari Persia
dan daerah Bijinad kepada Hasan setiap tahun
4. Periode setelah Muawiyyah bin Abu Sufyan berkuasa, masalah kepemimpinan
islam harus diserahkan kepada umat islam untuk dilakukan pemilihan kembali
pemimpin umat islam yang baru.
5. Muawiyah bin Abu Sufyan tidak boleh menarik suasuatupun dari penduduk
Madinah, Hijaz, dan Irak, sebab hal itu telah menjadi kebijakan Khalifah Ali
bin Abi Thalib sebelumnya.

Akhirnya pada tahun 41 H / 661 M terjadi kesepakatan damai antara Hasan


dan Muawiyah yang dikenal dengan Aam Jamaah, karena kaum muslimin sepakat
hanya memilih satu pemimpin saja yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan.
Dinasti Bani Umayyah berlangsung selama 90 tahun (41-132H/661-750 M)
masa kekalifahan Bani Umayah banyak hal yang ditorehkan yang dianggap sebagai
peradaban islam pada masanya, perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat
seiring dengan dukungan kekalifahan terhadap ilmu pengetahuan, seperti filsafat,
kedokteran, militer, dll.
Ekspansi yang dilakukan oleh kekalifahan Bani Umayah ke wilayah timur
yaitu Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Markhand. Tentaranya bahkan
sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke
Maltan. Sedangkan ke barat berhasil menguasai Spanyol dan Perancis.
Selain melakukan ekspansi wilayah kekalifahan juga melakukan
pembangunan infratruktur pisik seperti : jalan raya. Mencetak mata uang, panti
asuhan, Membangun gedung pemerintahan, masjid, rumah sakit, sekolah kedokteran.
Beberapa khalifah dari dinasti ini memiliki catatan sejarah yang menonjol.
Setidaknya ada empat khalifah besar yang dikenal, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan
sebagai pendiri dinasti, Abdul Malik bin Marwan, Al-Walid bin Abdul Malik, dan
Umar bin Abdul Aziz. Berikut ini merupakan kemajuan-kemajuan oleh keempat
khalifah tersebut:
1. Muawiyah Bin Abu Sufyan
Sebagai pendiri dinasti Umayyah, Muawiyah dikenal sebagai
Muawiyah I. Ia memerintah dinasti ini sejak tahun 41 H hingga 60 H atau
661-680 M. Beberapa kebijakan besar yang telah dilakukannya dan dikenal
luas adalah sebagai berikut:
a) Memindahkan ibu kota negara yang awalnya di Kota Kufah, Irak
menuju Damaskus, Syiria.
b) Mengganti sistem kekhalifahan khulafaur rasyidin yang menunjuk
khalifah berdasarkan musyawarah umat Islam menjadi kerajaan yang
mewariskan kepemimpinan berdasarkan garis keturunan.
c) Mencetak alat tukar pembayaran atau uang.
d) Mendirikan dinas pos untuk melakukan pengiriman barang. Dinas ini
dilengkapi dengan pejabat khusus di posisinya dan kuda-kuda di
tempat tertentu sebagai alat transportasi.

4
e) Kepemilikan harta oleh rakyat dipindahkan menjadi milik Allah yang
nantinya digunakan untuk kepentingan negara dan rakyat.
f) Memberikan ruang kepada orang-orang Nasrani yang ahli di bidangnya
untuk terlibat dalam proyek pembangunan ekonomi, ilmu pengetahuan,
dan farmasi. Ide seperti ini sebelumnya sempat ditolak di zaman
khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu karena kehati-hatian.
g) Membentuk badan intelijen militer untuk memantau kekuatan militer
negara lain.
h) Membentuk jabatan dinas pencatatan sipil untuk agar lebih mudah
mengkoordinasikan urusan sipil negara.

2. Abdul Malik Bin Marwan


Sebagai khalifah kelima, Abdul Malik bin Marwan memimpin dinasti
Umayyah pada tahun 65-86 H / 684-705 M. Berikut ini merupakan
pencapaian besar yang telah dilakukannya:
a) Mencetak mata uang sendiri yang bertuliskan huruf Arab. Langkah ini
dilakukan untuk menggantikan mata uang yang dicetak oleh Kekaisaran
Romawi dan Kekaisaran Persia di daerah yang telah dikuasai Islam.
b) Mendirikan pabrik kapal di wilayah Tunisia untuk memperkuat
kekuatan angkatan laut.
c) Membentuk Mahkamah Khusus yang menangani pegawai pemerintah
dan pembantu kerajaan yang melakukan kesalahan.
d) Memperbaiki sistem kerja dinas pos dengan memperbanyak ekspedisi
pos sehingga sistem kerjanya lebih teratur dan dapat diandalkan.
e) Mendirikan bangunan yang indah megah di dalam negeri.

3. Al Walid Bin Abdul Malik


Sebagai khalifah keenam, Al Walid bin Abdul Malik dijuluki sebagai
Al Walid I. Ia memerintah dinasti Umayyah pada tahun 86-96 H / 705-714 M.
Pada masa Al Walid bin Abdul Malik, dinasti Umayyah mencatatkan puncak
kejayaannya.
Berikut ini adalah inovasi yang telah dilakukannya sehingga mampu
membawa dinastinya mencapai puncak kejayaan:
a) Menyediakan tenaga pengajar untuk anak-anak yatim.
b) Orang-orang tua yang tidak punya teman hidup, anak-anak yatim piatu,
dan para musafir mendapatkan perhatian khusus di masa pemerintahan
ini. Hal ini karena Al Walid I membangun panti jompo, panti asuhan,
dan rumah singgah.
c) Para penyandang disabilitas disediakan panti-panti khusus agar mereka
dapat mengembangkan diri di tengah keterbatasan.
d) Para musafir dibangun telaga khusus agar tidak kehausan.
e) Para penghafal Al Quran, ulama, fakir miskin, dan orang-orang lemah
mendapatkan subsidi tetap.
f) Menyediakan pemandu jalan untuk para tuna netra.

5
g) Pegawai kerajaan pada zaman Al Walid I dipilih secara ketat. Hanya
mereka yang cerdik, pandai, dan berintegritas yang diterima.
h) Mendirikan pabrik-pabrik dan gedung-gedung pemerintahan.
i) Membangun rumah sakit khusus penderita kusta.
j) Mendirikan rumah sakit dan klinik gratis untuk rakyat yang sakit.
k) Merenovasi Masjid Nabi di Madinah dan Masjid Al Aqsa di Palestina.
l) Jalan-jalan diperbaiki dan dilengkapi dengan marka agar pengguna
jalan lebih mudah dalam menggunakan jalan.

4. Umar Bin Abdul Aziz


Khalifah Umar bin Abdul Aziz dijuluki sebagai Umar II karena secara nasab
memiliki pertalian darah dengan khalifah Umar bin Khattab. Dari jalur
ibunya, Umar bin Abdul Aziz merupakan cicit dari sahabat utama Nabi
Muhammad SAW tersebut.
Tidak hanya dekat dengan pertalian darah, kesalehan Umar bin Abdul Aziz
juga tidak jauh berbeda dengan pendahulunya. Ia berhati-hati terhadap dunia,
peduli dengan dakwah Islam, lembut terhadap orang lemah, keras terhadap
segala bentuk kecurangan, dan semangat dalam mempelajari agama. Sebab-
sebab inilah yang menaikkan derajatnya di hadapan Allah sehingga namanya
harum melegenda, meski puncak kejayaan dinasti Umayyah bukan terjadi di
jamannya.
Ada banyak hal yang telah dilakukannya untuk Islam dan dinastinya.
Beberapa di antaranya adalah:
a) Mengembalikan harta kepada pemiliknya. Pada masa berdirinya dinasti,
kepemilikan harta pribadi tidak diakui
b) Pemeluk Islam bertambah pesat tanpa harus melakukan banyak invasi
ke negara lain. Ia banyak menggunakan diplomasi.
c) Pelaksanaan hukuman harus dilakukan seizing khalifah.
d) Memberantas kemiskinan dalam waktu sekejap sampai-sampai tidak
ada penduduk Madinah yang berhak menerima zakat.
e) Mengirim pendakwah ke seluruh negeri.

D. Penyebab Kemunduran Dinasti Umayyah


Dinasti Umayah mengalami kemunduran dan kehancuran setelah
pemerintahan berlansung selama 90 tahun, sebab-sebab kemunduran Dinasti
Umayyah dari ada beberapa faktor antara lain:
1. Pergantian khalifah dilakukan melalui garis keturunan
2. Terjadinya persaingan antar keluarga khalifah.
3. Latar belakang pembentukan Dinasti Bani Umayyah mengandung konflik
politik, seperti konlfik dengan Kalifah Ali.

6
4. Syi’ah (pengikut Ali) dan Khawarij menjadi gerakan oposisi, yang
mengganggu stabilitas Dinasti Umayyah.
5. Suku Arabia utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang
sebelumnya damai meruncing kembali seperti pada masa sebelum islam .
Akibat Perselisihan ini penguasa Bani Umayyah sulit untuk mengkonsolidasi
kekuatan persatuan dan kesatuan. Sebagian besar golongan Mawali (non-
Arab), terutama di Irak dan bagian Timur lainnya, merasa inferioritas yang
memnuculkan ketidakpuasan.
6. Sikap hidup mewah di lingkungan istana menyebabkan anak-anak khalifah
tidak sanggup menerima amanat kenegaraan yang berat. Selain itu, tokoh-
tokoh agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap
perkembangan agama relatif sangat kurang.
7. Munculnya kekatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al
Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan
golongan Syi’ah, dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh
pemerintahan Bani Umayyah.
Berbagai penyebab tersebut diatas atau faktor-faktor lainnya, menjadikan dinasti yang
hampir selama 90 tahun berkuasa ini mengalami keruntuhannya. Dinasti Bani
Umayyah diruntuhkan oleh kekuatan politik Dinasti Bani Abbasiyah pada masa
Khalifah Marwan bin Muhammad pada 127 H (744 M).

E. Aliran-aliran yang Muncul pada Masa Dinasti Umayyah

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai